Mengenal Vaksin Sinopharm, Manfaat, Cara Penggunaan, dan Efek Samping yang Mungkin Ditimbulkan

Proses vaksinasi Virus Corona di Indonesia bisa dibilang berjalan dengan lancar dan telah dilakukan dengan cukup merata. Mayoritas masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua dan dilanjutkan dengan dosis ketiga atau booster di seluruh wilayah Indonesia.

Terdapat beberapa jenis vaksin yang disediakan oleh pemerintah dan bisa dipilih oleh masyarakat. Salah satunya adalah Sinopharm yang diciptakan oleh perusahaan farmasi dari Tiongkok. Vaksin ini sudah mendapatkan izin pemakaian pada aktivitas vaksinasi COVID-19 di sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia. 

Pada dasarnya, vaksin Sinopharm dikembangkan oleh perusahaan farmasi tersebut dengan mematikan Virus Corona melalui proses kimiawi. Hal ini membuat orang yang mendapatkan vaksinasi tersebut akan memicu reaksi tubuh untuk menciptakan antibodi guna mengatasi Virus Corona tanpa terinfeksi penyakit COVID-19. 

Untuk lebih jelasnya mengenai vaksin Sinopharm, manfaat, cara penggunaan, dan efek sampingnya, simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Ini Fakta dan Aturan Vaksin Mandiri atau Vaksin Gotong Royong yang Resmi

Apa Itu Vaksin Sinopharm?

loader

Vaksin

Secara umum, vaksin Sinopharm adalah jenis vaksin yang berguna untuk mencegah penularan atau infeksi dari Virus Corona penyebab penyakit COVID-19. Jenis vaksin ini dijadikan sebagai bagian dari kegiatan vaksinasi yang ada di Indonesia baik itu vaksinasi mandiri maupun gotong royong. 

Secara umum, vaksin Sinopharm adalah vaksin yang diisi dengan Virus Corona yang telah dimatikan atau istilahnya inactivated virus. Vaksinasi ini memiliki cara kerja dengan memicu sistem imun tubuh agar mampu menghasilkan anti bodi yang dapat mengatasi infeksi Virus Corona. Dengan begitu, saat orang yang telah mendapatkan vaksinasi ini terinfeksi Virus Corona, tubuhnya telah siap untuk melawannya tanpa menimbulkan gejala yang bisa membahayakan kesehatan.  

Vaksin ini mulai dikembangkan di tahun 2020 awal oleh Sinopharm atau China National Pharmaceutical Group. Perusahaan tersebut adalah perusahaan farmasi yang dimiliki oleh Pemerintah Tiongkok. 

Berdasarkan hasil dari uji klinis pada tahap ketiga, vaksin ini dikatakan mempunyai nilai efikasi atau perlindungan terhadap Virus Corona sekitar 79,34%. Jumlah tersebut telah melampaui standar minimal efikasi yang ditetapkan WHO, yakni sebesar 50%. 

Tidak hanya di Tiongkok, pengujian dari vaksin ini juga dilakukan di beberapa negara lain, seperti Arab, Mesir, Maroko, Jordan, Pakistan, Argentina, dan Bahrain. Sampai saat ini, jenis vaksin Sinopharm tersebut sudah mendapatkan izin pemakaian darurat dari pihak otoritas medis di Tiongkok. 

Deskripsi Vaksin Sinopharm

loader

Vaksin

Vaksin Sinopharm tergolong sebagai obat resep sehingga penggunaannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Masuk ke dalam kategori vaksin dari penyakit COVID-19, fungsi dari vaksin ini adalah untuk mencegah penularan Virus Corona dan timbulnya gejala yang berat sehingga tak sampai membahayakan kondisi kesehatan. 

Vaksin ini hanya boleh digunakan oleh orang dewasa dengan usia di atas 18 tahun sampai 60 tahun. Akan tetapi, vaksin ini termasuk ke dalam kategori N, yaitu belum ada informasi atau hasil studi memadai mengenai efektivitas serta keamanannya terhadap ibu hamil maupun ibu menyusui. Dengan kata lain, vaksin tersebut tidak boleh diberikan kepada ibu yang sedang hamil atau menyusui. 

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mendapatkan Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm adalah jenis vaksin yang diciptakan melalui proses kimiawi yang mematikan Virus Corona dan menjadikannya sebagai inactivated virus. Walaupun sudah dimatikan, materi genetik dari virus tersebut masih bisa dideteksi oleh sistem kekebalan tubuh sehingga pembentukan antibodi untuk melawan virus tersebut tetap bisa terjadi.

Agar penggunaannya aman dan tak berisiko menimbulkan efek samping atau hal yang bisa membahayakan kondisi kesehatan penerimanya, vaksin Sinopharm harus dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal terlebih dahulu sebagai berikut.

