Sering Bikin Bingung Investor, Ternyata Ini Arti Fractional Share dan Cara Jualnya

Ketika berinvestasi saham, sudah sewajarnya investor membelinya dengan jumlah penuh, misalnya 1 lot atau 100 lembar. Tapi, pernahkah kamu mendapati saham dengan nilai porsi yang tidak penuh alias pecahan?

Saham atau ekuitas yang memiliki nilai kurang dari 1 lembar penuh atau hanya pecahan dikenal dengan sebutan fractional share. Mempunyai nilai hanya sebagian dari suatu saham perusahaan, tentu kepemilikan fractional share sering membuat investor bingung dan kesulitan untuk menjualnya. 

Lantas, dari mana saham pecahan ini berasal dan bagaimana cara untuk menjualnya? Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu fractional share, cara menjual, dan sumber mendapatkannya, simak penjelasan berikut ini. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Fractional Share

loader

Fractional share atau bisa juga disebut sebagai saham pecahan adalah saham yang memiliki nilai kurang dari 1 porsi saham penuh. Misalnya, nilai saham sebuah perusahaan yang kamu miliki mengalami kenaikan sebesar 0,1. Nah, nilai 0,1 inilah yang disebut sebagai fractional share di mana nilainya tidak genap 1 lembar saham. 

Pada dasarnya, fractional share tidak tersedia dan tidak diperjualbelikan pada bursa. Walaupun tetap memiliki nilai yang berharga bagi investor, tapi saham dengan nilai pecahan cenderung sulit untuk bisa dicairkan atau dijual. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah dan cara khusus untuk menyiasati kepemilikan fractional share ini agar bisa merealisasikan nilainya saat investasi. 

Darimana Fractional Share Bisa Didapatkan?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fractional share normalnya tidak tersedia di pasar modal. Lantas, dari mana saham pecahan ini bisa didapatkan oleh investor? Secara umum, fractional share bisa muncul dari aktivitas perusahaan penerbit tertentu yang memicu hasil sahamnya memiliki nilai pecahan, seperti:

1. DRIP atau Dividend Reinvestment Plan

Dividend Reinvestment Plan adalah salah satu penyebab kenapa kamu memiliki fractional share di portofolio investasimu. Biasa disingkat sebagai DRIP, aktivitas ini merupakan opsi yang diberikan oleh broker atau perusahaan kepada investor untuk membeli saham baru melalui pembayaran dividen yang diterimanya.

Jika nilai dividen yang dibayarkan berupa pecahan dan tak memenuhi nilai saham secara penuh, sudah pasti investor akan mendapatkan fractional share. Selain itu, menginvestasikan kembali distribusi imbal hasil dan penerapan strategi dollar cost averaging juga bisa menghasilkan saham dengan nilai pecahan. 

2. Stock Split

Keputusan stock splits yang dilakukan oleh perusahaan juga bisa menjadi alasan kenapa investor memiliki saham pecahan. Karena membagi saham yang awalnya bernilai genap ke nilai saham yang lebih kecil, porsi saham menjadi pecahan sangat mungkin terjadi saat stock splits. 

Contohnya, stock split dengan rasio 3:2 kemungkinan besar akan memunculkan saham dengan nilai pecahan. Pasalnya, setiap 2 lembar saham yang dimiliki oleh investor akan dipecah menjadi 3. Jadi, memiliki saham dengan jumlah ganjil ketika terjadi stock split akan membuat investor mendapatkan saham pecahan.

3. Akuisisi dan Merger

Hal lain yang juga kerap menjadi alasan kenapa investor memiliki fractional share adalah aktivitas akuisisi dan merger yang dilakukan oleh perusahaan. Kenapa? Sebab perusahaan menggabungkan saham dari 2 perusahaan atau lebih dengan rasio yang telah ditentukan. 

Adanya penggabungan saham dengan rasio tertentu inilah yang biasanya menjadi pemicu munculnya fractional share di portofolio pemilik saham. Karena aktivitas ini, beberapa perusahaan broker akan melakukan split whole share agar bisa menjual fractional share pada para nasabah atau kliennya. 

Yang perlu digaris bawahi dari berbagai aktivitas yang bisa memicu fractional share di atas, investor biasanya diberi opsi untuk mendapatkan mencairkannya sebagai uang tunai. Opsi ini disebut cash in lieu atau pembayaran uang tunai sebagai pengganti saham pecahan akibat stock split atau aktivitas lainnya. Tapi, cash in lieu mungkin tidak selalu ditawarkan oleh broker atau perusahaan, serta ada beban pajak jika investor mengajukan pembayaran dari opsi ini. 

Bagaimana Cara Menjual Fractional Share?

loader

Umumnya, fractional share tidak bisa ditransaksikan pada pasar terbuka karena nilainya yang tidak penuh. Sehingga, satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh investor untuk menjual saham pecahan ini adalah melalui perusahaan broker besar yang mampu menggabungkannya dengan fractional share lain hingga nilainya menjadi penuh. 

Tapi, jika saham yang bersangkutan tidak memiliki tingkat permintaan tinggi di bursa, menjual fractional share mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Selain itu, karena membutuhkan fractional share lain agar bisa mencapai nilai yang penuh, menjual saham pecahan ini cenderung perlu usaha ekstra, khususnya jika tidak banyak investor lain yang memiliki saham jenis ini.  

Dalam kata lain, walaupun bisa ditransaksikan pada broker dengan skala yang besar, menjual fractional share tak selalu berjalan mudah. Bahkan, jika tingkat permintaan pada saham pecahan tergolong rendah, jangan heran jika fractional share akan ditawar dengan harga lebih murah oleh perusahaan broker untuk mengantisipasi risikonya tak bisa terjual. 

Bukan Tak Bernilai, Fractional Share Tetap Bisa Dijual dengan Menggenapkan Nilainya

Itulah penjelasan tentang fractional share sebagai saham bernilai pecahan yang bisa didapatkan oleh investor dari aktivitas pasar modal tertentu. Walaupun tidak bisa ditransaksikan di pasar terbuka, tapi saham pecahan ini masih memiliki nilai yang setara dengan nilai saham sebenarnya. Hanya saja, jika ingin menjual saham ini, kamu perlu menggenapkan nilainya agar menjadi saham penuh, caranya bisa mengumpulkan fractional share dari stock split, dividen, atau menawarkannya ke broker besar.