Fakta Varian Covid-19 Terbaru, Omicron dan Vaksin Booster

Sejak pertama kali kasus Omicron yaitu varian atau mutasi baru dari virus corona ditemukan di Indonesia, berita mengenai vaksin booster pun turut ikut semakin banyak dicari.

Kasus omicron sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia tanggal 16 Desember 2021. Pasien yang membawa virus tersebut langsung di rawat dan karantina di wisma atlet Jakarta sampai saat ini.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa virus corona (Covid-19) varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529 kemungkinan besar memiliki kecepatan dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

Selain itu, Omicron juga dijelaskan memiliki kemungkinan besar untuk bisa escape immunity yang artinya 2 dosis vaksin yang selama ini telah dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia baik itu dengan jenis Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Sinopharm dan lain-lainnya dikatakan kurang ampuh menghadapi omicron.

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Fakta Varian Omicron

loader

Meskipun studi mengenai varian baru Covid-19 ini masih berjalan. Tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui fakta-fakta terbaru mengenai Omicron.

Berikut fakta-fakta seputar omicron yang harus kamu ketahui:

1. Asal Muasal Omicron.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyatakan bahwa kasus varian omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 9 November 2021. Pendeteksian dilakukan oleh para ilmuwan di sana karena melejitnya kasus positif Covid-19 di sejumlah Afrika Selatan.

2. Masuk Kategori VOC (Variant of Concern)

Varian yang memiliki nama lain Covid-19 B.1.1.529 ini masuk sebagai kategori VOC yang artinya, adalah varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnosis, terapi serta vaksin yang ada.

3. Telah Menyebar ke 89 Negara

Setelah Afrika Selatan, tidak lama kemudian varian Omicron juga ditemukan di Korea Selatan. Karena Varian baru virus corona Omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kasus Omicron pun dikatakan sudah menyebar ke 89 negara sejak pertama kali ditemukan (Sumber Kompas.com data per 30 Desember 2021)

Baca Juga: Ketahui Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari saat Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19

4. Memiliki Gejala yang Ringan

Dokter asal Afrika Selatan yang pertama mencurigai gejala Omicron, mengatakan sejauh ini gejala pada Omicron ringan, dan dapat dirawat di rumah.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, mengatakan kepada Reuters bahwa varian Omicron tidak seperti Delta. Sejauh ini pasien belum melaporkan kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan besar dalam kadar oksigen dengan varian baru.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut gejala Omicron yang telah diamati, antara lain:

  • Batuk kering dan gatal di tenggorokan
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Demam
  • Mual
  • Napas pendek atau
  • kesulitan bernapas
  • Serta diare

5. Sudah Memiliki Kasus Kematian

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi kematian satu pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron di Inggris. Johnson juga memperingatkan varian ini akan menjadi varian dominan di London.

6. Vaksin Booster Dikatakan Ampuh Hadapi Omicron

Sejauh ini kabar baik terkait Omicron adalah, vaksin booster yang tadinya untuk bantu hadapi varian Covid-19, Delta dikatakan juga ampuh untuk hadapi Omicron.

Peneliti Inggris telah menganalisis kemungkinan dampak vaksin booster COVID-19 pada Varian Omicron dan mengatakan itu bisa memberikan sekitar 85% perlindungan terhadap penyakit parah.  

Namun, meskipun sudah divaksin booster, pasien yang tertular omicron harus tetap mendapatkan perawatan di rumah sakit dan karantina ketat.

Baca Juga: Syarat, Persiapan dan Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Daftar Perkiraan Harga Vaksin Booster

loader

Sebagai salah satu senjata untuk melawan varian baru omicron. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah dipastikan bisa mendapatkan akses dosis ketiga vaksin Covid-19 pada Januari 2022.

Namun, ternyata vaksin booster atau ketiga ini ternyata tidaklah gratis seperti vaksin sebelumnya. Nantinya, masyarakat yang membayar untuk mendapatkan vaksin booster adalah yang di luar penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Diperkirakan harga vaksin booster adalah Rp 100.000.

Lembaga Unicef dalam laporan Vaccine Market Dasboard menampilkan harga per dosis sejumlah vaksin di beberapa negara termasuk Indonesia.Berikut ini kisaran harga vaksin Covid-19 dosis ketiga:

1. Sinovac

Sekitar Rp 197.000 - Rp 245.000

2. Sinopharm

Sekitar Rp 130.000 - Rp 520.000

3. Pfizer

Sekitar Rp 97.500 - Rp 334.750

4. Novavax

Sekitar Rp 43.000 - Rp 302.000

5. Janssen

Sekitar Rp 122.000 - Rp 144.000

6. AstraZeneca

SRp 31.600 - Rp 114.900

Jaga Kesehatan dan Patuhi Protokol Kesehatan

Karena musim pandemi yang belum selesai bahkan muncul berbagai varian baru. Ada baiknya kamu semakin berhati-hati ketika beraktivitas diluar dan ditempat ramai. Selalu terapkan pola gaya hidup sehat, patuhi protokol kesehatan dan kurangi berinteraksi langsung dengan orang-orang untuk mengurangi risiko penularan.

Baca Juga: Sah! Anak Usia 12-17 Tahun Boleh Vaksinasi Covid-19, Simak Tips Persiapannya