Mendeteksi Masalah Suspensi Mobil Melalui Jenis Aus Tapak Ban

Mobil yang kamu kendarai tentu memiliki banyak komponen yang penting mulai dari komponen luar hingga komponen terdalam. Semua komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sesuai dengan sistemnya. Di bagian bawah tentu ada dua komponen penting yakni suspensi dan ban yang berhubungan dengan kontak dengan jalan.

Membahas tentang suspensi bisa dibilang ini adalah salah satu komponen yang cukup penting. Komponen ini berperan langsung pada kontak jalan sehingga bisa merasakan kondisi jalan selain pada ban. Suspensi memiliki beberapa komponen yang berkaitan seperti per, shock absorber, dan control arm yang berfungsi untuk mengurangi guncangan dari jalanan. 

Suspensi biasanya dipasang dekat dengan ban sehingga dua komponen ini saling berkaitan. Karena berkaitan, maka kadang masalah antara satu komponen bisa dideteksi melalui komponen lainnya. Hal ini yang berlaku pada suspensi di mana kerusakannya bisa dideteksi hanya dengan melihat bagaimana pola dari tapak ban yang aus.

Bila penasaran bagaimana cara ini bisa berhasil, simak penjelasan ini!

Bingung cari asuransi mobil terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Pilih Tahun Kendaraan
Pilih Merek Mobil
Pilih Model Mobil
Pilih Tipe Mobil
Pilih Plat Kendaraan
Pilih Tipe Asuransi
 

Apa Saja Masalah Suspensi Mobil?

loader

Berikut ini adalah beberapa masalah pada suspensi mobil.

  1. Kaki Suspensi Tidak Lurus

    Kaki suspensi bisa tidak lurus karena menghantam lubang dan selalu dibawa dalam kecepatan tinggi. Tidak lurusnya kaki–kaki ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama. Akibatnya adalah rasa tidak nyaman saat berkendara, ban aus, dan mobil terasa ‘mencong’ saat dikendalikan.

  2. Bocornya Oli Shock Breaker

    Komponen suspensi shock breaker diberi pelumas atau oli agar bisa menahan guncangan dengan maksimal. Bocornya oli bisa disebabkan karena lubang di jalan atau membawa mobil ugal–ugalan. Akibat dari oli bocor ini biasanya kamu akan merasakan guncangan lebih keras saat mengemudi yang seharusnya tidak pernah terjadi.

  3. Bagian Pegas (Per) Yang Menipis

    Seiring penggunaan mobil, per yang digunakan bantalannya akan menipis. Jika sering membawa mobil di jalan rusak dan berlubang maka penipisan pegas ini akan semakin cepat. Kerusakan pada bagian ini ditandai pada decitan saat mobil mengalami guncangan. Jika dibiarkan maka suspensi tidak kuat menahan bobot mobil dan ketinggiannya menjadi tidak rata.

  4. Rusaknya Komponen Ball Joint

    Ball joint merupakan komponen penghubung suspensi dengan ban yang berfungsi sebagai penyerap guncangan dan titik rotasi ketika membelokkan mobil. Jika terjadi kerusakan pada komponen ini, biasanya akan terdengar bunyi besi beradu saat berbelok. Biasanya hal ini terjadi karena kondisi jalan dan penggunaan mobil.

  5. Control Arm Yang Bengkok dan Rusak

    Control arm adalah komponen suspensi yang berhubungan dengan rangka serta menghubungkan setir kemudi dengan ban. Control arm yang bengkok bengkok bisa menimbulkan kerusakan dalam mengendalikan mobil dan ausnya ban. Akibat dari kerusakan ini adalah kurangnya handling presisi dan timbul bunyi saat pengereman atau akselerasi.

Bagaimana Mendeteksi Kerusakan Suspensi Mobil Melalui Tapak Ban Yang Aus?

Sesuai pembahasan di awal bahwa suspensi dan ban itu saling berhubungan, maka kerja suspensi juga akan mempengaruhi dari kondisi ban. Jika suspensi mobil dalam kondisi normal dan prima tanpa adanya variasi atau tuning maka secara langsung akan mempengaruhi ban. Dalam hal ini ban akan tergerus secara normal sesuai pemakaian mobil. 

Namun, jika ulir atau tapak ban menipis tidak rata hanya satu sisi atau pada bagian tertentu, bisa jadi itu adalah indikator kerusakan dari suspensi. Oleh karena itu lihatlah beberapa tipe aus ban yang mengindikasikan kerusakan suspensi.

Contoh pertama Jika aus hanya terjadi pada satu sisi tapak ban, berarti sudut dari roda tidak sejajar/normal. Jika camber pada ban sifatnya terlalu negatif maka tapak ban bagian dalam yang tergerus. Namun bila camber ban bersifat positif maka bagian tapak luar ban yang lebih dahulu menipis. Kondisi ini bisa diatasi dengan wheel alignment atau spooring pada ban. 

Kasus kedua adalah ketika tapak atau ulir ban menggelembung (Cupping) bisa disebabkan oleh roda yang tak lagi seimbang. Ketidakseimbangan ini juga bisa terjadi karena karena suspensi yang lemah atau bermasalah, atau sistem dalam kemudi yang juga aus.

Kasus selanjutnya adalah ketika terjadi aus pada bagian tapak ban bukan penggerak yang terangkat. Hal ini bisa terjadi apabila pengendara melakukan pengereman secara berulang dalam jangka waktu pendek misalnya pada jalan yang rusak. Hal ini mengakibatkan suspending mengalami bushing sehingga bagian ball joints menjadi tidak sempurna posisinya dan berpengaruh pada roda.

Kasus yang terakhir adalah ketika ban aus dan membentuk lekukan seperti mangkuk di pinggir roda. Hal ini bisa dideteksi pada tapak ban yang mengalami selip yang sifatnya teratur. Biasanya hal ini diakibatkan karena komponen seperti bearing roda, ball joint, dan bagian lain yang berhubungan dengan perputaran roda rusak sehingga roda oleng.

Ternyata Mudah Untuk Deteksi dan Merawat Kerusakan Suspensi Mobil

Bila ingin merawat suspensi mobil, tak perlu repot memeriksa satu per satu karena bisa dideteksi melalui aus pada tapak ban. Bagi pengendara yang belum paham di mana letak kerusakan suspensi bisa mencoba cara ini. Dengan selalu rutin memeriksa kondisi kendaraan akan bermanfaat terutama untuk keselamatanmu. Selamat mencoba!