Google AdSense: Pengertian, Cara Kerjanya, dan Panduan untuk Memanfaatkannya

Sekarang ini, berkat kemajuan teknologi, masyarakat mampu mendapatkan ladang penghasilan yang lebih luas dan menjanjikan ketimbang sebelumnya. Hal ini dikarenakan ada lebih banyak kesempatan dan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan semenjak kehadiran internet. Bahkan, pendapatan dari internet ini bisa sangat menggiurkan saat ditekuni dengan serius dan konsisten.

Salah satu cara paling umum dan mudah untuk mendapatkan penghasilan melalui internet adalah dengan memanfaatkan layanan yang dikenal dengan nama Google AdSense. Layanan periklanan besutan Google ini populer dimanfaatkan oleh para konten kreator online dan pemilik website untuk mendapatkan kolom iklan dan menghasilkan pendapatan secara terus-menerus.

Sebenarnya cara kerja Google AdSense tidaklah sulit. Namun, bagi orang awam, cara memanfaatkan layanan ini pada awalnya tentu akan terasa membingungkan. Untuk itu, simak panduan lengkap bagi pemula memanfaatkan layanan Google AdSense agar bisa mendapatkan penghasilan secara online berikut ini.

Baca Juga: Duh Ngeri, Begini Modus Maling Uang via Google Calendar

Apa Itu Google AdSense?

loader

Pengertian Google AdSense

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, Google AdSense adalah program periklanan besutan Google. Layanan periklanan ini memiliki basis CPC atau Cost Per Click dan memungkinkan pemilik situs atau website untuk memperoleh penghasilan melalui iklan yang terpasang pada situs mereka. 

Sejak pertama kali diluncurkan, banyak pemilik situs yang langsung mendaftarkan situsnya dan menjadi publisher dari layanan Google AdSense ini. Hal ini terbukti sampai saat ini telah ada sebanyak lebih dari 2 juta publisher Google AdSense dan tersebar di seluruh dunia serta terus meningkat setiap tahunnya.

Layanan dari Google AdSense menampilkan iklan di sebuah situs dengan bentuk teks, gambar, maupun video yang nantinya akan ditunjukkan kepada pengunjung situs. Iklan yang ditampilkan kepada pengunjung situs pun disesuaikan dengan minat.

Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana cara mencari tahu minat dari pengunjung sebuah situs? Mudah saja, Google AdSense akan melihat cache aplikasi browser untuk mengetahui histori dari aktivitas internet pengunjung situs. Nantinya, iklan yang ditampilkan kepada pengunjung tersebut akan disesuaikan dengan ketertarikan pengunjung sehingga pemasang iklan mampu mendapatkan audiens iklannya dengan lebih akurat. 

Sebagai contoh, kamu baru saja mencari produk fashion pria dan wanita. Nah, jika membuka sebuah situs, Google AdSense akan menampilkan iklan dari toko produk fashion yang telah kamu buka sebelumnya atau semacamnya. Iklan yang kamu dapatkan nanti juga akan berubah seiring berjalannya waktu sesuai cache aplikasi browser dan histori pencarian serta aktivitas internet. 

Sejarah Kemunculan Google AdSense

Kehadiran Google AdSense berawal saat Google mengakuisisi Pyra Labs, sebuah perusahaan yang menjadi cikal bakal munculnya Blogger, pada Februari 2003. Satu bulan berselang, melalui CEO dan Chairman Google kala itu diumumkan tentang layanan periklanan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dan diberi nama Google AdSense. 

Guna menyempurnakan layanan periklanannya, Google melakukan akuisisi sebuah teknologi melalui Applied Semantics. Dari proses akuisisi tersebut, Google mampu mengoptimalkan kinerja dari layanan AdSense dengan jauh lebih baik lagi.

Semenjak diluncurkan pertama kali, Google AdSense hanya tersedia bagi konten atau situs berbahasa Inggris serta sejumlah bahasa lain di wilayah Eropa, Asia Timur & Thailand, serta Timur Tengah. Seiring berjalannya waktu, lebih tepatnya pada awal Februari 2012, Google AdSense terus menambah bahasa yang didukung pada layanan periklanan tersebut, tak terkecuali Bahasa Indonesia.

Hingga saat ini, Google AdSense mempunyai dua jenis akun yang bisa digunakan oleh para publisher. 

  1. AdSense Hosted yang bisa digunakan untuk platform seperti Youtube.
  2. AdSense Non-Hosted yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik situs atau website. 

Cara Kerja Google AdSense

Cara kerja Google AdSense pada dasarnya tidaklah rumit, malah gampang dipahami oleh orang awam sekalipun. Sesuai namanya, layanan periklanan ini membayar ke pihak pemilik situs atau pembuat konten di Youtube setiap kali ada tindakan membuka atau klik terhadap iklan oleh pengunjung atau penonton. 

Dalam kata lain, semakin banyak pengunjung yang membuka atau mengeklik iklan yang terpasang pada situsmu, artinya pendapatan dari Google AdSense akan menjadi lebih tinggi lagi. Akan tetapi, untuk bisa melakukan hal tersebut, kamu harus menguasai dulu cara membuat konten di situs sesuai dengan SEO atau Search Engine Optimization. 

Agar lebih mudah memahaminya, simak cara kerja Google AdSense berikut ini. 

  1. Terdapat Ruang Iklan pada Situs

    Agar situs mampu mendapatkan iklan dari layanan Google AdSense, kamu harus menyediakan dulu ruang untuk meletakkan iklan tersebut. Biasanya, peletakan iklan dari layanan ini berada di bagian header, tengah artikel, sidebar, dan juga footer. 

