Diferensiasi Sosial, Cara Mengelompokkan Anggota Masyarakat

Manusia dilahirkan dengan jenis kelamin, ras, agama, dan suku bangsa yang berbeda-beda. Identitas dari masing-masing individu tersebut pun terbilang unik dan tak sulit untuk bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. 

Terlebih di Indonesia yang dikenal sebagai bangsa dengan ribuan suku dan budaya. Dalam sebuah kelas di sekolah saja, kamu pasti ingat ada teman yang memiliki agama berbeda, etnis berbeda, dan hal yang membedakan lainnya. 

Nah, pada dasarnya, perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut adalah bentuk diferensiasi sosial. Lalu, apa itu diferensiasi sosial?

Baca Juga: Kenali Perbedaan Generasi X, Y, dan Z dalam Berbelanja

Pengertian Diferensiasi Sosial

loader

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota pada masyarakat yang dilakukan secara horizontal. Maksudnya, pembedaan tersebut masih mempunyai tingkatan atau derajat yang sama atau setara. Sebagai contoh, diferensiasi sosial dilakukan dengan membedakan masyarakat berdasarkan pada ras, agama, etnis, suku, pekerjaan, atau jenis kelamin. 

Berdasarkan pembedaan tersebut, tidak diketahui adanya perbedaan strata sosial atau tingkatan lainnya yang membuat suatu kelompok anggota di masyarakat memiliki derajat lebih rendah atau lebih tinggi ketimbang yang lainnya.

Sedangkan, menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah suatu bentuk dari ragam atau variasi prestise, pekerjaan, ataupun kekuasaan dari kelompok di dalam masyarakat. Dalam kata lain, diferensiasi tersebut dapat menunjukkan keragaman atau perbedaan yang dipunyai sebuah bangsa. 

Apa Saja Ciri dari Diferensiasi Sosial?

Ciri

Penjelasan

Fisik

Ciri yang berkaitan dengan warna kulit, ras, bentuk rambut, warna mata, dan sebagainya. Secara umum, ciri fisik dalam konsep diferensiasi sosial dapat terlihat dengan jelas sebab perbedaan antara individunya terlihat dari luar. 

Setiap ciri fisik yang dimiliki oleh individu mempunyai keunikan atau suatu hal yang khas dan mampu menjadi pembeda tersendiri dari individu lainnya. Oleh sebab itu, perbedaan terhadap setiap individu tak bisa dijadikan faktor penentu atas ras atau etnis yang lebih baik atau lebih tinggi ketimbang yang lainnya. 

Budaya

Ciri yang mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan adat istiadat atau kebudayaan masyarakat pada suatu wilayah atau negara. Dari semua kebudayaan, pasti terdapat keunikan dan nilai keindahan tersendiri yang tak bisa dibandingkan dengan budaya dari kelompok masyarakat lainnya.

Sebagai contoh, di Indonesia, terdapat beragam sistem kebudayaan yang menjadi keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh suatu daerah. Budaya pernikahan masyarakat Jawa sudah pasti berbeda dan tidak bisa disandingkan dengan budaya pernikahan masyarakat Batak atau suku lainnya. Perbedaan itulah yang menjadi keunikan yang khas. 

Sosial

Merupakan ciri diferensiasi sosial yang mempunyai hubungan atau korelasi terhadap fungsi individu di setiap aspek kehidupan bermasyarakat. Fungsi ciri sosial ini sendiri berhubungan dengan pekerjaan atau profesi dari seseorang atau individu. 

Setiap jenis pekerjaan atau profesi yang dipilih seseorang pasti mempunyai fungsinya tersendiri. Pekerjaan atau profesi tersebut ditentukan dan disesuaikan dengan bakat, minat, dan juga keahlian yang dimiliki oleh seseorang atau individu.

Dengan keahlian, bakat, dan minat yang berbeda, setiap individu mempunyai hak untuk menentukan pekerjaan atau profesi yang ingin dilakukan. Selayaknya ciri fisik, profesi seseorang tak bisa dinilai atau ditentukan lebih baik dari profesi yang lainnya. Dalam kata lain, ciri sosial ini tetap bersifat horizontal dan tak membedakan kasta atau derajat antara individu dengan yang lainnya. 

Baca Juga: Selain Pencak Silat, Berikut 25 Warisan Budaya Asli Indonesia yang Telah Diakui UNESCO

Jenis dari Diferensiasi Sosial

Selain ciri-ciri di atas, diferensiasi sosial juga terbagi menjadi beberapa jenis. Pembagian tersebut merupakan kriteria atas terjadinya proses diferensiasi sosial. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 3 jenis diferensiasi sosial berdasarkan penjelasan dari seorang sosiolog bernama Kaare Svalastoga. 

