Lebih Dekat Memahami tentang Apa Itu Desain Interior, Dasar Ilmu Perancangan Ruang

Pernahkah kamu membayangkan menghuni rumah yang interiornya adalah hasil dari rancangan atau desainmu sendiri? Menyesuaikan segala interior ruangan dan furnitur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan diri sendiri bersama anggota keluarga lainnya pasti mampu membuat hunian terasa lebih nyaman untuk ditinggali. 

Membayangkannya saja sudah terasa sangat menyenangkan. Apalagi kalau kamu benar-benar bisa mewujudkannya pada hunian yang bakal kamu miliki di masa depan nanti? Nah, mewujudkan rumah impian berdasarkan rancangan sendiri tidak akan menjadi isapan jempol belaka asal memahami apa itu desain interior. 

Secara singkat, desain interior adalah cabang dari bidang keilmuan seni rupa yang berfokus pada perancangan ruangan dalam sebuah bangunan. Desain interior ini sudah banyak dijadikan jurusan kuliah di hampir seluruh perguruan tinggi di dalam negeri. 

Meski begitu, tak sedikit orang yang masih bingung dan menyamakan desain interior dengan dekorasi interior. Padahal, dekorasi sekadar bagian dari bidang keilmuan desain interior. Nah, agar tak lagi salah mengartikannya, simak terlebih dahulu ulasan berikut ini.

Baca Juga: Mau Bangun Rumah? Ini 5 Alasan Pentingnya Menggunakan Jasa Desain Rumah Profesional

Apa Itu Desain Interior?

loader

Apa Itu Desain Interior?

Desain interior adalah sebuah proses penyusunan serta penciptaan elemen atau unsur interior menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan antara satu elemen dengan elemen lainnya. Tujuannya adalah agar tercapai aspek estetis, kenyamanan, dan keamanan pada ruangan di suatu bangunan. 

Pengertian dari desain interior tersebut diperkuat oleh Suptandar (1995: 11) yang menyatakan bahwa desain interior merupakan ilmu pengaturan ruangan agar persyaratan untuk mendapatkan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan pada kebutuhan fisik maupun spiritual pemakainya dapat terpenuhi tanpa mengabaikan nilai estetikanya.

Pengertian Desain Interior dari Para Ahli

Memahami tentang desain interior tentu tidak akan maksimal jika hanya mengacu pada satu definisi atau pengertian saja. Agar pemahaman kamu semakin mendalam, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya dari akademisi atau ahli yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah definisi desain interior dari para ahli berikut ini.

  • D.K. Ching

    Ching menjelaskan bahwa desain interior adalah proses merencanakan, merancang, dan menata ruang di sebuah bangunan agar dapat berfungsi memenuhi kebutuhan fasilitas atau sarana bernaung sekaligus berlindung bagi penghuninya. D.K. Ching juga menjelaskan bahwa desain interior adalah proses mewujudkan kondisi ruang yang berfungsi untuk menentukan dan juga mengatur aktivitas, mengekspresikan ide, penampilan, tindakan, kepribadian, dan perasaan, serta memelihara aspirasi. 

  • Alexander C

    Menurut Alexander C, yang dimaksud dengan desain interior adalah elemen atau komponen fisik yang pas pada sebuah struktur fisik. 

  • Dodsworth

    Menurut pendapat Dodsworth, desain interior memiliki tujuan untuk menjadikan manusia selaku pengguna ruang mampu beraktivitas secara efektif dan lebih nyaman di ruangan tersebut.

Baca Juga: Ruang Keluarga Makin Nyaman dengan 5 Desain Minimalis Gaya Lesehan

Sejarah Perkembangan Desain Interior

Selayaknya sejarah pada bidang keilmuan seni rupa lainnya, sejarah desain interior juga sangat dipengaruhi oleh peninggalan artefak zaman dahulu yang berkaitan. Melalui artefak tersebut dapat terlihat bahwa semua kebudayaan mempunyai pola pengembangan desain yang beraneka ragam. Masing-masing peradaban mengembangkan model furnitur serta hiasan ruangan berdasarkan budaya dan juga ketersedian bahan dari wilayah geografisnya.

Salah satu peradaban yang amat krusial memengaruhi perkembangan dari desain interior adalah mesir kuno. Karena bangsa Mesir Kuno mempunyai keterampilan kekriyaan tinggi, tak sedikit tradisi, dan seni yang berawal dari peradaban tersebut. 

Masyarakat Mesir Kuno mampu menciptakan banyak produk seni dengan nilai estetis tinggi, meskipun mempunyai peralatan atau media yang terbatas. Salah satu penemuan seni berharga yang ditinggalkan oleh peradaban Mesir Kuno adalah seni inlay yang umum diaplikasikan pada furnitur hingga saat ini. 

Selain Mesir Kuno, Yunani Kuno juga merupakan kebudayaan kuno lainnya yang mungkin menjadi cikal bakal dari desain interior. Desain bangunan di zaman Yunani Kuno yang berfokus pada kuil beserta bangunan publik yang religius banyak memberi pengaruh pada perkembangan desain bangunan saat ini. Di sisi lain, bangsa Romawi juga memberikan sentuhan desain interior yang lebih mengarah pada unsur praktikal dan kepentingan duniawi. 

Terlepas dari peradaban kuno tersebut, sejarah desain interior pun dapat terlihat dari perkembangan di zaman renaisans, Itali. Di zaman tersebut, seluruh aktivitas seni sedang berada di puncak kejayaan. Perkembangan seni pada zaman renaisans mendapat banyak dukungan dari orang berpengaruh dan kaum bangsawan.

