Resep Sukses Bisnis Wisata Open Trip agar Banyak Pelanggan

Kamu pasti pernah ikut wisata open trip, kegiatan perjalanan wisata yang diadakan pihak penyelenggara dengan peserta terbuka dari berbagai kalangan. Saat ini, banyak penyelenggara open trip adalah mahasiswa.

Mereka membuka paket wisata ke daerah yang sudah mereka kenali, seperti Gunung Bromo, Gunung Semeru, Pengalengan-Kebun Stroberi-Kawah Putih di Bandung, jelajah tiga pulau di Kepulauan Seribu, dan destinasi lain. Selain menghasilkan uang, bisnis open trip sekaligus menyalurkan hobi travelling kamu.

Peluang dan potensinya sangat bagus, apalagi pasca pandemi Covid-19, banyak orang kangen jalan-jalan dan plesiran. Paket wisata open trip memang menjadi pilihan liburan hemat. Biasanya wisata open trip menawarkan harga yang lebih murah dibanding layanan tour dan travel dari biro wisata yang sudah cukup populer karena sistem sharing.

Untuk kamu yang memiliki jiwa travelling tinggi dan tertarik merintis bisnis open trip, ini langkah suksesnya:

Baca Juga: 20 Bisnis Menjanjikan yang Cocok Dijalankan Mahasiswa

1. Tetapkan tempat wisata yang menjadi target

Dalam memulai bisnis open trip, kamu yang akan menjadi pemandu wisata. Jadi, harus tahu dan paham berbagai tempat wisata. Sebetulnya, tidak harus tahu semua tempat wisata di Indonesia.

Sebagai pemula, kamu dapat memetakan potensi wisata yang terletak di sekitar kota tempat tinggalmu. Pastinya, tempat wisata itu yang sudah kamu kenali dengan sangat baik.

Misal, kamu tinggal di Malang atau Surabaya. Kamu dapat membuka open trip wisata alam, seperti ke Gunung Semeru, Gunung Bromo, Kawah Ijen, Air Terjun Madakaripura, Taman Nasional Baluran, dan masih banyak lainnya.

Usahakan jarak antara tempat wisata tidak lebih dari 200 km. Kenapa? Karena ini sangat berpengaruh dengan biaya dan paket yang akan kamu buat nantinya.

2. Mengetahui detail informasi tentang tempat wisata

Selain itu, kamu juga harus mempunyai database dari setiap tempat wisata tersebut, data yang menyangkut contact person dari pengelola tempat wisata, harga tiket, surat menyurat atau aturan administrasi di tempat wisata, dan biaya yang mungkin dikeluarkan dalam sebuah perjalanan wisata.

3. Buat paket wisata menarik

Langkah selanjutnya, buat paket wisata menarik dengan harga yang kompetitif. Paket tersebut bisa berupa jumlah hari. Semakin lama harinya, semakin murah harganya.

Paket juga bisa berupa beberapa tujuan yang diambil sekaligus akan mendapat potongan harga. Bisa juga jumlah pemesanan untuk beberapa orang akan mendapatkan harga lebih murah.

Misal, paket open trip one day jelajah tiga pulau di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Kelor dalam satu hari. Harganya Rp 85.000 per orang tanpa makan siang.

Jika dengan makan, harganya Rp 100 ribu per orang. Untuk grup, tersedia pilihan harga. Tentunya lebih murah dibanding per orang. Misal untuk 10 orang dikenakan Rp 500 ribu per pax. Untuk 14-16 orang, harganya Rp 400 ribu per pax dan 20-25 orang, harganya Rp 350 ribu.

4. Bangun tim yang solid

Bisnis open trip terbilang sulit untuk dilakukan sendiri, sebab ada banyak hal yang harus diurus dalam perjalanan. Kamu dapat merekrut atau bekerja sama dengan beberapa sahabat atau keluarga terdekat yang memiliki minat yang sama, serta satu visi dan misi, sehingga bisnis akan berjalan lancar karena ada tim yang solid di belakangnya.

5. Perluas jaringan atau perbanyak kenalan

Jaringan atau networking merupakan salah satu kunci sukses membangun bisnis, termasuk open trip. Saat kamu punya banyak kenalan, urusan bisnis terasa jauh lebih mudah.

Jadi, jangan pasif. Bangun networking dengan orang-orang yang berkaitan dengan bisnis tur atau travel, seperti penyedia layanan transportasi, pemilik penginapan, layanan penyewaan tenda, katering, dan lainnya. Selain akses layanan yang lebih mudah, networking yang baik juga akan memungkinkan kamu mendapat harga lebih murah.

6. Tawarkan melalui media sosial dan komunitas travelling

Bisnis open trip dapat dimulai dengan mempromosikannya kepada kerabat dan teman-teman. Sehingga tercipta promosi dari mulut ke mulut bahwa mereka telah menggunakan jasamu.

Kamu juga dapat menawarkan paket open trip melalui media sosial, serta menyebarkannya ke grup komunitas travelling atau komunitas backpacker di internet. Jika sudah cukup berkembang, kamu bisa membuat website yang memberikan informasi lebih lengkap mengenai bisnismu menggunakan konten dan foto menarik.

7. Berikan pelayanan yang ramah

Bisnis open trip termasuk bisnis jasa yang memberikan pelayanan. Kunci bisnis ini adalah pelayanan yang ramah agar pelanggan atau pengguna jasamu merasa senang dan dihargai.

Sebab, dalam bisnis ini modalnya adalah kepercayaan. Jika pelanggan merasa puas, mereka akan kembali menggunakan jasamu. Merekomendasikan dengan antusias bisnismu kepada teman dan keluarga mereka.

Namun sekalinya mereka kecewa, sudah pasti tidak akan balik kepadamu. Bahkan mereka bisa memviralkan pelayanan bisnismu yang buruk.

Baca Juga: 6 Tips Kembangkan Travel Startup