Jadi Konsep Penting di Dunia Investasi, Ini Pengertian Cost of Equity dan Cara Hitungnya

Bukan hal yang mengherankan lagi jika di dunia investasi ada banyak sekali istilah dan konsep yang penting untuk dipahami oleh investor. Bahkan, setiap konsep pada dunia investasi mampu memberi pengaruh krusial terhadap aktivitas menanam modal yang sedang dilakukan. Karenanya, ketika memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, ada baiknya kamu selalu mempelajari informasi dan pemahaman baru seputarnya. 

Salah satu konsep di dunia investasi yang penting untuk kamu pahami adalah cost of equity atau biaya ekuitas. Secara umum, pengertian cost of equity adalah konsep investasi yang mampu membantu investor dalam memahami lebih jauh terkait proses perusahaan mendanai kegiatan operasional. Pemahaman tentang konsep ini juga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang optimal. 

Lalu, seperti apa penjelasan lebih lanjut tentang konsep cost of equity ini dalam dunia investasi? Selengkapnya, berikut adalah panduan untuk memahami tentang cost of equity, termasuk pengertian, cara hitung, hingga perbedaannya dengan cost of debt serta WACC.

Baca Juga: Tentang Kontrak Pengelolaan Dana, Ini Arti, Keuntungan, dan Bedanya dengan Reksa Dana

Pengertian Cost of Equity

loader

Pengertian Cost of Equity

Telah dibahas sedikit sebelumnya jika cost of equity adalah konsep di dunia investasi yang penting untuk dipahami oleh investor. Pasalnya, konsep tersebut mampu membantu investor dalam memahami lebih lanjut terkait cara perusahaan memberi pembiayaan pada aktivitas operasionalnya. Selain itu, konsep ini juga mampu memudahkan investor dalam mengambil keputusan investasinya dengan lebih baik.

Terkait definisinya sendiri, cost of equity atau biaya ekuitas bisa dipahami sebagai tingkat pengembalian atau return yang dibutuhkan investor terkait aktivitas investasi atau menanam modal yang dilakukannya pada ekuitas perusahaan. Dalam kata lain, istilah ini mengacu pada biaya yang perlu dibayarkan oleh perusahaan agar bisa mendapatkan modal atau pendanaan dari investor. Secara umum, fungsi biaya ekuitas adalah untuk menghitung seberapa tinggi daya tarik atau minat investor yang berbentuk proyek internal ataupun sebagainya. 

Bagi yang belum tahu, pengertian dari ekuitas adalah kekayaan bersih dari seluruh aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Kekayaan bersih sendiri bisa didapatkan dari menghitung selisih antara nilai semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan kewajiban aset atau liabilitas.

Dengan mengetahui cost of equity, terdapat beberapa hal yang bisa ditunjukkannya. Di mata investor, nilai ekuitas ini merupakan tingkat keuntungan yang dibutuhkan dalam investasi ekuitas. Sedangkan bagi perusahaan, biaya ekuitas ini menunjukkan tingkat keuntungan yang dibutuhkan untuk proyek investasi tertentu. 

Seperti yang kita tahu, terdapat 2 cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan capital atau modalnya, yaitu melalui pinjaman atau ekuitas. Jika dibandingkan dengan ekuitas, pengajuan pinjaman memang lebih terjangkau walau ada keharusan untuk melunasi tagihannya kembali. 

Tapi, ekuitas tak harus dibayarkan kembali oleh perusahaan, meski secara umum memiliki beban biaya yang lebih mahal karena ada tanggungan pajak di dalamnya. Karena biayanya yang lebih tinggi, nilai ekuitas mampu memberi potensi tingkat keuntungan yang lebih besar. 

Cara Hitung Cost of Equity Menggunakan CAPM

Pada dasarnya, ada 2 cara hitung utama dari cost of equity yang penting untuk dipahami. Yang pertama adalah perhitungan cost of equity menggunakan CAPM atau Capital Assets Pricing Model. 

Dengan menggunakan cara ini, perhitungan dilakukan dengan mengambil dari risiko investasi relatif atas pasar. Namun, penggunaan dari model perhitungan biaya ekuitas ini kerap dianggap kurang akurat. Alasannya karena estimasi atau perkiraan yang dibuat pada perhitungan dan menggunakan data atau informasi histori. 

Untuk rumus CAPM sendiri adalah sebagai berikut.

CAPM = E(Ra) – Rb + Ba x (E(Rc) – Rb)

Berikut adalah penjelasan tentang komponen dari rumus tersebut.

  • CAPM adalah Capital Assets Pricing Model.
  • E(Ra) adalah imbal hasil atau pengembalian yang diinginkan pada aset a.
  • Rb adalah tingkat imbal hasil atau pengembalian free risk alias bebas rasio.
  • Ba adalah Beta dari aset a.
  • E(Rc) adalah imbal hasil pasar yang diinginkan.

Penggunaan dari rumus perhitungan biaya ekuitas ini biasa dilakukan oleh bisnis atau perusahaan yang tak membayar dividen kepada para investornya.

