Tertarik Berinvestasi Saham? Ini Tips dan Cara Aman Investasinya

Di dunia pasar modal, saham merupakan instrumen investasi dengan tingkat resiko paling besar dibandingkan instrumen investasi lainnya, tetapi saham memberikan imbal balik atau keuntungan yang besar pula.

Berinvestasi di pasar modal memang memiliki karakteristik resiko dan return (imbal balik) diatas rata-rata investasi produk perbankan lainnya, seperti deposito atau tabungan berjangka. Namun, ada pula risiko investasi di pasar modal yang harus dipahami dengan baik agar Anda bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugiannya.

Sebagai calon investor, sebelum Anda memutuskan untuk menanamkan dana di pasar modal dan bermain saham, ada hal mendasar yang harus dipahami. Yakni kemauan untuk belajar tentang cara investasi saham dan mengenali tipe profil resiko investasi Anda.

Well, belajar saham itu mudah. Apalagi kini ada banyak kemudahan untuk mendapatkan informasi. Kuncinya, rajin-rajinlah membaca informasi dari internet, buku, majalah keuangan, hasil riset lembaga keuangan atau berkonsultasi dengan penasihat investasi.

Pesannya, hindari membeli produk investasi yang Anda tidak paham. Sebab, hal itu hanya akan membuat Anda merugi.

Baca Juga : Investasi Menguntungkan, Pilih Deposito atau Saham?

Butuh Modal Berapa untuk Investasi Saham?

Investasi saham di era sekarang bisa terbilang modalnya kian terjangkau. Anda tak perlu khawatir jika modal yang Anda miliki saat ini tidak berpuluh-puluh juta. 

Investasi saham kini bisa dilakukan dengan modal mulai dari Rp100.000,- bentuknya yakni Nabung Saham. 

Apa itu Nabung Saham? Ya, pengertian menabung saham hampir sama dengan definisi menabung pada umumnya. Bedanya, uang yang Anda tabungkan akan diinvestasikan dalam bentuk pembelian saham. Bisa diartikan nabung saham adalah kegiatan pembelian terhadap persentase kepemilikan sebuah perusahaan (emiten). 

Idealnya berapa modal investasi saham? Tentunya hal ini tidak bisa diukur dengan besaran modal saja. Anda yang saat ini punya modal kecil untuk main saham, jangan minder. Tetap rajin investasi dan perbesar kemampuan Anda untuk meningkatkan modal Anda.

Hal yang terpenting adalah disiplin investasi dan strategi investasi agar hasil/keuntungan investasi bisa optimal. So, mulai sekarang, rutinlah menyisihkan sebesar 10% dari gaji/penghasilan Anda untuk pos investasi.  

Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Memotivasi Diri Untuk Menabung dan Investasi

7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Investasi Saham

Ilustrasi investasi saham 

Agar investasi Anda memberikan hasil yang memuaskan, jangan malas untuk mencari informasi dan mempelajarinya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum Anda berinvestasi saham 

1. Buat Rekening Saham Sebelum Membeli Saham 

Sebelum berinvestasi saham, Anda harus memahami cara beli saham di bursa efek Indonesia. Anda wajib membuat rekening efek/saham dulu sebelum mulai investasi saham. 

Membuat rekening saham ini bisa dilakukan secara online. Perlu Anda ketahui bahwa membuka rekening saham itu bukan dilakukan di Bursa Efek Indonesia tapi di perusahaan sekuritas (Anda bisa memilih sendiri perusahaan sekuritasnya).

Dokumen persyaratan pembukaan rekening efek yang diperlukan adalah : 

  • Fotokopi KTP 
  • Fotokopi NPWP (Nomor Peserta Wajib Pajak). Apabila belum punya NPWP bisa melampirkan NPWP orang tua, atau suami (apabila Anda seorang ibu rumah tangga). Atau ada opsi digantikan dengan Surat Keterangan tidak punya NPWP. 
  • Fotokopi halaman depan atau cover buku tabungan 
  • Materai Rp.6.000,- minimal 2 buah

Cara membuat rekening saham:

