4 Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil Untung Besar

Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Dikaruniai tanah yang subur diibaratkan seperti petikan lagu, tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman.

Banyak masyarakat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sehingga sektor pertanian memegang peranan penting dalam sendi-sendi perekonomian nasional.

Dari kondisi di atas, membuka bisnis pertanian sangat potensial di Indonesia. Menjadi bisnis yang paling menguntungkan untuk masa depan. Berikut ide bisnis pertanian yang bisa kamu lirik:

Baca Juga: 4 Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha untuk Bisnis Sampingan

1. Sayuran organik

Masyarakat semakin sadar pentingnya pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran organik. Yaitu sayuran yang ditanam tanpa menggunakan bahan atau zat kimia, seperti pestisida.

Menjumpai sayuran organik maupun olahan makanan berbahan dasar sayuran organik saat ini sangat mudah. Karena lebih segar dan sehat, harga jual sayur organik pasti lebih mahal dibanding non-organik.

Menanam sayuran organik tidak butuh lahan besar. Kamu dapat memanfaatkan pekarangan rumah atau rooftop rumah untuk memulai bisnis sayuran organik.

Metode tanamnya menggunakan metode hidroponik. Adalah sistem tanam yang memanfaatkan air sebagai medium tanam utamanya dan menggantikan tanah. Jadi, lebih mudah, murah, efektif, dan efisien.

Bisnis sayuran organik punya pangsa pasar yang menjanjikan. Kamu bisa menjual sayuran organik hasil pertanian yang sudah dilakukan melalui offline dan online. Untuk offline, bisa ditawarkan ke tetangga sekitar. 

Sementara online, penjualan sayur organik dapat melalui situs belanja online atau e-commerce maupun media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube.

2. Jual bibit tanaman

Peluang bisnis menguntungkan lainnya adalah menjual bibit tanaman, seperti jual bibit tanaman buah dan sayur. Pilih bibit tanaman yang laris manis, yakni kangkung, cabai, pakcoy, tomat, jeruk, dan lainnya.

Untuk menjalankan bisnis jual bibit tanaman, kamu harus mencari pemasok bibit. Jadi, kamu bisa menjual bibit tanaman langsung yang dibeli dari pemasok atau melakukan pemanenan sendiri dari biji tanaman yang dibeli.

Pastikan membeli bibit atau benih berkualitas baik, namun dengan harga murah dari pemasok. Dalam memulai bisnis ini, kamu dapat mempelajari bagaimana cara membudidaya bibit, macam-macam tanaman, riset pemasok bibit, dan lainnya agar usaha tersebut sukses.

3. Menjadi tengkulak hasil Pertanian

Hasil produksi pertanian di Indonesia sangat melimpah. Ada padi, sayur mayur, buah-buahan, dan sebagainya. Petani membutuhkan seseorang atau pihak yang mau membeli hasil panennya.

Pihak ini yang dinamakan pengepul atau tengkulak. Biasanya hasil pertanian yang dibeli pengepul atau tengkulak, dijual lagi ke pedagang di pasar atau tengkulak yang lebih besar dengan harga lebih tinggi.

Sebagai contoh, kamu seorang pengepul sayuran. Membeli timun seharga Rp 2.000 per kg dari petani. Dijual ke pedagang pasar Rp 3.000 per kg. Setelah dikurangi biaya-biaya, keuntungan bersih kamu sebesar Rp 700 per kg.

Jika membeli timun sebanyak 5 kwintal (500 kg), berarti keuntungan yang kamu dapat Rp 350.000. Dengan modal Rp 1 juta, untung segitu. Lumayan kan? Itu baru satu jenis sayuran saja.

Untuk menjalankan bisnis ini, tentu saja kamu harus menyiapkan modal. Mulai saja dulu dengan modal kecil atau secara bertahap. Begitu sudah tahu kondisi pasar, banyak kenalan distributor dan pedagang, bisa ditambah lagi modalnya.

4. Budidaya rempah dapur

Emak-emak kalau masak bumbunya harus medok. Banyak rempah dapur yang dipakai agar masakannya lebih enak. Selain konsumen individu, ada juga rumah makan, restoran, pelaku usaha katering, dan lainnya yang sangat membutuhkan rempah dapur sebagai bahan dasar makanan yang dijual.

Sungguh peluang bisnis yang memiliki potensi besar. Dan kamu dapat menjajal bisnis budidaya rempah dapur ini. Menanam sendiri rempah-rempah, seperti jahe, lengkuas, sereh, kunyit, daun jeruk, daun salam, kencur, kayu manis, dan sebagainya.

Atau kamu bisa fokus menanam satu jenis rempah dengan memanfaatkan lahan di rumah sebagai langkah awal. Misalnya budidaya lengkuas atau laos yang tidak membutuhkan banyak modal.

Pelajari tentang cara budidaya lengkuas yang baik dan benar, termasuk cara pemasarannya. Kalau berkembang, hasil budidaya kamu tidak hanya untuk memasok pasar dalam negeri, tetapi juga menembus pasar ekspor.

Baca Juga: 21 Usaha Sampingan dengan Modal Kecil