9 Langkah Jitu agar Pengajuan Pinjaman KTA Disetujui

Mengajukan pinjaman KTA atau Kredit Tanpa Agunan memang terkesan mudah, sebab calon peminjam tidak diharuskan memberikan asetnya sebagai jaminan. Meskipun demikian, banyak sekali hal-hal yang perlu diperhatikan agar nantinya pinjaman KTA yang diajukan bisa disetujui pihak bank. 

Termasuk di antaranya, persyaratan terkait dengan dokumen pribadi, histori kredit, hingga kesesuaian data saat dilakukan verifikasi. Namun sebelum memutuskan untuk meminjam KTA, pastikan jika keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara bijak. Mulai dari tujuan penggunaan pinjaman tersebut hingga kemampuan finansial yang dimiliki, agar nantinya bisa melaksanakan kewajiban bayar cicilan dengan baik. 

Jika sudah, baru kemudian perhatikan apa saja yang perlu dilakukan agar pengajuan KTA bisa lebih cepat disetujui. Daripada penasaran, yuk simak dulu tips-tipsnya berikut ini.

Baca Juga: 8 Alasan yang Sering Nasabah Pakai Saat Mengajukan KTA

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Tahapan Pengajuan Pinjaman KTA

loader

Tahapan yang Perlu Dilakukan untuk Pengajuan KTA

  1. Pengecekan Data Keuangan di SLIK 

    SLIK atau Sistem Layanan Informasi Keuangan merupakan suatu sistem informasi yang berisi informasi debitur. Sistem ini berada di bawah pengelolaan OJK yang bertujuan meneruskan tugas Bank Indonesia.

    Demi mengurangi risiko terjadinya kredit macet, maka setiap pengajuan pinjaman wajib melalui proses analisis. Itulah mengapa, sebelum pinjaman disetujui, pihak bank/pemberi pinjaman akan melakukan pengecekan informasi keuangan dari calon nasabah tersebut.

    Biasanya, pengecekan dilakukan dengan mengakses data di SLIK yang dikelola OJK. Berdasarkan dari informasi tersebut, pihak lembaga keuangan dapat memutuskan apakah pengajuan pinjaman tersebut layak disetujui atau tidak.

  2. Verifikasi Data Melalui Wawancara

    Proses ini merupakan salah satu langkah verifikasi data yang dilakukan oleh pihak bank yang biasanya dilakukan melalui panggilan telepon. Ada beberapa calon nasabah yang hanya satu kali proses wawancara via telepon sudah disetujui. 

    Namun, ada pula yang sampai tiga kali proses wawancara tak kunjung mendapat kabar baik. Biasanya, ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh pihak bank. Pastikan untuk menjawabnya dengan tepat dan yakin, ya.

  3. Cek Rasio Utang

    Menghitung rasio utang dilakukan untuk mengetahui gambaran perbandingan antara aset atau penghasilan dengan hutang yang dimiliki. Rasio utang sendiri merupakan salah satu poin yang jadi pertimbangan bank dalam memutuskan untuk menyetujui pengajuan kredit calon nasabah atau menolaknya.

    Jumlah rasio utang yang disarankan adalah maksimal 30 persen dari total penghasilan bulanan. Misalnya, penghasilan bulanan sekitar Rp10 juta, maka rasio utangnya tak boleh melebihi angka Rp4 jutaan per bulan. Jika lebih dari angka tersebut, kemungkinan besar pengajuan kredit akan ditolak.

    Ketika rasio utang lebih banyak dari penghasilan, maka seseorang bisa mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika rasio utangnya lebih kecil, artinya semakin banyak pula uang yang dapat ditabung. 

    Rasio utang tersebut digunakan dalam mengukur kemampuan finansial calon nasabah. Sementara, rasio utang ditetapkan tak lebih dari angka 30 persen untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet. Berikut ini beberapa kategori rasio utang, antara lain:

     Kategori Rasio Utang

    Penjelasan

    Rasio Utang < 20 persen Rasio utang yang ideal karena jumlah utang dikatakan masih sehat. Kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman baru pun cukup besar.
    Rasio Utang 20 persen – 36 persen Rasio utang semacam ini juga dianggap masih sehat sert layak menerima pinjaman baru. Namun, sebaiknya lakukan penghematan agar dapat memperbaiki rasio utang tersebut.
    Rasio Utang 37 persen – 42 persen

    Rasio utang memasuki krisis tahap ringan, kemungkinan pengajuan pinjaman baru tidak disetujui ada di depan mata.

