Profil 4 Saham Bank Syariah Indonesia di BEI, Adakah yang Menarik Perhatianmu?

Memiliki masyarakat yang mayoritas beragama Islam, tentu wajar saja jika layanan perbankan berbasis syariah mulai menjamur dan banyak ditawarkan di Indonesia. Penyebabnya tidak lain karena pada layanan perbankan konvensional rawan terdapat sistem bunga atau riba yang dilarang dalam syariat agama Islam. Karenanya, layanan perbankan berbasis syariah hadir untuk menjawab keluhan masyarakat terkait hal tersebut sehingga mampu memanfaatkan fasilitas keuangan yang halal dan jauh dari riba. 

Tidak hanya sebagai layanan keuangan, perbankan syariah juga kerap dijadikan sebagai pilihan berinvestasi para investor. Akan tetapi, tahukah kamu jika di Indonesia hanya ada 4 perusahaan perbankan syariah saja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 

Jumlah tersebut tentu saja masih jauh di bawah negara tetangga. Penyebabnya bisa jadi karena belum ada perusahaan yang mampu menyediakan infrastruktur finansial syariah dengan kualitas yang terjamin. 

Perlu dipahami jika ada 2 jenis saham bank syariah yang mendapat pengakuan dari pasar modal Indonesia. 

  1. Saham yang telah dinyatakan memenuhi syarat seleksi saham bank syariah terkait Kriteria & Penerbitan DES atau Daftar Efek Syariah. 
  2. Saham yang tercatat sebagai saham bank syariah oleh perusahaan atau emiten publik syariah sesuai aturan OJK. 

Secara umum, seluruh saham bank syariah yang ada di bursa saham akan dimasukkan pada DES dan diperbarui secara berkala oleh OJK. Lantas, untuk saat ini, apa saja daftar saham bank syariah yang ada di BEI? Untuk lebih jelasnya, simak profil 4 saham bank syariah Indonesia berikut ini.

Baca Juga: Investasi Saham Syariah, Alhamdulillah Menguntungkan dan Halalan Toyyiban

Profil dan Ulasan 4 Saham Bank Syariah Indonesia

  1. Bank Aladin Syariah atau BANK

    loader

    Bank Aladin Syariah atau BANK

    Bank Aladin Syariah, pertama kali menyandang nama Maybank Nusa Internasional dan mengalami beberapa pergantian nama hingga tahun 2019 menjadi Net Indonesia Syariah. Kemudian, bank ini kembali melakukan penggantian nama pada bulan Juni 2021 menjadi Aladin Syariah. 

    Bank Aladin sendiri telah memulai penawaran perdana saham atau IPO dengan kode BANK pada Februari 2021. Pada saat IPO tersebut, saham BANK dilepas dengan harga 100 Rupiah per lembarnya dengan jumlah 5 miliar saham baru pada publik.

    Berdasarkan perhitungan year to date, nilai saham BANK mengalami penurunan sekitar 18 persen di tahun 2022 hingga pertengahan bulan Juli. Padahal, nilai tertinggi dari saham ini sempat terjadi pada awal bulan Januari dan bulan April di angka 2.500 Rupiah per lembar, dan merosot cukup dalam pada pertengahan bulan Mei ke angka sekitar 1.700 Rupiah per lembarnya. 

    Lantas, terkait porsi kepemilikan dari saham BANK adalah sekitar 60 persen di tangan Aladin Global Venture, dan sisanya yakni sebanyak nyaris 40 persen dimiliki oleh publik.

  2. Bank Syariah Indonesia atau BRIS

    loader

    Bank Syariah Indonesia atau BRIS

    Selanjutnya ada pula saham dari bank syariah yang bisa kamu pilih sebagai instrumen investasi yaitu BRIS dari Bank Syariah Indonesia. BRIS adalah sebuah entitas baru dan merupakan hasil penggabungan dari 3 bank syariah kepunyaan perusahaan BUMN, yakni BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. 

    Tujuan dari merger ketiga perbankan tersebut adalah untuk memperkuat eksistensinya pada industri finansial berbasis syariah di dalam negeri. Karenanya, diambillah keputusan untuk melakukan penggabungan dan menjadi BRIS, sekaligus mengganti status perusahaan sebagai perusahaan publik atau perusahaan terbuka. 

