Begini Cara Kerja Kartu Kredit dari Awal hingga Pembayaran Tagihannya
Sebagai pemilik kartu kredit kamu mungkin sudah sering memakai kartu kredit untuk belanja, makan di restoran, nonton bioskop, atau transaksi lainnya. Untuk menggunakan kartu kredit, pemilik tinggal menggesek kartu dan transaksi langsung berhasil dilakukan. Tapi, pernah tidak kamu penasaran, sebenarnya bagaimana sih sistem kerja kartu kredit saat digunakan, mulai dari proses awal hingga tagihan tercatat di rekeningmu?
Tahukah kamu, dibalik proses pembayaran yang dilakukan, terdapat serangkaian proses yang terjadi dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari merchant, bank penerbit (issuer), bank penerima (acquirer), dan jaringan pembayaran seperti Visa atau Mastercard. Nah, supaya tidak penasaran yuk kita bahas tentang mekanisme transaksi kartu kredit dari awal sampai tagihan diterima. Simak penjelasannya!
Apa Itu Kartu Kredit dan Bagaimana Sistemnya?
Sebelum membahas alur transaksi kartu kredit, sebaiknya kenalan lagi dengan si kartu kredit, supaya semakin akrab. Kartu kredit adalah alat pembayaran non-tunai yang digunakan untuk membeli barang atau membayar jasa, kamu bisa melakukan transaksi saat ini dan membayar belakangan. Sederhananya, nasabah "ngutang" dulu ke bank, dan dibayar saat tanggal tagihan, biasanya sebulan sekali pada akhir bulan.
Bank akan memberikan sejumlah limit yang bisa dipakai untuk transaksi dan bank percaya bahwa kamu bisa dan akan membayar semua transaksi yang dilakukan nantinya. Karena itu, sebelum memberikan kartu, bank akan menilai kondisi keuanganmu sebelum menyetujui pengajuan kartu kredit, mulai dari penghasilan, pengeluaran, dan riwayat kreditmu.
Saat transaksi pembayaran dilakukan, mungkin terlihat simpel, setiap kali pemilik gesek atau masukkan nomor kartu, sebenarnya ada banyak proses atau mekanisme yang terjadi secara otomatis dan cepat di belakangnya.
Mekanisme Transaksi Kartu Kredit
-
Proses Transaksi
Saat menggunakan kartu untuk membeli sesuatu, kamu menggesek kartu (atau mengetik nomor kartu), sistem merchant akan mengirimkan permintaan otorisasi ke bank penerima (acquirer).
Permintaan ini berisi informasi penting seperti nomor kartu, nominal transaksi, nama merchant, dan kode otorisasi. Dalam hitungan detik, informasi itu dikirim melalui jaringan pembayaran (seperti Visa, Mastercard, JCB, dsb.) menuju bank penerbit kartu kreditmu. Kemudian, bank penerbit akan mengecek apakah kartu masih aktif, limit mencukupi, dan tidak ada indikasi penipuan.
-
Proses Otorisasi
Setelah melakukan pembayaran, sistem di merchant akan menunggu konfirmasi dari bank. Inilah yang disebut proses otorisasi. Tujuannya, memastikan bahwa transaksi tersebut memang bisa diproses.Kalau semuanya lolos, bank akan mengirimkan kode otorisasi sebagai tanda bahwa transaksi disetujui.
Nah, ternyata jaringan seperti Visa atau Mastercard ini fungsinya sangat penting. Mereka berperan sebagai “penghubung” yang mempercepat komunikasi antar bank dan merchant. Semua proses ini biasanya hanya butuh waktu beberapa detik saja, lho. Meskipun di belakang layar melibatkan banyak pihak, dengan kecanggihan sistem semuanya jadi serba otomatis dan efisien.
-
Proses Settlement
Setelah transaksi disetujui dan menerima barangmu, ternyata prosesnya belum selesai. Masih ada proses yang disebut settlement, yaitu proses saat merchant menerima uang dari bank penerbit kartumu.
Biasanya, settlement ini dilakukan dalam 1-3 hari kerja setelah transaksi. Dalam proses ini, bank acquirer akan “menagih” uang ke bank penerbit lewat jaringan pembayaran. Jadi, merchant tidak langsung menerima uang begitu nasabah membayar, tetapi menunggu proses yang ada.
