Pahami Syarat Pinjaman KTA Sebelum Mengajukan

Pinjaman KTA adalah salah satu produk finansial yang paling populer di Indonesia. Prosesnya yang cepat, nggak perlu jaminan seperti rumah atau mobil, dan pencairan dananya bisa digunakan untuk berbagai keperluan mulai sampai kebutuhan mendadak jadi tidak heran banyak orang yang tertarik untuk mengajukan pinjaman KTA.

Meskipun terdengar mudah untuk mengajukannya, bank tetap perlu memastikan beberapa hal terkait data peminjam agar bank yakin bahwa peminjam mampu membayar cicilan. Nah, karena itu, terdapat beberapa syarat pinjaman KTA yang wajib dipenuhi oleh peminjam.

Selain syarat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengajukan KTA. Jangan sampai asal tanda tangan dokumen pengajuan tanpa pertimbangan yang matang. Bisa-bisa kamu menyesal karena ternyata bunga cicilan produk yang dipilih terlalu tinggi. Karena itu, simak penjelasan tentang syarat dan hal yang diperhatikan sebelum mengajukan KTA berikut ini.

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Syarat Pinjaman KTA yang Harus Diketahui

loader

  1. Identitas Peminjam & Status Kewarganegaraan

    Syarat pertama dan paling dasar tentu saja tentang identitas diri calon peminjam. Hampir semua bank mewajibkan peminjam adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dengan bukti identitas resmi berupa e-KTP. Identitas ini akan digunakan untuk memastikan bahwa data calon peminjam valid dan tercatat di sistem administrasi negara. 

    Selain e-KTP, beberapa bank juga meminta NPWP, terutama kalau jumlah pinjaman yang diajukan lebih besar dari Rp50 juta. Hal ini untuk memastikan kalau kamu sudah memiliki kewajiban pajak yang jelas. Jadi, sebelum mengajukan pinjaman, pastikan dokumen identitas lengkap, tidak dalam kondisi rusak, dan sesuai dengan data terbaru.

  2. Batas Usia

    Umumnya, usia minimal yang diperbolehkan untuk mengajukan KTA adalah 21 tahun. Syarat usia ini perlu untuk memastikan bahwa calon peminjam sudah dewasa secara hukum dan bisa mengambil keputusan finansial sendiri. Sementara untuk batas maksimal, bank biasanya menetapkan sekitar 55–60 tahun pada saat pinjaman lunas. Alasannya, usia di atas itu biasanya mendekati masa pensiun, sehingga risiko gagal bayar dianggap lebih tinggi.

    Meski begitu ada bank yang menetapkan syarat berbeda, misalnya syarat minimal 17 tahun, asalkan sudah memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap.

  3. Status Pekerjaan & Masa Kerja

    Syarat pekerjaan ini untuk memastikan peminjam punya penghasilan stabil sehingga bisa melunasi pinjaman sesuai jadwal. Bagi karyawan, biasanya disyaratkan sudah bekerja minimal 1 tahun di perusahaan yang sama. Kalau statusnya wiraswasta atau profesional, masa kerja atau usaha minimal 2 tahun. 

    Selain itu, ada juga bank yang mensyaratkan kepemilikan kartu kredit aktif untuk membantu menilai riwayat kredit calon peminjam. Jadi, semakin bagus riwayat pembayaran kartu kredit, semakin besar peluang disetujui.

  4. Penghasilan Minimum

    Syarat berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penghasilan bulanan. Rata-rata bank menentukan syarat minimal penghasilan antara Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan. Bank ingin memastikan cicilan bulanan tidak lebih dari 30–40% dari penghasilan kamu. 

  5. Dokumen Pendukung

    Bank biasanya meminta slip gaji terbaru (untuk karyawan), rekening koran 3 bulan terakhir, serta surat keterangan kerja. Untuk wiraswasta, bisa diminta dokumen legalitas usaha seperti SIUP, TDP, atau surat izin praktik. Ada pula bank yang meminta fotokopi kartu kredit, NPWP, atau tagihan kartu kredit terakhir untuk memeriksa riwayat transaksi. Pastikan semua dokumen disiapkan dalam kondisi rapi, tidak ada data yang berbeda, dan fotokopinya jelas terbaca. Semakin lengkap dokumen, semakin cepat proses persetujuan.

  6. Domisili

    Syarat terakhir adalah domisili. Beberapa bank hanya menerima pengajuan dari area tertentu. Misalnya, ada yang khusus melayani nasabah di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, atau Yogyakarta. Hal ini biasanya karena faktor jaringan cabang bank dan area layanan yang tersedia. Jadi, kalau tinggal di luar area tersebut, sebaiknya cek dulu bank mana saja yang menerima pengajuan dari domisilimu.

