Menilik Lika-Liku Perjuangan Eric Yuan Ciptakan Aplikasi Zoom yang Bikin Kaya Raya

Masa karantina yang ditetapkan pemerintah akibat virus korona membuat aplikasi Zoom kian populer di kalangan masyarakat umum. Peraturan belajar, bekerja dan beribadah dari rumah serta social distancing membuat pengguna Zoom jadi menyemut.

Aplikasi video konferensi ini memungkinkan banyak kegiatan sosial, profesional, hingga spiritual terselenggara lebih optimal meski berbeda ruang dan waktu. Mengalahkan ketenaran Skype, Zoom yang rilis sejak sembilan tahun lalu ini merupakan besutan sosok bernama Eric Yuan.

Startup Zoom Technologies Inc yang didirikan Eric Yuan asal Tiongkok ini kini tengah menuai pundi uang yang berlimpah sejak terjadinya wabah virus korona. Bahkan, kekayaan Eric Yuan meroket hingga lebih dari 100% sejak beberapa bulan ini.

Dikabarkan, Eric mengantongi setidaknya 7,57 miliar Dollar AS setelah Zoom semakin sering dipergunakan banyak orang di seluruh dunia. Yuk berkenalan dengan seluk-beluk aplikasi yang tengah naik daun ini.

Jadi Imigran di Negeri Paman Sam

loader

Sumber: angel.co

Perjalanan karir Eric Yuan dalam menciptakan Zoom tak lepas dari The American Dream. Mempunyai gelar sarjana matematika terapan dan teknik, Eric sempat bekerja selama empat tahun di Jepang setelah menyelesaikan kuliahnya.

Awalnya, ia tertarik untuk mengembangkan karirnya lebih lanjut karena terinspirasi oleh pidato dari Bill Gates di tahun 1990. Sejak saat itu, Eric yang merupakan asli Tiongkok mulai merencanakan kepindahannya ke Silicon Valley. 

Visa Ditolak dan Tak Bisa Bahasa Inggris

Meski demikian, impiannya tak berjalan mulus. Pasalnya, ia harus menerima kenyataan pengajuan visanya mengalami penolakan hingga delapan kali. Barulah di tahun 1997, Eric Yuan berhasil menginjakkan kakinya di Negeri Paman Sam. 

Namun lagi-lagi ia masih terkendala oleh perbedaan bahasa. Eric Yuan sama sekali tak mengerti Bahasa Inggris sepatah kata pun. Belakangan, bahasa pemrograman kode komputer yang dikuasainya membuat Eric Yuan mendapat pekerjaan di WebEx. 

Baca Juga: Pernah Drop Out, 5 Orang Ini Justru Menjadi CEO Hebat

Naik Jabatan Hingga Dirikan Zoom

loader

Sumber: techcrunch.com

Memasuki tahun 2007, Eric mendapat kenaikan jabatan dan menduduki posisi Vice President Korporat Teknik setelah Cisco mengakuisisi WebEx sebesar 3,2 miliar Dollar AS.

Namun rupanya, Eric tetap merasa tak puas dan kurang berbahagia atas promosi tersebut. Pasalnya ia merasa kurang nyaman dengan tuntutan jobdesk yang mengharuskannya bertemu dengan para pelanggan.

Selain itu, pria yang lahir di Shandong, China, ini menemukan hal yang tak beres terkait layanan video conference ala Cisco. Dari sinilah Eric Yuan memberanikan diri berinovasi. Ia pun memilih untuk membentuk perusahaannya sendiri, Zoom.

Ia pun dengan sigap langsung memboyong puluhan insinyur yang dipekerjakan Cisco untuk bergabung ke perusahaan barunya. Launching aplikasi Zoom dihelat pada tahun 2012 dan diperkenalkan sebagai aplikasi khusus untuk video conference dan virtual meeting.

Dalam langkah merealisasikannya, Zoom memakan suntikan modal hingga 35 miliar Dollar AS (kurang lebih Rp 540 miliar). 

Kontroversi Keamanan Data

Di tengah melejitnya popularitas Zoom, beredar pula kabar kontroversial mengenai keamanan data para penggunanya. Aplikasi ini masih dianggap rentan pencurian data dan peretasan.

Salah satu faktor yang membuat Zoom kurang aman adalah tak tersedianya keamanan end-to-end-script (enkripsi dari pengirim pesan ke penerimanya). Kondisi ini kemudian ditanggapi dengan diluncurkannya versi paling baru Zoom yang lebih mendukung.

Enkripsi terbaru rencananya akan disematkan dalam Zoom Phone, Zoom Video Webinar, hingga Zoom Meeting. Mengenai hal ini, Eric menyampaikan permintaan maafnya kepada para user. 

