Penyakit Miom: Pengertian, Jenis, Gejala, dan Faktor Penyebab yang Perlu Diketahui

Bagi para perempuan, mungkin sering mendengar istilah penyakit miom. Lalu, apakah miom itu? Miom merupakan gangguan kesehatan yang rentan terjadi pada perempuan. Dalam rahim perempuan, sangat mungkin terjadi timbulnya tumor jinak yang umumnya disebut sebagai miom. Meskipun demikian, cara menangani penyakit ini tetap perlu dilakukannya operasi.

Perempuan yang baru sama baligh atau pada rentang usia 9-12 tahun biasanya akan rentan terjangkit penyakit ini. Hal ini terjadi karena rentang usia tersebut merupakan saat perempuan baru pertama kali mengalami menstruasi sehingga tingkat kesuburannya yang tinggi. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi wanita yang belum menikah atau bahkan yang sudah menikah untuk terkena penyakit ini. Hanya saja, wanita yang sudah menikah lebih tidak rentan daripada yang belum menikah.

Karena penyakit ini menjangkit organ yang hanya dimiliki perempuan, maka sebagai perempuan penting untuk mengetahui berbagai informasi terkait penyakit ini. Jika penyakit ini diabaikan, risiko yang terjadi bisa jadi sangat berat. Maka, simak penjelasan tentang miom berikut ini, ya!

Baca juga: Ketahui Rincian Biaya Operasi Miom Terbaru Sebelum Melakukan Operasi

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Apa itu Penyakit Miom?

loader

Penyakit Miom

Penyakit ini adalah gangguan kesehatan yang terjadi hanya pada perempuan. Di dalam dinding rahim akan tumbuh tumor yang tergolong sebagai tumor jinak. Miom adalah penyakit ini uteri. Sebenarnya, penyakit ini tergolong sebagai tumor jinak, tetapi  jika dibiarkan dapat membesar yang kemudian dapat menimbulkan komplikasi.

Berawal dari tumbuhnya tumor kecil seperti biji apel. Namun, seringkali perempuan tidak menyadari hal ini. Ketika dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, biasanya akan muncul nyeri yang begitu hebat saat menstruasi.

Umumnya, akan menyerang rahim perempuan ketika mereka dalam usia subur. Maka, perlunya sikap waspada apabila sedang dalam masa subur, sebab penyakit ini muncul dalam keadaan yang tidak terduga. Sering juga ditemukan pada 20-25% wanita usia reproduksi dan 30-40% wanita usia lebih dari 40 tahun dengan gejala benjolan di perut, gangguan haid dan gangguan kesuburan.

Selain itu, juga tidak bergejala. Namun, sering kali tidak sengaja ditemukan dari hasil pemeriksaan USG. Gejala pendarahan juga umumnya terjadi pada tempat penyakit ini berbeda. Perdarahan sering terjadi pada penyakit ini uteri submukosum sebab letaknya ada pada dinding rahim yang akan luruh ketika haid. Pendarahan dapat berlangsung lama yang akan berujung pada anemia dan transfusi darah.

Penyakit ini juga dapat membesar saat kehamilan, walaupun tidak mengganggu perkembangan janin, miom dapat mengakibatkan kontraksi berulang dan prematur. Jika ingin membuang penyakit ini saat operasi sesar, harus dipertimbangkan dan juga harus ada persiapan yang mantap.

Penyebab miom sampai sekarang belum benar-benar diketahui, tetapi ada kaitannya dengan hormon estrogen. Jika obat-obatan tidak lagi mengatasi gejala, biasanya pengangkatan rahim menjadi jalan terakhir, terutama bagi wanita yang sudah mendekati masa menopause.

Jika diangkat, risiko kambuh sebesar 30% dalam periode 5 tahun setelah pengangkatan. Terapi hormonal juga sering kali menjadi jalan utama, tetapi tiap kasus berbeda-beda. Maka, penting sekali untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapati solusi terbaik dari segi medis.

Jenis Penyakit Miom

Miom adalah penyakit yang bisa muncul dengan ukuran fibroid bisa berkisar dari 1 mm hingga 20 cm. Berdasarkan jenisnya, terdapat empat jenis dari penyakit ini:

  • Subserosa: Jenis fibroid ini tumbuh di dalam rahim dan menyebar ke bagian luar serviks.
  • Intramural: Jenis fibroid ini hanya tumbuh di dalam rahim, yang mungkin memperbesar ukuran rahim.
  • Submukosa: Jenis fibroid ini berkembang di dalam lapisan rahim, yang berarti dapat mempengaruhi siklus menstruasi, sehingga mengakibatkan kemandulan dan keguguran.
  • Pedunculated: Jenis fibroid ini terhubung ke luar atau dalam rahim melalui sebuah tangkai kecil.

Baca juga: Biaya Operasi Usus Buntu, Metode dan Persiapan Operasi

Gejala Munculnya Miom

Sebenarnya untuk gejala penyakit ini sendiri akan berbeda-beda antara satu perempuan dengan perempuan lain. Bahkan, beberapa perempuan tidak merasakan gejalanya sama sekali. Namun, biasanya gejala penyakit ini akan muncul dengan gejala berikut:

  • Sering kencing atau buang air kecil.
  • Konstipasi.
  • Masa menstruasi lebih dari tujuh hari.

Faktor Munculnya Miom

Terdapat beberapa faktor munculnya penyakit ini, yaitu faktor keturunan, hormon, dan gaya hidup. Ketiga hal ini biasanya menjadi faktor penyebab munculnya miom pada dinding rahim perempuan.