    Rasio Utang 43 persen – 49 persen

    Seseorang dengan rasio utang semacam ini masuk dalam fase kesulitan finansial dalam waktu dekat.

    Rasio Utang > 50 persen

    Kondisi keuangan yang seperti ini termasuk dalam tahap gawat. Seseorang mungkin perlu mendapatkan bantuan konsultasi dari profesional terkait kondisi keuangan tersebut.

  4. Cross Check Data

    Setelah pemohon mengisi formulir data pengajuan kredit, tim analis selanjutnya akan melakukan kroscek data-data tersebut. Jika salah satu data ada yang tidak dapat diverifikasi, pengajuan pinjaman pun akan ditolak. 

    Ketika data yang kamu berikan dalam proses pengajuan kredit ternyata ada yang tak sesuai atau ditemukan perbedaan dengan hasil kroscek dari analis, kemungkinan besar pengajuan KTA tidak akan disetujui. 

  5. Mengecek Kemampuan Bayar

    Setiap bank tentu ingin memberikan pinjaman dengan aman tanpa adanya risiko kredit macet. Untuk itu, kinerja analis sangat dibutuhkan. Terutama dalam memastikan kemampuan keuangan calon nasabah sebelum menyetujui pengajuan KTA. 

    Misalnya saja, mengetahui status kepegawaian dari calon nasabah tersebut. Di mana, karyawan tetap punya peluang lebih besar pengajuan KTA diterima dibandingkan karyawan kontrak atau outsourcing. Alasannya, karena karyawan kontrak atau outsourcing cenderung rawan ketika kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi.

  6. Rekomendasi dari Pihak Ketiga

    Meski dari lima tahapan sebelumnya kamu sudah lolos, namun jangan senang dulu. Pasalnya, bank biasanya akan meminta rekomendasi pihak ketiga. 

    Contohnya saja, jika kamu karyawan perusahaan swasta, pihak bank akan melakukan pengecekan ke bagian HRD. Untuk mengetahui, background karyawan tersebut di kantor tempatnya bekerja.

Langkah yang Perlu Dilakukan agar Pengajuan KTA-mu Cepat Disetujui

loader

  1. Pastikan Data-data Diisi dengan Akurat

    Hal pertama yang perlu diperhatikan agar pengajuan pinjaman KTA cepat disetujui adalah keakuratan data yang diberikan. Pastikan semua data (mulai dari nama lengkap dan alamat rumah sesuai kartu identitas, data keluarga, hingga data pekerjaan) diisi dengan benar dan akurat, tanpa kesalahan sedikit pun.

    Selain itu, beberapa informasi tambahan, seperti kontak kerabat tidak serumah juga harus diperhatikan lagi. Sebab, informasi tersebut termasuk data yang dianggap paling penting dalam verifikasi pengajuan pinjaman KTA. 

  2. Pastikan Nomor Kontak yang Dimasukkan selalu Aktif saat Proses Verifikasi 

    Selain nomor kamu, nomor telepon kerabat yang tak serumah dan telepon kantor akan sangat dibutuhkan ketika proses verifikasi. Untuk itu, pastikan nomor yang diberikan real dan aktif digunakan oleh pemiliknya.

  3. Jawaban yang Sesuai Selama Proses Verifikasi Bank

    Proses verifikasi pengajuan pinjaman KTA yang dilakukan oleh bank akan melibatkan sejumlah pihak. Selain calon peminjam, ada kerabat tak serumah dan pihak dari perusahaan yang akan dimintai keterangan.
    Seharusnya pihak-pihak tersebut akan memberikan jawaban dan juga konfirmasi sesuai data yang telah dicantumkan dalam formulir pengajuan pinjaman.

    Mulai dari tempat bekerja dan alamat lengkapnya, lama bekerja, status karyawan, nominal gaji, termasuk status hubungan kekerabatan. 
    Jika ditemukan satu saja informasi yang tidak sesuai, pihak bank biasanya akan menjadwalkan untuk survei langsung. Hal tersebut tentu akan membuat proses permohonan KTA menjadi lebih panjang dan kemungkinan ditolak semakin tinggi.