Ia kemudian menjanjikan kesungguhannya dalam menangani persoalan keamanan aplikasi yang serupa dengan Slack ini. Ia juga menjanjikan perbaikan dan penyempurnaan kekurangan tersebut.

Kekayaan Meroket Lebih dari 100 Persen

loader

Sumber: axios.com

Populernya Zoom di kalangan masyarakat belakangan ini membuat income perusahaan meningkat tajam hingga 4 miliar Dollar AS (senilai Rp 64 triliun). Lonjakan income ini terjadi hanya dalam jangka waktu tiga bulan saja.

Meningkatnya harga saham perusahaan Zoom yang didaftar di bursa saham Amerika Serikat menjadi penyebab lonjakan pendapatan tersebut. Adapun sebanyak 19% saham perusahaan Zoom dipegang oleh Eric Yuan.

Hingga artikel ini ditulis, diketahui valuasi perusahaan tersebut telah menembus angka 35 miliar Dollar AS. Sehingga pundi keuangan Eric terus meningkat menjadi 7,50 miliar Dollar AS (senilai lebih dari Rp 120 triliun).

Virus Corona yang terus mewabah berimbas kepada peningkatan pemakaian platform Zoom. Berdasarkan data yang ada, ada 10 juta orang di dunia yang menggunakan Zoom per Desember tahun lalu. Angka ini kemudian menukik tajam ke 200 juta user setiap harinya pada Maret 2020 akhir.

Kendati begitu, Eric yang orangtuanya merupakan pengusaha pertambangan tersebut tetap disibukkan dengan pekerjaannya selama 18 jam setiap harinya.

Baca Juga: Jadi Orang Terkaya Paling Muda di Dunia, Miliarder Mark Zuckerberg Pilih Gaya Hidup Sederhana

Memilih Gaya Hidup Sederhana

Sejak Covid-19 merajalela, tak hanya begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan. Segenap jajaran masyarakat di segala bidang pun terkena dampaknya dan merugi secara finansial. Bahkan deretan orang-orang terkaya di dunia pun ikut terdampak dan mengalami kemerosotan income yang signifikan.

Namun lain ceritanya dengan Eric Yuan. Bloomberg telah menempatkan namanya di peringkat 225 dari 500 orang paling kaya di dunia berkat aplikasi Zoom yang kini menjadi salah satu solusi keadaan.

Selain itu, di tahun 2018 lalu, ia juga berhasil menjadi CEO Perusahaan Terbesar (Big Company of The Year), sebagaimana diulas oleh Glassdoor

Walaupun sudah bergelimangan harta, Eric Yuan terhitung jarang bepergian serta travelling. Meski ia sudah termasuk ke dalam komunitas miliarder yang berpengaruh di Three Comma Club, namun nyatanya ia tetap hidup sederhana dan jauh dari kesan mencolok.

Bersikap Dermawan dan Membumi

Kini sebagai bentuk kedermawanannya, Eric Yuan memberikan akses tanpa pungutan biaya untuk aplikasi video konferensinya di beberapa sekolah. Saat dimintai komentar mengenai jumlah kekayaannya yang telah bertambah banyak, Eric Yuan mengungkapkan jika kebahagiaannya tidak berasal dari situ.

Ia berpendapat, usianya yang kini sudah paruh baya membuat peningkatan kekayaan tersebut tak membuatnya merasakan antusias berlebih. Faktanya, pola pikir ini selaras dengan motto hidupnya yang berpegang pada kerja keras dan selalu rendah hati.

Menindaklanjuti Sebuah Ide

Banyak media yang menyebutkan bahwa ide awal Eric Yuan menciptakan Zoom adalah hubungan jarak jauh dengan sang kekasihnya yang kini telah ia nikahi. Perbedaan jarak yang jauh serta kesempatan bertemu yang sangat minim membuat Eric terinspirasi membuat aplikasi yang memudahkannya melihat wajah wanita yang ia cintai.

Tak disangka, ide tersebut tak hanya menjadi bisnis besar dan membantu banyak orang di tengah situasi pandemic ini. Nyatanya, ide ini juga telah mendatangkan pundi uang yang berlimpah baginya.

Ide cemerlang yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari mana saja. Mungkin saat ini, ide tersebut tampak tak punya arti apa-apa karena masih berupa benih atau sebuah potensi. Namun siapa tahu jika ditekuni, ide itu bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan, seperti yang dialami oleh Eric Yuan ini.

Pesan moralnya, jangan ragu untuk menindaklanjuti ide bisnis yang mendatangi Anda. Siapa tahu bidang itu bisa menjadi sumber rezeki. Mungkin tidak hari ini, tapi di suatu hari nanti. Yang penting, terus saja ditekuni dan biarkan benih itu berbuah pada waktunya.

Baca Juga: Ingin Sukses? Yuk, Baca Kumpulan Quote Sukses dari Pengusaha Sukses