MEA: Pengertian, Tujuan, dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

Wajah dunia ketenagakerjaan di Indonesia bisa dipastikan berubah seiring dengan berjalannya pasar bebas ASEAN. Indonesia dan negara-negara ASEAN telah sepakat untuk membentuk kawasan yang terintegrasi menjadi satu bentuk kawasan yang tunggal untuk keperluan meningkatkan ekonomi dan daya saing ASEAN di mata dunia. Konsep ini disebut dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Lalu, apakah itu Masyarakat Ekonomi ASEAN? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Pasar Perdana: Pengertian, Prosedur dan Perbedaanya dengan Pasar Sekunder

Mengenal Lebih Jauh Tentang MEA

loader

Masyararkat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN secara sederhana bisa diartikan sebagai pengintegrasian ekonomi negara-negara di Asia Tenggara yang bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan segala hambatan-hambatan dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian, seperti dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi.

Seperti yang diketahui, pasar Asia lebih banyak didominasi Cina dan India. Oleh karena itu, dibuatnya MEA diharapkan bisa meningkatkan daya saing ASEAN agar bisa menyaingi kedua negara tersebut dalam menarik investor asing. Daya saing yang baik bisa membuat masuknya modal asing di wilayah ASEAN yang ke depannya sangat berguna untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.

Saat ini MEA sedang berjalan. Setiap negara ASEAN memungkinkan untuk menjual barang dan jasa ke negara lain dengan lebih mudah. Pada akhirnya akan ada persaingan yang berujung pada peningkatan kualitas barang dan jasa yang diperjualbelikan. Untuk mendapat info lebih jauh mengenai MEA yang meliputi peluang, hambatan, dan pengaruhnya dalam ketenagakerjaan di Indonesia, dapat diketahui melalui ulasan berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pasar Modal dan Jenis Instrumen Pasar Modal dalam Dunia Investasi

Inilah 4 Tujuan yang Ingin Dicapai dalam MEA

MEA diadakan dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan yang mengganggu kegiatan perekonomian lintas negara dalam kawasan ASEAN secara signifikan. Dalam praktiknya, MEA diimplementasikan ke dalam empat pilar utama, yaitu:

  1. Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and production base). Single market ini meliputi elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas.
  2. Mewujudkan ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region). Ekonomi daya saing tinggi ini harus memiliki peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce.
  3. Menciptakan ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development). Pengembangan ekonomi yang merata ini meliputi elemen pengembangan usaha kecil dan menengah.
  4. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy). Integrasi ini meliputi elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

Pengaruh MEA Terhadap Indonesia

Hadirnya MEA sesungguhnya bisa menjadi babak awal bagi Indonesia untuk mengembangkan berbagai kualitas yang terkait dengan perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Namun, dalam implementasinya, MEA bisa menjadi dua sisi mata uang yang bisa memberikan efek positif atau justru akan membuat perekonomian Indonesia terpuruk. Di satu sisi, para tenaga kerja dan produk buatan Indonesia mempunyai kesempatan untuk unjuk diri. Namun, di sisi lain, akan menjadi dampak negatif jika Indonesia gagal memanfaatkannya dengan baik.

  • Pengaruh Positif MEA Terhadap Indonesia

    1. Ekspor Lebih Lancar: Dengan Indonesia tergabung dalam MEA, secara langsung lingkup koneksi Indonesia pun meluas. Makin luasnya koneksi, makin besar pula kesempatan untuk menjalin kerja sama. Dengan begitu, jangakauan ekspor dari Indonesia makin luas, apalagi jika tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan dan tidak ada penahanan barang di bea cukai.
    2. Kreativitas Makin Berkembang: Tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi merupakan hal yang paling diincar oleh pasar, terutama pasar internasional. Karena tuntutan untuk terus berinovasi ini, kreativitas pun harus turut dikembangkan. Dengan melahirkan produk yang makin inovatif, kesempatan Indonesia untuk memenangkan persaingan pasar akan makin besar pula.
    3. Peningkatan Investasi: Kerja sama dengan MEA akan membuka pintu investasi makin besar karena di dalam asosiasi ini terdapat berbagai negara. Jadi, kesempatan Indonesia untuk melakukan investasi di luar pun makin tinggi. Investasi di luar ini juga dapat berpengaruh pada peningkatan perekonomian Indonesia.
  • Pengaruh Negatif MEA Terhadap Indonesia