  • Pembukaan rekening saham dilakukan ke perusahaan sekuritas (perusahaan pialang atau perusahaan broker saham).
  • Pilih sekuritas yang kredibel yakni memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) atau Wakil Perantasa Pedagang Efek (WPPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 
  • Secara teknis, pembukaan rekening saham mirip dengan pembukaan rekening tabungan. Selanjutnya, isi formulir pembukaan rekening saham di perusahan sekuritas yang Anda pilih. 
  • Membuat rekening saham bisa juga dilakukan melalui aplikasi perusahaan sekuritas yang Anda pilih dan umumnya kini Anda hanya men-scan atau foto dokumen saja, tanpa perlu melampirkan dokumen fisik.
  • Setelah selesai, Anda akan diminta menyetor deposit awal. Besaran setoran awal ini beda-besa dan uang ini akan masuk ke Rekening Dana Investor (RDI) miliki investor.
  • Anda akan diminta untuk membuat RDI. Buatnya gratis dan bisa dilakukan online juga. Ingat ya, Rekening Dana Investor ini berbeda fungsi dengan rekening bank pribadi. Fungsinya khusus untuk memfasilitasi transaksi jual beli pada pasar modal.

    RDI adalah rekening di bank atas nama investor yang terpisah dari rekening sekuritas (atas nama sekuritas). Untuk rekening ini sifatnya tidak ada biaya bulanan. Contoh bank yang memfasilitasi RDI adalah BCA, BCA Syariah, Mandiri, CIMB dan Permata. 

  • Lalu, jika RDI sudah jadi. Anda bisa mulai setor uang. Saldo awal RDI umumnya berbeda-beda tergantung dari sekuritas yang Anda pilih. Umumnya, saldo RDI mulai dari yang paling murah Rp100.000,-, Rp1 juta, Rp3 juta, Rp5 juta, dan lain sebagainya.   
  • Ketahui bahwa Transaksi jual beli saham dilakukan melalui perantara bernama perusahaan sekuritas. Setelah rekening saham aktif, Anda bisa mulai membeli saham yang Anda inginkan.
  • Jangan ragu untuk melakukan konsultasi atau bertanya dengan pihak sekuritas Anda. Aktiflah mencari informasi dan mempelajari saham-saham perusahaan yang memiliki prospek bagus untuk dikoleksi di portofolio investasi Anda.

2. Monitor Informasi Saham Perusahaan

Sebelum Anda beli saham, pelajari analisa fundamental sederhana tentang kondisi perusahaan saham yang Anda pilih. Lakukan monitoring sederhana seperti membaca berita-berita terkait perusahaan tersebut.

Tujuan memonitoring adalah melihat kondisi perusahaan tersebut apakah perusahaan yang bertumbuh dan berkembang dengan sehat dan menuai untung atau sebaliknya. Selain itu, perhatikan pula  berita lainnya seperti rencana bisnis perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut memiliki rencana untuk ekspansi bisnis, akuisisi perusahaan baru, atau sebaliknya memiliki rencana untuk pengurangan atau penyusutan bisnis.

Pelajari pula kinerja perusahaan saham-saham yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anda bisa mendapatkan banyak informasi dari website BEI tentang prospektus perusahaan, profile perusahaan,  laporan keuangan, hingga berita pasar modal lainnya.  

Ketahui perkembangan saham perusahaan yang Anda pilih agar hasil invetasi saham bisa maksimal dan Anda tidak salah beli saham. Jika perusahaan memiliki rencana bisnis yang bagus dan bertumbuh sehat, maka sahamnya juga akan mengalami hal yang sama dan layak untuk dibeli untuk investasi.

3. Lakukan Analisa Teknikal 

Sebagai investor, Anda perlu mempelajari cara melakukan analisa teknikal sederhana terhadap saham-saham yang Anda pilih. Tujuannya, agar saham yang Anda beli memiliki harga beli dan jual terbaik. Amati pula pergerakan harga saham dengan melihat grafik harga saham. Hal ini akan berpengaruh pada keputusan transaksi jual atau beli, jika harga saham perusahaan yang Anda incar sedang murah, dan Anda meyakini saham tersebut memiliki prospek bagus nantinya, maka ini menjadi timing atau waktu yang tepat untuk membelinya.

