Inovatif dan Futuristik, Begini Cerita Elon Musk Jadi Tokoh Teknologi Paling Favorit Saat Ini

Seluruh dunia barangkali telah mengenal sosok kenamaan di balik kesuksesan Tesla Motor, Hyperloop, PayPal, SpaceX, OpenAi, SolarCity, dan lainnya. Berotak encer dan inovatif membuat Elon Reeve Musk menjadi salah satu orang paling kaya di muka bumi. Ia juga menguasai bisnis dan dunia industri dengan segala macam inovasi dan penemuannya.

Dengan latar belakang akademis sarjana ilmu Ekonomi dan Fisika, Elon Musk disebut sebagai tokoh jenius yang wajib dijaga menurut Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menariknya lagi, Trump sang raja bisnis tersebut juga menyetarakan Elon Musk sekelas dengan penemu kenamaan, Thomas Alva Edison.

Dengan pengaruh yang dimilikinya, tak heran jika nama Elon Musk masuk ke dalam daftar Orang yang Paling Berkuasa di Dunia versi Forbes Magazine. Mengintip capaian finansialnya, per tahun 2020, total kekayaannya telah menembus angka lebih dari 38 miliar Dollar AS. 

Melonjaknya saham Tesla membuat Musk mencetak uang hingga 20 juta Dollar AS per jam. Sehingga lebih dari Rp 6 triliun dikantonginya setiap hari sejak Januari lalu. Berikut ulasan fakta dan kisah hidupnya yang inspiratif yang menarik untuk disimak.

Pernah Jadi Korban Bully

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Sebagai seorang pemikir yang berkepribadian Introvert dan Intuitive, Elon Musk kerap terkungkung berlama-lama dalam lamunannya. Saat masih kecil, kedua orangtuanya Maye dan Errol Musk; sempat mengira anak lelaki mereka mengalami gangguan pendengaran. Ini dikarenakan Elon tak pernah menyahut saat namanya dipanggil. 

Padahal, pendengarannya tentu baik-baik saja. Ia hanya asyik bergumul dengan penuh konsentrasi sehingga larut dalam pikirannya sendiri. Sebagai kutu buku yang pendiam, ia pernah menjadi korban bully dan dipukuli parah hingga harus dirawat di rumah sakit.

Terlepas dari pengalaman kelamnya, ia sudah mampu menciptakan software game dengan nama Blastar ketika berumur 12 tahun. Dengan prestasinya itu, tak heran jika di usianya yang keduapuluh ia lalu berhasil menjadi jutawan dari penjualan software rakitannya.

Baca Juga: 10 Rahasia para Orang Sukses

Punya Banyak Ide Gila

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Tokoh-tokoh yang dihormati seperti Seneca dan Aristoteles mengatakan, “No great genius has ever existed without some touchness of madness.” Demikian juga dengan Elon Musk yang visioner. 

Isi otak pria usia 40-an kelahiran Afrika Selatan ini memang dipenuhi hal-hal nyentrik. Namun seperti koin dua sisi, hal itu jugalah yang membuatnya menciptakan sejumlah dobrakan inovatif dari sudut pandang yang berbeda.

Inilah yang mendasari pencapaian prestasi Elon Musk di Tesla serta SpaceX yang dikenal dengan rakitan roketnya yang baru saja bekerja sama dengan NASAFalcon 1 dan Falcon 9. Seperti diketahui, Elon Musk juga dikenal dengan ambisinya yang ingin melestarikan peradaban manusia dengan cara ekspedisi ke planet Mars. 

Lain daripada yang lain, ulasan dalam Business Insider mengungkapkan, Elon Musk berencana mewujudkan cita-citanya ini di tahun 2024 nanti. Menurutnya, isu-isu berbahaya terkait senjata atom, virus hasil rekayasa, micro black hole, hingga global warming dapat mengancam hidup manusia.

Prediksi Elon Musk, cepat atau lambat, manusia akan memerlukan tempat tinggal baru demi menjaga keberlangsungan hidupnya. Tak berhenti di situ, ide-ide nyentriknya membuat Elon Musk berhasil menciptakan terobosan canggih berupa mobil listrik pertama dunia. 

Sejauh ini, mobil listrik Tesla Roadster yang digarapnya telah terjual lebih ke 30 negara sebanyak 2.500 unit. Di samping itu, otak jenius Elon juga melahirkan perencanaan moda transportasi baru dengan bahan bakar tenaga surya. Proyek mobil terbang yang ambisius dan futuristik ini tengah dikerjakannya bersama Hyperloop.

Workaholic, OCD, dan Berbeda dari yang Lain

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Caranya dalam melihat situasi juga cenderung Intuitive, yakni mampu mengambil keputusan cepat dan tepat dalam waktu singkat, dan biasanya selalu benar. Kecenderungannya yang workaholic juga tampak menonjol dengan jam kerja hingga hampir 20 jam per hari.

Elon Musk juga dikenal menuntut kesempurnaan dengan kecenderungan micromanaging dalam bekerja. Di sejumlah wawancara, ia sendiri mengakui dirinya mempunyai isu OCD (Obsessive Compulsive Disorder) dalam menangani produk-produk garapannya.

