Tips Memulai Usaha Jamu Kemasan, Peluangnya Menjanjikan?

KOMPAS.com - Usaha jamu kemasan memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang karena khasiatnya yang baik untuk kesehatan tubuh. Jika Anda mulai tertarik, cobalah untuk melakukan survei pasar lebih dulu terkait jamu jenis apa yang banyak disukai konsumen.

Apalagi ketersediaan bahan baku jamu juga cukup mudah, ditambah lagi dukungan teknologi dan sosial media yang berkembang begitu pesat. Hal ini membuat promosi dan penjualan jamu kemasan semakin mudah dilakukan.

Disamping itu, Anda juga bisa mencari tahu tentang produk dari produsen jamu lainnya. Misalnya dari bagaimana kemasan jamu yang dibuat, dan bahan apa saja yang mereka gunakan dalam meracik jamunya.

Selain komposisi bahan, kemasan menjadi salah satu hal penting yang paling dilihat dan dikenal konsumen. Maka dari itu, jangan pernah mengabaikan kemasan produk yang dijual.

Dirangkum dari Cermati.com, berikut ini beberapa tips memulai usaha jamu kemasan kekinian yang bisa diterapkan:

1. Tentukan Jenis Jamu Kemasan yang Ingin Dijual

Langkah paling penting dan harus dipikirkan pertama kali ketika mulai memikirkan soal berbisnis jamu kemasan, adalah soal jenis jamu apa yang akan dijual. Produk dari usaha jamu kemasan ini biasanya terdiri dari dua macam, yakni jamu kemasan siap minum dan serbuk.

Dengan begitu, ini akan memudahkan untuk menentukan menu jamu apa saja yang nantinya akan diproduksi. Misalnya saja kunyit asam, beras kencur, gula asam, dan banyak lagi.

Tidak ada salahnya untuk memodifikasi resep jamu sesuai dengan cara Anda membuat. Hal ini bisa jadi nilai tambah dan pembeda dari produk jamu kemasan lainnya. Namun, pastikan modifikasi resep jamu tidak berlebihan dan masih tetap sesuai dengan dasarnya.

2. Lakukan Percobaan Resep Jamu

Setelah menentukan jenis jamu yang akan dijual, selanjutnya bisa mulai membuat beberapa sampel jamu. Cobalah resep jamu yang ada beberapa kali hingga mendapatkan rasa jamu dan takaran yang pas.

Ini dilakukan untuk mengetahui rasa dan racikan yang sesuai dengan lidah calon konsumen. Agar hasilnya lebih maksimal, mintalah keluarga, atau teman-teman dekat untuk mencicipi jamu yang sudah jadi.

Minta saran dan kritik dari mereka, agar bisa meningkatkan kualitas rasa dan menemukan racikan jamu yang sesuai. Jamu dengan rasa yang unik dan tampilan berbeda tentunya akan lebih menarik minat calon konsumen.

Meskipun demikian jangan lupa jika jamu klasik hingga kini tetap jadi primadona masyarakat. Bahkan, bisa jadi justru akan sangat mendukung usaha jamu kemasan Anda, lho.

3. Gunakan Bahan-bahan yang Berkualitas

Selanjutnya, jangan lupakan soal pemilihan bahan baku untuk pembuatan jamu kemasan. Rasa jamu yang fresh dan otentik sebagian besar dihasilkan dari bahan-bahan alami pilihan dan berkualitas baik.

Untuk itu, pastikan untuk mencari bahan baku jamu yang berkualitas. Anda bisa mencari supplier yang memang punya stok rempah-rempah berkualitas.

Namun tak ada salahnya juga untuk hunting langsung ke beberapa daerah dan bertemu dengan petani untuk mendapatkan hasil dan harga terbaik, sehingga, harga jual jamu yang diproduksi nantinya bisa lebih kompetitif di pasaran.

Baca juga: Bisnis Makanan Tradisional, Peluang, Kisaran Modal dan Tipsnya

4. Perhatikan Proses Produksi

Selain bahan baku jamu yang berkualitas, jangan lupa perhatikan juga proses pembuatannya. Pastikan selama tahap pengolahan produk jamu betul-betul terjaga higienitasnya, baik dari bahan-bahan maupun alat-alat masak yang digunakan.

Sebaiknya cuci semua peralatan produksi baik sebelum maupun sesudah digunakan. Jangan lupa urus izin produksi ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) agar pelanggan percaya dengan mutu dan juga kualitas jamu yang Anda produksi.

Jangan lupa untuk menggunakan jenis kemasan yang aman untuk produk minuman kemasan. Karena produk minuman jamu kemasan ini dibuat dari bahan herbal tradisional. Jadi harus diperhatikan dengan serius.

5. Persiapkan Modal

Setiap bisnis tentunya membutuhkan modal untuk bisa dikembangkan, begitu juga dengan produk jamu kemasan. Meski tidak memiliki modal yang besar, bisnis jamu dalam kemasan sebetulnya sudah bisa mulai dijalankan, lho.

Agar modal yang dimiliki bisa cukup untuk memulai bisnis, pastikan untuk membuat rencana anggaran secara terperinci. Tulis apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini.

Misalnya saja seperti beli alat masak untuk produksi jamu, bahan baku, kemasan jamu dan lain sebagainya. Alat-alat yang dibeli bisa disesuaikan dengan modal yang ada, jangan terlalu memaksakan diri. Apalagi, ini baru di tahap awal dan mungkin belum bisa menghasilkan keuntungan.

Jika memungkinkan, Anda bisa menggunakan alat-alat yang ada di dapur untuk produksi jamu. Sementara itu, modal yang ada bisa digunakan untuk membeli bahan baku yang dibutuhkan terlebih dahulu.

6. Buat Kemasan Tampak Menarik

Agar jamu kemasan yang ditawarkan bisa menarik minat calon pembeli, jangan lupa buat kemasannya semenarik mungkin. Misalnya dengan menambahkan logo di bagian kemasan jamu tersebut.

Botol kaca membuat tampilan jamu kemasan tampak lebih elegan dan mahal. Selain itu, juga membuat kandungan gizi dalam jamu tetap baik dan tidak mudah terkontaminasi, sehingga kualitasnya akan terjaga.

Jika ingin menjual jamu bubuk, bisa menggunakan beberapa jenis kemasan. Misalnya kemasan sachet, pouch, aluminium foil dan sejenisnya dengan takaran kecil hingga sedang.

7. Tentukan Nama Bisnisnya

Pilih nama untuk usaha jamu kemasan yang mampu menggambarkan bisnis secara unik dan mampu menarik perhatian. Buat nama yang jelas, mudah diingat dan diucapkan. Contohnya saja, 'Jejamuan', 'Jamoe Kekinian', 'Jamu Mbok Sri' dan lain sebagainya.

Setelah mendapatkan nama yang tepat, lanjutkan dengan membuat media sosial sebagai media promosi. Buat postingan yang menarik terkait jamu yang Anda produksi dan apa saja manfaatnya untuk kesehatan tubuh.

Usaha jamu kemasan dengan konsep kekinian bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk dicoba. Apalagi, masyarakat saat ini sudah mulai sadar dengan gaya hidup sehat, sehingga, banyak yang mulai beralih mengkonsumsi jamu tradisional atau minuman herbal lainnya.