Fair Market Value, Nilai Aset yang Berlaku pada Pasar Tergantung Kondisi yang Ditentukan

Di dunia pasar modal, seluruh aset yang ditransaksikan pasti memiliki harga yang terus berubah-ubah karena faktor dan ketentuan tertentu. Sebagai investor, memahami tentang faktor yang mempengaruhi perubahan harga tersebut tentu penting untuk dimiliki. Hal serupa juga berlaku pada aturan dan sistem terkait pasar modal yang berhubungan dengan harga aset dan efek di dalamnya. 

Berbicara soal harga dalam pasar modal, apakah kamu mendengar istilah fair market value atau Nilai Pasar Wajar? Secara umum, istilah ini merujuk pada nilai wajar dari efek yang ditransaksikan berdasarkan aturan tertentu yang telah terpenuhi. Tak hanya berlaku di pasar modal, istilah ini juga memiliki peran penting dalam industri asuransi, perpajakan, dan properti.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar fair market value atau nilai pasar wajar dan segala hal penting tentangnya, berikut telah Cermati rangkuman penjelasannya. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Itu Fair Market Value atau FMV?

loader

Fair market value atau nilai pasar wajar adalah nilai wajar dari efek yang ditransaksikan dengan ketentuan tertentu. Salah satu ketentuan tersebut adalah penetapan nilai pasar wajar atas aset yang secara aktif diperdagangkan pada bursa efek memakai informasi nilai perdagangan terakhir dari efek. 

Ketentuan lainnya adalah terkait nilai perdagangan terakhir pada bursa efek tak menggambarkan nilai pasar wajar dari efek di waktu tersebut. Sehingga, Manajer Investasi harus menentukan fair market value efek berdasarkan cara yang ditetapkan pada Kontrak Investasi Kolektif atau KIK serta prospektus serta mempertimbangkan SUN atau Surat Utang Negara memakai informasi harga dari pihak penyelenggaranya, ataupun obligasi. 

Fair market value juga bisa dipahami sebagai harga sebuah produk ketika dijual pada pasar terbuka dengan asumsi pihak pembeli dan penjual memiliki pemahaman yang cukup seputar aset tersebut. Juga, harga ini ditentukan berdasarkan ketertarikan kedua pihak tersebut, tak sedang terpaksa untuk menggunakannya, dan memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan transaksi.

Berdasarkan karakteristiknya tersebut, fair market value dari sebuah aset seharusnya mampu mencerminkan valuasi yang akurat dan menentukan nilainya dengan tepat. Istilah ini sering kali digunakan pada aturan perpajakan, aturan kebangkrutan, dan pasar real estat. Intinya, nilai pasar wajar merujuk pada harga sebuah aset ketika ditransaksikan di pasar terbuka tanpa ada faktor lain yang mampu mempengaruhi nilainya.

Cara Kerja Fair Market Value

Jika melihat istilah market value atau appraised value, fair market value memiliki arti yang berbeda. Pasalnya, FMV mencantumkan prinsip ekonomi dari aktivitas pasar terbuka dan pasar bebas, serta sulit untuk ditentukan nilai sebenarnya. Sebaliknya, istilah market value atau nilai pasar mengacu pada harga aset di bursa yang mudah ditemui informasinya pada daftar aset.

Sementara untuk appraised value merujuk pada nilai aset berdasarkan penilaian dari juru taksir yang belum tentu langsung menentukan harganya pada pasar atau nilai sebenarnya. Baru ketika fair market value dari sebuah barang belum diketahui, peran dari juru taksir diperlukan untuk menentukan harganya. 

Karena penentuan nilainya yang harus dilakukan dengan pertimbangkan khusus dan menyeluruh, fair market value sering kali digunakan pada konteks legal. Contohnya, konsep ini biasa digunakan untuk menentukan nilai properti, khususnya pada situasi penyelesaian perceraian untuk menghitung kompensasi sesuai aturan yang berlaku. 