    1. Persaingan Lapangan Kerja: Terbukanya Indonesia pada pasar internasional, membuka kesempatan bagi tenaga asing masuk ke Indonesia. Dengan begitu, persaingan lapangan kerja di Indonesia akan makin ketat. Tidak hanya di antara tenga kerja lokal yang bersaing, tetapi juga dengan tenaga kerja asing.
    2. Produk Lokal Terancam: Kesempatan masuknya produk luar untuk bisa masuk ke Indonesia juga makin besar. Jika ada produk luar negeri yang memiliki kualitas lebih tinggi, terdapat kemungkin produk lokal tidak lagi dilirik oleh masyarakat. Jika hal ini terjadi, tentunya akan membuat produk lokal makin terancam dan bahkan cenderung punah.
    3. Eksploitasi Sumber Daya Alam: Keterbukaan pintu warga asing pada Indonesia akan berdampak pada kesempatan mereka untuk mendapatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, investor asing dapat melakukan penanaman modal pada industri yang menggunakan kekayaan Indonesia. Jika itu terjadi, pengelolaan sumber daya alam Indonesia makin sulit untuk dikontrol sehingga sumber daya alam Indonesia akan makin cepat tergerus.

Baca juga: Pasar Negosiasi: Pengertian, Mekanisme dan Cara Transaksi Saham

Bagaimana MEA Memengaruhi Ketenagakerjaan di Indonesia?

Jika melihat kilas balik ke dalam negeri, kondisi ketenagakerjaan di Indonesia bisa dikatakan tidak dalam kondisi yang baik. Berbagai permasalahan tenaga kerja, mulai dari upah, jam kerja, hingga minimnya lapangan pekerjaan semakin meningkatkan angka pengangguran. Pembukaan banyak lapangan pekerjaan dan insentif berupa regulasi yang baik bagi perusahaan sangat penting untuk perkembangan dunia ketenagakerjaan di Indonesia.

Bagaimana pengaruh ketenagakerjaan ini dengan adanya MEA? Jika ditelaah, seharusnya MEA menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi tenaga kerja Indonesia dalam mendapatkan pekerjaan karena kehadiran MEA akan membuka negara-negara lain di Asia Tenggara untuk menerima tenaga kerja dari Indonesia. Bagi pengusaha, MEA bisa menjadi jalan bagi mereka untuk bisa merekrut tenaga kerja berkualitas untuk lebih meningkatkan value dari perusahaan mereka. Tentunya diharapkan kualitas output-nya menjadi meningkat.

Hanya saja, perlu digarisbawahi bahwa MEA bisa memunculkan risiko yang berdampak pada ketenagakerjaan di Indonesia. Persaingan tenaga kerja menjadi poin yang wajib diwaspadai. Para perekrut tenaga kerja tentunya menginginkan orang-orang profesional yang ahli dalam bidangnya. Sayangnya, dilihat dari segi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah dengan tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Kualitas yang belum bisa bersaing dengan tenaga kerja negara lain ini bisa menimbulkan masalah. Perlu diketahui bahwa kebanyakan tenaga Indonesia masih banyak yang berpendidikan rendah. Minimnya akses pendidikan dan semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahun menjadi akar masalah yang perlu dituntaskan.

Baca juga: 10 Pelaku Pasar Modal dan Tugas Masing-masing

Perbaikan Kualitas Sumber Daya Manusia Menjadi Kunci Sukses dalam MEA

Dalam menghadapi MEA, dengan masih minimnya tingkat kualitas tenaga kerja Indonesia, khususnya untuk tenaga kerja informal, perlu sesegera mungkin membuat kebijakan-kebijakan agar meningkatkan standar kualitas tenaga kerja Indonesia di mata dunia. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berupaya untuk memperketat regulasi penerimaan tenaga kerja asing di Indonesia dengan memberikan syarat-syarat ketat yang harus dipenuhi tenaga kerja asing. Hal ini bisa menjadi angin segar bagi tenaga kerja Indonesia untuk lebih siap lagi meningkatkan kualitas dalam persaingan global.