Mengulik Perbedaan Token dan Koin Crypto agar Tahu Fungsi dan Kegunaannya
Bagi kamu yang baru saja terjun ke dunia crypto, token dan koin crypto mungkin sekilas terlihat serupa. Padahal, jika ditelisik lebih jauh, kedua jenis aset crypto tersebut memiliki beberapa perbedaan yang penting untuk dipahami oleh para penggunanya.
Pasalnya, baik token maupun koin crypto, keduanya mempunyai fungsi, cara kerja, dan kegunaan yang berbeda serta perlu disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Dengan begitu, keuntungan menekuni dunia crypto bisa menjadi lebih optimal didapatkan ketika kamu mampu memahami perbedaan dari kedua jenis aset digital tersebut.
Yang menjadi pertanyaan, apa sih perbedaan token dan koin crypto yang penting untuk kamu ketahui? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak panduan lengkap tentang perbedaan token dan koin crypto berikut ini.
Gak perlu bingung lagi investasi kripto
Pengertian Token dan Koin Crypto
Cara untuk membedakan token dan koin crypto yang pertama adalah dengan memahami pengertiannya. Secara umum, token cyrpto merupakan segala jenis aset digital yang diciptakan pada suatu blockchain yang sudah ada serta bisa dibangun pada jaringan blockchain dari pihak lain.
Sementara koin crypto merujuk pada aset digital yang diciptakan, berdiri, serta berjalan pada jaringan blockchainnya sendiri. Jadi, koin crypto adalah aset digital yang hanya bisa dibuat dan dijalankan di jaringan blockchainnya sendiri, sementara token bisa beroperasi di jaringan blockchain lain yang sudah ada.
Perbedaan Token dan Koin Crypto
Berdasarkan definisi keduanya yang dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa baik token maupun koin crypto memiliki definisi yang berbeda. Tak hanya berdasarkan pengertiannya saja, perbedaan keduanya juga terlihat dalam berbagai aspek berikut.
-
Struktur Teknologi Token dan Koin Crypto
Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, token dan koin crypto mempunyai struktur teknologi yang berbeda. Pada token, aset digital tersebut dibuat pada jaringan blockchain yang sudah ada dan tak mempunyai blockchainnya sendiri. Contohnya, token akan bergantung pada blockchain lain atau yang lebih besar, seperti Ethereum dan Binance Smart Chain.
Sedangkan koin crypto dibuat di blockchain miliknya sendiri dan memiliki fungsi khusus menjadi mata uang digital untuk menyimpan nilai atau alat pembayaran. Contohnya adalah Bitcoin yang berjalan pada blockchain Bitcoin, dan Ethereum yang berada di blockchain Ethereum miliknya sendiri.
-
Fungsi Token dan Koin Crypto
Perbedaan token dan koin crypto selanjutnya terletak pada fungsi dan kegunaannya. Dibanding koin crypto, token mempunyai fungsi dan kegunaan yang lebih fleksibel. Sebagai contoh, ada token utilitas yang berguna untuk menjalankan operasional atau fungsi khusus, token representasi kepemilikan suatu aset, hingga governance token pada proyek DAO atau Decentralized Autonomous Organization.
Di lain sisi, koin crypto berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi di jaringan blockchain, menjamin transparansi, serta keamanan dalam jaringan tersebut.
-
Penciptaan dan Distribusi Token dan Koin Crypto
Terkait proses penciptaan dan distribusi, token dan koin crypto juga memiliki perbedaan yang tidak sulit untuk dicermati. Token adalah aset digital yang dibuat dengan proses yang tergolong sederhana dan lebih cepat dibanding koin crypto.
Pasalnya, proses penciptaannya tidak membutuhkan mining ataupun konsensus kompleks khusus, melainkan via smart contracts pada jaringan blockchain yang sudah ada. Proses distribusi token pun bisa dilakukan via Initial Coin Offering atau ICO, Initial DEX Offering atau IDO, maupun metode lain seperti reward program dan airdrop.
Sedangkan koin crypto dibuat dengan proses mining jika memiliki basis Proof of Work semisal Bitcoin, atau staking jika memiliki basis Proof of Stake semisal Ethereum. Proses tersebut membutuhkan konsensus antara jaringan node guna memverifikasi transaksi serta menambahkan blok baru pada jaringan blockchain.
-
Sistem Keamanan Token dan Koin Crypto
Dari segi keamanannya, token cenderung bergantung pada sistem keamanan dari jaringan blockchain tempatnya bernaung. Misalnya, jika blockchain Ethereum terkena masalah keamanan, seluruh token yang ada pada jaringan tersebut juga berisiko terkena imbasnya.