Proses juga sangat penting untuk mencatat semua data transaksi agar bisa masuk ke dalam laporan bulananmu. Jadi, saat tagihan keluar nanti, semua transaksi yang dilakukan akan muncul secara lengkap dan transparan.
-
Tagihan Diterbitkan
Setelah transaksi settle, bank akan mulai menghitung total transaksi nasabah selama satu periode. Biasanya satu periode berlangsung sekitar 30 hari, dan disebut dengan billing cycle atau siklus tagihan.
Pada saat itu, setiap nasabah akan menerima tagihan yang berisi semua transaksi, total utang, minimum pembayaran, dan tanggal jatuh tempo. Nah, saat itu lah kamu bisa memilih, mau bayar lunas atau minimum payment dulu.
-
Pembayaran
Nasabah bisa membayar tagihan kartu kredit melalui berbagai metode, seperti internet banking, mobile banking, ATM, atau auto-debit. Selama membayar tepat waktu dan sesuai jumlah tagihan, tidak akan ada bunga yang dikenakan. Tetapi, kalau telat atau hanya membayar minimum, bank akan mengenakan bunga yang lumayan per bulannya. Dalam setahun, bunga tersebut bisa membengkak kalau tidak hati-hati. Ditambah lagi, akan ada denda keterlambatan yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mencatat tanggal jatuh tempo dan jumlah tagihan. Jangan sampai asik berbelanja dan lupa membayar tagihan. Bunga yang dipikir tidak seberapa ternyata bisa membebani keuanganmu nantinya.
Tips Menggunakan Kartu Kredit
-
Pantau Pengeluaran
Kartu kredit itu memang memudahkan transaksimu, tetapi juga bisa membuat kalap kalau tidak dikontrol. Karena pengeluaran tidak terasa secara langsung seperti saat menggunakan uang tunai, banyak orang menjadi lebih sering belanja secara impulsif. Nah, supaya tidak boros, biasakan untuk mencatat semua pengeluaran atau cek riwayat pengeluaran di aplikasi bank secara rutin.
Selain itu, pisahkan juga transaksi penting untuk kebutuhan dan keinginanmu. Misalnya, gunakan kartu kredit hanya untuk keperluan darurat atau kebutuhan bulanan seperti membayar listrik atau membeli bahan pokok. Jangan digunakan untuk membeli barang-barang mahal secara impulsif.
Mempunyai batasan secara pribadi juga penting, lho. Walaupun limit yang diberikan sampai Rp10 juta, bukan berarti harus digunakan semuanya. Tentukan batas penggunaan pribadi yang sesuai dengan kondisi keuanganmu.
-
Bayar Tepat Waktu
Selalu bayar tagihan sebelum jatuh tempo. Hal ini penting untuk menghindari bunga dan denda, serta menjaga laporan kreditmu tetap bagus. Jika sering lupa, gunakan fitur auto-debit dari rekening tabungan. Jadi tagihan akan langsung dipotong secara otomatis sesuai nominalnya. Tapi pastikan saldo di rekeningmu cukup ya, biar tidak terjadi gagal debit.
-
Manfaatkan Fitur Rewards
Banyak kartu kredit yang menawarkan keuntungan tambahan seperti cashback, poin belanja, atau diskon di merchant tertentu. Fitur ini bisa jadi bonus yang lumayan kalau rutin menggunakan kartu kredit, terutama untuk transaksi besar. Tapi ingat, jangan sampai karena tergiur poin atau cashback, jadi belanja secara berlebihan. Belanja tetap sesuai kebutuhan, dan nikmati keuntungannya sebagai bonus tambahan saja.
Gunakan dan Pahami Mekanismenya
Secara sekilas, memakai kartu kredit memang kelihatan simpel, tinggal gesek, transaksi berhasil. Tapi ternyata, terdapat proses yang cukup kompleks dan melibatkan banyak pihak di baliknya. Mulai dari otorisasi, pengiriman data, verifikasi, hingga settlement dan penagihan, semuanya diproses secara otomatis dan cepat.
Dengan memahami cara kerja kartu kredit ini, kamu bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Kartu kredit bukan sekadar alat belanja, tapi sebenarnya merupakan sarana transaksi yang efisien dan praktis. Jadi, kalau ditanya tentang cara kerja kartu kredit, kamu sudah tahu bahwa di balik kemudahannya, terdapat proses dan sistem yang canggih.