Pentingnya Mengenal Jenis Kain sebelum Memulai Bisnis Fesyen

KOMPAS.com - Perkembangan bisnis fesyen dari waktu ke waktu kian pesat. Jangan heran jika kini mulai banyak bermunculan desainer busana baru yang memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda. Namun, ternyata kesuksesan para desainer fesyen bukan dari gaya busananya saja, tapi bahan baku yang digunakan.

Pemilihan kain yang tepat sebagai bahan baku pakaian menjadi pendukung utama kesuksesan para desainer pakaian. Ada begitu banyak jenis kain yang saat ini dijual di pasaran. Hal ini mengharuskan para pelaku bisnis fesyen untuk lebih jeli saat memilih jenis kain yang cocok untuk bahan baku produksinya.

Apalagi dalam proses produksi produk fesyen, memahami karakteristik jenis kain yang sesuai dengan rancangan desain yang ada sangatlah penting. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam memilih jenis kain karena akibatnya bisa fatal. Tertarik mencoba bisnis fesyen?

Dilansir dari Cermati.com, berikut ini ada beberapa jenis kain populer dan cukup diminati di bisnis fesyen saat ini, antara lain:

1. Kain Katun

Jenis kain pertama yang cukup populer dan banyak digunakan dalam industri fesyen adalah katun. Kain jenis ini memiliki tekstur yang licin, namun halus, lembut dan ringan. Sehingga mampu memberikan kenyamanan ketika digunakan saat beraktivitas.

Tekstur kain katun tersebut diperoleh karena bahan baku pembuatannya yang berasal dari bahan alami, yakni kapas. Bahan kain ini pun juga memiliki karakteristik yang adem dengan daya serap air yang cukup baik.

Tak heran jika kain katun cukup populer digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan produk fesyen. Mulai dari celana, blus, baju gamis, pakaian dalam, maupun hijab. Selain itu, kain jenis ini juga dikenal awet dan tahan lama karena memiliki serat kain yang kuat.

2. Kain Linen

Jenis kain selanjutnya yang cukup populer dan sering digunakan dalam industri fesyen adalah linen. Kain ini termasuk salah satu jenis paling tua yang ada di dunia.

Bahan baku pembuatan kain ini sendiri berasal dari olahan serat rami. Jenis serat ini memiliki tekstur tebal dengan permukaan yang tampak berkilau namun bertekstur halus dan lebih kaku.

Serat dari kain jenis ini pun juga cukup unik yang mampu membuat penggunanya nyaman. Pasalnya saat digunakan di daerah dengan cuaca panas bisa memberikan sensasi adem.

Sebaliknya ketika digunakan di tengah cuaca dingin, kain mampu memberikan kehangatan. Sehingga penggunanya akan tetap merasa nyaman di segala kondisi cuaca.

Sekarang ini, kain jenis linen lebih banyak digunakan sebagai bahan baku produk fesyen. Mulai dari karpet, sprei, pakaian, dan banyak lagi. Ketika dirawat dan dijaga dengan baik, kain dari bahan linen juga bisa awet atau tahan lama.

3. Kain Polyester

Jika dua jenis kain sebelumnya terbuat dari bahan alami, maka jenis kain berikutnya ini cukup berbeda. Kain polyester disebut juga dengan kain sintetis karena dibuat dari bahan kimia.

Jenis kain polyester biasanya dipilih karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan yang lain. Karakteristik dan ciri-ciri utama dari bahan polyester ini cukup unik. Selain ekonomis, kain ini memiliki sifat yang lentur, tak gampang kusut, dan juga awet.

Kain polyester ini pun sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar produksi pakaian untuk daerah dengan cuaca dingin. Contohnya seperti jaket atau jas karena sifat kainnya yang tidak mudah menyerap air.

Selain itu, kain jenis ini juga memiliki sifat anti bakteri, kuman, dan juga jamur. Hal ini membuatnya sangat cocok digunakan untuk bahan baku pembuatan sprei, sarung guling atau bantal hingga selimut.

4. Kain Rayon

Jika kain polyester merupakan kain sintetis, maka kain rayon adalah kain semi sintetis. Ini karena bahan bakunya terbuat dari serat yang dihasilkan dari regenerasi dinding sel atau selulosa dari tumbuhan.

Kain rayon kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan busana muslim atau hijab. Hal ini karena jenis kain tersebut memiliki tekstur yang halus dan lembut sekaligus licin di saat yang sama serta memiliki daya serap cukup tinggi.

Karakteristiknya yang mudah menyerap, membuat jenis kain ini cepat menyerap berbagai jenis zat pewarna. Hal ini tentunya akan semakin memudahkan dalam proses produksi ketika ingin mendapatkan beragam warna yang cantik.

Baca juga: Jangan Dibuang, Begini 8 Tips Jual Baju yang Sudah Tak Terpakai 

5. Kain Satin

Jenis kain selanjutnya yang juga cukup populer di bisnis fesyen adalah kain satin. Kain jenis ini dibuat dengan teknik tenun serat filamen sehingga memunculkan karakteristik permukaan kain yang mengkilap. Sementara bagian belakang kain justru tidak mengkilap dan juga tidak licin.

Selain itu, kainnya memiliki tekstur yang lembut, dingin dan memberikan efek jatuh saat digunakan. Tampilan kain yang mengkilap memberikan kesan elegan dan mewah pada pemakainya.