Hanya Butuh Modal, Sekilas Tentang Bisnis Franchise yang Kini Banyak Dijadikan Pilihan Para Pengusaha

Siapa bilang kalau berbisnis itu sulit dan terlalu berisiko tinggi? Nyatanya, saat ini berbisnis dirasa jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan dahulu. Sebab, selain industri bisnis yang semakin luas dan beraneka ragam, kini siapa saja juga bisa menjadi pebisnis dan meraup untung berlimpah melalui usaha waralaba atau franchise.

Jadi, apa sih yang dimaksud dengan bisnis franchise? Seperti yang sudah umum diketahui, mendirikan bisnis membutuhkan modal yang tidak sedikit, ide yang tidak terpikirkan orang lain, serta kerja keras yang luar biasa hebat. Jika semua hal tersebut tidak dimiliki oleh pengusaha, bukan tidak mungkin bisnis tidak akan berjalan lama atau bahkan hanya membuang waktu, modal, serta kerja keras.

Nah, dengan memilih bisnis model waralaba, seseorang bisa mendapatkan sebuah bisnis yang sudah siap secara produk, operasional, dan juga manajemen. Artinya, seseorang tidak perlu lagi memikirkan tentang bagaimana membangun bisnis dari titik nol. 

Meski begitu, bisnis waralaba juga memiliki beberapa kelemahan yang mungkin cukup dihindari oleh sebagian pebisnis. Lantas, bagaimana sebenarnya proses berbisnis dengan model franchise itu? Berikut penjelasannya. 

Sekilas Mengenai Bisnis Waralaba

loader

Franchise adalah metode berbisnis dengan menggunakan nama, produk juga bahan, dan merek dagang dari bisnis yang telah ada. Seseorang bisa membeli hak jual sebuah produk, jasa, maupun layanan dan menjalankan serta mengelola bisnis tersebut selayaknya bisnis miliknya sendiri.

Dalam bisnis dengan model ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Yang pertama adalah pengwaralaba atau biasa disebut franchisor, penerima waralaba atau franchisee, franchise fee atau biaya pembelian franchise, serta royalty fee. 

Biasanya, franchisee diharuskan untuk membayarkan sejumlah franchise fee kepada franchisor sebelum dapat membuka dan mengoperasikan bisnis tersebut. Sedangkan, saat bisnis franchise telah dibeli oleh penerima waralaba dan sudah berjalan, franchisor biasanya akan meminta royalty fee, yaitu biaya agar franchisee dapat terus menjalankan bisnis tersebut. 

Beberapa contoh bisnis franchise minuman atau makanan yang cukup terkenal dijalankan di Indonesia adalah Pizza Hut, Janji Jiwa, Chatime, Kopi Kenangan, dan lain sebagainya. Dalam kata lain, dapat dipahami jika praktek bisnis waralaba ini sudah umum dilakukan oleh pebisnis di Indonesia, khususnya yang masih baru dalam dunia bisnis dan belum memiliki cukup pengalaman. 

Akan tetapi, karena terikat kontrak dengan franchisor, penerima waralaba harus mengikuti kesepakatan, aturan, dan juga sistem bisnis yang dibuat oleh franchisor. 

Baca Juga: Franchise Warteg: Cara Mudah Punya Bisnis Kuliner, Minat?

Keuntungan Bisnis Franchise

Tak sedikit pebisnis yang memilih usaha waralaba karena keuntungan yang dimilikinya. Dengan begitu, pebisnis dapat segera menjalankan sebuah usaha yang sudah siap dan bisa mendapatkan keuntungan dengan lebih cepat pula. Berikut adalah kelebihan dari berbisnis waralaba.

