Mempersiapkan Pensiun Dini dan Tips Keuangannya

Pensiun dini kerap menjadi pilihan sebagian orang, terutama mereka yang tidak ingin berlama-lama bekerja di sebuah perusahaan. Alih-alih menunggu hingga masa pensiun tiba, sebagian orang justru seringkali mengajukan pensiun dini di usia 40 tahunan. 

Mengambil keputusan untuk pensiun dini tentu tidak ada salahnya, selama hal tersebut dilakukan dengan perencanaan yang matang. Pada dasarnya, hampir semua perusahaan mengizinkan pegawainya mengambil langkah yang satu ini, baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara. 

Baca Juga: Setelah Pensiun, Bagaimana Kewajiban Bayar Pajak Nanti?

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Pengertian Pensiun Dini 

loader

Pensiun Dini

Pensiun dini merupakan keputusan yang diambil oleh seorang pekerja untuk berhenti dari pekerjaannya, di mana hal ini dilakukan atas kemauan sendiri dan sebelum yang bersangkutan masuk ke dalam usia pensiun. 

Jika merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015, usia pensiun ditetapkan pertama kali adalah 56 tahun dan bertambah 1 tahun setiap 3 tahun sekali.

Berdasarkan peraturan di atas, maka usia pensiun untuk tahun 2022 ini adalah 58 tahun. Sedangkan di tahun 2025 nanti, usia pensiun ini akan bertambah setahun dan menjadi 59 tahun. 

Namun jika seorang pegawai sudah tidak ingin bekerja lagi dalam usia di bawah usia pensiun di atas, maka yang bersangkutan bisa mengajukan pensiun dini. Keputusan ini juga akan sekaligus membuat yang bersangkutan harus mengambil dana pensiunnya lebih awal. 

Pada umumnya, setiap perusahaan akan memiliki kebijakan tersendiri terkait dengan pengajuan pensiun dini ini. Namun kebanyakan perusahaan akan memberikan kesempatan pensiun dini dengan syarat minimal 10 tahun sebelum memasuki usia pensiun. Jika tahun ini batas usia pensiun adalah 58 tahun, maka pengajuan pensiun dini setidaknya dilakukan di usia 48 tahun. 

Aturan terkait dengan pengajuan pensiun dini ini pada umumnya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki fasilitas tunjangan pensiun untuk para karyawannya. Bukan hanya PNS saja, sebagian perusahaan swasta juga sudah menerapkan fasilitas tunjangan pensiun seperti ini bagi karyawannya. 

Namun jika perusahaan tidak memiliki program terkait dengan jaminan pensiun, maka perusahaan tersebut biasanya tidak memiliki aturan khusus terkait pensiun dini itu sendiri. Dalam perusahaan yang seperti ini, seorang karyawan yang ingin berhenti bekerja lebih awal bisa mengajukan resign kepada perusahaan. 

Baca Juga: Tabungan Pensiun, Seberapa Pentingkah Bagi Kamu?

Alasan Mengajukan Pensiun Dini

Ada banyak alasan mengapa seseorang ingin mengajukan pensiun diri. Hal ini tentu berkaitan dengan kondisi pribadi yang bersangkutan maupun pertimbangan lainnya yang dianggap penting.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang paling umum dalam mengambil keputusan pensiun dini: 

  1. Punya Bisnis Sendiri 

    Memiliki bisnis sendiri merupakan salah satu alasan yang paling umum digunakan untuk mengambil pensiun diri. Bisnis yang sedang berkembang atau bahkan sudah maju tentu membutuhkan perhatian penuh, sehingga mengajukan pensiun dianggap menjadi keputusan yang tepat.

    Selain itu, mengelola bisnis sendiri tentu akan jauh lebih menguntungkan, jika dibandingkan dengan menerima gaji bulanan dari perusahaan. Jika bisa lebih fokus lagi dalam mengurus bisnis, bukan tidak mungkin aktivitas tersebut bahkan bisa jauh lebih menghasilkan kedepannya. 

  2. Karir Tidak Berkembang (Stagnan)

    Karir yang stagnan juga menjadi alasan banyak orang untuk mengajukan pensiun dini ke perusahaan. Jenjang karir yang stagnan seperti ini tentu akan membuat perkembangan karir menjadi terhambat dan pekerja berada dalam posisi yang sama untuk jangka waktu yang tidak jelas.

    Daripada menghabiskan waktu untuk menekuni pekerjaan yang tidak lagi bisa berkembang, pensiun dini tentu akan jauh lebih menarik. Selain mencari peluang yang lebih baik di luar sana, keputusan ini juga bisa memberikan banyak peluang untuk mencoba berbagai hal baru lainnya. 

  3. Sudah Mapan dalam Keuangan 

    Tujuan orang untuk bekerja adalah mencari kemapanan finansial. Jika hal ini sudah dicapai, maka mengajukan pensiun dini bisa menjadi pertimbangan. Kondisi keuangan yang sudah mapan tidak akan menimbulkan masalah, meskipun setelahnya tidak lagi mendapatkan gaji dari perusahaan. 

  4. Ingin Fokus pada Passion atau Keluarga

    Ingin fokus pada passion merupakan alasan lainnya yang kerap diajukan saat pensiun dini. Hal ini biasanya banyak dilakukan oleh anak muda, terutama mereka yang masih memiliki banyak gairah untuk mengeksplor kemampuannya dalam berbagai bidang. Selain itu, keinginan untuk fokus pada keluarga juga sering dijadikan sebagai alasan. 

