Denny Sumargo Buktikan Sukses Meski Pernah Dibully dan Hidup Susah

Nama Denny Sumargo tentu sudah tidak asing bagi para penggemar tayangan petualangan di televisi. Memiliki wajah yang rupawan dengan tubuh atletis menjadikan seorang Densu, sapaan akrabnya, sebagai salah satu idola bagi kaum hawa. 

Tidak hanya eksis sebagai seorang host, Densu juga aktif bermain dalam berbagai film. Sebelum menjadi seorang artis seperti sekarang, pemain film 5 CM ini sebenarnya adalah seorang pemain basket profesional.

Banyak prestasi yang sudah diraih selama terjun di dunia basket. Namun saat di puncak karir, Densu justru memilih berhenti dan fokus di industri hiburan. Karirnya di industri hiburan sendiri juga tidak selamanya mulus.

Meski begitu, Densu tidak pernah menyerah dan membuktikan diri bertahan di dunia hiburan tanah air. Mau tahu kisah lengkapnya? Simak rangkuman kisah hidup Densu berikut ini.

Baca Juga: Mengintip Keseruan Kaesang Pangarep Kelola Gurita Bisnisnya

Pernah Hidup Menggelandang dan Jadi Kernet Angkot

View this post on Instagram

A post shared by Denny Sumargo (@sumargodenny) on

Jika melihat sosok Denny Sumargo saat ini, mungkin tidak akan ada yang mengira jika masa kecilnya dihabiskan dengan penuh kerja keras. Lahir tanpa didampingi seorang ayah menjadikan ibu Densu harus seorang diri membesarkannya. Kedua orang tuanya sudah bercerai sebelum dirinya lahir.

Sewaktu kecil, pria kelahiran 11 Oktober 1981 ini menghabiskan hidupnya di Makassar bersama sang ibu, Meiske Sumargo. Namun karena kondisi, saat berusia lima tahun akhirnya Densu dititipkan di panti asuhan. Sempat kembali bersama, namun situasi kembali memaksanya mereka berpisah.

Densu dititipkan pada orang tua Meiske di Jakarta. Sayangnya, saat berada di sana mantan pemain Satria Muda Britama ini berulah hingga diusir dari rumah. Karena tidak berani pulang, Densu memilih untuk merasakan kerasnya kehidupan di jalanan saat berusia 13 tahun.

Di jalanan ini kehidupan Densu benar-benar seperti gelandangan. Tidak punya tempat tinggal tetap dan tidur berpindah-pindah, mulai dari terminal hingga depan rumah orang. Karena tidak memiliki uang Densu juga pernah mengais sisa makanan di tempat sampah.

Kehidupan jalanan Densu berakhir ketika sang ibu mencari dan menjemputnya di Jakarta. Meiske lantas membawanya pulang ke Makassar dan melanjutkan pendidikan di SMA. Di bangku SMA inilah jalan Denny sebagai pebasket profesional mulai terbuka.

Dari Pebasket Menjadi Bintang Film

View this post on Instagram

A post shared by Denny Sumargo (@sumargodenny) on

Bakat basket seorang Denny Sumargo memang cukup menonjol semenjak dirinya masuk SMA. Tidak heran jika pada akhirnya beasiswa berhasil ia dapatkan. Saat ada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Surabaya pun ia ditunjuk untuk mewakili Sulawesi Selatan.

Acara tersebut berlangsung seusai Densu lulus SMA. Usai mengikuti ajang PON di Surabaya, Densu kembali mengadu peruntungan di Jakarta. Sebuah kartu nama dan uang seadanya menjadi bekal mantan pemain ASPAC tersebut.

Dalam usaha menjadi pemain basket profesional, Densu juga mendapat cukup banyak rintangan. Cibiran dan komentar buruk dari rekan-rekannya kala itu tidak membuat lulusan S2 Management di Philippine University ini putus asa. Namun, ia tetap berjuang dan berlatih dengan tekun. Dalam kurun waktu singkat, ia berhasil lolos masuk sebagai pemain inti dan berkarir secara nasional. Nilai transfernya bahkan pernah mencapai Rp 600 juta.

