Audit Investasi: Pengertian, Tujuan, dan Prosedurnya

Audit investasi adalah suatu kegiatan peninjauan ulang data-data yang konkrit pada sebuah laporan investasi untuk memastikan keakuratannya. Proses evaluasi ini diperlukan untuk mencegah fraud atau kecurangan.

Investasi adalah kegiatan penanaman modal. Biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau membeli saham dan surat berharga lain guna memperoleh keuntungan.

Ingin memahami lebih jauh tentang audit investasi? Berikut ulasannya seperti dikutip dari laman slideplayer.info dan kumparan.

Baca Juga: Perjanjian Investasi: Manfaat dan Contoh Surat Perjanjian Bisnis

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Tujuan Audit Investasi

loader
Audit Investasi

Audit investasi dilakukan bukan tanpa tujuan. Tujuan audit investasi atau audit siklus investasi adalah menguji kewajaran pelaporan investasi.

Kewajaran pelaporan investasi yang seperti apa? Artinya sesuai dengan bukti pendukung, yakni bukti transaksi investasi dan bukti pembukuan. Pembukuan dan pelaporan ini harus sesuai dengan standar akuntansi.

Aspek pengujian atau audit investasi adalah ketepatan asersi manajemen yang mencakup, eksistensi atau terjadinya, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan pengungkapan.

Audit investasi penting sebagai proses evaluasi atas kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan penanaman modal. Contohnya seperti:

  • Kesalahan penentuan biaya investasi
  • Kesalahan perhitungan laba-rugi penjualan investasi
  • Kesalahan penilaian akhir tahun
  • Kesalahan perlakuan akuntansi atas selisih biaya dengan harga pasar
  • Kesalahan pencatatan pendapatan dividen
  • Kesalahan pengakuan pendapatan bunga ketika terjadi premium atau diskonto obligasi
  • dan lainnya.

Perencanaan Audit Investasi

loader
Audit Siklus Investasi

Dokumen dan catatan umum yang berlaku untuk perencanaan audit siklus investasi dan pembiayaan, antara lain:

1. Sertifikat saham

Formulir cetak yang menunjukan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham dalam sebuah koperasi. Bukti tentang asersi keberadaan dan keterjadian.

2. Sertifikat obligasi

Formulir cetak yang menunjukan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.

3. Kontrak penerbitan obligasi

Kontrak yang menyatakan syarat dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah koperasi.

4. Dokumen advis broker

Dokumen yang diterbitkan oleh pialang yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi.

5. Laporan broker

Laporan bulanan yang diterbitkan pialang yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang tersebut. Biasanya mengikhtisarkan setiap transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan.

6. Buku jurnal

Jurnal umum yang digunakan untuk mencatat pos-pos.

7. Buku pembantu investasi

Buku tambahan yang terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi berlainan.

Baca Juga: Aset Investasi: Simak Pengertian Hingga Jenis Asetnya yang Menguntungkan Investor

Contoh Pertanyaan tentang Audit Siklus Investasi

loader Contoh Pertanyaan tentang Audit Siklus Investasi

Dalam melakukan audit investasi, auditor dapat mengajukan pertanyaan tentang audit siklus investasi sebagai berikut:

  • Jenis investasi apa yang dimiliki?
  • Apakah ada investasi yang tidak biasa?
  • Apakah tolok ukur yang digunakan untuk menentukan nilai investasi?
  • Siapa yang menentukan klasifikasi investasi?
  • Apakah orang yang menghitung kegiatan investasi punya pengetahuan cukup untuk melakukannya?
  • Apakah semua akun investasi direkonsiliasi (dari laporan investasi ke buku besar)?
  • Siapa yang merekonsiliasi akun investasi dan kapan?
  • Akun investasi apa yang dibuka dan ditutup pada periode tersebut?
  • Siapa yang berwenang membuka atau menutup rekening investasi?
  • Siapa yang berwenang untuk membeli dan menjual investasi
  • Apakah ada penurunan nilai investasi?
  • Serta pertanyaan terkait lainnya.

Prosedur Audit Investasi

loader
Prosedur Audit Investasi

Pengujian substantif terhadap investasi dapat melalui beberapa tahapan berikut ini:

1. Prosedur audit investasi pendahuluan

Auditor akan melakukan prosedur audit investasi awal:

  • Cocokkan saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu
  • Review seluruh transaksi investasi dan pendapatan investasi, serta lakukan identifikasi atas transaksi dan saldo akun yang tidak lazim. Baik dari jumlah maupun sumber transaksi
  • Cocokkan data dalam daftar dengan data dalam buku bantu dan buku besar.

2. Prosedur analitis

Prosedur analitis adalah bagian penting dalam proses audit investasi. Terdiri atas evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data non keuangan.

  • Lakukan perhitungan rasio, misalnya investasi jangka pendek dengan aktiva lancar, investasi jangka panjang dengan total aktiva, dan rasio pendapatan per klasifikasi investasi
  • Bandingkan hasil perhitungan rasio dengan angka pembanding. Contohnya, rasio per anggaran, rasio tahun lalu, atau rasio rata-rata industri (jika ada).

