Cara Tepat Membatalkan Pekerjaan yang Sudah Telanjur Diterima

Mendapatkan pekerjaan tentu menjadi kabar gembira bagi pelamar kerja. Apalagi jika sudah melewatinya dengan susah payah dan berhasil menyingkirkan para pesaing.

Begitu sudah diterima kerja, bahkan sampai pada tahap teken kontrak, ternyata kamu juga diterima kerja di perusahaan lain. Tentunya dengan gaji lebih tinggi.

Kemudian kamu bermaksud membatalkan pekerjaan sebelumnya karena alasan tersebut atau ada alasan lain. Jika kamu bingung bagaimana cara mengatasi dan menyampaikannya, coba ikuti tips ini:

Baca Juga: 6 Zodiak yang Susah Diajak Kerjasama, Lebih Cocok Kerja Sendirian

1. Baca lagi kontrak yang sudah ditandatangani

Jika sudah telanjur menandatangani kontrak, jangan abaikan hal tersebut. Ini sangat penting, terutama jika di dalam kontrak itu, terdapat poin-poin yang mengatur tentang penalti maupun pembatalan kontrak.

Misalnya masa probation kerja selama 6 bulan. Bila mengundurkan diri di tengah jalan, maka kamu dikenakan penalti. Harus membayar uang sebesar gaji kotor dikalikan sisa masa kerja.

Walaupun belum bekerja, tetapi kamu sudah teken kontrak. Bisa saja kamu tetap wajib membayar uang penalti. Berat kan?Jadi baca kembali isi kontrak kerja dan pahami konsekuensinya terkait pembatalan kontrak yang akan kamu lakukan. 

Kamu bisa menanyakan hal ini kepada HRD untuk kepastian agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Lain halnya kalau kamu belum sempat tandatangan kontrak kerja.

Baru sebatas offering letter, atau pengumuman bahwa kamu diterima kerja oleh HRD. Ini sih tak perlu khawatir, kamu masih bisa membatalkannya dengan cara elegan.

2. Sampaikan permohonan maaf

Dengan cara elegan bagaimana? Sampaikan permohonan maaf lewat telepon, email, atau bertemu langsung pada saat tahapan selanjutnya. Misalnya ketika ingin tandatangan kontrak di kantor.

Meminta maaf adalah cara terbaik untuk menolak atau membatalkan pekerjaan yang sudah sempat kamu terima. Minta maaf kalau kamu tidak dapat bekerja di perusahaan tersebut meskipun sudah lolos.

3. Sertakan alasan yang masuk akal

Ketika mengatakan permohonan maaf atas pembatalan pekerjaan tersebut, pastinya akan mengundang pertanyaan dari pihak HRD.

Sampaikan alasan yang masuk akal. Misalnya dalam waktu bersamaan, kamu juga diterima bekerja di perusahaan lain. Perusahaan tersebut merupakan tempat bekerja impianmu. Atau alasan lain seperti ternyata saya lolos beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Sebetulnya HRD tidak ada masalah dengan pembatalan kerja selagi dengan cara profesional dan tidak menyalahi aturan. Mereka dapat menerima apapun keputusanmu.

Jadi, lebih baik jelaskan alasan pembatalan dengan jujur. Tidak perlu berbelit-belit atau berbohong. HRD akan lebih menghargai atau respect dengan orang yang bersikap jujur. 

4. Ucapkan terima kasih

Dalam menyampaikan pembatalan kerja, selain menggunakan bahasa atau kalimat yang sopan, kamu juga perlu menyampaikan terima kasih. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada HRD dan perusahaan untuk mengikuti seleksi.

Terima kasih bisa mengenal pewawancara, seperti HRD dan user walaupun pertemuan ini hanya sampai di sini. HRD akan menganggapmu sebagai orang yang profesional.

Daripada kamu membatalkan pekerjaan secara sepihak, kabur tanpa pesan atau pemberitahuan. Sikap seperti ini malah bisa dicap buruk HRD.

Bahkan namamu bisa di blacklist perusahaan sampai ke grup atau anak cucu perusahaan. Kamu tidak akan pernah diberi kesempatan lagi untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Lowongan CPNS 2021 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya di sscasn.bkn.go.id