  4. Sesuaikan Nominal Cicilan per Bulan dengan Gaji 

    Setiap bank atau lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman KTA pasti memiliki standar masing-masing dalam memberikan syarat batas gaji minimal per bulan untuk calon nasabah. Secara umum, batas gaji minimal akan disesuaikan dengan UMR di setiap daerah atau kota setempat. 

    Gaji bulanan yang semakin tinggi melebihi batas minimum UMR yang disyaratkan menjadikan peluang pinjaman KTA disetujui semakin besar. 

  5. Riwayat Kredit

    Apakah sebelumnya kamu pernah punya cicilan kredit? Coba ingat-ingat lagi apakah pembayarannya lancar atau tidak? Hal ini karena pihak bank akan melakukan pengecekan terkait riwayat kredit yang nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk memberikan persetujuan terhadap pinjaman KTA atau tidak. 

    Di mana yang jadi penentunya adalah skor yang tercatat di BI Checking (sekarang SLIK OJK). Jika selama ini histori kreditmu terbilang aman, maka kemungkinan besar disetujuinya pinjaman KTA akan lebih tinggi. 

  6. Memiliki Kartu Kredit

    Umumnya, sebagian besar lembaga perbankan yang memberikan pinjaman KTA mensyaratkan calon nasabah untuk memiliki kartu kredit. Hal ini karena pihak bank bisa lebih mudah melihat performa pembayaran cicilan atau tagihan kartu kredit tersebut. 

    Kelancaran pembayaran tersebut akan sangat berpengaruh terhadap persetujuan pinjaman KTA yang diajukan. Selain itu, lama penggunaan kartu kredit juga jadi bahan pertimbangan, setidaknya sudah berjalan minimal satu tahun. 

    Selain pembayaran yang lancar, limit kartu kredit juga cukup memengaruhi plafon pinjaman nantinya. Biasanya, bank pemberi pinjaman KTA bisa memberi pinjaman hingga lima kali lebih besar dari limit kartu kredit. Jadi, jika limit kartu kredit yang dimiliki saat ini sekitar Rp5 jutaan, maka kamu berpeluang memperoleh pinjaman KTA hingga Rp25 jutaan maksimal.

  7. Tambahkan Rekening Koran 

    Jangan lupa untuk menyiapkan laporan keuangan pribadi dengan meminta salinan rekening koran di bank minimal tiga bulan terakhir. Catatan keuangan tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak bank dalam membuat keputusan.
    Kondisi keuangan yang stabil dengan saldo tabungan yang cukup juga dapat membantu proses pengajuan KTA. 

  8. Sertakan NPWP 

    NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak bisa digunakan untuk melihat apakah seseorang taat pajak atau tidak. Ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan pihak bank untuk menyetujui pengajuan pinjaman KTA yang diajukan.

    Nominal nilai pajak yang dibayarkan per tahun juga bisa menentukan besar kecilnya plafon pinjaman yang disetujui. Ada baiknya untuk memastikan agar tagihan pajak segera dilunasi, sebab ini juga turut memengaruhi keputusan bank dalam memberikan pinjaman.

  9. Gunakan Kartu Kredit Secara Bijak

    Tahukah kamu, jika pemakaian kartu kredit juga termasuk kriteria penilaian pinjaman dari pihak bank? Bank juga akan melihat riwayat pemakaian kartu kredit tersebut, apakah biasa-biasa saja atau justru over limit.

    Bijaklah dalam penggunaan kartu kredit dan sesuaikan dengan kebutuhan. Ketika pernah mengalami over limit dalam penggunaan kartu kredit, maka peluang untuk disetujui akan sangat kecil.

Baca Juga: Prinsip 5C Bank dan Cara Kredit Kamu Diterima

Bijak Gunakan Pinjaman KTA, Nominal Cicilan Jangan Lebih dari Penghasilan!

Ketika kamu sudah memenuhi semua persyaratan dan mengikuti poin-poin di atas, peluang disetujuinya pinjaman KTA pun akan semakin besar. 

Selanjutnya, pastikan agar dana pinjamannya digunakan secara bijak dan cicilannya tidak melebihi 30 persen dari total penghasilan bulanan agar keuangan pribadi kamu tidak terganggu dan tetap stabil.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Asuransi KTA Solusi Terbaik Sebelum Mengajukan Pinjaman