BI Rate: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Kerjanya

Menjaga kestabilan kondisi ekonomi dan finansial negara adalah tugas yang wajib dipenuhi oleh pemerintah, termasuk menahan laju inflasi. Di Indonesia, tanggung jawab tersebut dipegang oleh Bank Indonesia atau BI yang berperan sebagai bank sentral negara. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Bank Indonesia mampu mengambil beberapa langkah dan strategi, salah satunya adalah dengan menerapkan BI Rate.

Kewenangan Bank Indonesia untuk menetapkan BI Rate diberikan dengan tujuan untuk menjamin kelancaran ekonomi di masyarakat. Penetapan tersebut dilakukan untuk menjadi suku bunga acuan dari setiap lembaga keuangan perbankan yang ada di Indonesia. Nilai dari BI Rate ini juga akan selalu mengalami perubahan yang fluktuatif tergantung dari kondisi negara. 

Yang menjadi pertanyaan, apa sih sebenarnya BI Rate itu? Selain itu, apa saja fungsi, tujuan dan cara kerja dari kebijakan tersebut hingga mampu memengaruhi kondisi ekonomi negara sampai menahan laju inflasi? Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Bunga Deposito Bulan ini

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Pengertian BI Rate?

loader

BI Rate adalah...

Menurut situs resmi dari Bank Indonesia, dijelaskan bahwa pengertian BI Rate adalah suatu kebijakan terkait suku bunga yang menjadi representasi dari sikap kebijakan keuangan atau moneter dengan dasar kesepakatan pihak Bank Indonesia serta diketahui masyarakat. Dalam kata lain, BI Rate merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia setiap bulan pasca rapat bersama dewan gubernur. 

Tujuannya tidak lain guna mengatur finansial dengan berkaca terhadap kondisi ekonomi negara. Hal ini menjadikan BI Rate sebagai acuan lembaga finansial maupun masyarakat saat melakukan kegiatan keuangan moneter. 

Menurut pengertian dari OJK, yang dimaksud dengan BI Rate adalah suku bunga yang menjadi referensi dari kebijakan moneter, serta ditetapkan melalui Rapat Dewan Gubernur yang dilakukan setiap bulan. Setelah dilakukan penetapan, nilai dari BI Rate akan diumumkan ke masyarakat dan dijadikan sebagai referensi pada suku bunga acuan pinjaman atau kredit. Karenanya, BI Rate amat berpengaruh terhadap suku bunga di bank maupun leasing atau perusahaan pembiayaan. 

Di sisi lain, BI Rate mencerminkan pula sikap Bank Indonesia terhadap kebijakan moneter. Hal ini membuat perhitungan nilai tersebut harus dilakukan dengan matang, dan mempertimbangkan sejumlah faktor yang mempengaruhinya, seperti, inflasi, kebijakan moneter di masa mendatang, makroekonomi, dan faktor ekonomi lain. 

Fungsi BI Rate

Berikut adalah deretan fungsi BI Rate. 

  1. Kendalikan Laju Inflasi

    Peningkatan harga atau inflasi yang tidak terkendali sudah pasti akan memengaruhi jumlah produksi dari sebuah barang, besaran permintaan, serta jumlah mata uang yang beredar di sebuah negara. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, BI Rate perlu ditentukan agar inflasi lebih mampu untuk dikendalikan. 

    Sebagai contoh, ketika terjadi kenaikan pada laju inflasi, tingkat suku bunga acuan tersebut juga akan turut meningkat. Nah, untuk mengendalikannya, Bank Indonesia perlu menekan jumlah uang yang beredar. Setelah peredaran uang ditekan, Bank Indonesia baru dapat menurunkan BI Rate.

  2. Cegah Potensi Aktivitas Fraud oleh Lembaga Perbankan

    Fungsi yang kedua dari BI Rate adalah mencegah potensi munculnya aktivitas fraud atau kecurangan oleh lembaga perbankan. Fraud sendiri merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh satu individu maupun lebih pada manajemen ataupun pihak yang memiliki tanggung jawab pada karyawan, tata kelola, maupun pihak ketiga, untuk memperoleh keuntungan dengan tidak adil dan menyalahi hukum.

    Biasanya, tindakan kecurangan ini dilakukan dengan menggunakan tipu muslihat yang tidak disadari oleh korbannya. Nah, melalui penentuan BI Rate ini, potensi terjadinya fraud akan menjadi lebih kecil dan bisa dicegah.

  3. Kontrol Gairah Konsumsi dari Masyarakat

    Ditentukannya BI Rate juga berkaitan dengan daya atau gairah konsumsi masyarakat. Saat permintaan oleh masyarakat meningkat, hal tersebut mengindikasikan harga-harga akan mengalami penurunan.