Karir filmnya dimulai ketika dirinya membintangi film 5 CM dan Hattrick pada tahun 2012. Setahun kemudian, Denny mantap untuk berhenti dari basket dan terjun sepenuhnya di dunia hiburan. Sejak saat itu, tawaran untuk bermain film tidak pernah sepi menghampiri.

Setiap tahun selalu saja ada film yang ia bintangi. Bahkan selalu lebih dari satu judul film. Beberapa di antaranya adalah A Man Called Ahok, Mata Batin, Kartini, Rock N Love. Tidak hanya menjadi bintang film, ia pun mendapat tawaran untuk bergabung dalam acara tv dan membintangi iklan.

Baca Juga: Tampan dan Berkarisma, Ganjar Pranowo Gubernur Kekinian yang Lagi Diidolakan

Raih Berbagai Prestasi Basket dan Film

View this post on Instagram

A post shared by Denny Sumargo (@sumargodenny) on

Bakat seorang Densu dalam dunia basket memang tidak perlu diragukan lagi. Sepanjang karirnya, banyak prestasi yang sudah diraih, baik itu secara individu maupun bersama tim. Meski begitu, pada tahun 2013 Densu memilih untuk pensiun.

Sebagai anggota tim, Denny pernah membawa timnya menjadi juara dalam berbagai pertandingan. Saat bersama ASPAC, host My Trip My Adventure ini pernah membawa timnya juara 1 Turnamen Kobatama 2002, Juara 1 Kobatama 2000-2002, dan Runner Up IBL 2004.

Sementara saat membela Satria Muda Britama, Densu membawa timnya juara 1 IBL di Yogyakarta, Juara 2 kejuaraan SEABA 2007 dan Juara 1 di Sister City Jakarta. Ia juga pernah mengantarkan timnya untuk meraih peringkat 7 di kejuaraan ABC di Dubai dan Ranking 4 SEABA 2001 di Manila.

Sementara untuk penghargaan pribadi, Denny pernah dinobatkan menjadi MVP (most valuable player) dalam beberapa pertandingan. Diantaranya adalah pada IBL (Indonesia Basket League) 2008 dan Kobatama Regular Season 2002-2003. Selain itu ia juga menjadi juara Slam Dunk Contest 2003 dan Rookie Of The Year 2001.

Sedangkan sebagai seorang aktor, Densu juga sudah menunjukkan kemampuannya. Dalam acara Indonesia Movie Actors Award 2019, ia berhasil meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Terbaik.

Buka Bisnis dan Koleksi Jam Mewah

View this post on Instagram

A post shared by Denny Sumargo (@sumargodenny) on

Sukses di dunia basket dan entertainment tentu menghasilkan banyak rupiah untuk Denny Sumargo. Meski begitu, Denny tidak lantas menjadi pribadi yang boros dan hobi berfoya-foya. Ia lebih memilih menginvestasikan penghasilannya untuk masa depan.

Berbeda dengan kebanyakan artis yang memilih kuliner, rupanya Densu lebih tertarik untuk berbisnis properti berupa rumah. Tidak hanya satu atau dua, properti milik aktor 38 tahun ini ternyata tersebar di Makassar dan Jakarta.

Properti yang sudah dibeli itu pun tidak dibiarkan begitu saja. Melainkan disewakan sehingga memberikan penghasilan tambahan. Soal pengelolaannya, semua diserahkan Densu pada sang mama. Selain menjadi juragan kontrakan, ternyata Densu juga mengoleksi berbagai jam tangan mewah.

Semua merek dari jam koleksi pemain Mata Batin ini merupakan brand ternama yang dibanderol jutaan rupiah hingga ratusan juta. Namun, jam mahal tersebut biasanya hanya dipakai Denny untuk acara dan kondisi tertentu saja.

Bangkit dan Berdiri Untuk Lebih Sukses

Masa lalu yang pahit dari seorang Denny Sumargo tidak membuat aktor 38 tahun ini jadi terpuruk dan tenggelam. Ia justru menjadikan itu sebagai pemicu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dari Densu kita belajar jika kesulitan dalam hidup akan berubah manis ketika kita terus berusaha dan tidak pernah menyerah.

Baca Juga: Kisah Sukses Lukman Sardi: Dari Sales Asuransi, Lalu Jatuh Hati Main Film