Lando Norris, Bintang Muda F1 yang Potensial dan Mencuri Perhatian

Perhelatan Formula 1 (F1) 2023 mencuri perhatian dunia. Banyak hal menarik yang membuat kompetisi balap mobil ini menjadi perbincangan orang-orang, terutama pecinta F1 di seluruh dunia.

Tahun ini, F1 disebut memiliki seri paling banyak, yaitu berjumlah 23 Grand Prix (GP). Pertandingan pertamanya dilaksanakan di GP Bahrain pada 5 Maret 2023 dan puncaknya akan diadakan di GP Abu Dhabi pada 25 November 2023. 

Tak hanya itu, sejumlah pembalap pun ramai diperbincangkan karena berhasil mencuri perhatian berkat kepiawaiannya sebagai driver F1. Salah satunya adalah Lando Norris. 

Lando Norris merupakan pembalap untuk McLaren F1 yang sedang naik daun. Kiprahnya di dunia F1 memang baru seumur jagung, tapi potensi pembalap berusia 23 tahun ini sangat diperhitungkan.

Sepak terjang Norris meningkat pada 2020. Saat itu, dirinya mampu mengalahkan rekan satu timnya, Carlos Sainz. Kala itu, Norris yang terbilang pembalap baru bisa mengimbangi skor dengan Sainz, yaitu 105 dengan 97.

Sejak saat itu, kehadiran Norris di area sirkuit semakin mencuri spotlight. Bahkan, ia berhasil menyabet predikat sebagai pembalap F1 termuda yang naik podium pada pertandingan di Sirkuit Red Bull Ring.

Kehadiran Norris pun semakin memanaskan sirkuit F1 2023. Norris siap beradu kecepatan dengan pembalap lain untuk menambahkan poin hingga akhir musim nanti.

Baca Juga: Ketahui Cara Menonton F1 Live Lewat Platform Streaming Resminya, Jadwal Lengkap F1 2023 dan Fakta Menarik F1

Beli Voucher Streaming dengan Mudah Hanya di Cermati!

Beli Voucher Streaming di Sini!  

Awal Karier

loader

Lando Norris Mengendarai MCL 60 (Canada GP 2023)

Minat beradu cepat dilintasan bukanlah sekadar hobi, tapi passion bagi Norris. Sejak kecil, dirinya sudah terbiasa dengan kendaraan.

Hal ini bermula ketika ayah Norris mengajaknya menonton Kejuaraan Kart Nasional Super 1 lokal. Sejak saat itulah, minat Norris pada dunia balap mulai muncul.

Ia memulai kariernya sebagai pembalap amatir saat usianya masih sangat muda. Norris mengikuti kompetisi KF-Junior pada 2013. Ia juga memenangkan Kejuaraan Eropa CIK FIA, Piala Super Internasional, dan Seri Euro WSK.

Pada 2014, Norris kembali memenangkan Kejuaraan Dunia CIK-FIA KF. Prestasi ini membuatnya menjadi juara dunia karting termuda saat itu.

Di tahun yang sama, kejuaraan Ginetta Junior Championship menjadi debut pertama Norris dalam ajang balap mobil profesional. Norris berhasil memacu mobilnya hingga tembus menjadi juara ketiga. Tak cuma itu, ia juga memenangkan empat balapan dan merebut Piala Rookie.

Pada 2015, Norris akhirnya menandatangani kontrak dengan Carlin Motorsport. Saat itu, Norris bersama timnya ikut serta dalam Kejuaraan Formula MSA (sekarang dikenal sebagai F4 Britania Raya).

Pada ajang itu, Norris berhasil meraih delapan kemenangan, sepuluh posisi pole, dan naik podium sebanyak 14 kali. Prestasi gemilang juga ia torehkan dalam ajang F4 Italia bersama tim Mücke Motorsport.

Norris kemudian hijrah ke Selandia Baru untuk mengikuti kompetisi Toyota Racing Series bersama M2 Competition pada 2016. Pada ajang Grand Prix Selandia Baru, ia menyabet enam kemenangan.

Meski dengan torehan prestasinya yang gemilang di Selandia Baru, Norris memutuskan untuk kembali ke kejuaraan Eropa. Dengan ambisi yang besar, Norris ingin ikut dalam ajang Formula Renault Eurocup pada 2017.

Sederet prestasi pun ia torehkan di ajang itu. Norris meraih 11 kemenangan dan sepuluh posisi pole berturut-turut di seri terakhir. Pada periode yang sama, Norris juga ikut di ajang F3 dengan menyabet empat kemenangan dalam 11 kali balapan.

Norris memulai debut F2 bersama McLaren dengan mengikuti practice season pada pekan Belgian Grand Prix. Dengan catatan waktu yang baik di Beliga dan Italia, Norris akhirnya resmi dijadikan driver line bersama Sainz pada 2019.