  1. Manajemen Sudah Terbangun dan Tertata

    Kelebihan pertama dari berbisnis waralaba adalah manajemen yang sudah terbangun dan jelas. Pasalnya, dengan memilih usaha jenis ini, pebisnis menjalankan usahanya di bawah brand perusahaan yang telah mantap berjalan dan mempunyai reputasi bagus. Pebisnis juga tidak perlu lagi memikirkan manajemen, produk, ide bisnis, dan lain sebagainya. 

    Bukan rahasia umum jika membuat produk, ide bisnis, penamaan, serta manajemen bisnis merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, terlebih pada bisnis yang baru berdiri. Untuk itu, dengan bisnis waralaba, pengusaha sudah bisa mendapatkan sebuah bisnis yang siap jalan dan menjanjikan keuntungan dengan segera. 

  2. Brand Banyak Dikenal Orang

    Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bisnis waralaba juga memberikan keuntungan berupa reputasi brand yang sudah terbangun. Artinya, meski Anda baru saja membuka sebuah bisnis franchise, sebagian masyarakat sudah mengenal brand tersebut dan mungkin pernah mencoba produk yang dijajakan. 

    Oleh karena itu pula proses pemasarannya cenderung lebih mudah ketimbang bisnis sendiri. Franchisee pun tidak harus membangun reputasi brand bisnisnya dari titik nol dan takut tidak terjadi penjualan karena belum memiliki pelanggan.  

  3. Pelatihan Berbisnis

    Kebanyakan franchisor pasti akan memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada franchisee mengenai bagaimana cara menjalankan bisnis waralaba tersebut. Mulai dari manajemen, promosi, serta karyawan akan dilatih oleh franchisor sehingga bisnis sudah siap dijalankan saat diberikan kepada pihak franchisee. 

  4. Potensi Keuntungan yang Lebih Besar

    Sebuah usaha yang sudah dikenal tentu lebih berpotensi mendatangkan penjualan. Dengan adanya penjualan yang terjadi, pengusaha bisa mendapatkan keuntungan. Keuntungan inilah yang bisa Anda dapatkan saat memilih bisnis waralaba. 

    Selain itu, bisnis waralaba juga tidak terlalu memerlukan kegiatan promosi yang berisiko mendatangkan kerugian. Akan tetapi, sama halnya dengan bisnis pada umumnya, besar kecilnya keuntungan berbisnis ditentukan oleh keputusan pelaku bisnis tersebut. Jadi, meski lebih berpotensi memberikan keuntungan lebih besar, kemampuan membaca peluang masih diperlukan oleh franchisee. 

  5. Kemudahan dalam Manajemen Finansial

    Dengan memilih bisnis waralaba, manajemen finansial bisnis biasanya tetap diatur dan dijalankan oleh pihak franchisor. Oleh karena itu, franchisee tidak lagi perlu pusing memikirkan manajemen finansial bisnis seperti halnya membuka bisnis pribadi yang baru.

  6. Pembelian Bahan Pokok Lebih Murah

    Dalam bisnis waralaba, pihak franchisee pasti akan diharuskan untuk membeli sebagian besar bahan produk di pihak franchisor. Pihak franchisor sendiri biasanya sudah dapat melakukan produksi sendiri atau membeli dalam jumlah besar pada bahan produk tersebut. Sehingga, produk tersebut dapat dijual dengan harga lebih murah dan menjamin ketersediaan stok untuk para franchisee

    Hal ini tentu dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi pebisnis waralaba. Pasalnya, selain risiko kehabisan bahan pembuatan produk yang kecil, harga belinya juga cenderung lebih murah ketimbang harus membelinya sendiri di tempat lain. 

  7. Proses Pemasaran yang Kooperatif

    Keuntungan yang terakhir adalah kegiatan pemasaran yang lebih kondusif dan kooperatif. Sebuah bisnis waralaba biasanya sudah tersebar di banyak tempat dan telah menjangkau lebih banyak konsumen. Kondisi seperti ini tentu dapat membuat bisnis waralaba dapat lebih mudah untuk dipasarkan kepada masyarakat umum.

