8 Tips Lolos Tahap Interview User

Interview atau wawancara kerja merupakan proses yang mendebarkan dalam tahap melamar kerja. Ini tahap penting bagi pelamar untuk memberi kesan awal yang baik kepada perusahaan.

Pada praktiknya di lapangan, pelamar tidak hanya harus menghadapi wawancara kerja dengan pihak HRD saja. Tetapi juga user. User ini biasanya adalah orang yang akan menjadi atasanmu kelak jika diterima bekerja.

Jabatannya bisa manajer, supervisor, bahkan langsung CEO atau pemilik bila perusahaan masih skala kecil, seperti perusahaan rintisan atau startup. Contoh kamu melamar kerja untuk posisi design grafis, maka tahap interview user, kamu akan diwawancarai manajer design grafis atau head of digital marketing yang membawahi bidang design grafis.

Terkadang bukan hanya satu user yang kamu hadapi. Bisa dua atau lebih. Jadi, makin menegangkan buat si pelamar. Agar perjuanganmu tidak sia-sia, berikut tips sukses interview user yang bisa kamu coba agar diterima kerja:

Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja yang Akan Membuatmu Sukses

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

1. Cari tahu siapa user tersebut

Kalau ingin wawancara kerja, harus mempersiapkan fisik dan mental. Selain itu, juga otak. Jangan sampai kosong tanpa pengetahuan. Seperti mengenai siapa user yang akan mewawancaraimu.

Kamu dapat mencari tahu siapa user tersebut sebelum interview. Ketika kamu mendapatkan telepon atau email dari HRD untuk proses interview user sesuai jadwal yang ditentukan, kamu bisa menanyakan user tersebut.

Jika sudah mendapatkan informasi nama dan jabatan user, segera cari tahu di internet. Contohnya dari LinkedIn, maupun media sosialnya.

Setidaknya kamu bisa mengetahui wajah user yang akan mewawancaraimu. Termasuk background pendidikan maupun pengalaman kerjanya. Sehingga kamu sudah punya sedikit gambaran dari user tersebut dan siap menghadapi wawancara.

2. Persiapkan jawaban wawancara

Dalam tahap interview user, umumnya akan ditanyakan mengenai masalah yang sifatnya teknis. Misalnya kemampuan dan keahlianmu, pekerjaanmu di kantor lama, atau diminta menjawab pertanyaan cara menghadapi masalah dalam pekerjaan.

Pastikan kamu sudah memiliki jawaban-jawaban pertanyaan tersebut di dalam otak. Kemudian tinggal merangkainya menjadi kalimat yang baik dan sopan untuk dilontarkan.

3. Berpenampilan rapi

Namanya mau interview kerja, berpakaian yang rapi. Busana yang dikenakan tidak harus baru, tetapi terlihat bersih dan rapi. Baju dan celana atau rok disetrika, sehingga tidak nampak kusut, kumel, dan kucel.

Gunakan aksesoris atau riasan minimalis. Jangan menor bagi pelamar wanita. Rok pun tidak terlalu pendek. Kalau bisa di bawah lutut. Semprot parfum secukupnya agar badan wangi dan segar, serta menunjang penampilan. Jangan berlebihan.

4. Datang ontime

Disiplin sangat penting dalam dunia kerja. Untuk memberi kesan awal yang baik, datanglah tepat waktu pada saat wawancara kerja. Baiknya datang lebih awal, sekitar 15-30 menit sebelum jadwal wawancaramu.

Waktu ini bisa kamu gunakan untuk merapikan penampilanmu lagi, menyiapkan berkas yang diperlukan seperti CV, serta menenangkan pikiranmu.

Kalau kamu datang terlambat, pasti akan tergesa-gesa. Selain itu, ini akan menjadi catatan atau poin minus untukmu di mata HRD maupun user.

5. Bersikap tenang

Saat kamu memulai wawancara kerja dan sudah menghadapi user, cobalah bersikap tenang. Jika tenang, kamu dapat berpikir jernih. Mencermati setiap pertanyaan user dan mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan baik.

Tetapi bila kamu gugup, semua jadi tidak fokus. Pikiran kamu nge-blank, sehingga tidak memperhatikan pertanyaan user. Malu kan, kalau user harus mengulang pertanyaannya.

Itu berarti kamu tidak menyimak dengan baik. Ragamu di sana, tetapi pikiranmu melayang ke mana-mana. Walhasil, menjawab pertanyaanpun terbata-bata, tidak lancar.

6. Hindari gerakan yang tidak diperlukan

Wawancara kerja memang bikin grogi, tetapi jangan sampai perasaan tersebut mempengaruhimu. Hindari membuat gerakan-gerakan yang dapat mengganggu pembicaraan.

Misalnya menyenggol kaki kursi, menggaruk kepala, memainkan rambut, membenarkan pakaian atau masker, pandangan ke mana-mana, dan lainnya.

Jadi jaga sikap dan etikamu. Duduklah dengan sopan, postur tubuh tegak, jangan bicara bila tidak ditanya kecuali dipersilakan bertanya, hindari membual atau berbohong, gunakan kalimat yang baik, serta fokus atau tetap menjaga kontak mata ketika di wawancara.

7. Jangan tunjukkan pertentangan

Banyak cara dilakukan pewawancara untuk memancingmu. Bahkan membuatmu skakmat. Atau merendahkan kemampuanmu untuk melihat seperti apa ekspresi wajahmu.

Dalam hal ini, sebaiknya jangan tunjukkan pertentangan dalam bentuk apapun, seperti beradu argumen. Ingin menunjukkan bahwa kamu benar, dan user salah atau sikap keras kepala.

Lebih baik tersenyum, tunjukkan raut wajah santai untuk menunjukkan kesan friendly meskipun sebenarnya kamu sudah tidak nyaman di ruangan tersebut.

8. Tunjukkan kelebihanmu

Tingkat persaingan di dunia kerja sangat tinggi. Jadi kamu harus mampu menunjukkan kelebihanmu di mata user. Misalnya public speaking, analytical thinking, problem solving, atau lainnya.

Kelebihan tersebut yang akan menjadi sisi terbaik, nilai tambah kamu dibanding kandidat lain. Buatlah contoh berupa kasus nyata, berdasarkan pengalamanmu, di mana kamu menggunakan kelebihan tersebut dalam pekerjaan. Jadi bukan sekadar omongan tanpa bukti.

Baca Juga: Perlu Dihindari, 10 Kesalahan dalam Membuat CV Ini Bikin Gagal Dapat Kerja