Kerap Dijadikan Obat untuk Atasi Infeksi Jamur, Kenali Apa Itu Daktarin, Manfaat, Hingga Dosisnya

Di antara berbagai macam penyakit kulit yang bisa menyerang manusia, infeksi jamur mungkin merupakan salah satu yang paling sering terjadi.

Saat jamur menginfeksi kulit, ada berbagai jenis masalah mengganggu yang bisa terjadi, seperti, kutu air, panu, kurap, jamur kuku atau onikomikosis, kandidiasis, dan lain sebagainya.Jika seseorang mengalami penyakit kulit akibat infeksi jamur tersebut, penanganan medis yang tepat harus bisa segera diambil.

Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan obat anti jamur seperti Daktarin. Daktarin sendiri merupakan obat oles yang sering kali dimanfaatkan oleh penderita penyakit kulit akibat infeksi jamur. Dengan kandungan miconazole, obat tersebut bisa merusak struktur dari sel jamur serta menghentikan pertumbuhannya.

Walaupun tergolong sebagai obat bebas dan bisa digunakan tanpa memerlukan resep dokter, penggunaan Daktarin perlu disesuaikan dengan aturan pakai yang tepat agar tak menimbulkan efek samping tertentu.

Nah, agar tidak sampai salah menggunakan obat ini, simak penjelasan tentang deskripsi obat Daktarin, manfaat, aturan pakai dan dosis, hingga efek sampingnya berikut ini.

Apa Itu Daktarin?

loader

Daktarin adalah jenis obat oles kulit yang berguna untuk mengatasi masalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi jamur dan terdapat dalam bentuk gel, krim, atau bedak. Fungsi Daktarin adalah untuk mengobati panu, kurap, kutu air, kandidiasis, jamur kuku atau onikomikosis, ruam popok, dan juga infeksi jamur yang menyerang mulut.

Daktarin memiliki kandungan bahan aktif yaitu miconazole sebanyak 2 persen. Cara kerja dari obat tersebut adalah dengan merusak struktur dari sel jamur sehingga perkembangannya bisa dihentikan. Obat ini biasa dijual dengan bentuk krim, bedak, maupun oral gel. 

Harga Daktarin di pasaran untuk ukuran 10 gr umumnya adalah 40 ribuan. Sementara untuk harga Daktarin ukuran 5 gr adalah sekitar 20 ribuan, tergantung pihak toko obat atau apotek yang menjualnya. 

Tergolong sebagai obat bebas, Daktarin adalah obat dari kategori anti jamur dan terkandung bahan aktif berupa miconazole sebanyak 2% di dalamnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi Daktarin adalah untuk mengatasi masalah penyakit kulit akibat infeksi jamur, sebagai contoh, kutu air, panu, candidiasis, kurap, ruam popok, sampai infeksi jamur pada mulut.

Obat ini boleh digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak. Meski begitu, bagi ibu hamil, obat ini tergolong sebagai obat dari kategori C. Artinya, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, diketahui terdapat efek samping yang mungkin dialami oleh janin, meskipun kebenarannya masih belum terbukti karena studi terkontrol pada manusia belum dilakukan. 

Sementara untuk ibu yang sedang menyusui, ada kemungkinan kandungan Daktarin untuk bisa terserap dalam ASI. Karenanya, penggunaan obat ini dibolehkan pada ibu menyusui sesuai anjuran dokter. Khususnya jika akan digunakan pada bagian puting, usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dampaknya pada bayi atau resikonya terserap ASI. 

Baca Juga: Ketahui Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Sinovac, Pfizer, Moderna, Sinopharm, Novavax dan Cara Atasinya

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Daktarin

Sebelum mengaplikasikan obat ini pada kulit yang terkena infeksi jamur, terdapat sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan, antara lain:

  • Hindari menggunakan Daktarin jika kamu mempunyai alergi terhadap obat tersebut.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter terkait pemakaian obat ini apabila kamu sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, atau menyusui. 
  • Konsultasikan dulu dengan dokter terkait pemakaian obat ini jika sedang aktif menggunakan obat jenis lain, termasuk suplemen, produk herbal, ataupun jenis obat oles lainnya.
  • Jangan mengaplikasikan Daktarin jenis gel apabila kamu tengah menggunakan obat kolesterol dari golongan statin, dihydroergotamine, cisapride, ergotamine, quinidine, midazolam, atau terfenadine.
  • Informasikan pada dokter jika tengah mengalami nyeri perut atau demam, keputihan yang disertai bau, diabetes, maupun HIV/AIDS saat akan menggunakan obat ini pada bagian vagina. 
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang atau pernah mengidap porfiria atau penyakit hati saat akan menggunakan Daktarin jenis oral gel.
  • Hindari pemakaian obat ini pada anak dengan usia kurang dari 4 bulan, sebab manfaat serta keamanannya masih belum dipastikan.
  • Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter jika muncul gejala alergi obat pasca menggunakan obat ini.  

Aturan Pakai dan Dosis Daktarin

Aturan pakai dan dosis Daktarin ditentukan dengan berdasarkan jenis penyakit dan bentuk produknya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Daktarin Jenis Bedak dan Krim

Daktarin Jenis Oral Gel

Untuk mengatasi infeksi jamur di kulit, seperti kutu air, panu, kurap, ruam pokok akibat infeksi candida, dan kandidiasis, dosis penggunaan obat ini untuk orang dewasa adalah 2 kali per hari selama 2 sampai 6 minggu.

