Miliki Return Lebih Tinggi, Kenali Apa Itu Junk Bond, Karakteristik, Keunggulan, dan Kekurangannya

Menawarkan peluang imbal hasil menarik dengan tingkat risiko sedang, tak mengherankan jika obligasi kerap dijadikan sebagai instrumen investasi pilihan banyak orang. Walaupun begitu, tahukah kamu jika produk obligasi ini memiliki sejumlah jenis yang memiliki karakteristik, peluang keuntungan, dan kekurangan yang berbeda?

Salah satu contohnya adalah obligasi yang dikenal dengan sebutan junk bond. Bagi yang telah cukup lama berminat dengan instrumen obligasi, istilah junk bond ini tentu sudah tidak asing lagi. Kerap disebut pula sebagai high yield bonds, instrumen ini umumnya dianggap mampu memberi potensi keuntungan yang cukup menjanjikan.

Walaupun begitu, dengan reward yang terbilang tinggi, tingkat risiko dari investasi di produk ini juga tak boleh sampai lewat dari perhatian investor sebelum memilihnya. Lalu, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan produk junk bond pada aktivitas investasi obligasi? Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu, simak penjelasan lengkap tentang pengertian junk bond, karakteristik, keunggulan, serta kekurangannya berikut ini.

Baca Juga: Jadi Jenis Obligasi, Kenali Pengertian Debenture, Cara Kerja, Fitur, Hingga Keuntungan dan Kekurangannya

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Itu Junk Bond?

loader

Junk Bond atau JB

Junk bond adalah jenis obligasi di mana pihak penerbit berani membayar tingkat suku bunga atau kupon dengan nilai yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan sebab peringkat kredit lebih rendah jika dibandingkan dengan obligasi tingkat investasi. 

Memiliki arti obligasi sampah dalam bahasa Indonesia, junk bond adalah produk yang juga biasa disebut sebagai high yield bonds karena potensinya memberi return tinggi. Walaupun begitu, potensi keuntungan yang lebih tinggi dari membeli jenis obligasi ini sebanding dengan tingkat risiko yang harus dihadapi oleh para investornya. 

Pasalnya, karena diterbitkan oleh penerbit dengan peringkat kredit lebih rendah, risiko terjadinya default atau gagal bayar pada investor obligasi ini bisa dibilang tinggi. Hal tersebut menjadikan instrumen ini membayarkan dividen dengan nilai lebih tinggi sebagai upaya untuk memberi kompensasi risiko tersebut pada para investornya. 

Umumnya, penerbit dari junk bond adalah perusahaan yang masih berstatus start up dan memerlukan pendanaan. Perusahaan padat modal dengan rasio utang tinggi juga tergolong sebagai penerbit obligasi jenis junk bond ini. Akan tetapi, beragam obligasi sampah bisa juga berasal dari penerbit obligasi tingkat investasi, namun sudah kehilangan kredibilitasnya di mata investor secara umum. 

Jika melihat dari sudut pandang secara teknis, obligasi yang mampu memberi high yield ini memiliki posisi setara dengan bond korporasi pada umumnya. Alasannya karena keduanya mewakili kredit yang diterbitkan perusahaan dengan jaminan untuk membayarkan bunga serta mengembalikan pokok utang ketika jatuh tempo. Hanya saja, junk bond memiliki risiko yang relatif lebih tinggi karena diterbitkan oleh pihak yang memiliki kualitas kredit lebih buruk. 

Karakteristik Junk Bond

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, junk bond atau JB secara perspektif teknis tak jauh berbeda dengan obligasi korporasi secara umum. Selayaknya obligasi biasa, bond ini merupakan pernyataan terkait kepemilikan utang yang mana suatu perusahaan mencantumkan waktu jatuh tempo, jumlah tunggakan, serta perhitungan bunga yang harus dibayarkan pasca meminjam dana. 

Di samping itu, tentu ada beragam hal yang membedakan antara junk bond dengan jenis obligasi pada umumnya. Agar lebih mudah membedakannya, berikut adalah 2 karakteristik atau kategori yang bisa dicermati pada produk junk bond.

Karakteristik

Penjelasan

Fallen Angel

Obligasi sampah bisa berasal dari produk yang sifatnya fallen angel. Bagaimana maksudnya? Sifat fallen angel ini secara umum mengacu pada produk obligasi yang diterbitkan sesuai dengan peringkat investasi.

Akan tetapi, karena suatu hal tertentu, misalnya kondisi finansial perusahaan yang sedang tidak prima, peringkat obligasi tersebut mengalami penurunan. Umumnya, penerbit tergolong memiliki peringkat buruk saat berada di tingkatan BB atau di bawahnya. Jika memiliki peringkat yang rendah tersebut, maka produk obligasi yang diterbitkannya tergolong sebagai junk bond.

Mayoritas perusahaan yang meluncurkan obligasi dengan karakteristik fallen angel ini memang memiliki risiko kebangkrutan dan gagal bayar yang cukup tinggi. Kunci agar bisa memperoleh keuntungan dari berinvestasi di jenis obligasi ini adalah dengan menentukan nominal dana yang bisa didapatkan pada proses reorganisasi atau likuidasi. Apabila perusahaan yang bersangkutan memiliki peringkat yang dipulihkan kembali oleh lembaga pemeringkat, kemungkinan harga obligasi yang diterbitkannya akan beranjak naik.

