Tips Memilih dan Menghitung Deposito Supaya Menguntungkan

Hingga saat ini deposito tetap menjadi salah satu produk simpanan yang tetap diminati banyak orang. Proses yang mudah dan praktis, bahkan bisa dikatakan, deposito ini mirip dengan tabungan. Bedanya, deposito memberikan bunga lebih tinggi ketimbang tabungan. Selain itu, deposito tidak bisa diambil secara bebas. Sifat deposito ini cocok bagi yang ingin merencanakan keuangannya.

Salah satu alasan mengapa deposito cukup diminati oleh masyarakat adalah karena suku bunganya lebih besar dibandingkan dengan tabungan pada umumnya. Deposito juga merupakan bentuk investasi yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan orang awam sekalipun. Karena risiko dari investasi deposito sangat kecil sehingga memungkinkan uang Anda untuk berkembang.

Di sisi lain, deposito memiliki risiko yang kecil dibandingkan instrumen investasi semisal saham atau obligasi. Soal keamanan dana, nasabah yang mengambil deposito tak perlu khawatir. Sebab dananya telah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Nah, bagi Anda yang belum punya deposito dan ingin memiliki, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Baca Juga: Apa Perbedaan Deposito dan Tabungan?

Tips Memilih Produk Deposito yang Menguntungkan

loader

Pilih Deposito yang Menguntungkan via shutterstock.com

 

Umumnya, setiap bank menyediakan layanan deposito sebagai pendamping produk tabungan untuk para nasabahnya. Jika Anda bingung dalam memilih bank mana yang tepat untuk investasi deposito, berikut ini adalah yang mesti diperhatikan dalam memilih bank yang tepat untuk berinvestasi deposito.

1. Bank yang Memiliki Reputasi Lebih Menjamin

Anda harus mengetahui lebih dahulu reputasi atau rekam jejak bank penyedia deposito. Sebaiknya, pilih bank dengan pelayanan yang baik dan tentu saja bunganya paling menguntungkan. Paling aman kalau Anda memilih bank milik Pemerintah atau setidaknya bank yang sehat menurut Bank Indonesia (BI).

2. Sesuaikan Periode Waktu Deposito dengan Perencanaan Keuangan

Jika Anda ingin menyimpan dana dalam bentuk deposito, ada beberapa pilihan periode atau jangka waktu yang ditawarkan bank. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan. Bedanya, makin lama dana Anda tersimpan dalam deposito, makin besar keuntungan yang didapat dari bunga.

Pilihlah periode deposito yang tepat dan sesuai dengan kondisi perencanaan keuangan Anda. Jangan sampai Anda telah menetapkan misalnya 6 bulan, tetapi belum sampai waktunya Anda telah mengambilnya. Ingat, ada beberapa bank yang menetapkan biaya penalti akibat ditariknya dana deposito sebelum waktunya. Hal ini tentunya malah merugikan Anda, bukan?

3. Pilih Bank yang Menawarkan Bunga Tinggi

Ada baiknya Anda mencermati bunga deposito yang ditawarkan setiap bank. Pilihlah bank yang memberikan bunga deposito tertinggi. Sebab semakin tinggi bunga yang diberikan, semakin besar keuntungan yang Anda terima. Namun, kembali lagi ke poin sebelumnya, pastikan selalu kalau bank tersebut punya reputasi yang baik.

4. Hati-Hati dengan Tawaran Bunga Deposito yang Kelewat Tinggi

Selalu cek berapa bunga deposito maksimal yang simpanannya dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Apabila Anda berinvestasi deposito di bank yang menawarkan bunga yang melebihi bunga maksimal  yang ditentukan LPS, lebih baik tak perlu memilih bank tersebut. Sebab LPS tidak akan mau menjamin deposito tersebut. Lain halnya jika Anda merupakan orang yang mau mengambil risiko. Sah-sah saja memilih deposito dengan bunga lebih tinggi dari ketetapan LPS.

5. Pilih Bank dengan Proses Paling Praktis dan Layanan Terluas

Setiap bank memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan syarat yang harus dipenuhi oleh nasabahnya. Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan deposito di suatu bank, alangkah lebih baik jika Anda mengetahui syarat dari bank tersebut. Misalnya aturan pencarian deposito. Dalam situasi ini, ketahui dulu apa yang harus dilakukan oleh ahli waris jika Anda tidak bisa mencairkan deposito sendiri.