4. Pahami Risiko Eksternal Saham

Selain faktor internal, investasi di pasar modal juga dipengaruhi oleh risiko eksternal. Nilai investasi Anda di pasar modal bisa naik atau turun karena faktor eksternal, antara lain, kondisi perekonomian (perlambatan ekonomi atau percepatan ekonomi) dalam negeri, kondisi ekonomi global, stabilitas kondisi politik dalam negeri, pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

Pahami juga bahwa pandemi Covid-19 termasuk risiko eksternal yang bisa membuat harga saham naik-turun. Anda tak perlu panik apabila saham Anda harganya turun drastis. Menyikapi hal ini, diharapkan Anda tetap tenang namun lakukan strategi. Seperti, lakukan evaluasi kinerja saham-saham yang sudah dibeli dan tetap investasi dengan membeli saham-saham berkinerja bagus dengan harga yang lagi diskon.  

Baca Juga: Imbas Corona, Cek Deretan Saham yang Potensi Cuan Terus

5. Hindari Hanya Membeli Satu Jenis Saham

Saham merupakan instrumen investasi pasar modal yang tengah berkembang di Indonesia. Investasi saham dapat mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar jika Anda memahami betul cara bermain saham untuk investasi.

Tapi bisa juga sebaliknya, Anda bisa merugi besar karena bermain saham. Hindari menanamkan dana hanya pada salah satu jenis saham tertentu, untuk mengantisipasi berbagai faktor eksternal dan internal yang akan menyebabkan harga saham Anda mengalami penurunan.

Catat ya, hindari menaruh telur investasi Anda dalam 1 keranjang saja. Menanamkan seluruh dana Anda pada satu saham saja, berisiko rugi lebih besar ketimbang Anda membagi-bagi dana Anda untuk membeli 2 atau 3 jenis saham. Alasannya, jika salah satu saham Anda mengalami kerugian, Anda masih berpeluang untuk meraup untung dari saham-saham Anda yang lainnya.

Baca Juga :  BEI Terbitkan Saham LQ45 Terbaru, Cek Daftarnya!

6. Cek Likuiditas Saham Perusahaan

Cara berinvestasi saham dengan aman adalah dengan memahami strategi investasi untuk meminimalisir risiko yang terjadi sehingga Anda dapat memaksimalkan untung investasi. Sebelum memutuskan membeli saham, sebaiknya periksalah likuiditas saham perusahaan yang akan Anda beli. Apakah saham tersebut likuid dan bagus untuk dibeli atau sebaliknya.

Baca dan pelajari rincian data keuangan perusahaan tersebut dari website Bursa Efek Indonesia atau alamat website perusahaan. Pelajari dan perhatikan nilai rasio-rasio keuangan penting. Lakukan analisa fundamental dengan melihat nilai harga saham, laba per saham dalam laporan keuangan, hingga melakukan analisa teknikal dengan melihat tren perubahan harga market, baik dari volume maupun harga saham.

7. Selektif Memilih Perusahaan Sekuritas atau Broker

Dari semua tips, hal yang paling penting yaitu pastikan perusahaan sekuritas yang Anda pilih terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda juga bisa memeriksa likuiditas perusahaan broker selaku Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek di website Bursa Efek Indonesia, cek laporan keuangan perusahaan tersebut dan cek kredibilitasnya dalam memberikan informasi secara rutin tentang investasi kepada kliennya.  

Bentuk transaksi jual beli saham dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:

1. Menggunakan jasa sales broker atau pialang saham

Anda dapat melakukan transaksi melalui telepon untuk berhubungan dengan sales broker. Kelebihannya adalah Anda dapat langsung berkonsultasi dan diberi arahan skema transaksi trading.

2. Online trading melalui perusahaan broker

Anda dapat melakukan transaksi melalui aplikasi software yang diberikan broker untuk trading. Aplikasi ini dapat diinstal pada PC, laptop pribadi atau smartphone. Kelebihannya adalah Anda lebih fleksibel dalam hal ruang dan waktu trading, sehingga membantu menentukan waktu terbaik untuk jual atau beli dan memperhitungkan hold. Anda dapat browsing alamat website perusahaan broker, kemudian disana akan dipandu dengan tutorial lengkap cara membeli saham dan melakukan transaksi lainnya.

Baca Juga: Mau Bermain Saham? Investor Pemula Wajib Tahu ini

Ilustrasi Investasi Saham

Jual beli saham

Saham yang ditransaksikan di pasar modal sangatlah beragam dengan minimal pembelian saham adalah 1 lot yang terdiri dari 100 lembar saham. Untuk memudahkan pemahaman, berikut contoh ilustrasi dalam proses pembelian saham. Misalnya: Anda membeli saham PT X sebesar 5 lot, dengan harga per saham sebesar Rp650, maka dana yang Anda butuhkan sebesar:

  • Harga per Saham X lot X 100= Rp650 X 5 X 100= Rp325.000, + broker fee
  • Nilai broker fee untuk sistem online trading antara 0,15% hingga 0,2% dari nilai beli dan 0,25% hingga 0,3% dari nilai jual.