Baca juga: Kenali Apa Itu Kredit Tanpa Agunan Sebagai Solusi Praktis Atasi Masalah Finansial

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengajukan KTA

loader

Banyak orang yang berhasil mendapatkan pinjaman, tapi akhirnya kesulitan membayar karena kurang memperhatikan hal-hal penting. Supaya hal itu nggak terjadi sama kamu, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut.

  1. Bunga Pinjaman & Simulasi Biaya

    Bunga pinjaman adalah faktor paling penting. Jangan hanya terpikat iklan bunga rendah, tapi periksa juga apakah ada biaya tambahan seperti biaya administrasi, provisi, atau asuransi. Kadang bunga terlihat kecil, tapi total biaya ternyata lebih tinggi. Sebaiknya lakukan simulasi cicilan dari bank agar kamu bisa memperkirakan berapa cicilan per bulan dan total bunga sampai akhir tenor. Dengan begitu, kamu bisa melihat apakah cicilan tersebut masih sesuai kemampuan atau tidak.

  2. Biaya Denda Keterlambatan

    Tidak bisa dipungkiri, ada kalanya kita telat membayar cicilan. Nah, bank biasanya menerapkan denda keterlambatan yang bisa mencapai 2–5% dari cicilan bulanan. Angka ini bisa terasa berat. Karena itu, pastikan kamu tahu berapa persen dendanya, dan usahakan untuk selalu membayar tepat waktu.

  3. Sistem Penagihan Bank

    Kalau telat bayar, bank biasanya akan mulai dengan menghubungi lewat telepon atau email. Kalau keterlambatan terus berulang, bisa sampai tahap kunjungan ke rumah atau kantor. Supaya nggak terjadi masalah seperti ini, penting untuk membayar tagihan tepat waktu. Riwayat kredit kamu juga bisa rusak kalau sering menunggak, dan hal itu akan menyulitkan kamu saat ingin meminjam lagi di kemudian hari.

  4. Limit Pinjaman yang Realistis

    Salah satu kesalahan umum adalah mengambil pinjaman lebih besar dari kebutuhan. Memang terasa menyenangkan punya dana ekstra, tapi ingat bahwa semua itu harus dikembalikan dengan cicilan. Jadi, pilihlah limit pinjaman yang sesuai kebutuhan saja. Misalnya, kalau butuh Rp20 juta, jangan meminjam Rp50 juta hanya karena ditawarkan bank.

  5. Kredibilitas Bank

    Sekarang banyak sekali produk pinjaman yang beredar, termasuk dari fintech. Meski begitu, pastikan lembaga pemberi pinjaman terdaftar resmi di OJK. Kredibilitas bank atau penyedia pinjaman sangat penting supaya dana aman, bunga transparan, dan sistem penagihan sesuai aturan. Jangan sampai tergoda dengan tawaran manis dari aplikasi yang belum jelas status hukumnya.

  6. Tenor Cicilan

    Tenor alias jangka waktu cicilan juga perlu dipikirkan matang-matang. Tenor panjang memang membuat cicilan bulanan terasa ringan, tapi total bunga yang dibayar bisa lebih besar. Sebaliknya, tenor pendek membuat bunga lebih kecil, tapi cicilan bulanan jadi lebih tinggi. Pilihlah tenor yang seimbang dengan penghasilan bulanan.

  7. Pinjam Sesuai Kebutuhan

    Intinya, selalu pinjam sesuai kebutuhan. Kalau hanya ingin memenuhi gaya hidup, lebih baik ditunda dulu. Pinjaman akan terasa bermanfaat kalau digunakan untuk hal produktif, misalnya renovasi rumah, biaya pendidikan, atau modal usaha. Dengan begitu, manfaatnya terasa nyata dan cicilan pun tidak terasa sia-sia.

Baca juga: 10 Manfaat KTA yang Bikin Hidup Lebih Gampang

Mudah Mengajukan Pinjaman KTA

Syarat pinjaman KTA tidaklah sulit bahkan sangat umum dilakukan jika ingin membeli produk apapun di bank. Nah yang terpenting, pastikan untuk memenuhi syarat dasar seperti identitas, usia, pekerjaan, penghasilan, serta dokumen pendukung. Setelah itu, jangan lupa untuk memperhatikan detail lain seperti bunga, denda keterlambatan, tenor cicilan, hingga kredibilitas bank yang dipilih.

Selain memenuhi syarat, jangan sampat tergoda untuk meminjam lebih besar dari kebutuhan, dan pastikan cicilan tetap sesuai kemampuan. Dengan begitu, pinjaman KTA ini bisa membantu menyelesaikan kebutuhan tanpa jadi beban di kemudian hari.