Perhitungan Bunga Deposito dan Cara Mengelolanya agar Maksimal

loader

Menghitung Deposito via shutterstock.com

 

Secara garis besar, mengelola deposito dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan bunga deposito dan mengelola bunga deposito tersebut. Berikut adalah uraian lengkap tentang cara mengelola deposito Anda agar menguntungkan.

Ilustrasi Perhitungan Bunga Deposito Tanpa Pajak dan Plus Pajak

Sebagaimana aturan yang berlaku, Pajak Penghasilan (PPh) juga memasukkan deposito sebagai objek pajak. Besaran PPh bersifat final dengan potongan 20% dari jumlah bruto. Namun, ada pengecualiannya. Untuk deposito yang besarannya <Rp7.500.000, tidak akan dikenai pajak. Di bawah ini adalah perhitungan deposito sebelum dan sesudah pajak.

1. Perhitungan Bunga Deposito Tanpa Pajak

Rumus: Bunga Deposito = Jumlah Uang Simpanan x Suku Bunga Deposito x (Jumlah Hari : 365)

Misalnya, Anda mendepositokan uang sebesar Rp7.000.000 selama 6 bulan di Bank BJB dengan suku bunga 6,25%. Total bunga yang akan Anda dapatkan adalah:

Rp7.000.000 x 6,25% x ((6 x 30 hari) : 365) = Rp218.750

Karena bunga deposito Anda kurang dari 7,5 juta maka Anda tidak perlu menguranginya dengan pajak sebesar 20%.

2. Perhitungan Bunga Deposito Plus Pajak

Rumus: Bunga Deposito = Jumlah Uang Simpanan x Bunga Per Tahun x 80% x (Jumlah Hari : 365)

Misalnya, Anda mendepositokan Rp30.000.000 selama 6 bulan di Bank BJB dengan suku bunga 6,25%. Karena nilai deposito >Rp7.500.00 dikenai PPh, total bunga yang akan Anda dapatkan adalah:

Rp30.000.000 x 6,25% x 80% x ((6 x 30 hari) : 365) = Rp750.000

Ingat, jumlah ini telah dikenai pajak. Jika tidak dikenai pajak, total bunga deposito yang Anda terima sebesar Rp937.500.

Pengelolaan Bunga Deposito

Pengelolaan bunga deposito juga menjadi cara lain agar deposito Anda menguntungkan. Jika Anda misalnya menyimpan uang di deposito selama 6 bulan, apakah bunganya bisa langsung diambil setelah 6 bulan tersebut? Belum tentu, hal ini sesuai dengan kebijakan dari tiap-tiap bank. Berikut ini adalah opsi pengelolaan bunga deposito yang tersedia.

1. Non-Automatic Roll Over (Non-ARO)

Pada opsi ini, bunga bisa diambil per bulan dan otomatis akan langsung masuk ke rekening yang telah Anda tentukan.

2. Automatic Roll Over (ARO)

ARO merupakan deposito dengan sistem perpanjangan otomatis. Misalnya, Anda mendepositokan Rp5.000.000 selama 12 bulan. Jika setelah 12 bulan uang tidak ditarik, dana deposito akan otomatis masuk ke 12 bulan berikutnya. Sementara bunganya bisa Anda atur sendiri, apakah akan diambil per bulan atau saat jatuh tempo.

3. Automatic Roll Over Plus (ARO+)

Sistem ini hampir mirip dengan ARO, hanya saja di sini yang diperpanjang adalah deposito dan bunganya.

Baca Juga: Mengenal Deposito Syariah Dan Manfaatnya

Jalankan Tipsnya dan Persiapkan Perhitungannya

Deposito memang simpanan yang dikategorikan aman. Jaminan dari LPS atas uang yang didepositokan meyakinkan banyak orang agar tidak ragu menyimpan dananya dalam bentuk deposito. Walaupun begitu, bukan berarti mempersepsikan deposito sebagai simpanan yang mudah dilakukan. Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian seperti yang dijelaskan di atas. Jadi, ada baiknya menjalankan tips-tips di atas dan buatlah perhitungannya sebelum mendepositokan dana Anda.

Baca Juga: Deposito Online: Cermati Kelebihan dan Kekurangannya