    Untuk bisa memasangnya, kamu hanya perlu menempelkan kode iklan berupa script di bagian yang telah ditentukan. Nantinya, secara otomatis iklan akan muncul di bagian tersebut dengan menyesuaikan minat dan histori penjelajahan internet dari pengunjung situs.

  2. Iklan dengan Biaya Paling Mahal Menjadi Prioritas

    Perlu dipahami jika pemasang iklan pada layanan Google AdSense ini sangat banyak. Selain itu, jumlah pengunjung dari sebuah situs juga bervariasi dengan jenis konten yang beragam pula. Nah, untuk menyiasati hal tersebut, pihak Google AdSense biasanya akan memunculkan terlebih dahulu iklan yang memiliki harga paling tinggi.

    Baru iklan dengan harga lebih rendah akan dimunculkan secara bergantian di ruang iklan sebuah situs. Gampangnya, iklan dengan biaya paling mahal akan menjadi prioritas untuk ditunjukkan kepada pengunjung situs terlebih dahulu sehingga lebih berpotensi dilihat oleh audiens.

  3. Pendapatan Tergantung dari Banyaknya Iklan Dibuka dan Persaingan Bid

    Perlu diingatkan kembali, pendapatan dari Google AdSense hanya akan diberikan saat iklan diklik atau dibuka oleh pengunjung. Artinya, jika iklan hanya dilihat, pemilik situs tidak akan mendapatkan penghasilan dari layanan periklanan tersebut. Penghasilan yang didapat dari iklan yang diklik oleh pengunjung pun beragam, tergantung jenis produk serta persaingan bid atau penawaran yang dilakukan oleh para pengiklannya. 

    Walaupun begitu, ada beberapa layanan yang bersedia memberikan bayaran saat iklan hanya dilihat saja oleh pengunjung. Akan tetapi, pendapatan dari jenis iklan tersebut tentu relatif lebih rendah.

    Baca Juga: Kenalan dengan Google Suite dan Segala Manfaat yang Diberikannya

Panduan Memanfaatkan Layanan Google AdSense Khusus Pemula

Sebelum memutuskan untuk mendaftar layanan periklanan dari Google AdSense, kamu harus lebih dulu memahami bahwa tidak semua situs atau website bisa memanfaatkan layanan tersebut. Ada beberapa syarat yang harus lebih dulu dipenuhi oleh pemilik situs, salah satu contohnya jumlah traffic pengunjung tiap harinya. 

Biasanya, saat pengajuan layanan iklan Google AdSense ditolak, kamu bisa mengetahui alasannya dan berusaha untuk memenuhinya sebelum mencoba untuk mengajukan kembali. Berikut adalah panduan memanfaatkan layanan Google AdSense khusus untuk pemula.

  1. Ketahui Beda Tayangan dan Klik

    Cara kerja Google AdSense adalah menampilkan iklan di sebuah situs, lalu penghasilan yang didapatkan berdasarkan jumlah klik pada iklan tersebut. Jadi, jika iklan dari layanan ini hanya dilihat oleh pengunjung dan tidak ada aktivitas lanjutan seperti mengeklik atau membuka iklan, maka pemilik situs tidak bisa mendapatkan bayaran.

    Hal ini juga memunculkan aturan bahwa pemilik situs tidak boleh mengeklik iklannya sendiri, termasuk menyuruh orang lain untuk melakukannya. Peletakan iklan yang membuat pengunjung terjebak untuk mengeklik iklan juga dilarang. Jika sampai melanggar, tentu akan konsekuensi yang harus siap ditanggung oleh pemilik situs.

  2. Pedoman Jenis Konten yang Boleh Dibuat

    Seluruh mitra dari Google AdSense diharap mampu bertanggung jawab terhadap seluruh konten yang dibagikan pada situsnya. Sebagai contoh, situs tidak boleh membuat konten dengan unsur pornografi, kekerasan, dan SARA, serta mengandung copyright. Utamanya, pastikan konten yang disiarkan bersifat relevan dan unik, serta banyak dicari oleh orang agar meningkatkan jumlah pengunjungnya dan potensi iklan dibuka. 

  3. Pengimplementasian Iklan

    Saat sudah menjadi publisher, pastikan untuk bisa menayangkan iklan pada situs. Caranya mudah saja, yaitu memasang kode dari iklan Google AdSense di ruang yang telah disiapkan pada situs. Namun, dalam pengimplementasiannya, iklan tidak boleh bersifat pop up atau muncul secara tiba-tiba, maupun format lainnya yang mampu merugikan pengiklan atau pengunjung. 

  4. Alasan Akun Google AdSense Bisa Dinonaktifkan

    Jika pemilik situs terbukti melanggar ketentuan pada pedoman Google AdSense, siap-siap untuk mendapatkan konsekuensinya. Biasanya, kalau sudah dalam taraf merugikan atau semacamnya, hak untuk memanfaatkan Google AdSense dan mendapatkan penghasilan dari layanan tersebut bisa dicabut atau dinonaktifkan.

Jangan Sia-Siakan Layanan Google AdSense untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Itulah pengertian Google AdSense, cara kerja, dan panduan memanfaatkannya untuk pemula. Bagi pemilik situs, apalagi yang mempunyai traffic pengunjung cukup tinggi, menggunakan layanan Google AdSense ini wajib dilakukan agar bisa mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan ini dan segera ajukan layanan periklanan ini pada situs yang telah kamu kelola!

Baca Juga: Ingin Hasilkan Cuan dari Google? Ikuti Cara Ini