Alpha Finance, Platform DeFi CrossChain yang Ingin Menghadirkan Token ALPHA ke Beragam Blockchain

Sudah menjadi rahasia umum jika setiap proyek crypto atau platform terdesentralisasi pasti mempunyai tujuan dan misi yang ingin diraihnya. Entah itu untuk mendorong kemajuan dunia digital, menawarkan layanan yang memudahkan pengguna, atau sekadar meraup keuntungan dari pegiat crypto pemula yang masih awam.

Terlepas dari itu semua, setiap orang yang terjun ke dunia crypto perlu mempelajari dulu setiap proyek yang akan dipilihnya dengan seksama agar terhindar dari risiko kerugian atau penipuan.

Berbicara soal proyek crypto, pernahkah kamu mendengar tentang Alpha Finance? Secara singkat, Alpha Finance adalah suatu platform terdesentralisasi dengan tujuan membangun ekosistem yang dikenal dengan nama Alpha Universe. Hal tersebut dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kegiatan antar blockchain yang berbeda, misalnya Ethereum dengan BSC.

Lalu, seperti apa ulasan lengkap tentang proyek Alpha Finance ini? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut seputar apa itu proyek Alpha Finance, profil singkat pendiri, cara kerja, dan segala hal penting lain tentangnya, simak penjelasan berikut ini.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengenalan Seputar Alpha Finance

loader

Trading Crypto

Pyoyek ini adalah suatu platform terdesentralisasi atau decentralized, Alpha Finance memiliki tujuan untuk menciptakan ekosistem Alpha yang dikenal dengan sebutan Alpha Universe. Tujuan dari dibuatnya Alpha Universe tersebut adalah untuk memungkinkan kegiatan antar blockchain berbeda, misalnya Ethereum dengan BSC atau Binance Smart Chain.

Alpha Finance juga bisa diartikan sebagai platform DeFi atau decentralized finance yang dioperasikan secara lintas rantai dengan tujuan membawa para penggunanya ke jaringan Alpha pada kumpulan blockchain berbeda. Misi dari proyek ini adalah untuk menciptakan ekosistem produk finansial terdesentralisasi yang mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh industri crypto.

Namun, dalam upaya mencapai misinya tersebut, proyek ini tetap berusaha mempertahankan aksesibilitas dan kesederhanaan jaringan crypto. Peluncuran pertama jaringan Alpha Finance ini ialah Alpha Lending. Jaringan tersebut menawarkan layanan kredit terdesentralisasi dan menyesuaikan tingkat bunga via suatu algoritma khusus.

Selain itu, ada pula produk yang mengarah ke pertanian produksi dan memiliki leverage yang disebut Alpha Homora. Produk yang ketiga adalah layanan sekunder dengan sebutan AlphaX, suatu layanan tukar tambah kontinu pada jaminan simpanan non order yang dirilis di tahun 2021.

Platform ini berencana untuk mengaplikasikan sistem tata pengelolaan via organisasi terdesentralisasi otonom atau DAO yang memungkinkan para pemilik token ALPHA dalam memilih produk dan perkembangan Alpha Finance di masa depan. Melalui sistem tersebut pula para pemilik token ALPHA mampu menentukan operasional jaringan dan ekspansi ke depannya.

Proses tata pengelolaan pada sistem ini terbagi ke dalam 2 bagian, yakni proses tata pengelolaan tingkat finansial, dan tata pengelolaan tingkat produk. Pada kedua bagian tersebut, pemilik token diharuskan untuk mempunyai kendali lebih besar terhadap situasi yang mungkin terjadi di waktu mendatang pada jaringan tersebut.

Baca Juga: Mengenal PERP, Proyek Mata Uang Crypto Berupa DEX Produk Berjangka Ethereum

Profil Singkat Pendiri Alpha Finance

Diluncurkan di tahun 2020, Alpha Finance diciptakan oleh pemimpin dari proyek Alpha Finance Lab, Tascha Punyaneramitdee. Beliau juga sekaligus menduduki posisi sebagai mantan kepala strategi pada protokol merek. Sebelumnya Tascha mengenyam pengalamannya di industri keuangan global dari sejumlah perusahaan.

Selain Tascha, anggota inti dari pengembang proyek ini juga berisikan banyak individu profesional dengan kemampuan dari sejumlah bidang. Salah satunya adalah Nipun Pitimanaaree yang memiliki pengalaman dalam bidang ilmu komputer dan matematika. Secara menyeluruh, tim pengembang inti dari proyek ini setidaknya terdiri dari 7 orang dengan perannya masing-masing.

Cara Kerja Alpha Finance

Tujuan dari dibuatnya platform ini adalah untuk membawa perubahan besar pada model operasi dunia teknologi blockchain. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan teknologi crosschain atau lintas rantai dalam membawa token dari sebuah jaringan, blockchain, atau aplikasi terdesentralisasi ke pengguna lain di blockchain berbeda.

Proyek ini mempunyai token native yang diberi nama ALPHA dan berguna sebagai mata uang crypto utilitas khusus yang berguna untuk memfasilitasi transaksi di dalamnya. Pengguna yang mempunyai token tersebut juga memiliki hak terhadap sebagian biaya yang didapatkan oleh jaringan via proses pengintaian token ALPHA guna mengimbangi semua default pinjaman. Selain itu, penggunaan token ini juga berkaitan dengan proses pemungutan suara terkait keputusan tata kelola serta penambangan likuiditas.

