Mengenal Panel Surya sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Di tengah maraknya pembahasan tentang masalah pencemaran lingkungan dan global warming, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar fosil adalah salah satu faktor penyebab timbulnya permasalahan lingkungan. 

Masalahnya, selama beberapa abad, bahan bakar fosil telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari bahan bakar kendaraan, rumah tangga, hingga tenaga pembangkit listrik. 

Terkait besar dampak pencemaran yang ditimbulkan, para ahli menyarankan agar masyarakat mulai beralih dari penggunaan bahan bakar fosil. Salah satunya adalah melalui penggunaan panel surya sebagai pembangkit energi listrik di rumah-rumah.

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Energi Alternatif, Tak Terbatas dan Aman bagi Bumi!

Apa Itu Panel Surya?

loader

Panel Surya

Panel surya adalah suatu perangkat yang terdiri dari kumpulan sel surya yang berfungsi untuk menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Sel-sel surya umumnya tersusun dalam pola seperti kisi-kisi pada permukaan panel surya. 

Tak hanya itu, panel surya adalah perangkat yang dapat digambarkan sebagai satu set modul photovoltaic yang merupakan rakitan sel surya yang saling terhubung dan kemudian dipasang pada struktur yang mendukung. 

Teknologi photovoltaic sendiri mulanya diperkenalkan pada tahun 1839 oleh seorang ahli fisika asal Perancis bernama Alexandre Edmond Becquerel melalui percobaan penyinaran dengan dua elektroda serta menggunakan selenium untuk menghasilkan energi listrik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa energi cahaya dapat diubah menjadi energi listrik. 

Hasil penelitian tersebut dikembangkan salah satunya oleh Albert Einstein pada tahun 1904 melalui percobaan efek fotolistrik. Namun teknologi panel surya yang digunakan sampai saat ini merupakan hasil penelitian dari Russel Ohl pada tahun 1941. 

Cara Kerja Panel Surya 

Meskipun namanya panel surya, nyatanya perangkat ini dapat bekerja dengan baik dalam kondisi minim cahaya. Misalnya saat sore hari, malam hari, atau bahkan saat cuaca hujan sekalipun. Nah, bagaimana mungkin? Untuk menjawabnya, kamu perlu memahami cara kerja panel surya.

Jadi, panel surya umumnya diletakkan di atap rumah. Hal tersebut memungkinkan sel-sel surya yang terbuat dari bahan silikon kristal menyerap cahaya matahari. Selanjutnya, cahaya matahari nantinya akan diubah menjadi arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak-balik (AC) melalui inverter. 

Inverter biasanya terhubung melalui kabel dengan panel listrik rumah. Panel listrik ini berperan untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan, seperti TV, AC, kulkas, dan lain-lain. 

Arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat disimpan pada baterai. Dalam kondisi saat minim cahaya matahari, seperti sore atau malam hari, arus listrik pada baterai dapat digunakan untuk menyalakan berbagai peralatan listrik di rumah. 

Lalu, bagaimana jika arus listrik yang tersimpan tidak cukup? Umumnya, panel listrik yang terhubung dengan inverter ini memiliki hubungan paralel dengan listrik PLN. Oleh sebab itu, saat arus listrik dalam baterai tidak cukup maka kamu dapat mengambil tenaga dari listrik PLN. 

Sebaliknya, jika supply dari panel surya melebihi konsumsi listrik maka tagihan listrik bisa dijual kembali ke PLN dengan cara beralih ke meteran ekspor-impor. Nantinya kamu hanya perlu membayar selisih antara berapa listrik yang dijual dan dibeli. 

Baca Juga: 10 Cara Mudah Menghemat Energi di Dapur

Manfaat Panel Surya

loader

Manfaat Panel Surya

  1. Ramah Lingkungan 

    Manfaat panel surya yang pertama adalah ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan energi listrik yang dihasilkan berasal dari sinar matahari (sumber daya alam yang dapat diperbaharui). 

    Selain itu, proses pengubahan energi panas dari sinar matahari ke energi listrik tidak menghasilkan emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan. Tidak seperti bahan bakar fosil.

  2. Hemat Pengeluaran

    Meskipun pemasangan panel surya dapat dikatakan cukup memakan biaya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa panel surya dapat secara efektif menghemat pengeluaran untuk biaya pemakaian listrik di masa yang akan datang. 

    Pasalnya, pemilihan bahan bakar fosil sebagai tenaga pembangkit listrik menjadikan harga listrik melambung bahkan diperkirakan selalu mengalami kenaikan tarif antara 20 sampai 30 persen per tahun. 

    Sementara dengan menggunakan panel surya, kamu bisa menghemat pengeluaran listrik hingga 50% setiap bulannya. Luar biasa, bukan? 

