Cara Menghitung Keuntungan Usaha yang Mudah

Menghitung keuntungan usaha adalah hal wajib dilakukan seorang pengusaha. Tujuannya agar tahu berapa banyak laba usaha yang diperoleh harian, bulanan, atau tahunan.

Keuntungan ini yang bisa kamu cicipi sebagai keuntungan bersih. Artinya, menghitung keuntungan harus sudah dikurangi dengan biaya pengeluaran operasional.

Jika ingin mengetahui keuntungan bulanan, rumusnya pendapatan atau penjualan sebulan dikurang beban biaya sebulan (termasuk pajak). Hasilnya adalah keuntungan bersih atau laba bersih.

Itu terjadi apabila nilai pendapatan atau penjualan kamu lebih besar dibanding biaya pengeluaran. Jika sebaliknya, berarti kamu mengalami rugi.

Sebagai contoh cara menghitung keuntungan usaha yang mudah. Kamu pelaku usaha UMKM, setiap bulan omzet Rp 50 juta, sementara beban biaya setelah dihitung-hitung, totalnya Rp 30 juta.

Total omzet Rp 50 juta dikurangi total biaya pengeluaran Rp 30 juta, berarti untung Rp 20 juta per bulan atau 40%. Berlaku juga untuk menghitung keuntungan usaha harian dan tahunan.

Mudah bukan cara menghitung keuntungan usaha ini? Tetapi masih saja, keuntungan yang sudah jelas tersebut seringkali tidak kelihatan pengusaha. Entah salah perhitungan ataupun salah dalam mengelola keuntungan ini.

Baca Juga: 6 Tips Meyakinkan Calon Pembeli, Dijamin Jualannya Laris

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Penyebab Keuntungan Usaha Ludes Terus

loader
Keuntungan usaha

1. Keuntungan dipakai untuk kepentingan pribadi

Ludesnya keuntungan usaha bisa terjadi karena kamu selalu menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Padahal yang namanya keuntungan usaha harusnya digunakan untuk kebutuhan usaha, meliputi rencana ekspansi, dana cadangan untuk masa sulit, meningkatkan pemasaran dan kualitas barang, serta lainnya.

Jika diteruskan, keuntungan tersebut perlahan habis tak bersisa. Menguap begitu saja tanpa ada jejaknya. Ini karena keuntungan dipakai untuk yang bukan posnya.

Oleh karena itu, ubah kebiasaan kamu menggunakan uang, dana, atau keuntungan dari usaha untuk kepentingan pribadi agar tidak berdampak negatif bagi pertumbuhan usaha di masa mendatang.

2. Piutang yang tak kunjung ditagih 

Untuk pembelian barang dalam jumlah banyak, kamu mungkin mengizinkan pembeli untuk kasbon atau berutang. Dengan harapan kalau utang tersebut segera dibayarkan untuk memudahkan perhitungan keuntungan usaha. 

Namun yang terjadi adalah kamu lupa menagih piutang tersebut, sehingga keuntungan tidak kelihatan sedikitpun. Keuntungan yang tadinya diprediksi Rp 20 juta per bulan, mungkin berubah menjadi Rp 10 juta saja karena piutang tak tertagih. 

Setengahnya, lho! Tentu bukan jumlah yang sedikit, apalagi piutang tersebut bisa digunakan untuk memperbesar jumlah keuntungan per bulan. 

Baca Juga: 6 Penyebab Kamu Susah Jadi Orang Kaya

Tips Mengatur Keuntungan Usaha yang Benar

loader
Menghitung keuntungan usaha 

  • Pisahkan rekening pribadi dan usaha

Mulai dari sekarang, coba pisahkan antara rekening usaha dan pribadi. Tujuannya untuk menghindari penggunaan menyilang, seperti keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sebaliknya. 

Memisahkan rekening bukan hal yang sulit karena saat ini ada tabungan bisnis dari bank yang diperuntukkan bagi pengusaha. Tentu saja syarat dan ketentuan di setiap bank berbeda.

  • Buat pembukuan sederhana dan rapi

Namanya menjalankan usaha, harus ada pembukuan. Sekecil apapun usaha kamu, jangan sepelekan pembukuan.

Pembukuan sangat penting untuk melihat arus kas uang yang masuk dan keluar setiap hari. Apakah sudah sesuai dengan harapan atau ada pengeluaran yang membengkak.

Semua ini bisa dievaluasi dari hasil rekap pembukuan. Buat pembukuan yang rapi, sederhana, dan mudah dimengerti karena kamu pasti sering membukanya.

Kamu dapat memisahkan pembukuan berdasarkan kategori biayanya. Pertama, kategori biaya bahan baku yang digunakan untuk mencatat semua uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku produksi.

Kedua, pembukuan kategori penjualan yang digunakan untuk mencatat barang yang terjual dalam satu bulan, baik nominal besar maupun kecil. Begitu seterusnya. 

Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis kopi? Pahami Dulu Cara Menghitung Target Penjualannya

  • Ekspansi secara perlahan

Keuntungan sejatinya dikelola untuk pengembangan usaha, salah satunya ekspansi. Apakah itu membuka cabang baru, melakukan ekspor, atau bentuk pengembangan usaha lain.

Aset jadi bertambah, dan skala usaha kamu makin meningkat. Kumpulkan keuntungan yang kamu peroleh dari usaha untuk ekspansi di saat yang tepat. Begitu dana yang terkumpul sudah sesuai target, langsung beraksi.

Jika masih ada sedikit kekurangan modal, kamu dapat memanfaatkan pinjaman dari bank maupun fintech. Seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), pinjaman online, dan lainnya.

Nantinya bila usaha berjalan lancar, kamu mendapat keuntungan lain dari ekspansi ini, dapat digunakan untuk membayar cicilan utang. Lebih produktif kan, ketimbang keuntungan usaha dipakai untuk sesuatu yang konsumtif.

Namun, perlu diingat. Hindari menggunakan seluruh keuntungan untuk ekspansi usaha. Bagaimanapun juga kamu perlu menyediakan uang tunai untuk jaga-jaga kalau seandainya bisnis tidak berjalan mulus. Atau ada pembengkakan biaya operasional.

  • Merencanakan keuangan usaha

Selanjutnya adalah membuat rencana keuangan usaha. Dari keuntungan yang didapatkan dalam dua tahun terakhir, misalnya, mau digunakan untuk apa saja. Apakah untuk ekspansi usaha, meningkatkan jumlah produksi, menyejahterakan karyawan, atau untuk hal lain?

Perencanaan keuangan akan membuat pembukuan menjadi teratur karena kamu punya pedoman saat mengeluarkan sejumlah uang. Jadi, tahu penggunakan uang untuk kebutuhan apa saja.

Luangkan waktu untuk memikirkan rencana yang ingin segera diwujudkan dalam jangka pendek maupun panjang. Mudah-mudahan dengan perencanaan seperti ini, usaha dapat berkembang pesat sesuai yang diharapkan.

Utamakan Kebutuhan Usaha daripada Pribadi

Saat memutuskan terjun ke dunia bisnis, itu artinya kamu siap untuk mencurahkan seluruh energi demi kebutuhan usaha, termasuk dalam hal keuangan.

Keuntungan yang diperoleh sebaiknya digunakan untuk kebutuhan usaha, seperti ekspansi agar keuntungannya berlipat ganda. 

Baca Juga: Jangan Asal, Ini 5 Cara Menentukan Harga Jual Produk dengan Tepat