Sistem dari Alpha Finance berfokus pada pembedaan jaringannya dengan sistem DeFi konvensional via tindakan untuk mengidentifikasi, meneliti, dan mengatasi kekurangan atau masalah yang belum terpenuhi pada dunia finansial terdesentralisasi.

Berbeda dengan kebanyakan DeFi lain, jaringan di Alpha Finance berjalan sebagai solusi yang tak hanya memberi utilitas sesuai permintaannya, tapi juga memasukkan aturan yang mudah digunakan.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses publik terhadap ruang DeFi dan memanfaatkan kegunaannya. Dengan begitu, setiap produk atau layanan di jaringan tersebut mampu meningkatkan semua ekosistem via penyediaan utilitas untuk pengguna yang mempunyai token ALPHA.

Baca Juga: Mengenal Falling Wedge Pattern, Pola yang Membantu Trader Tentukan Strategi Trading Crypto

Produk di Alpha Finance

Alpha Finance ekosistem produk dengan fokus beragam sektor industri DeFi. Platform tersebut berfokus terhadap interoperabilitas, risiko rendah, dan throughput tinggi untuk para penggunanya. Selain itu, proyek ini juga menawarkan berbagai kemudahan melalui produk DeFi yang ada dalam jaringannya, antara lain:

  1. Alpha Homora

    Produk ini merupakan protokol leverage pemasukan yang bisa membuat penggunanya mendapatkan pengembalian tinggi via meminjamkan crypto miliknya pada platform. Pengguna bisa bergabung ke Homora dengan meminjamkan token crypto yang dimilikinya agar mendapatkan pemasukan, menyediakan likuiditas, dan meminjamkan ETH atau BNB sekaligus melikuidasi posisi investasi lainnya.

    Tidak hanya itu, ada pula kesempatan bagi pengguna untuk mendapat hadiah ketika menemukan bug pada platform. Produk Alpha Homora ini tersedia pada jaringan Ethereum dan Binance Smart Chain.

  2. Alpha Launchpad

    Produk ini dibuat untuk memudahkan pengembang aplikasi DeFi dalam meluncurkan proyeknya. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa mendapatkan saran terkait bidang teknis, desain, pemasaran dan sebagainya pada aplikasinya. Penggunan produk ini juga dapat turut berpartisipasi pada peluncuran proyek crypto dan DeFi dengan mempertaruhkan token ALPHA miliknya.

  3. AlphaX

    Terakhir, AlphaX merupakan platform transaksi dan swap yang tak membutuhkan order book. Menggunakan layanan ini, pengguna bisa membuka posisi beli atau jual via antarmuka yang intuitif. Alasannya karena produk ini merupakan platform terdesentralisasi dan tak mempunyai risiko penahanan serta tak membutuhkan KYC atau verifikasi identitas.

Tentang Token ALPHA

Merupakan token utilitas, token ALPHA berguna untuk menjalankan transaksi di jaringan tersebut. Total pasokan dari token ini adalah 1 miliar koin, dengan peredaran suplai telah mencapai angka 750 juta koin.

Token ini merupakan mata uang digital resmi dari platform Alpha. Dengan adanya token tersebut, pemegang dapat melakukan staking untuk mendapatkan bagian dari biaya transaksi yang dilakukan di Alpha Universe. Token ALPHA juga disebut akan menjalankan peran penting dalam model Future Governance. 

Cara Mengamankan Jaringan Alpha Finance

Dirancang dengan menyesuaikan spesifikasi token jenis ERC-20, koin ALPHA berjalan pada salah satu jaringan blockchain paling besar dan teraman di dunia saat ini, yaitu Ethereum.

Jaringan tersebut mampu memastikan jika tingkat keamanan dari proyek Alpha Finance dan tokennya di level yang paling tinggi melalui pemakaian metode penambangan PoW atau proof of work yang khusus. Dengan sistem tersebut, jaringan penambang sekaligus dimanfaatkan sebagai pihak yang menjaga keamanan integritas jaringan.

Meski jaringan dari Alpha Finance mempunyai kumpulan pengembang dan peneliti dengan dedikasi yang tak perlu diragukan lagi, sistem tersebut masih mengandalkan proses audit dari pihak eksternal. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan memastikan keamanan dari sistem smart contract di jaringannya.

Bagaimana Perkiraan Perkembangan Proyek dan Token ALPHA di Waktu Mendatang?

Setelah mengetahui penjelasan tentang Alpha Finance, kamu tentu memahami jika proyek tersebut memiliki kegunaan dan tujuan yang terbilang cukup menjanjikan. Hal tersebut tentu saja bisa menjadi fondasi kuat terkait potensi perkembangan proyeknya di masa depan, sekaligus pertumbuhan nilai tokennya.

Walaupun begitu, tetap diperlukan analisis lebih lanjut seputar komunitas dan rencana pengembangan proyek ini untuk memastikan bagaimana kondisinya di waktu mendatang.

Baca Juga: Mengenal Marketplace Axie Infinity yang Kian Populer di Kalangan Pegiat Crypto