Untuk gaya hidup, tentunya ini menjadi faktor yang dapat dicegah. Beberapa hal dari gaya hidup yang mungkin dapat menyebabkan penyakit ini adalah penggunaan pil KB hormonal, kurangnya vitamin D, berat badan berlebih, kurangnya mengonsumsi sayuran dan buah.

Menangani Miom

loader

Miom

Penyakit ini dapat ditangani sesuai dengan kondisi pasien. Umumnya dokter saat pertama kali berkonsultasi akan menyarankan untuk meminum obat terlebih dahulu, sebelum dilakukannya tindakan operasi. Dapat saja kamu langsung diarahkan untuk melakukan operasi, apabila keadaan di dalam rahimmu mengalami masalah yang serius.

Tindakan Mencegah Miom

Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini, kamu dapat mengikuti beberapa saran berikut:

  • Kondisi berat badan harus ideal.
  • Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

Operasi Miom

Tindakan operasi penyakit ini dilakukan ketika sudah berkonsultasi dengan dokter. Apabila dokter sudah menyarankan untuk dilakukannya operasi pengangkatan tumor jinak, hal tersebut dapat dilakukan sebagai langkah yang tepat. Berikut terdapat beberapa jenis operasinya.

  1. Operasi penyakit iniektomi: Operasi ini merupakan jenis operasi penyakit ini dengan mengangkat keseluruhan tumor jinak tersebut tanpa mengangkat jaringan rahim. Operasi ini tentu disarankan untuk perempuan yang masih memiliki keinginan untuk hamil.
  2. Operasi Ablasi Endometrium: Operasi ini dilakukan ketika tidak ada rencana untuk hamil kembali. Sebab, operasi ini dilakukan dengan menghancurkan lapisan rahim.
  3. Operasi Histerektomi: Operasi jenis ini merupakan langkah terakhir apabila operasi jenis lainnya pernah dilakukan, tetapi mengalami kegagalan. Operasi ini akan mengangkat rahim secara keseluruhan. Risiko yang harus dipertimbangkan adalah tidak akan bisa hamil lagi.

Mengenai operasi miom, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter, ketika munculnya gejala yang hebat. Misalnya, nyeri terus menerus dan pendarahan. Ketika gejala ini muncul maka segeralah pergi dan konsultasikan dengan dokter, apa yang diharuskan untuk menanganinya.

Biasanya, dokter akan mengarahkan untuk penanganan obat terlebih dahulu. Jika kondisimu makin memburuk, dokter akan menyarankan untuk dilakukannya operasi penanganan penyakit ini.

Dalam melakukan operasi ini, biasanya tim bedah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam. Waktu ini sesuai dengan prosedur operasi penyakit ini. Namun, kadangkala operasi ini berlangsung lebih lama, tergantung dengan kondisi kesehatan dari pasien penderita penyakit ini.

Ketika melakukan operasi ini, pasti kamu akan mendapatkan risiko yang harus ditanggung, terutama jika melakukan operasi dengan jenis ablasi endometrium dan histerektomi. Risiko yang akan didapat, yaitu kehilangan rahim dan kehilangan kesempatan untuk hamil.

Maka, melakukan konsultasi ke dokter dan mempertimbangkan operasi ini sangat harus dilakukan. Sebab, risikonya kamu akan kehilangan salah satu organ penting.

Baca juga: Jenis Operasi Apa yang Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Daftarnya

Ingin bayar BPJS Kesehatan anti ribet? Cermati solusinya!

Bayar BPJS  Kesehatan Sekarang!  

Rincian Biaya Operasi Miom

Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu langkah untuk menangani penyakit miom adalah dengan dilakukannya operasi. Tentunya, tindakan operasi ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, terdapat sejumlah dana yang perlu disiapkan sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan operasi miom.

Sebenarnya, kamu bisa melakukan pembayaran operasi ini melalui dua metode, yaitu pembayaran menggunakan dana pribadi atau menggunakan asuransi terbitan pemerintah (BPJS) maupun asuransi swasta. Setiap rumah sakit memiliki biaya yang berbeda-beda, tergantung pada daerah rumah sakitnya dan juga kasus miom pasien.

Namun, jika kamu memilih untuk menggunakan kantong pribadi, dana yang perlu disiapkan untuk operasi ini ialah sekitar Rp10.000.000-Rp15.000.000. Berbeda halnya jika memilih untuk menggunakan asuransi. Sebab, penggunaan asuransi BPJS maupun swasta tidak mengenakan biaya apapun untuk tindakan operasi ini selama kamu tidak menunggak pembayaran asuransinya.

Baca juga: Asuransi Kesehatan: Pengertian, Jenis, hingga Cara Klaimnya

Waspada Miom Untuk Perempuan Belum Menikah

Penyakit ini banyak diderita oleh para perempuan. Umumnya, perempuan belum menikah. Maka, untuk para perempuan yang belum menikah, harus selalu waspada untuk menjaga kesehatan rahimmu. Sebab, apabila terkena penyakit ini dapat saja memunculkan penyakit-penyakit baru.

Selalu menjaga kesehatan reproduksimu. Tidak ada yang salah dari melakukan pencegahan yang akan membantumu di kemudian hari. Dengan menjaga pola hidup yang sehat, makan-makanan bergizi, dan tetap mengutamakan kesehatan reproduksi menjadi langkah preventif terbaik untuk mengatasi penyakit ini.

Jika tidak dilakukan pencegahan, risiko munculnya penyakit ini akan lebih tinggi. Selain itu, jika penyakit ini sudah parah pun dapat saja diharuskan melakukan operasi oleh dokter. Namun, tindakan operasi harus dengan arahan dokter, tidak boleh dilakukan secara sembarangan.