Bahkan, berdasarkan riset sejara, diketahui bahwa di abad ke 16 Itali terdapat istilah “designo esterno”, yang berarti karya yang telah terlaksana. Dari saat itulah dekorasi interior dan desain interior mulai memperoleh peran khusus sehingga diperkirakan jika sejarahnya dimulai pada zaman tersebut. 

Berbagai Elemen Penting pada Penciptaan Desain Interior

Setelah memahami pengertian dan sejarahnya, kini waktunya kamu memahami beragam unsur atau elemen dasar pembentuk desain interior. Dengan mengetahui unsur pembentuknya, berarti kamu juga memahami berbagai hal yang bisa dirancang dalam pembuatan desain yang tepat. 

Selain garis, bidang, tekstur, titik, warna, dan ruang, terdapat beberapa elemen desain interior lain yang lebih unik dan juga spesifik sehingga perlu diperhatikan dengan lebih cermat saat merancangnya, seperti:

  1. Lantai

    Sebagai batas bagian bawah interior ruang dan terbentang secara mendatar atau horizontal, terdapat beragam treatment yang bisa diaplikasikan pada lantai. Beberapa di antaranya adalah jenis material, pengaplikasian bentuk, dan perbedaan tinggi pada lantai.

  2. Dinding

    Dinding adalah unsur interior yang menjadi sekat pada ruang. Membentang vertikal, dinding biasanya menjadi bidang yang paling dominan dari sebuah ruang. Dinding bisa diaplikasikan dengan sejumlah material pembentuk, material finishing, pencahayaan, dan lain sebagainya.

  3. Ceiling atau Langit-Langit

    Menjadi pembatas pada bagian atas ruang, langit-langit atau ceiling secara umum tak terlalu diperhatikan oleh orang awam. Namun, melalui perancangan yang unik, ceiling ini dapat menciptakan efek yang jauh lebih baik. Modifikasi langit-langit bisa dilakukan melalui penggunaan jenis material, perbedaan ketinggian, serta varian bentuk. 

  4. Elemen Estetis

    Elemen estetis pada desain interior mengacu pada prinsip desain. Sebagai contoh, proporsi, keseimbangan, skala dan juga kesatuan ruang. Pemakaian benda seni dan bernilai estetis juga perlu dilakukan agar elemen ini dapat tercipta.

  5. Elemen Bukaan

    Maksud dari elemen bukaan pada interior ruang ini adalah pintu, ventilasi, dan jendela. Melalui desain bukaan yang apik, sirkulasi udara pada ruang akan terjaga. Dengan begitu, ruangan menjadi lebih nyaman juga sehat untuk ditinggali. 

  6. Elemen Cahaya

    Elemen cahaya dapat diaplikasikan agar ambience ruang dapat terbentuk sesuai kebutuhan dan keinginan penghuninya. Tak harus terang, ruangan harus memiliki pencahayaan dengan intensitas yang cukup. Bila perlu, berikan opsi pengontrol cahaya agar ruangan mampu memberikan kebutuhan penerangan yang pas.

Ruang Lingkup Profesi Desain Interior 

Lantas, apa saja tugas serta jangkauan dari profesi desainer interior ini? Secara umum tugas desain interior adalah merancang furnitur serta aksesoris ruang lainnya. Bukan hanya memilih atau mencocokkan saja selayaknya dekorator interior. Selain itu, ada pula ruang lingkup profesi desain interior, seperti: 

  • Merancang model furnitur melalui pertimbangan fungsi, egonomi, gaya, keawetan finishing, menentukan rel laci, kestabilan struktural penggunaan, dan lain sebagainya sesuai dengan penempatan pada ruang.
  • Menentukan gaya dan tipe jendela atau elemen pembukaan lain secara tepat melalui pengendalian cahaya, sinar matahari, anti api, privasi, sistem pengontrol, dan perlengkapan akustik.
  • Memilih metode dan bentuk yang tepat pada penempatan barang seni maupun dekorasi serta memastikannya aman dan tidak mudah jatuh.
  • Memilih tipe pelapis dinding berdasarkan aspek keawetan, keindahan, fungsi akustik, kemudahan proses pembersihan, bermaterial yang aman dan tak beracun, dan lain sebagainya.
  • Memilih tanaman yang tepat dan tak menimbulkan efek yang negatif pada ruang, seperti, bau, beracun, atau berisiko membahayakan makhluk hidup.
  • Menggambarkan desain ruang serta menunjukkan posisi furnitur sesuai keinginan klien atau syarat aksesibilitas ruang.
  • Menentukan bentuk dan jenis lampu sesuai dengan kesan serta fungsi yang diinginkan, sekaligus menggambarkan dan menunjukkan posisi penempatan lampu serta pengontrolannya.
  • Menentukan bahan, warna, pola, dan bentuk lantai yang sesuai dengan kesan dan fungsi yang diinginkan. Elemen fungsi tersebut harus memerhatikan ketahanan terhadap panas atau api, tidak licin, dan kemampuan dalam meredam suara. 

Jangan Remehkan Desain Interior Demi Dapatkan Hunian yang Nyaman

Itulah sekilas penjelasan mengenai apa itu desain interior, sejarah, dan elemen penting di dalamnya. Desain interior ini memang sudah seharusnya dipertimbangkan dengan matang agar ruang pada sebuah bangunan mampu memperbaiki fungsinya, memperkaya nilai estetis, dan menumbuhkan aspek psikologis di dalamnya. 

Oleh karena itu, jangan remehkan peran desain interior demi dapatkan hunian yang nyaman dan mampu memberikan segala kebutuhan penghuninya.

Baca Juga: Dekorasi Kamar Tidur? Berikut 10 Cara Membuat Desain Kreatifnya Tanpa Bikin Dompet Jebol