  5. Mengalami Sakit Parah

    Saat seorang karyawan mengalami sakit parah, maka yang bersangkutan juga bisa mengajukan pensiun dini ke perusahaan. Selain itu, karyawan yang mengalami kecelakaan dan cacat permanen juga bisa mengajukan pensiun dini, terutama jika kondisinya tidak memungkinkan yang bersangkutan lagi untuk bekerja. 

  6. Tidak ada Kecocokan dengan Atasan/Rekan Kerja

    Tidak cocok dengan rekan kerja maupun atasan juga sering dijadikan sebagai alasan untuk mengajukan pensiun dini. Kondisi seperti ini memang kurang menyenangkan dan bisa saja membuat seseorang menjadi tidak produktif. Daripada selalu bermasalah dan tak nyaman, mengajukan pensiun dini tentu bisa jadi pilihan yang tepat. 

Tips Keuangan untuk Pensiun Dini 

Pensiun dini adalah sebuah keputusan yang besar, itulah mengapa sangat penting untuk mempertimbangkannya dengan matang. Selain alasan yang tepat, mempersiapkan kondisi keuangan dengan baik juga tak kalah pentingnya. 

Simak beberapa tips keuangan yang wajib dicermati sebelum pensiun dini berikut ini sebagai pertimbangan: 

  1. Susun Anggaran Keuangan yang Baru 

    Hal pertama yang wajib dilakukan saat pensiun dini adalah mengatur keuangan dengan cara yang baru. Susunlah anggaran keuangan yang baru dan tentunya sesuai dengan kondisi keuangan setelah pensiun dini. 

    Pastikan semua pengeluaran realistis dan sesuai dengan kondisi keuangan terkini. Sebisa mungkin, hematlah berbagai pengeluaran yang tidak begitu penting, agar lebih banyak uang yang bisa disimpan setiap bulannya. 

  2. Kelola Dana Pensiun dengan Tepat

    Saat mengajukan pensiun dini, maka sejumlah dana pensiun juga akan turun ketika hal tersebut disetujui oleh perusahaan. Jumlah dana pensiun ini bisa saja besar, tergantung pada kebijakan dan pola pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan. 

    Pastikan untuk mengelola dana pensiun dengan cara yang paling tepat. Alokasikan dana ini dengan porsi yang tepat, sehingga semua kebutuhan kedepannya bisa terpenuhi. Hal ini penting, terutama jika dana pensiun ini akan digunakan untuk memulai bisnis atau pekerjaan yang baru. 

  3. Tetaplah Menabung dengan Rutin 

    Meskipun sudah tidak bekerja dan mendapatkan gaji setiap bulannya, upayakan untuk tetap menabung secara rutin. Jika perlu, alokasikanlah sebagian besar dana pensiun sebagai tabungan, sehingga ada dana yang kelak bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mendadak. 

  4. Dapatkan Penghasilan Baru 

    Jangan lupa untuk segera mencari sumber penghasilan yang baru, agar kondisi keuangan tetap bisa berjalan dengan lancar dan semua kebutuhan tetap terpenuhi dengan baik. Penghasilan baru bisa didapatkan dengan cara mencari pekerjaan dan bekerja di tempat yang baru.

    Selain itu, memulai usaha baru merupakan hal yang paling lazim dilakukan setelah mengajukan pensiun dini. Jika yang terakhir ini menjadi keputusan, maka pastikan untuk merencanakan usaha tersebut dengan baik dan menjalankannya dengan cara yang tepat, agar kelak usaha ini bisa memberi penghasilan yang baru. 

  5. Lunasi Utang dan Hindari Utang Baru 

    Jika masih memiliki sejumlah utang, maka segera lakukan pelunasan. Ini berlaku untuk semua utang, baik itu utang kartu kredit maupun cicilan lainnya. Sebisa mungkin, manfaatkan sebagian dana pensiun untuk pelunasan utang-utang tersebut. 

    Selain itu, hindari juga utang yang baru di dalam keuangan, terutama untuk utang yang sifatnya konsumtif. Hal ini akan membuat kondisi keuangan lebih stabil dan tidak terbebani setelah memasuki masa pensiun. 

  6. Lakukan Investasi

    Alokasikan juga sebagian dana pensiun untuk investasi. Pilih instrumen yang tepat dan minim risiko, seperti reksa dana, emas, dan yang lainnya. Investasi yang tepat akan memberi peluang untuk mendapatkan sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Kelola investasi ini dengan cara tepat, agar kelak bisa menghasilkan. 

  7. Jangan Lupakan Asuransi 

    Jangan lupa untuk tetap menggunakan layanan asuransi. Miliki asuransi kesehatan, mengingat biaya kesehatan juga terbilang sangat besar. Selain itu, miliki juga asuransi jiwa, terutama bagi orang yang menjadi pencari nafkah utama di dalam keluarga.

Rencanakan dan Lakukan Pensiun Dini di Waktu yang Tepat 

Pensiun dini merupakan salah satu keputusan penting, di mana seseorang memutuskan untuk berhenti bekerja sebelum usia pensiunnya tiba. Hal ini perlu direncanakan dengan matang dan dilakukan di waktu yang tepat, agar kondisi keuangan tidak sampai mengalami masalah setelahnya. 

Baca Juga: Pengertian Dana Pensiun Beserta Cara Mengumpulkannya dengan Instrumen Investasi