Ia mengakui, dirinya lebih sering melihat kelemahan dan kesalahan ketimbang mensyukuri apa yang sudah berjalan dengan benar. Selain itu, perilaku dan reputasinya memang berbeda jika dibandingkan public figure tenar lainnya. 

Ia tak hanya pernah terlihat sedang mengonsumsi marijuana di lingkungan umum. Elon juga pernah menulis musik rap serta mempopulerkan foto satu ekor domba. Seringkali, sikap uniknya ini kerap membuat investor ketakutan. Namun di lain pihak, nama perusahaan-perusahaannya ikut tersorot berkat tingkah aneh Elon Musk.

Tokoh Nyata di Balik Tony Stark

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Dalam film Iron Man, Tony Stark merupakan insinyur dan filantropi jenius, tampan dan kaya raya yang menjadi superhero andalan tim pembasmi kejahatan, The Avengers. Faktanya, sosok Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey Jr. itu merupakan interpretasi dari Elon Musk.

Menurut sang sutradara film yang digemari banyak fans itu, Elon Musk adalah salah satu inspirasi utama di balik karakter fiktif dari Marvel Comics tersebut. Dan seperti diketahui, Elon Musk sendiri pernah muncul sebagai cameo di salah satu film Iron Man. Bahkan, sejumlah adegan film yang jadi box office tersebut pernah diambil di salah satu pabrik SpaceX.

Baca Juga: Film A Quiet Place Sukses Besar, John Krasinski Ternyata Pernah Gagal Perankan Captain America

Salah Satu Miliarder Tajir Sedunia

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Meski kini namanya telah berada di jajaran orang-orang paling tajir sedunia, namun Elon Musk memulai semuanya dari nol dengan usahanya sendiri.

Siapa sangka jika dulu ia pernah mengalami hanya bisa makan dengan biaya kurang dari satu Dollar setiap harinya. Latar belakang perekonomian keluarganya pun tak bisa dibilang berkecukupan hingga ia harus menjadi imigran di Kanada.

Saat ini ia telah berhasil menjadi orang paling kaya sedunia di urutan ke-19 versi Forbes. Lain halnya saat ia masih kecil, Elon bahkan pernah mengalami harus menjual permen ke rumah orang-orang kaya. 

Perputaran roda kehidupan telah berbalik. Sekarang, kekayaannya terus menggembung hingga mencapai kurang lebih 12,5 miliar Dollar AS (dari saham SpaceX). Memiliki seperlima saham dari Tesla juga membuat kekayaan Musk kian meroket. Tesla diketahui telah membuka pabriknya yang baru di China dan menjual mobil model Y dengan harga lebih murah meriah.

Sementara itu, Boring Company yang merupakan garapan baru Elon Musk telah meraih income yang tak kalah besar, yakni 117 juta Dollar AS setara dengan Rp 1,5 triliun. Perusahaan tersebut membentuk jaringan transportasi bawah tanah berupa terowongan; sebagai solusi kemacetan kota.

Sosok Paling Menginspirasi Bidang Teknologi

View this post on Instagram

A post shared by @elonmusk on

Berdasarkan survei yang diselenggarakan situs teknologi Hired, nama Elon Musk menjadi tokoh teknologi paling menginspirasi banyak orang. Para koresponden di bidang teknologi tersebut tersebar di Inggris, Perancis, Kanada, dan Amerika Serikat.

Mereka memfavoritkan Elon Musk melebihi Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Jack Ma, Reed Hastings (CEO Netflix), hingga Susan Wojcicki (CEO YouTube). Dengan prestasi besar serta penghargaan dan penghormatan tak terhitung, Elon Musk juga mendapat penghargaan paling tinggi di dunia antariksa serta luar angkasa yaitu Medali Ruang Emas dari Fédération Aéronautique Internationale.

Sebelumnya, anugerah bergengsi ini diberikan kepada astronot terkenal asal Amerika; John Glenn dan Neil Armstrong yang pernah mendarat di bulan.

Kunci Sukses Versi Elon Musk

Kini Elon Musk telah menorehkan namanya dalam sejarah dunia. Terkait kesuksesannya, ayah dari tujuh anak ini membagikan kuncinya. Ia menekankan pentingnya membekali diri dengan segala macam ilmu pengetahuan dan wawasan dari berbagai disiplin. 

Rajin membaca, belajar sesuai cara yang paling efektif bagi diri sendiri, hingga membandingkan berbagai cara merupakan kiat-kiat khusus darinya. Menyadari pentingnya pendidikan dan pembelajaran individu, Elon Musk bahkan membangun sekolah khusus bagi anak-anaknya. 

Sekolah yang berlokasi di Bel-Air tersebut ia beri nama Ad Astra—sebuah istilah dari bahasa Latin yang jika diterjemahkan berarti “ke bintang-bintang”.

Seperti kisah Elon Musk, kita juga bisa sukses jika terus rajin mempelajari hal baru. Jangan takut berinovasi dan bereksperimen tanpa batas. Selalu upayakan untuk menjadi pribadi yang tangguh dan jangan takut mengambil risiko yang telah diperhitungkan, bila perlu.

Baca Juga: Jadi Orang Terkaya Paling Muda di Dunia, Miliarder Mark Zuckerberg Pilih Gaya Hidup Sederhana