Di lain sisi, koin crypto yang mempunyai blockchain miliknya sendiri bisa menentukan protokol keamanan pada jaringannya sendiri. Contohnya, Bitcoin mengandalkan sistem keamanan dengan konsensus Proof of Work sehingga aman karena membutuhkan daya komputasi yang besar guna memvalidasi setiap transaksi.
-
Kompatibilitas Token dan Koin Crypto
Selanjutnya, perbedaan token dan koin crypto juga bisa dilihat dari hal kompatibilitas. Menjadi keunggulan token, aset digital ini mempunyai kompatibilitas yang memungkinkannya untuk digunakan pada beragam platform dan aplikasi yang mendukung blockchain miliknya. Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada koin crypto yang hanya kompatibel atau bisa digunakan di jaringan blockchain miliknya sendiri.
-
Contoh Token dan Koin Crypto
Untuk lebih memahami perbedaan token dan koin crypto lebih jauh, kamu bisa melihat contoh dari kedua jenis aset digital tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, token adalah aset digital yang dibuat di atas jaringan blockchain lain yang sudah ada. Sehingga, contoh token tergolong cukup banyak dengan fungsi dan kegunaan yang bermacam-macam.
Salah satunya adalah token jenis ERC-20, contohnya Chainlink atau LINK. LINK digunakan untuk memberikan data oracle pada smart contracts. Selain itu ada jenis token NFT seperti BAYC atau Bored Ape Yacht Club pada blockchain Ethereum yang berguna untuk mewakili aset nyata dalam bentuk karya digital unik dan hanya ada satu-satunya di dunia.
Sementara itu, contoh koin crypto yang paling umum dan populer adalah Bitcoin atau BTC dan Ethereum atau ETH. Sebagai koin crypto, Bitcoin diciptakan dengan fungsi menjadi mata uang digital dengan sistem terdesentralisasi. Untuk Ethereum, koin crypto tersebut diciptakan selayaknya mata uang digital dan terdesentralisasi, hanya saja mempunyai fungsi tambahan yakni sebagai “gas” atau energi untuk mengoperasikan smart contract pada jaringan blockchain Ethereum.
-
Implikasi Investasi Token dan Koin Crypto
Sebagai instrumen investasi, token sering kali dianggap lebih berisiko karena bersifat sangat spekulatif. Namun, di balik risikonya yang tinggi tersebut, investasi token crypto mampu menjanjikan potensi keuntungan tinggi, khususnya jika sukses menjalankan proyek inovatif.
Sedangkan koin crypto dipandang oleh investor sebagai jenis aset safe haven karena beberapa asetnya memang lebih stabil dibanding sebagian token, walaupun masih ada risiko yang harus diperhatikan. Sehingga, kebanyakan investor investasi koin crypto untuk melindungi nilai kekayaannya dari laju inflasi, terutama ketika kondisi pasar crypto sedang bergejolak dan memiliki volatilitas tinggi.
-
Cara Kerja Token dan Koin Crypto
Lalu, bagaimana jika dilihat dari cara kerjanya? Untuk token crypto, kinerjanya mengacu terhadap beragam algoritma enkripsi serta teknik kriptografi yang dimiliki blockchain. Sedangkan, cara kerja koin crypto bisa disesuaikan dengan kebutuhan karena mempunyai ekosistem blockchain sendiri yang dirancang secara khusus.
-
Aturan Transfer Token dan Koin Crypto
Terakhir, perbedaan token dan koin crypto adalah mengenai aturan transfer asetnya. Pada pemilik token crypto, mereka bisa melakukan transfer ke jenis token lain asalkan masih berada di satu jaringan blockchain yang sama, atau menggunakan fitur Swap atau Bridge. Namun, untuk koin crypto, aset tersebut tidak bisa ditransfer ke jenis koin lain karena memiliki sistem blockchain yang berbeda.
Pahami Perbedaan Token dan Koin Crypto agar Lebih Tepat Ambil Keputusan Investasi
Itulah penjelasan tentang perbedaan token dan koin crypto yang penting dipahami untuk kamu yang ingin terjun investasi dengan aset digital tersebut. Berbicara soal investasi token dan koin crypto, tahukah kamu jika ada platform investasi yang terpercaya dan kredibel di Indonesia?
Platform tersebut adalah Cermati, yaitu perusahaan fintech yang kini juga merambah ke pasar investasi crypto untuk masyarakat Indonesia. Telah mengantongi status terdaftar dan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dan juga Bappebti, Cermati menyediakan layanan investasi crypto secara resmi dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Jadi, bagi kamu yang tertarik untuk investasi crypto dengan lebih aman, nyaman, dan praktis, layanan dari Cermati ini selalu bisa dijadikan pilihan.