    Untuk mengontrol tingkat konsumsi dari masyarakat tersebut, penetapan suku bunga acuan ini perlu dilakukan. Dengan begitu, inflasi atau harga barang bisa ditingkatkan, dan membuat permintaan dari masyarakat bisa dikendalikan. 

  4. Pengaruhi Harga Saham

    Artinya, jika BI Rate terjadi kenaikan, daya konsumsi dari masyarakat pun akan turut meningkat. Dengan adanya peningkatan pada permintaan barang dan terus meninggi, hal tersebut memunculkan keuntungan bagi pihak produsen, dan membuat saham perusahaan menguat akibat laba yang bertambah.

  5. Jaga Stabilitas Perekonomian

    Terakhir, fungsi dari ditetapkannya suku bunga acuan ini adalah untuk menjaga stabilitas kondisi ekonomi negara. Aktivitas ekonomi harian tidak akan pernah bisa dilepas dari peran BI Rate. Karenanya, kebijakan dari penentuan BI Rate tersebut perlu mempertimbangkan kestabilan perekonomian negara.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan dari BI Rate dan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Tujuan BI Rate

Kebijakan penentuan BI Rate dilakukan atas dasar sejumlah tujuan. Berikut adalah 4 tujuan ditetapkannya BI Rate.

  1. Penetapan Standar Acuan pada Bunga Bank

    Suku bunga pada bank akan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga acuan atau BI Rate. Penyebabnya karena BI Rate menjadi standar acuan dari bunga perbankan lainnya, dan membuat penetapannya didasarkan pada nilai tersebut dengan perbandingan perubahan yang sebanding

    Misalnya, saat tingkat dari BI Rate bertambah, suku bunga akan ikut naik pula, dan kemudian diikuti perbankan lain. Sebaliknya, saat menurun, suku bunga acuan akan turut melandai, dan kemudian diikuti pula oleh perbankan lain. Pengukuran suku bunga acuan pada bank tersebut menggunakan basis poin BI Rate. 

  2. Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Mengambil Kredit

    Tujuan lainnya dari ditetapkannya suku bunga acuan Bank Indonesia adalah meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil kredit. Alasannya karena pengaruh suku bunga tersebut terhadap bunga kredit menimbulkan perubahan minat pada masyarakat untuk mengajukan pinjaman bank. 

    Jika diturunkan, suku bunga pinjaman pada bank juga akan ikut menurun dan memberikan stimulus lebih mudah pada masyarakat. Alhasil, minat masyarakat mengajukan kredit bank menjadi lebih tinggi. 

  3. Meningkatkan Jumlah Pengguna atau Nasabah Perbankan

    Kebijakan terhadap BI Rate berpengaruh pula terhadap minat masyarakat memanfaatkan layanan perbankan. Suku bunga yang menurun akan mendorong masyarakat mengajukan pinjaman sehingga perbankan mampu mendapatkan lebih banyak nasabah. 

  4. Menambah Pendanaan pada Perputaran Bisnis

    Sama halnya dengan tujuan di atas, saat suku bunga acuan menjadi lebih rendah, masyarakat akan lebih tertarik untuk mengajukan pinjaman. Hal tersebut tentu saja mampu mendorong perbankan untuk memberikan suntikan modal pada pelaku bisnis via layanan kredit.

Cara Kerja BI Rate

loader

Cara Kerja BI Rate

Ada banyak faktor yang mempengaruhi BI Rate, termasuk, tingkat inflasi, jumlah permintaan pada barang, kondisi ekonomi, jumlah uang beredar, serta lain sebagainya. Penetapan suku bunga acuan tersebut dilakukan dengan memerhatikan sederet faktor tersebut. 

Sebagai contoh, saat harga barang mengalami kenaikan terus-menerus, permintaan akan barang tersebut sudah pasti akan menurun. Di sinilah tugas penetapan BI Rate harus diturunkan agar laju dari inflasi bisa terkendali.

Contoh lainnya ada pada sistem perbankan. Ketika minat masyarakat pada layanan perbankan berkurang, suku bunga acuannya perlu diturunkan agar suku bunga pinjaman di bank juga turut menurun. Dengan begitu, ketertarikan masyarakat untuk mengajukan pinjaman dan memanfaatkan produk perbankan menjadi lebih tinggi. 

Pengaruhi Perekonomian dan Keuangan, Pentingnya Memahami Apa Itu BI Rate

Pengertian BI Rate adalah penetapan suku bunga acuan oleh pihak Bank Indonesia melalui rapat bersama Dewan Gubernur dan dilakukan setiap bulan. Hal ini karena suku bunga acuan tersebut berguna untuk mengontrol berbagai gejolak perekonomian dan keuangan yang sedang terjadi di dalam negeri. Dengan begitu, tujuan dari penetapan BI Rate tersebut bisa diraih dan mencegah terjadinya masalah finansial di masa mendatang.

Baca Juga: Exchange Rate, Ini Pengertian, Jenis, dan Beragam Faktor yang Memengaruhinya