  3. Investasi Jangka Panjang 

    Selain hemat, penggunaan panel surya juga dapat menjadi salah satu alternatif investasi jangka panjang. Bagaimana bisa? 

    Proses instalasi panel surya di masa kini memang terbilang cukup memakan biaya. Namun apabila menggunakannya secara rutin, maka dalam jangka waktu 7 sampai 8 tahun, kamu bisa menghemat pengeluaran untuk biaya listrik. 

    Apabila pemakaian panel surya diteruskan hingga 10 tahun kemudian, maka kamu akan berkesempatan memperoleh listrik secara cuma-cuma alias gratis. Bahkan sebaliknya, kamu bisa menjual listrik ke PLN.

Jenis-jenis Panel Surya 

Agar dapat memilih jenis panel surya yang tepat sesuai dengan kebutuhan, maka kamu perlu memahami berbagai jenis panel surya, berikut ini. 

  1. Monocrystalline Silicon 

    Monocrystalline silicon adalah jenis panel surya yang paling banyak digunakan. Panel surya ini terdiri atas sel-sel surya yang terbuat dari kristal silikon murni dalam fragmen tunggal. 

    Kelebihan: Efisiensinya mencapai lebih dari 20%. Hal tersebut berarti panel surya ini hanya membutuhkan luas penampang yang kecil untuk menghasilkan energi yang sebanding dengan panel surya lainnya. 

    Kekurangan: Harganya yang dapat dikatakan lebih mahal dibanding jenis panel surya lainnya. 

  2. Thin Film Solar Cell 

    Sesuai namanya, thin film solar cell disusun oleh sel surya yang ukurannya sangat tipis yakni sekitar 10nm, jauh lebih tipis apabila dibandingkan dengan tipe crystalline silicon yang memiliki ketebalan antara 200 hingga 300nm. 

    Kelebihan: Sangat ringan, lebih fleksibel, dan tidak mengalami penurunan performa pada temperatur yang tinggi. 

    Kekurangan: Tingkat efisiensinya yang masih rendah, yakni berkisar antara 10% saja. 

  3. Polycrystalline Silicon 

    Polycrystalline silicon terbuat dari batang silikon yang dicairkan kemudian dituang ke dalam cetakan berbentuk persegi. Panel surya ini unik sebab terdapat retakan atau fragmen di dalam sel surya. Karena terdapat banyak fragmen pada sel surya inilah maka dinamakan polycrystalline silicon

    Tak hanya unik, polycrystalline silicon juga memiliki susunan yang lebih rapi dan rapat. Hal tersebut menjadikan panel surya ini mampu mencapai efisiensi hingga 17%. 

    Polycrystalline silicon juga tak kalah banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan harganya yang relatif lebih terjangkau ketimbang monocrystalline silicon.

Biaya dan Proses Pemasangan Panel Surya 

Sebelum pemasangan panel surya, beberapa pertanyaan akan diajukan kepada kamu. Seperti berapa besar pemakaian dan tagihan listrik per bulannya. Pihak penyedia jasa pemasangan panel surya nantinya juga akan melakukan survei terkait jenis peralatan apa saja yang digunakan di rumah. 

Umumnya, untuk bangunan dengan kebutuhan listrik 2200 watt membutuhkan sekitar 6 sampai 8 panel dengan ukuran 1 x 2 meter di atap. Biaya yang harus dikeluarkan bervariasi, namun kisarannya berada pada angka 45 hingga 50 juta Rupiah. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses pemasangan panel surya: 

  1. Pemilihan Lokasi Penempatan 

    Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, panel surya umumnya ditempatkan di atap rumah karena lebih mudah terpapar oleh sinar matahari. 

    Meski demikian, pemilihan lokasi sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan apakah lokasi tersebut nantinya akan tertutup oleh bayangan pohon atau rumah lain. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kapasitas kemampuan panel surya dalam menyerap sinar matahari benar-benar maksimal. 

  2. Pemilihan Pendukung Panel Surya

    Berikutnya hal yang harus diperhatikan adalah “pendukung” dari panel surya. Perlu diketahui bahwa panel surya tidak dipasang sendirian lalu tiba-tiba dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik yang dapat digunakan. 

    Panel surya membutuhkan serangkaian “pendukung” dengan kualitas tinggi untuk mendukung kinerja panel surya, seperti: 

    • Inverter untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik.
    • Dudukan alumunium untuk menjaga posisi panel surya tetap stabil. 
    • Kabel. 
    • Circuit breaker sebagai alat proteksi kelistrikan.

Nah, jadi itulah berbagai informasi terkait panel surya yang dapat kamu ketahui. Apakah kamu berniat untuk memasangnya di rumah? 

Baca Juga: Antara Listrik Prabayar dan Pascabayar, Mana yang Lebih Hemat?