Baca Juga: Jadi Indikasi Kinerja Perusahaan, Yuk Kenali Apa Itu Operating Profit Margin dan Cara Hitungnya

Cara Hitung Cost of Equity Menggunakan Dividend Capitalization Model

Rumus perhitungan cost of equity yang kedua adalah yang menggunakan model kapitalisasi dividen atau dividend capitalization model. Karena membutuhkan informasi seputar dividen, rumus perhitungan biaya ekuitas ini hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kewajiban membayar dividen. 

Selain itu, kriteria lain yang membuat rumus perhitungan ini bisa dilakukan oleh perusahaan adalah adanya asumsi jika dividen yang diberikan oleh perusahaan akan bertumbuh dengan nilai yang konstan. Berbeda dengan rumus perhitungan yang sebelumnya, model kapitalisasi dividen ini tak perlu memperhitungkan terkait risiko investasi selayaknya pada rumus jenis CAPM. Alasannya karena CAPM memerlukan beta dari aset yang bersangkutan. 

Untuk rumus perhitungan biaya ekuitas dengan model dividen capitalization sendiri adalah sebagai berikut. 

Re = (D1 : Po) + g

Berikut adalah penjelasan tentang komponen pada rumus tersebut.

  • Re adalah cost of equity.
  • D1 adalah dividen tiap saham tahun mendatang.
  • Po adalah harga atau nilai saham terkini.
  • g adalah tingkat pertumbuhan dari dividen.

Beda Cost of Equity dan Cost of Debt

Karena fungsi dan kegunaannya, tidak sedikit orang yang menganggap jika cost of equity dan cost of debt adalah 2 hal yang sangat penting untuk dipahami. Hal ini berlaku khususnya bagi mereka yang menjadi investor ekuitas dan menanam modal dalam sebuah perusahaan tertentu. 

Pada dasarnya, terdapat sejumlah perbedaan yang tidak sulit untuk bisa dipahami mengenai cost of equity dengan cost of debt. Terkait nilainya, sering kali cost of equity mempunyai nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan cost of debts. 

Biasanya, investor ekuitas mendapatkan kompensasi yang lebih rendah. Alasannya karena ekuitas memiliki tingkat risiko yang cenderung lebih tinggi dibanding utang. Karenanya, nilai kompensasi yang diberikan lebih murah guna menyiasati karakteristik ekuitas tersebut. 

Perusahaan biasanya akan membandingkan nilai ekuitas dan nilai utang ketika mempertimbangkan strategi bisnisnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan pendanaan atau modal tambahan melalui sumber eksternal ketika dibutuhkan. 

Sebagai contoh, apabila nilai ekuitas perusahaan sebesar 8 persen, sedangkan biaya utangnya adalah 4 persen, perusahaan kemungkinan akan memilih untuk mengajukan utang baru ketimbang mengeluarkan ekuitas. Alasannya karena nilai biaya utang yang lebih rendah. 

Meski begitu, perlu dipahami meski biaya utang umumnya lebih rendah, pihak perusahaan memiliki keharusan untuk membayar kembali tanggungan tersebut. Di lain sisi, ekuitas tak terdapat kewajiban untuk melakukan pembayaran kembali. 

Tapi, efek negatifnya adalah ekuitas umumnya mempunyai biaya lebih besar ketimbang utang imbas dari adanya beban pajak dari pelunasan bunganya. Oleh karena itu, perusahaan tetap harus mempertimbangkan langkah mana yang paling optimal untuk diambil guna meraih potensi keuntungan terbaik dan meminimalkan risiko kerugiannya. 

Beda Cost of Equity dan WACC

Selain dengan cost of debts, kamu juga perlu memahami perbedaan biaya ekuitas dengan WACC. Bagi yang belum tahu, WACC adalah singkatan dari istilah Weighted Average Costs of Capital. 

Baik biaya ekuitas dan WACC adalah 2 istilah yang kerap tertukar dan dianggap sama oleh orang yang belum terlalu mendalami pemahamannya. Padahal, antara cost of equity dengan WACC mempunyai perbedaan yang cukup mudah untuk dicermati. 

Untuk konteks ini, penggunaan dari biaya ekuitas umumnya hanya berlaku pada aktivitas investasi ekuitas. Sementara itu, untuk WACC perhitungannya dilakukan dengan memasukkan informasi seputar utang dan ekuitas. Jadi, walaupun sama-sama memiliki hubungan dengan ekuitas perusahaan, tapi WACC dan biaya ekuitas ini terdapat perbedaan di mana WACC juga memasukkan komponen utang di dalamnya.

Biaya Ekuitas Adalah Hal yang Wajib Dipertimbangkan saat Ingin Tingkatkan Modal

Intinya, cost of equity adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan saat ingin menjadikannya sebagai cara untuk meningkatkan modal. Biasanya dihitung sebagai dividen, perusahaan bisa menentukan apakah langkah mengajukan ekuitas akan menjadi langkah optimal untuk menyediakan dana pada rencana mewujudkan proyeknya. Selain itu, bagi investor, informasi ini juga bisa membantunya dalam mengambil langkah investasinya secara bijak. 

Baca Juga: Kian Dilirik, Yuk Pelajari Tentang Investasi Syariah, Manfaat, dan Ragam Produknya di Indonesia