3. Pengujian detail transaksi

Lakukan pelacakan, baik untuk transaksi debit maupun kredit yang mencakup:

  • Debit atau kredit transaksi perolehan atau penjualan investasi ke advis broker dan bukti kas keluar atau kas masuk, serta otorisasi notulen rapat direksi
  • Debit atau kredit akun investasi dan market adjustment ke dokumen kenaikan atau penurunan harga pasar
  • Lakukan perhitungan ulang untuk investasi saham dengan metode ekuitas.

4. Pengujian detail saldo akun

Sementara untuk melakukan pengujian detail saldo akun, tahapannya meliputi:

  • Inspeksi bukti-bukti kepemilikan investasi
  • Konfirmasi untuk investasi yang dijadikan sebagai jaminan utang
  • Hitung ulang pendapatan investasi, seperti laba-rugi transaksi investasi, dividen, pendapatan dan penerimaan bunga investasi obligasi, daftar amortisasi premi atau diskonto, maupun verifikasi pendapatan investasi yang dicatat dengan metode ekuitas
  • Tentukan juga ketepakan klasifikasi investasi. Misalnya jangka pendek atau jangka panjang dengan cara:
  • Melakukan verifikasi dokumen kebijakan investasi
  • Mendapatkan surat pernyataan manajemen tentang klasifikasi investasi

Dapatkan bukti pendukung nilai pasar investasi per tanggal neraca, melalui informasi nilai pasar investasi, estimasi nilai wajar investasi, kelayakan model penilaian investasi.

5. Penyajian dan pengungkapan

Dalam penyajian dan pengungkapan, langkah yang harus dilakukan:

  • Bandingkan penyajian dengan standar akuntansi yang berlaku
  • Pastikan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan tepat dalam laporan keuangan
  • Pastikan kecukupan pengungkapan tentang dasar penilaian investasi, komponen realisasi dan tidak terealisasi keuntungan atau kerugian, serta investasi yang dijadikan jaminan utang.

Baca Juga: Standar Deviasi, Rumus, dan Cara Menghitungnya di Excel

Audit Investasi dan Saldo Kas

loader
Audit Investasi dan Saldo Kas

Audit investasi dan saldo kas meliputi penerimaan yang belum disetor, kas di bank dalam rekening giro, dana yang dikelola dengan sistem dana tetap, seperti dana kas kecil dan rekening gaji.

Saldo kas tertentu, contohnya tabungan, deposito, valuta asing, dan akun lain yang terbatas penggunaannya disajikan sebagai pos investasi.

Tujuan audit saldo kas, yaitu:

  • Eksistensi atau terjadinya

Kas yang tersaji dalam laporan posisi keuangan benar-benar ada, dan sesuai dengan transaksi yang terjadi

  • Kelengkapan

Saldo kas mencakup seluruh kas yang dimiliki perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan

  • Hak dan kewajiban

Kas yang disajikan dalam neraca adalah hak milik perusahaan

  • Penilaian atau alokasi

Saldo kas dapat direalisasikan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan, serta sesuai dengan data-data pendukungnya

  • Penyajian dan pengungkapan

Saldo kas disajikan sesuai dengan standar yang berlaku, dan informasi penting yang berhubungan dengan kas diungkapkan secara memadai.

Praktik Kecurangan Saldo Kas

loader
Audit Investasi dan Saldo Kas

Ini adalah contoh praktik kecurangan saldo kas yang harus dilakukan audit saldo investasi dan kas:

  • Check Kiting

Kecurangan dalam bentuk manipulasi pisah batas atau cut off transfer kas antar bank untuk tujuan memperbesar saldo kas per tanggal neraca. Untuk menutupi problem likuiditas perusahaan.

Contoh:

PT XYZ memiliki dua rekening bank, di bank A dan bank B. Tanggal 31 Desember mentranfer dana dari bank A ke bank B sebesar Rp 100 juta. PT XYZ mencatat setoran di bank B, tetapi tidak mencatat transfer dari bank A, sehingga total dana di bank A dan B bertambah sebesar Rp 100 juta. Transfer dari bank A ke bank B juga baru dicatat pada beberapa hari kemudian.

Audit check kiting: Dilakukan dengan cara analisis transfer kas antar bank untuk menguji ketepatan pisah batas transaksi

  • Lapping

Kecurangan yang dilakukan oknum staf perusahaan dalam bentuk menggunakan untuk keperluan pribadi hasil penerimaan kas. Kemudian menutupnya dengan penerimaan kas berikutnya

Contoh:

Penerimaan kas tahap pertama, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp 200 ribu, yaitu penerimaan kas Rp 600 ribu, disetorkan ke bank hanya Rp 400 ribu

Penerimaan kas tahap kedua, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp 100 ribu, yaitu penerimaan kas sebesar Rp 500 ribu, namun disetor ke bank cuma Rp 400 ribu.

Audit lapping: Lakukan konfirmasi piutang, menghitung kas mendadak, dan bandingkan detail penerimaan kas dengan detail setoran bank.

Audit Investasi untuk Meningkatkan Value Perusahaan

Proses audit investasi sangat penting bagi perusahaan, terutama meningkatkan value atau nilai perusahaan. Audit investasi dilakukan untuk memperoleh keyakinan mengenai catatan akuntansi yang berkaitan dengan investasi.

Audit investasi juga dapat menjadi evaluasi ke depan agar bisnis maupun investasi perusahaan semakin berkembang pesat. Paling penting juga, terbebas dari praktik kecurangan.

Baca Juga: Tips Memilih Manajer Investasi agar Cuan dan Terhindar Investasi Bodong