    Jika melihat pada historinya di tahun 2020, nilai saham dari perbankan ini sempat mengalami kenaikan signifikan dari yang awalnya 330 Rupiah per lembar menjadi 2,400 Rupiah per lembarnya. Bahkan, pada awal 2021, harga saham BRIS mencapai 3.760 Rupiah per lembar.

  3. BTPN Syariah atau BTPS

    loader

    BTPN Syariah atau BTPS

    Beralih ke BTPN Syariah yang juga merupakan perusahaan perbankan lain yang telah melantai pada Bursa Efek Indonesia. Sesuai namanya, perusahaan ini adalah unit usaha syariah alias USS dari Bank BTPN dan telah dibentuk dari tahun 2010. Namun, BTPN Syariah baru resmi menjadi sebuah bank umum berbasis syariah pasca menjalankan spin off pada tahun 2014. 

    Sementara keputusan untuk menjadi perusahaan umum dilakukan oleh perbankan ini pada tahun 2018 dan mendapatkan kode saham yakni BTPS. Terkait rasio kepemilikan saham dari perusahaan perbankan ini, mayoritas merupakan milik Bank BTPN dengan persentase mencapai 70 persen dan menjadi perusahaan induknya. Sementara untuk hampir 30 persen sisanya dimiliki oleh masyarakat umum alias termasuk sebagai saham publik, serta 0,03 persen sahamnya adalah saham treasury. 

    Jika melihat data year to date, nilai saham dari BTPN syariah ini sempat memuncak di angka 3.900 Rupiah per lembarnya pada tanggal 10 Februari 2022.

    Lanjut ke lini bisnisnya, bank syariah ini menawarkan akses layanan finansial serta latihan keuangan pada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat, dalam hal ini nasabah BTPN Syariah, mampu terasa terbantu dalam mewujudkan mata pencaharian yang terus berlanjut dan bisa memberikan pembinaan dengan lebih sehat via program Dayanya. Hal ini tertuang pula pada visi dan misi dari perusahaan perbankan ini yang ingin mengembangkan jutaan masyarakat hingga mampu memenuhi tujuan ataupun keinginannya. 

  4. Bank Panin Dubai Syariah atau PNBS

    loader

    Bank Panin Dubai Syariah atau PNBS

    Terakhir, saham bank syariah yang sudah ada di bursa dan bebas diperjualbelikan adalah Panin Dubai Syariah atau juga dikenal dengan PNBS sebagai kode sahamnya. Perusahaan ini awalnya memiliki nama Panin Syariah dan telah memperoleh izin beroperasi secara syariah semenjak tahun 2009. 

    Bank syariah ini memutuskan untuk melakukan IPO atau penawaran saham perdana di tahun 2013 di mana harga penawarannya kala itu adalah 100 Rupiah per lembar saham.

    Terkait pembagian porsi saham dari perusahaan perbankan ini, sekitar 67 persen dimiliki oleh perusahaan induknya yaitu Bank Panin. Lalu, sekitar 25 persen dimiliki Dubai Islamic Bank, serta sisanya sekitar 8 persen dimiliki oleh publik atau masyarakat. Dengan harga yang dapat dibilang relatif stabil dan hanya sedikit mengalami fluktuasi yang tajam pada harga sahamnya, PNBS ini mungkin bisa menjadi pilihan investasi bagi kamu yang tertarik dengan emiten bank syariah di Indonesia.

Baca Juga: Harga Saham BRIS Hari Ini - Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Jadi, Sudah Tahu Saham Bank Syariah Mana yang Ingin Dibeli?

Itulah penjelasan mengenai profil dan ulasan ringkas terkait 4 saham bank syariah yang saat ini terdaftar di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Adanya keempat emiten syariah ini dinilai mampu memberi ketenangan pada investor yang menginginkan produk investasi di sektor perbankan yang menerapkan prinsip syariah. Lalu, setelah membaca penjelasan di atas, adakah saham bank syariah yang menarik perhatianmu hingga ingin turut menanam modal di dalamnya?

Baca Juga: Kepincut Investasi Saham Syariah? Baca Ini Dulu Biar Paham