Konsep ini juga kerap digunakan pada konteks perpajakan. Contohnya saat menentukan nilai pasar wajar dari properti untuk pengurangan pajak pasca casualty loss. Karenanya, fair market value menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui sebelum melakukan transaksi dan mengetahui nilai aset sebenarnya agar tak berimbas buruk bagi kondisi keuangan. 

Contoh Penggunaan Fair Market Value

Penggunaan FMV sering kali digunakan ketika menghitung pajak properti. Tergantung dari jangka waktu pemilik memegang hak milik properti tersebut, selisih harga beli dan nilai pasar wajarnya bisa jauh berbeda. Karenanya, juru taksir profesional menggunakan standar, panduan, dan regulasi lokal serta nasional untuk menentukan fair market value dari sebuah properti.

FMV juga sering kali digunakan pada industri asuransi. Sebagai contoh, saat klaim asuransi diajukan pada kecelakaan mobil, perusahaan asuransi akan memberi pertanggungan terhadap biaya perbaikan berdasarkan nilai pasar wajar dari kendaraan tersebut.  

Praktik Fair Market Value pada Pungutan Pajak

loader

Otoritas perpajakan di seluruh dunia selalu memastikan jika setiap transaksi pasti direalisasikan dengan nilai pasar wajar atau FMV, setidaknya untuk tujuan perpajakan. Misalnya, seseorang yang memutuskan pensiun bisa menjual saham bisnisnya pada anaknya dengan harga 1 USD agar bisa menjadi penerus bisnis tersebut. 

Tapi, nilai pasar wajar dari bisnis tersebut sebenarnya tentu lebih tinggi. Dalam kasus tersebut, otoritas pajak akan menyesuaikan transaksi tersebut untuk urusan perpajakan. Di mana, orang tersebut diharuskan untuk membayar pajak pada disposisi saham selayaknya saat ia menjualnya di harga pasar wajar pada pihak ketiga. 

Contoh lainnya, penggunaan fair market value terkait perpajakan juga berlaku pada aktivitas donasi properti, seperti karya seni, sumbangan, dan sebagainya. Di situasi tersebut, pihak donatur biasanya akan mendapat tagihan kredit berdasarkan nilai donasinya. Pihak pemungut pajak perlu memastikan jika tagihan yang diberikan tersebut sesuai dengan nilai pasar wajar dari objek yang didonasikan dan meminta pihak donatur untuk memberikan valuasi independen. 

Penerapan fair market value secara tepat pada konteks perpajakan memastikan jika tidak ada implikasi moneter yang merugikan ataupun upaya fraud yang dilakukan oleh oknum tertentu. 

Cara Hitung Fair Market Value

Lalu, bagaimana cara untuk menghitung fair market value? Sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui nilai pasar wajar tergantung dari jenis aset yang ingin diketahui nilainya. 

Yang pertama melalui harga yang ditentukan oleh pihak penjual melalui daftar penjualan dari objek yang serupa dengan jenis aset yang dijual, ataupun melalui opini ahli terkait objek tersebut. Sebagai contoh, juru taksir berlian kemungkinan besar akan mampu mengidentifikasi dan menghitung nilai cincin berlian berdasarkan pengalamannya.  

Sementara untuk aset properti, fair market value bisa dihitung menggunakan jasa juru taksir profesional yang bisa memberi tahu tentang nilai tersebut berdasarkan standar, pedoman, dan regulasi yang berlaku. Pun untuk kendaraan, nilai pasar wajar bisa diketahui dengan menganalisis data, seperti harga pasaran terkini dan sebagainya. 

Fair Market Value Adalah Konsep Penting untuk Mengetahui Nilai Asli Suatu Aset

Intinya, fair market value adalah nilai atau harga sebuah aset ketika dijual di pasar terbuka tanpa ada faktor yang bisa mengubah nilainya. Dalam kata lain, istilah ini merujuk pada nilai sebenarnya dari sebuah aset dan menjadi konsep penting yang digunakan pada konteks tertentu, seperti perpajakan dan asuransi. Karenanya, pemahaman tentang fair market value sangat penting untuk menghindari upaya fraud atau hal yang merugikan lainnya.