Dari situ anda bisa kalkulasi biaya saat membeli saham dan nantinya saat akan menjualnya. Jika posisi lebih tinggi harga jual termasuk biaya didalamnya, maka Anda bisa lakukan penjualan saham untuk mendapatkan laba. Berinvestasi saham lebih aman dan menguntungkan jika dilakukan dalam jangka panjang, minimal 5 tahun.

Nah, apabila Anda kini tertarik untuk berinvestasi saham. Berikut tips penting terkait persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum membeli saham dan apa yang harus dilakukan ketika sudah memulai investasi.

Tips Investasi Saham Biar Cuan Terus 

 Pergerakan harga saham

 Tips sebelum investasi beli saham

  1. Kenali dahulu saham perusahaan yang akan dibeli dan bisnis yang dijalankan. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin banyak pula pertimbangan.
  2. Berpikir rasional, logis dan realistis. Selalu pertimbangkan resiko yang akan dihadapi, serta untung dan ruginya.
  3. Kenali profil risiko investasi Anda: Konservatif, Moderat atau Agresif?
  4. Jangan terlalu terburu-buru membeli saham yang sedang dalam posisi murah. Sebab saham sedang murah biasanya mengindikasikan perusahaan tersebut sedang bermasalah.
  5. Jangan tergesa-gesa berinvestasi. Harus sabar karena saham ini hanya terasa untungnya dalam jangka panjang.
  6. Pastikan Anda investasi saham untuk tujuan keuangan jangka panjang, lebih dari 5 tahun. Hindari investasi saham untuk jangka pendek kurang dari 2 tahun karena cuan yang didapatkan tidak akan maksimal. 
  7. Waspada dengan tawaran investasi saham dengan untung cepat dalam waktu singkat. Ingat ada banyak modus penipuan, Anda perlu waspada agar tidak merugi. 

Tips ketika sudah berinvestasi Saham

  1. Jangan minder dengan modal kecil, tak ada kata terlambat untuk mulai investasi saham. Semakin awal memulai maka akan semakin baik.
  2. Jangan diam saja ketika sudah terjun dalam investasi saham karena bursa tidak memberi jaminan investasi akan selalu naik. Anda harus terus tingkatkan ilmu strategi bermain saham Anda agar Anda semakin piawai mengelola investasi saham dan membeli saham-saham yang berpeluang cuan di masa depan. 
  3. Jangan terlalu berspekulasi. Sebaiknya tidak menanamkan semua dana Anda pada satu investasi yang spekulatif.
  4. Jangan terlalu sering bertransaksi. Sebab bila terlalu sering bertransaksi, Anda akan terbebani biaya bertransaksi dan terjebak kondisi psikologis pasar, sehingga terkadang membeli saat harga mahal dan menjual saat harga murah.
  5. Sebaiknya investasikan dana Anda pada beberapa jenis investasi dengan kurun waktu setahun, kemudian dilanjutkan dalam jangka panjang, misalnya: 5 hingga 10 tahun. Sebab semakin lama berinvestasi, maka semakin minim risiko kerugiannya.
  6. Selalu investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Jangan ikut-ikutan orang lain untuk investasi beli saham A atau B apabila Anda tidak yakin/paham dan tidak sesuai dengan profil risiko Anda.
  7. Disiplinlah selalu menyisihkan uang untuk investasi. Pelajari juga cara mengelola keuangan pribadi dan cara menambah pemasukan dan mengelola utang.
Baca Juga: Strategi Jitu Sebelum Jual Beli Saham Bagi Investor Pemula

Bijak Berinvestasi,  Cuan Saham Maksimal

Berinvestasi adalah cara yang bagus untuk memaksimalkan aset yang Anda miliki. Saham adalah instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan. Bijaklah selalu dalam berinvestasi saham, jangan mudah tergiur dengan investasi tidak resmi atau investasi abal-abal yang menawarkan untung selangit. Sebelum investasi, pelajari dan pahami seluk beluk, untung rugi dan strategi berinvestasi saham dengan cara yang aman dan menguntungkan. Semangat berinvestasi sobat Cermat!