Kemudian, penggunaan tetap dilanjutkan sampai seminggu pasca gejala infeksi jamur hilang.

Sementara untuk mengatasi infeksi jamur kuku, oleskan obat ini sebanyak 1 hingga 2 kali per hari, dan dilanjutkan sampai 10 hari pasca seluruh lesi hilang.

Untuk mengatasi candidiasis pada vulva dan vagina, oleskan obat ini sekali sehari menjelang tidur selama 10 hingga 14 hari.

Kemudian, melanjutkan pengobatan meskipun keputihan maupun pruritus hilang atau sedang memasuki masa datang bulan.

Daktarin jenis ini dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada mulut atau candidiasis mulut.

Pada orang dewasa serta anak berusia 2 tahun ke atas, oleskan sekitar 2,5 ml atau setengah sendok takar obat ini, dan lakukan 4 kali per hari.

Lanjutkan pengobatan sampai paling tidak seminggu pasca gejala hilang.

Sedangkan untuk anak umur 4 bulan sampai 2 tahun, oleskan sekitar 1,25 ml atau seperempat sendok takar obat ini, dan lakukan 4 kali per hari.

Lanjutkan pengobatan sampai paling tidak seminggu pasca gejala hilang.

Cara Tepat Menggunakan Daktarin

Selalu ikuti anjuran dokter atau aturan pemakaian yang tercantum pada kemasan saat akan menggunakan obat ini. Jangan pernah mengurangi atau menambah dosis pemakaian tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Gunakan Daktarin dengan menyesuaikan jangka waktu yang disarankan oleh dokter, termasuk beberapa hari pasca gejala infeksi jamur telah mereda. Hal ini bertujuan agar infeksi tak kembali kambuh.

Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan bagian kulit yang akan dioleskan Daktarin, dan gunakan obat secukupnya serta gosokkan dengan lembut. Pastikan pula untuk mencuci tangan pasca menggunakan obat guna mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.

Sedangkan untuk jenis bedak, taburkan obat pada sela jari dan telapak kaki, serta bagian dalam sepatu dan kaus kaki sebelum beraktivitas. 

Untuk penggunaan pada vagina, dianjurkan memakai aplikator yang disediakan dan mengikuti petunjuk penggunaan. Sementara untuk jenis oral gel, usahakan untuk tak minum atau makan 30 menit sesudah menggunakan obat ini agar obat bisa bekerja lebih optimal.

Lalu untuk jenis krim, hindari menutupi bagian kulit yang sedang diobati dengan pakaian maupun pembalut luka agar tak menyebabkan iritasi. 

Baca Juga: Pengganti Gula untuk Diabetes, Ini Rekomendasi Pemanis Alami dan Buatan yang Aman Dikonsumsi

Interaksi Daktarin saat Digunakan Bersama Obat Lain

Terdapat beberapa interaksi yang mungkin terjadi saat menggunakan Daktarin dengan jenis obat lain, seperti:

  • Meningkatkan risiko perdarahan saat digunakan dengan antikoagulan
  • Meningkatkan risiko gagal ginjal dan rhabdomyolysis saat dipakai bersama obat dari golongan statin.
  • Meningkatkan risiko aritmia yang fatal saat digunakan dengan quinidine, terfenadine, atau cisapride.
  • Meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, stroke, atau gangrene saat digunakan dengan obat ergot alkaloid.
  • Meningkatkan risiko efek samping dari obat midazolam.
  • Meningkatkan efek samping dan kadar dari obat phenytoin, saquinavir, busulfan, sulfonylurea, carbamazepine, verapamil, tacrolimus, methylprednisolone, atau ciclosporin. 

Efek Samping Daktarin 

Penggunaan obat ini juga bisa memicu beberapa efek samping. Berikut beberapa jenis efek samping yang bisa dirasakan ketika penggunaan Daktarin tidak sesuai dengan dosis dan aturan pemakaian, atau penggunan memiliki alergi khusus terhadap kandungan yang ada pada obat Daktarin

Efek samping dari Daktarin secara umum karena alergi atau salah dosis pemakaian:

  • Iritasi atau sensasi terbakar di kulit
  • Kulit gatal, mengelupas, kemerahan, atau mengering
  • Dermatitis kontak

Sedangkan untuk jenis oral gel, efek samping yang mungkin ditimbulkan adalah:

  • Muntah dan mual
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Nyeri gusi
  • Sakit perut
  • Perubahan rasa dan sensasi tidak nyaman pada mulut

Untuk penggunaan pada vagina, beberapa efek samping yang bisa muncul, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Nyeri, terasa terbakar, dan gatal pada vagina
  • Kram perut
  • Panas atau nyeri ketika buang air kecil

Segera Periksakan Diri jika Muncul Efek Samping yang Tak Kunjung Sembuh

Itulah penjelasan mengenai deskripsi obat Daktarin, manfaat, dosis dan aturan pakai, sampai efek sampingnya. Walaupun secara umum, aman untuk digunakan, namun ada kalanya obat ini bisa menimbulkan efek samping atau reaksi tertentu yang mengganggu. Oleh karena itu, jika gejala tersebut tak kunjung sembuh, atau bahkan kondisinya bertambah parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat. 

Baca Juga: Apa Itu Superfood dan 10 Contoh Makanan Super yang Patut Dikonsumsi