8 Cara Bisnis Pakaian Brand Sendiri

KOMPAS.com - Siapa sih yang tak mau punya bisnis fashion dengan brand milik sendiri? Apalagi jika sudah berkecimpung di bisnis fashion cukup lama. Tentunya ada keinginan untuk bisa menjual dan mengenalkan brand yang diproduksi sendiri.

Memiliki bisnis brand sendiri tentu akan sangat berbeda dibandingkan menjual produk fashion milik brand lain. Selain lebih membanggakan, keuntungan yang diperoleh tentunya juga lebih besar.

Namun demikian, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan ketika ingin memulai bisnis pakaian brand sendiri. Jika memang punya rencana memulai bisnis pakaian dari brand sendiri, pastikan Anda tahu caranya memulai bisnis ini.

Apalagi menjual produk siap jual milik brand lain tentu sangat berbeda dengan memulai bisnis pakaian brand sendiri. Karena ada banyak hal penting perlu dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Agar lebih mudah dipahami, simak 8 langkah berikut ini untuk membantu memulai bisnis pakaian brand sendiri dikutip dari Cermati.com:

1. Mulai dengan Riset Produk, Lalu Pahami Target Pasar

Ketika ingin memulai bisnis pakaian brand sendiri, hal pertama yang perlu dilakukan adalah meriset produk dan target pasar. Riset produk bisa dilakukan dengan membuat survei terkait produk fashion favorit ke sejumlah orang. Lalu catat hasilnya dengan rapi dan terperinci.

Selanjutnya, pahami target pasar bisnis Anda. Yakni siapa yang dijadikan sebagai sasaran market bisnis fashion yang akan dikembangkan tersebut. Riset ini perlu dilakukan dengan mendalam dan serius, karena akan digunakan sebagai dasar ketika akan memulai bisnis.

2. Menentukan Konsep yang Tepat

Setelah riset produk selesai dilakukan dan target pasar sudah bisa diidentifikasi, selanjutnya yang harus diperhatikan adalah konsep bisnisnya. Ini penting dilakukan agar bisnis punya ciri khas, arah dan tujuan yang jelas dalam pengembangannya.

Apakah ingin fokus untuk memproduksi pakaian dewasa, pakaian anak-anak, pakaian kerja, atau pakaian untuk pesta. Sebenarnya Anda bisa saja menjual semua jenis produk fashion tersebut. Tapi ini akan membuat bisnis jadi sulit dikenal masyarakat terutama target market.

Sebab, banyaknya kategori produk yang dimiliki bisnis fashion tersebut akan membuat target konsumen bingung. Hingga akhirnya bisnis akan sulit menarik minat konsumen yang sudah ditargetkan karena tidak punya ciri khas.

Sebagai contoh,  fashion brand A fokus menjual pakaian pesta. Maka orang-orang akan langsung mencari brand tersebut ketika ingin mencari pakaian untuk pergi ke acara pesta. Untuk itu, siapkan konsep bisnis Anda dengan penuh pertimbangan.

3. Fokus dengan Niche Bisnis yang Spesifik

Industri fashion termasuk industri yang sangat besar dengan jangkauan yang begitu luas. Di dalamnya ada segudang brand dengan gaya berbeda dan sangat beragam.

Brand terbaik pastinya akan mempunyai niche bisnis yang spesifik dan jelas. Sebut saja seperti Adidas dengan produk sportswear, H&M yang trendy atau Ralph Lauren yang cenderung klasik. Brand-brand tersebut punya niche bisnis yang sangat spesifik, sehingga membuat produknya langsung dikenali.

4. Buat Pakaian dengan Desain Menarik

Selain konsep bisnis, pastikan untuk membuat desain pakaian dengan konsep yang menarik. Pilih warna-warna dan desain yang memang banyak disukai target market, jangan lupa berikan ciri khas tersendiri. Agar produk fashion tersebut tak dianggap mirip atau nyontek brand kompetitor.

Misalnya saja Anda ingin memproduksi baju gamis. Tentunya tak sedikit fashion brand yang juga memproduksi pakaian gamis dengan berbagai pilihan model yang menarik.

Nah, agar produk fashion yang dijual berbeda dengan yang lain, maka harus punya desain berbeda yang otentik. Sehingga produk fashion tersebut akan dengan mudah dikenali oleh pelanggan. Ini menjadi tugas Anda untuk menemukan dan membuat desain pakaian yang cocok dengan target market bisnis.

Baca juga: Bisnis Fashion Bareng Bestie, Begini Aturan Mainnya! 

5. Buat Logo yang Representatif

Sama halnya dengan desain pakaian, dalam bisnis fashion logo juga tak kalah penting. Meski kadang dianggap sepele, tapi keberadaan logo harus diperhatikan dengan detail dan jangan sampai diabaikan. Karena sama seperti nama brand, logo juga turut merepresentasikan bisnis pakaian tersebut.

Coba tengok beberapa brand terkemuka yang sangat memperhatikan dengan logo produknya, seperti Gucci, H&M, Louis Vuitton, Nike dan banyak lagi yang lainnya. Melalui sebuah logo, calon konsumen bisa mengenali suatu produk, untuk itu pastikan bisnis pakaian Anda punya logo sendiri yang cukup representatif.

6. Temukan Supplier Bahan Baku yang Cocok

Untuk memulai bisnis pakaian dengan brand sendiri, Anda perlu menemukan supplier atau pemasok bahan baku yang cocok. Terutama dari segi kualitas bahan, kualitas layanan hingga budget.

Memilih supplier bahan baku yang cocok dengan kriteria bisnis dan juga budget memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak ada. Anda bisa menemukan supplier yang sesuai dengan berbagai cara, baik hunting langsung di toko, browsing di marketplace dan website atau dari rekomendasi teman.

Agar bisa mendapatkan pelayanan supplier sesuai kriteria, jangan hanya bekerja sama dengan satu pihak saja. Sebaiknya bekerjalah dengan banyak supplier, supaya bisa membandingkan harga dan kualitas bahan yang ditawarkan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan bahan baku sesuai kriteria yang diinginkan.

7. Produksi dan Sesi Pemotretan Produk

Saat sudah menemukan bahan sesuai kriteria yang diinginkan dari supplier terpercaya, selanjutnya masuk tahap produksi. Agar hasilnya maksimal, pastikan untuk memilih konveksi yang memang sudah terpercaya, baik dari segi kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu.

Agar produk fashion yang diinginkan bisa segera dipasarkan ke konsumen yang ditargetkan. Namun sebelum itu, jangan lupa untuk melakukan sesi pemotretan produk. Pengambilan gambar produk ini perlu dilakukan dengan penuh persiapan, karena akan masuk dalam brosur dan katalog produk.

Usahakan untuk menggunakan model yang tepat sesuai brand dan tema pakaian yang akan dijual. Ambil foto produk dengan semaksimal mungkin dari berbagai angle, ada baiknya untuk jangan sampai melakukan editing foto secara berlebihan.

8. Promosikan Melalui Internet

Langkah terakhir yang tak kalah penting ketika ingin memulai bisnis pakaian brand sendiri adalah mempromosikannya melalui internet. Misalnya dengan menggunakan media sosial, website atau menggunakan marketplace.

Buka toko atau offline outlet memang bisa membantu bisnis, tapi tentunya butuh banyak dukungan biaya untuk menyewa tempat. Ada baiknya, dananya dialokasikan untuk mendukung kegiatan pemasaran online. Ini karena pasar online punya peluang yang luar biasa dan lebih besar dibandingkan dengan toko offline.