  1. Rank Differentiation atau Diferensiasi Tingkatan

    Jenis diferensiasi sosial ini muncul akibat adanya ketimpangan atas penyaluran jasa atau barang di sebuah daerah atau wilayah. Ketimpangan tersebut terjadi karena jasa atau barang mempunyai harga yang berbeda.

    Perbedaan harga barang maupun jasa pada suatu daerah dapat terjadi karena penyalurannya memerlukan proses yang lebih rumit dan memakan biaya. 

  2. Functional Differentiation atau Diferensiasi Fungsional

    Kedua, diferensiasi fungsional adalah pembagian kerja atau profesi yang muncul akibat adanya individu atau orang yang melakukan sebuah pekerjaan berlainan atau berbeda. Hal tersebut bisa dilihat dari sebuah lembaga sosial. Terdapat perbedaan terhadap pembagian tugas atau tanggung jawab kerja yang membuat setiap individu atau orang perlu menjalankan kewajiban sesuai dengan fungsinya sendiri-sendiri.

  3. Cultural Differentiation atau Diferensiasi Kultural

    Jenis yang terakhir, diferensiasi kultural muncul karena adanya aturan untuk berperilaku secara tepat dan juga berbeda tergantung dari situasi tertentu. Aturan berperilaku tersebut bisa disebut juga sebagai norma yang mempunyai tujuan dalam mengatur ketertiban saat bermasyarakat serta kemungkinan memiliki perbedaan pada setiap daerah.

Bentuk Diferensiasi Sosial

loader

Bentuk Diferensiasi Sosial

Selain itu, diferensiasi sosial juga bisa dibedakan menjadi 6 bentuk. Berikut adalah penjelasan dari 6 bentuk diferensiasi sosial.

  1. Jenis Kelamin

    Jenis kelamin termasuk sebagai bentuk diferensiasi sosial karena tak bisa menunjukkan tingkatan yang berbeda atau dapat dikelompokkan secara horizontal. Baik pria dan wanita mempunyai posisi atau derajat yang sejajar. Yang membedakan hanyalah bentuk dan juga sifat dasarnya saja. 

    Walaupun pria dianggap memiliki kondisi fisik yang lebih kuat, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan bahwa pria lebih baik ketimbang wanita, atau sebaliknya. Pasalnya, hal tersebut merupakan kecenderungan alamiah pada masing-masing jenis kelamin tersebut. 

  2. Klan

    Yang dimaksud dengan klan sebagai bentuk diferensiasi sosial adalah satuan sosial yang anggotanya mempunyai hubungan kekerabatan, dan terhubung melalui hubungan darah maupun genealogis atau garis keturunan. Contohnya adalah masyarakat Batak yang hingga kini menerapkan sistem marga. 

  3. Suku Bangsa

    Bentuk lainnya dari diferensiasi sosial adalah suku bangsa yang terbentuk akibat kesadaran individu dan ditandai adanya kesatuan terhadap karakteristik, adat istiadat, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh, seluruh suku bangsa di Indonesia mempunyai persamaan derajat, harkat, dan martabat dengan kekhasan dan keunikannya tersendiri.

  4. Ras

    Seluruh individu terlahir dari orang tua yang memiliki latar belakang ras khusus dengan ciri fisik yang bersifat khas. Oleh karena itu, setiap individu tergolong unik dan tak bisa dikatakan suatu ras tertentu mempunyai derajat lebih baik ketimbang yang lainnya. Beberapa contoh ras adalah ras australoid, mongoloid, negroid, atau caucasoid.

  5. Agama

    Setiap individu umumnya memiliki agama yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Di antara semua agama, tidak ada yang mempunyai tingkatan lebih tinggi atau bisa dibilang setara. Selain itu, setiap individu berhak untuk menganut suatu agama tertentu dengan meyakininya tanpa harus membandingkannya dengan keyakinan agama lain.

  6. Profesi

    Terakhir adalah profesi, yaitu bentuk dari diferensiasi sosial yang menjadi ciri sosial konsep tersebut. Dengan tanggung jawab dan fungsi masing-masing, setiap profesi atau pekerjaan pada dasarnya setara dan tak bisa menjadi faktor pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Alasannya, setiap profesi mampu memberikan manfaat dan jasa bagi kehidupan, dan dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat. 

Diferensiasi Sosial Mampu Tunjukkan Heterogenitas dan Kemajemukan Sosial Masyarakat

Itulah penjelasan mengenai apa itu diferensiasi sosial, jenis, ciri-ciri, dan bentuknya. Perlu dipahami jika pengelompokan ini tak bermaksud untuk membeda-bedakan masyarakat dari kalangan tertentu secara vertikal, terlebih tentang kasta, derajat, atau tingkatan dalam hidup bermasyarakat. Diferensiasi sosial dilakukan untuk menunjukkan heterogenitas dan juga kemajemukan sosial dalam masyarakat secara horizontal atau setara.

Baca Juga: Orang Tionghoa Selalu Sukses Berbisnis, Simak Rahasianya!