Norris menyelesaikan sesi F2 dengan menjadi runner up dan naik podium. Tak hanya itu, ia juga meraih catatan sebagai fastest lap di ajang tersebut.

Karier F1 Norris bersama McLaren pun dimulai. Balapan pertama Norris dilaksanakan di Australia. Norris start pada posisi kedelapan dan finis pada posisi ke-12. Sementara, poin pertama Norris diraihnya saat di GP Bahrain, yakni berada di posisi keenam.

Poin demi poin pun berhasil ia kumpulkan pada setiap GP. Hingga akhir musim, Norris berhasil mengumpulkan 49 poin dari 21 balapan di posisi 11. Sebuah pencapaian yang cukup baik bagi pembalap F1 pemula yang masih berusia muda.

Fakta Seputar Lando Norris

Meski baru 3 tahun berkarier di F1, Norris berhasil menyita perhatian. Ia bahkan memiliki julukan “Last Lap Lando” karena menjadi yang tercepat pada Austrian GP beberapa waktu lalu.

Bukan cuma itu, kepribadian Norris pun membuatnya semakin populer. Belum lagi usianya yang masih terbilang muda dengan penampilan yang impresif di lintasan. Berikut 5 fakta Norris yang membuatnya jadi bintang baru di F1 GP. 

  1. Awal Karier Penuh Prestasi

    Norris memulai kariernya di dunia balap pada 2014. Kompetisi pertamanya adalah Ginetta Junior Championship dengan menduduki posisi ketiga. Lalu, pada MSA Formula Championship, ia menjadi yang tercepat dengan meraih podium juara pertama.

    Sementara itu, untuk F1, perolehan Norris juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak mulai pada 2019, Norris berada di peringkat 10 besar, hanya sekali berada di peringkat 11 dari 4 pertandingan. 

  2. Semakin Matang di F3

    Sejak kembali ke Eropa untuk mengikuti kejuaraan di sana, kepiawaian Norris dalam mengendarai mobil semakin tajam. Hal ini terbukti pada F3 European Championship pada 2017, ia menyabet juara pertama dengan 441 poin dari 30 kali pertandingan.

    Berkat prestasinya itu, Norris dipromosikan untuk ikut F2 bersama Carlin Motorsport. Selanjutnya, Norris dipinang oleh McLaren untuk masuk F1 pada 2018. 

  3. Driver Populer

    Selain kepiawaiannya sebagai driver F1, Norris juga memiliki cukup banyak penggemar. Norris dikenal sebagai karakter yang ceria yang membuatkan disukai banyak orang.

    Adapun Norris juga semakin terkenal karena rajin streaming di channel gaming di YouTube, Quadrant. Respons yang didapatkan juga positif.

    Berkat streaming video game itu, Norris bahkan berada di posisi kedua pada sebuah voting sebagai pembalap paling populer di dunia. Posisinya mengalahkan pada seniornya, termasuk Lewis Hamilton. 

    Baca Juga: Begini Kisah Inspiratif Lewis Hamilton Sebagai Pembalap Profesional

  4. Punya Bisnis Kart Sendiri

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Norris memulai kariernya dengan balap kart. Seakan tak mau melupakan kendaraan penuh kenangan itu, Norris memutuskan untuk membuat merek kart nya sendiri.

    Kart milik Norris diberi nama LN Racing Kart. Brand ini sangat populer di kalangan anak muda dan menjadi salah satu merek kart paling laku di United Kingdom.

  5. Menolak Red Bull

    Dengan torehan prestasi, tak heran jika Norris dilirik berbagai tim untuk maju ke F1. Tak hanya McLaren, Red Bull juga dikabarkan pernah meminta Norris untuk bergabung menjadi pembalap di timnya. 

    Performanya yang ciamik juga menarik perhatian Mercedes Benz. Namun, tawaran itu ditolak oleh Norris. Ia mantap tetap bersama McLaren, setidaknya hingga 2025.

Lando Norris Masih Penuh dengan Potensi

Lando Norris disebut-sebut sebagai pembalap yang hebat karena dapat mengendarai MCL 60 yang di mana pada tahun 2023 termasuk mobil yang cukup lambat (midfield car). Akan tetapi, Norris tetap memberikan performa yang hebat dan bahkan berhasil meraih posisi 3 dalam kualifikasi di sirkuit Catalunya 2023.

Selain performa yang hebat, kepribadiannya yang menyenangkan dan terus terang juga membuat Norris memiliki banyak penggemar. Untuk melihat performa Lando Norris ketika balapan di F1, langganan melalui beIN Sports serta dapatkan akses menonton balapan lain seperti F2 dan F3.

Baca Juga: Mengintip Jejak Kesuksesan Max Verstappen, Pembalap Termuda Juara Dunia yang Prestasinya Berjilid-Jilid