5 Hal yang Perlu Diperhatikan dari Peluang Bisnis Sewa Mobil 'Offroad'

KOMPAS.com - Kini ada banyak destinasi wisata baru yang bermunculan seiring minat masyarakat yang meningkat cukup pesat. Salah satu yang cukup diminati adalah wisata offroad keluarga di alam bebas.

Ini karena ada banyak orang yang ingin merasakan keseruan berpetualang menyusuri alam terbuka dengan mobil khusus offroad. Tentunya, minat masyarakat ini bisa jadi peluang bisnis yang cukup memiliki prospek untuk masa mendatang jika dikelola secara profesional.

Namun, sama halnya dengan bisnis pada umumnya, bisnis sewa mobil offroad pun juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Tertarik untuk mencoba bisnis unik dan ekstrem ini? Simak ulasan dari dikutip dari Cermati.com, berikut ini :

1. Apa yang Dibutuhkan dalam Bisnis Sewa Mobil Offroad?

Tak jauh berbeda dengan bisnis yang lain, untuk memulai bisnis sewa mobil offroad wisata perlu membuat business plan atau perencanaan bisnis terlebih dahulu.

Tanpa adanya perencanaan yang jelas dan tujuan yang terarah, bisnis akan sulit berkembang. Baru setelah menyusun perencanaan bisnis bisa dilanjutkan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk menjalankan bisnis tersebut.

Mengingat bisnis ini ditujukan untuk memberikan pengalaman seru berwisata di alam, pastikan untuk memilih lokasi yang sesuai. Misalnya, area pegunungan seperti di puncak, atau kawasan Bunker Kaliadem Merapi, Jogjakarta dan banyak lagi.

Lokasi yang tepat akan memberikan pengalaman berbeda untuk calon pelanggan yang tertarik. Kemudian, hal paling penting adalah menyiapkan modal untuk mengeksekusi rencana bisnis yang sudah dibuat.

Modal bisa dari kantong pribadi atau membuka kesempatan kerjasama dengan pihak lain. Modal ini nantinya akan digunakan untuk mengurus perizinan bisnis, menyiapkan armada kendaraan yang sesuai, hingga faktor keamanan lainnya.

2. Mobil dengan Mesin yang Tangguh

Dalam bisnis sewa mobil offroad, memilih kendaraan yang sesuai menjadi salah satu tantangan tersendiri. Karena medan yang akan dilalui termasuk ekstrem, sehingga kendaraan yang digunakan harus benar-benar diperhatikan. 

Tantangan yang kerap dihadapi dalam bisnis sewa mobil offroad adalah mesinnya. Kendaraan tersebut harus memiliki mesin yang andal dan juga tangguh, agar mampu melewati berbagai medan yang nantinya akan dilalui.

Apalagi, jalurnya bukan hanya jalanan yang normal saja tapi juga ada banyak jalur ekstrem. Karena di situlah letak keseruan naik mobil offroad yang bikin banyak orang tertarik.

3. Ketersediaan Sparepart Kendaraan

Perawatan kendaraan yang rutin menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena akan sangat berimbas pada performanya. Sayangnya, perawatan mobil offroad ini agak susah didapat karena sebagian besar spare part atau suku cadang masih impor, sehingga kadang perawatan kendaraan menjadi terbengkalai hingga akhirnya mangkrak tak terurus.

Oleh karena itu, untuk memulai bisnis mobil offroad ini perlu riset lokasi penyedia spare part yang sesuai dengan kendaraan yang Anda miliki. Mulai dari jenis hingga kisaran harganya, agar Anda juga ada waktu untuk mempersiapkan dananya.

4. Biaya Perawatan

Bukan hanya karena sulitnya mendapatkan spare part berkualitas tapi juga harganya yang cukup mahal. Hal ini membuat biaya perawatan mobil offroad bisa menghabiskan sebagian besar belanja modal.

Jika tidak diatur dengan baik, bisa-bisa modal habis hanya untuk perawatan kendaraan saja. Untuk menyiasatinya bisa dengan memilih kendaraan offroad buatan lokal yang ketersediaan spare part-nya lebih gampang dicari, sehingga, biaya perawatannya bisa lebih terjangkau.

Baca juga: Bisnis Sewa Motor: Peluang, Risiko, dan Cara Memulainya

5. Simulasi Pendapatan dari Bisnis Sewa Mobil Offroad

Meskipun tantangannya cukup besar, namun dengan rencana bisnis yang tepat peluang cuan dari bisnis sewa mobil offroad tetap menjanjikan. Berikut ini simulasi perhitungan cuan dari bisnis sewa mobil offroad, antara lain; Modal belanja untuk pengadaan 4 unit kendaraan per unit sekitar Rp 120.000.000, totalnya Rp 480.000.000.

Dengan biaya perawatan rata-rata Rp 750.000 per unit per bulan, total sekitar Rp 3.000.000. Lalu untuk biaya gaji supir, tour guide dan teknisi sekitar Rp 7.000.000 per bulan, ditambah lagi biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) per bulan sekitar Rp 5.000.000.

Dalam satu bulan mobil hanya disewakan untuk 10 hari saja, dengan 12 trip per hari untuk semua mobil. Misalkan, harga tiket untuk sewa short review Rp 100.000 per 15 menitnya, dan Rp 600.000 long trip per 1 jam.

Jika dihitung 12 trip ada 4 short review dan 8 long trip artinya per hari rata-rata bisa menghasilkan Rp 5.200.000 dan sebulan Rp 52.000.000 selama 10 hari disewakan. Ini masih penghitungan kotor karena belum dikurangi biaya perawatan mobil, BBM dan gaji karyawan.

Setelah dihitung, total pengeluaran per bulan sekitar Rp 15.000.000 per bulan. Nah, untuk pendapatan bersihnya tinggal dipotong biaya bulanan. Hasilnya diperoleh angka sekitar Rp 37.000.000 per bulan. Dalam waktu kurang lebih 12 bulan, modal untuk pembelian kendaraan sudah bisa kembali.

Cukup menarik bukan? Tapi simulasi keuntungan ini bisa cukup berbeda sesuai eksekutornya dan setidaknya bisa memberikan sedikit gambaran tentang peluang bisnis ini. Jadi, mulailah untuk menyiapkan business plan yang matang dan terarah. Apalagi, bisnis sewa mobil offroad saat ini termasuk bisnis yang punya prospek menarik ke depannya.