    Selain itu, pihak franchisor biasanya akan melakukan program pemasaran yang dikembangkan melalui dana kooperatif. Artinya, pihak franchisee dapat melakukan promosi dengan mendapat bantuan dana dari franchisor dan dibantu metode pemasarannya yang tepat. 

    Tidak hanya itu, rekan franchisee lain yang telah lebih dulu menjalani bisnis waralaba yang sama juga dapat memberikan dukungan ataupun keuntungan serupa. Sebagai contoh, saat bisnis waralaba di kota lain memiliki citra konsumen yang baik, hal ini dapat memberikan imbas yang positif kepada bisnis waralaba lainnya. Bahkan, Anda juga dapat meminta saran berbisnis dan dukungan untuk memajukan usaha waralaba yang sedang dijalani.

Baca Juga: 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Bisnis Franchise

Kekurangan Bisnis Franchise

Di antara semua kelebihan yang sudah disebutkan, bukan berarti bisnis franchise tidak memiliki kekurangan yang perlu diketahui oleh pebisnisnya. Meski tidak sebanyak kelebihannya, kekurangan pada bisnis waralaba sebaiknya dipahami betul sehingga tidak menyebabkan salah paham maupun menyebabkan penghentian kontrak kerjasama. Berikut adalah beberapa kekurangannya:

  1. Ketergantungan Reputasi dengan Pemilik Waralaba Lain

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, reputasi gerai waralaba yang baik dapat turut meningkatkan penjualan di gerai waralaba lainnya. Namun, hal ini juga dapat berlaku sebaliknya, yakni jika sebuah gerai waralaba memiliki citra yang negatif, potensi konsumen untuk membeli di gerai lainnya juga akan semakin berkurang. Jadi, dapat dipahami jika bisnis waralaba memerlukan kerjasama yang baik antara franchisor dan seluruh franchiseenya.

  2. Tidak Bebas Mengendalikan Bisnis

    Kekurangan selanjutnya adalah sistem bisnis yang tidak dapat dikendalikan secara mandiri. Hampir semua hal tentang kegiatan bisnis waralaba pasti sudah diatur oleh pihak franchisor. 

    Mulai dari sistem bisnis, produk, dan harga jual biasanya sudah ditentukan oleh pengwaralaba. Jadi, penerima waralaba tidak bisa mencurahkan ide bisnis atau inovasi pada produk yang dijual pada bisnis franchise. 

  3. Biaya Waralaba yang Mahal

    Untuk bisa menjadi franchisee, franchisor biasanya akan mengajukan sejumlah biaya sebagai pengganti atas segala aspek yang akan diberikan. Biaya yang dibebankan tersebut juga beragam, mulai jutaan hingga ratusan juta Rupiah. Mahalnya biaya tersebut yang biasanya menjadikan pengusaha enggan untuk berbisnis waralaba. 

  4. Pemotongan Keuntungan

    Beberapa bisnis waralaba akan membebankan biaya royalti kepada pihak franchisee yang membuat keuntungan yang didapat menjadi tidak maksimal. Saat bisnis sedang mendapatkan keuntungan yang tipis, bukan tidak mungkin pebisnis waralaba ini malah harus menelan kerugian karena adanya pemotongan keuntungan ini. 

Jadi, Apakah Peluang Usaha Franchise Ini Menarik Perhatian Anda?

Bisnis franchise memang dapat menjadi kesempatan yang tepat bagi Anda yang ingin memulai usaha sendiri dan membangun pengalaman berbisnis. Namun, di balik keuntungannya, bisnis ini juga memiliki beberapa kekurangan yang wajib diketahui oleh pelaku usaha tersebut. Jadi, setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, apakah Anda ingin mencoba peluang bisnis franchise minuman atau makanan?

Baca Juga: Franchise Minuman dengan Modal Kecil yang Bisa Dicoba untuk Usaha Pertama Anda