  • Informasikan pada dokter terkait riwayat alergi, baik yang pernah atau sedang dimiliki. Hal ini dikarenakan vaksin tersebut tidak boleh digunakan untuk orang yang memiliki alergi pada kandungan yang terdapat di dalamnya.
  • Informasikan pada dokter jika sedang menderita demam, batuk, sesak napas, maupun gejala penyakit COVID-19 lain. Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada orang yang tengah terinfeksi Virus Corona karena dapat memicu efek samping dan gejala penyakit yang lebih berat.
  • Informasikan pada dokter terkait terapi medis menggunakan obat imunosupresan yang sedang dijalani.
  • Informasikan pada dokter jika sedang menderita penyakit atau kondisi kesehatan yang melemahkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh, sedang melakukan terapi menggunakan obat imunosupresif, kemoterapi, atau baru melakukan transplantasi organ.
  • Informasikan pada dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 
  • Informasikan pada dokter jika sedang menggunakan obat, produk herbal, atau suplemen kesehatan apa pun.
  • Informasikan pada dokter terkait riwayat medis, khususnya jika pernah atau sedang menderita penyakit autoimun, penyakit paru, kelainan darah, atau HIV/AIDS.
  • Segera periksakan diri ke dokter apabila muncul reaksi alergi pasca mendapatkan penyuntikan atau vaksinasi Sinopharm.

Dosis serta Jadwal Pemberian Vaksinasi Sinopharm

Sesuai dengan SK Dirjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, penggunaan dari vaksin COVID-19 wajib diberikan sesuai dengan jumlah takaran dan dosis yang direkomendasikan. Terkait dosis vaksin Sinopharm sendiri disuntikan sebanyak dua kali dengan jeda 21 hari. 

Dosis vaksin Sinopharm di setiap suntikan yakni 0,5 mililiter. Vaksin tersebut disuntikkan pada bagian otot atau intramuskuler di bagian lengan atas menggunakan alat suntik satu kali pakai atau autodisable syringes.  

Cara Memberikan Vaksin Sinopharm

loader

Vaksin

Pemberian vaksin ini harus dilakukan oleh dokter maupun petugas medis yang diawasi oleh dokter secara langsung di lokasi layanan vaksinasi. Saat akan melakukan penyuntikan vaksin, pihak dokter maupun petugas medis harus menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak penerima vaksin sekaligus melakukan pemeriksaan guna memastikan kondisi tubuhnya sehat dan dapat melakukan vaksinasi. 

Apabila mengalami demam atau gejala penyakit lainnya, vaksinasi tak boleh diberikan hingga kondisi calon penerima vaksin membaik. Vaksin Sinopharm ditujukan untuk orang dewasa dengan usia 18 sampai 60 tahun. Hal ini dikarenakan belum diketahui tingkat efektivitas dan juga keamanan dari vaksin tersebut terhadap lansia dengan usia 60 tahun ke atas atau anak-anak di bawah 18 tahun.

Pasca mendapatkan suntikan vaksin, penerimanya akan diminta tak meninggalkan area vaksinasi hingga 30 menit ke depan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada efek samping yang terjadi pada penerima vaksin dan mengantisipasi kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI.

Penyimpanan vaksin ini harus dilakukan pihak petugas vaksin dengan menyesuaikan standar prosedur operasionalnya. Penyimpanan vaksin harus melalui vaccine refrigerator dengan suhu sekitar 2 sampai 8 derajat Celsius, dan jauh dari paparan cahaya matahari langsung. 

Meski sudah mendapatkan vaksinasi, masyarakat diharapkan tetap patuh terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker, selalu menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan. Hal ini dikarenakan vaksinasi masih belum 100% mencegah risiko tertular Virus Corona penyebab COVID-19. 

Interaksi yang Mungkin Muncul saat Vaksin Sinopharm Digunakan Bersama Obat Lain

Masih belum diketahui apakah ada efek interaksi obat yang mungkin terjadi akibat penggunaan vaksin Sinopharm bersama obat lainnya. Guna mengantisipasi risiko interaksi antar obat, pastikan untuk memberi tahu dokter atau petugas medis terkait obat, produk herbal, atau suplemen yang sedang aktif dikonsumsi sebelum melakukan vaksinasi

Efek Samping Vaksin Sinopharm

Sesuai analisis data pengujian klinis tahap 2, efek samping vaksin Sinopharm mampu menimbulkan gejala kategori ringan atau sedang yang umumnya tidak berbahaya. Efek samping vaksin Sinopharm juga cenderung dapat mereda dengan sendirinya. Beberapa efek samping akibat vaksinasi ini sebagai berikut.

  • Nyeri serta kemerahan di area kulit yang disuntik
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Demam ringan

Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter apabila efek samping tersebut tak kunjung mereda atau bahkan semakin memburuk. Lakukan hal serupa jika muncul gejala efek samping lebih parah, maupun saat mengalami gejala alergi obat pasca melakukan vaksinasi. 

Baca juga: Vaksin Booster Gratis untuk Pengguna Vaksin Sinovac, Ini Cara Cek Tiket dan Lokasinya

Bendung Penyebaran Virus Corona secara Efektif dengan Vaksinasi

Itulah penjelasan mengenai vaksin Sinopharm, dosis, cara pakai, hingga efek samping yang mungkin ditimbulkan. Terlepas dari itu semua, vaksinasi merupakan salah satu langkah penting untuk membendung penyebaran Virus Corona dengan efektif. Oleh karena itu, seluruh masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia, wajib melakukan vaksinasi COVID-19 ini demi mengakhiri pandemi Virus Corona dengan lebih cepat.