Rising Stars

Kebalikan dari fallen angel, karakteristik ini mengacu pada peningkatan peringkat perusahaan. Penyebabnya bisa karena kredibilitas yang lebih baik sehingga lembaga pemeringkat kredit berani meningkatkan peringkat perusahaan penerbit obligasi. 

Saat hal ini terjadi, hampir bisa dipastikan jika harga obligasi yang telah diterbitkannya akan meningkat. Kondisi inilah yang menjadikan sebuah junk bond memiliki karakteristik rising stars. Secara umum, obligasi dengan sifat rising stars dianggap junk bond, walaupun seiring waktu kondisi finansial perusahaan penerbitnya terus berkembang, termasuk pada rating dan harga dari obligasinya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rating dalam Investasi Obligasi dan Pengaruhnya bagi Investor

Keunggulan Junk Bond

Sama halnya dengan segala jenis instrumen investasi lainnya, obligasi sampah atau junk bond pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang penting untuk diketahui oleh investor. Berikut adalah beberapa keunggulan junk bond

  1. Sarana Diversifikasi Portofolio

    Tidak sedikit pihak yang menjadikan junk bond sebagai salah satu alternatif untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Hal tersebut dikarenakan jenis obligasi ini umumnya tak dianggap sebagai pilihan pertama oleh investor. Namun, dengan memasukkan instrumen ini pada keranjang investasi, investor mampu mengoptimalkan peluang keuntungan investasi. 

  2. Menjanjikan Return Tinggi

    Kerap disebut sebagai high yield bonds, obligasi sampah ini memang dikenal sebagai instrumen yang menawarkan tingkat keuntungan tinggi bagi para investornya. Peluang return yang lebih besar tersebut merupakan kompensasi atas tingginya risiko yang dihadapi investor ketika menanamkan modalnya pada produk tersebut. Peluang keuntungan dari junk bond sendiri berasal dari pemberian bunga selama kurun waktu tertentu hingga jatuh tempo pelunasan kredit oleh perusahaan penerbitnya. 

  3. Jangka Waktu Investasi Panjang

    Keuntungan lain dari membeli junk bond adalah produk tersebut umumnya diterbitkan dengan jangka waktu paling tidak 10 tahun, serta bisa ditarik kembali pasca 4 hingga 5 tahun pertamanya. Obligasi ini mempunyai kesempatan yang menarik pada tahap ekspansi siklus sebuah bisnis.

    Mengapa demikian? Penyebabnya karena perusahaan yang menerbitkannya cenderung tak akan bangkrut saat memiliki kondisi ekonomi yang positif. Oleh sebab itu, pelunasan dan keuntungan bunga utang dari obligasi jenis ini bisa lebih mungkin untuk terus mengalir. 

Kekurangan Junk Bond

Di lain sisi, junk bond juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diantisipasi investor. Apa saja?

  1. Risiko Tinggi

    Junk bond memang dikenal mampu memberi keuntungan menjanjikan karena tingkat bunganya yang tinggi. Namun, pahami jika pemberian hal tersebut merupakan kompensasi dari risiko gagal bayar yang juga terbilang tinggi. Apabila perusahaan penerbit obligasi sampai bangkrut, investor berisiko kehilangan semua modal investasinya. 

  2. Perubahan Tingkat Kredit Memengaruhi Harga

    Kekurangan lainnya, harga dari obligasi sampah sering kali mudah dipengaruhi oleh perubahan pada peringkat kredit perusahaan penerbitnya. Jika kredibilitas perusahaan meningkat, harga obligasi juga pasti bertambah. Sebaliknya, apabila semakin memburuk, harga junk bond juga akan semakin merosot, dan hal ini perlu diantisipasi oleh investor guna meminimalkan risiko kerugian di waktu mendatang. 

  3. Nilainya Berisiko Menurun saat Resesi

    Terakhir, nilai dari junk bond bakal semakin menyusut ketika terjadi resesi ekonomi. Bahkan, dalam kondisi ekonomi tersebut, risiko terjadinya kebangkrutan pada perusahaan penerbit obligasi ini menjadi jauh lebih tinggi. Mengetahui hal tersebut, investor akan cenderung beralih ke instrumen lain yang lebih aman dan membuat nilai dari obligasi sampah kian terperosok. 

Minat Investor Atas Junk Bond Bisa Menjadi Indikator Kondisi Pasar

Itulah penjelasan tentang pengertian junk bond, karakteristik, hingga kelebihan dan kekurangannya. Pada dasarnya, minat investor atas jenis obligasi ini juga bisa dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi pasar dan ekonomi secara umum. Jika kondisi pasar dianggap positif, investor akan lebih berani untuk membeli instrumen investasi berisiko lebih tinggi, salah satu contohnya adalah junk bond ini. 

Baca Juga: Ini Pengertian Obligasi Korporasi, Cara Membeli, dan Perbedaannya dengan Obligasi Pemerintah