Gaji 8 Juta Cukup Banget Kok! Begini Cara Mengelolanya

loader

Baru-baru ini, sempat viral unggahan Instagram Story milik seseorang yang mengaku lulusan Universitas Indonesia (UI). Si pemilik konten menyebut bahwa ia baru saja melakukan proses interview dengan sebuah perusahaan lokal dan ditawari gaji sebesar Rp 8 juta. Tak terima karena gaji tersebut dianggap terlalu kecil, ia pun merespon dengan protes.

Unggahan tersebut berbunyi seperti ini:

Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hellooo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia.

Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah…. Level UI mah udah perusahaan LN, kalo lokal mah oke aja asal harga cucok

Isi dari unggahan tersebut cukup menarik perhatian banyak orang. Sebab, gaji Rp 8 juta untuk fresh graduate sudah tergolong besar. Bahkan untuk daerah perkotaan.

Namun, apakah gaji Rp 8 juta cukup untuk memenuhi biaya hidup seorang fresh graduate? Semua tergantung pada cara pengelolaannya. Dengan metode pengelolaan seperti berikut ini, gaji Rp 8 juta tak cuma cukup untuk membiayai kebutuhan harian, namun kamu juga bisa berinvestasi dalam jumlah besar.

Cara efektif untuk melakukan pengelolaan keuangan yang baik adalah dengan teknik alokasi penghasilan saat ini untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan. Nah, kira-kira, pengelolaan gaji seperti ini lah yang ideal untuk fresh graduate yang bergaji Rp 8 juta:

40% untuk kebutuhan sehari-hari (Rp3.200.000)

– Biaya sewa atau cicilan tempat tinggal

– Makan sehari-hari

– Biaya transportasi

– Biaya cicilan berbagai macam tagihan

– Belanja bulanan, seperti alat mandi

– Pulsa, internet, listrik, dan sebagainya

– Memberi orang tua

20% untuk biaya entertainment (Rp1.600.000)

Walaupun kamu harus mengatur gaji dengan baik, bukan berarti keinginanmu untuk bersenang-senang harus ditahan. Yang ada, bisa-bisa kamu malah memberontak dan menjadi lebih boros. Untuk itu, kamu bisa menyisihkan 20% dari gaji untuk dana entertainment atau hiburan. Pengeluaran untuk nonton bioskop, belanja pakaian, nongkrong bersama teman, hingga kencan, masuk ke dalam alokasi ini. Namun jika terkadang kamu ingin membeli sesuatu yang diluar budget, kamu bisa memanfaatkan cicilan tanpa kartu kredit, asalkan masih sesuai dengan kemampuan membayar setiap bulan. Kredit jika digunakan dengan bijak, justru akan membantu arus kas bulananmu.

40% dana darurat dan investasi

Pos ini ditujukkan untuk berbagai tujuan keuangan yang kamu punya. Misalnya, kamu mau memenuhi pos dana darurat, biaya DP rumah, biaya menikah, dan sebagainya. Sebaiknya, daripada menaruh alokasi dana ini ke tabungan, sebaiknya alihkan ke instrumen investasi. Sebab, dana yang terdapat di tabungan akan mudah termakan inflasi, berbeda dengan investasi yang nilainya akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Gaji Rp 8 juta tentunya sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga keinginanmu. Apalagi untuk ukuran fresh graduate yang umumnya belum punya tanggungan. Untuk kamu yang baru mendapatkan penghasilan, tak ada salahnya mencoba alokasi di atas. Metode ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhanmu. Apabila ternyata kebutuhan harianmu melebihi 40%, kamu bisa tambah menjadi 50% dari gaji bulanan. Korbankan biaya yang memang masih bisa ditahan, misalnya seperti biaya hiburan. Dengan begitu, kondisi keuanganmu pun akan terus seimbang.

 

Artikel ini merupakan kerja sama antara Kredivo dan Cermati.