Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

Dana pensiun menjadi sumber penghasilan utama yang diidamkan dan diandalkan oleh kebanyakan orang ketika sudah memasuki masa pensiun dari tempat bekerja. Namun ternyata banyak yang tidak terlalu memahami cara mengelola dana pensiun ini dengan baik.

Umumnya orang akan cuek dan tidak ingin ribet mengelola dana pensiun dengan alasan perusahaan tempatnya bekerja sudah mengurusnya. Pada nyatanya hasil dana pensiun merupakan tanggung jawab karyawan yang banyak tak disadari orang.

Dana pensiun yang diterima akhirnya tidak bisa optimal dan tentu akan menimbulkan risiko simpanan pensiunan ini tidak cukup pada saat purna tugas. Padahal kalau saja kita tahu sejak awal mempersiapkan dana pensiun dengan baik, kita dapat memanfaatkannya dengan maksimal saat pensiun nanti.

Program DPLK

Nah, umumnya perusahaan sudah menyediakan fasilitas dana pensiun sebagai bagian dari kompensasi, yakni iuran yang pasti dengan program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Sistem kerjanya, setiap bulan gaji karyawan akan dipotong ditambah dengan kontribusi perusahaan disetor kepada DPLK yang kemudian dikelola sebagai investasi.

Hasilnya akan terasa ketika masa purna tugas tiba. Iuran DPLK ini setiap bulan pasti ada, namun jumlah dana pensiun belum dapat dipastikan karena tergantung keuntungan investasi tempat di mana dana pensiun ditempatkan.

Dengan demikian, akan ada implikasi yang wajib diketahui oleh karyawan perusahaan peserta DPLK. Perusahaan sendiri tidak menjamin besaran dana pensiun setiap karyawan yang akan pensiun. Jaminan perusahaan hanya berupa jumlah kontribusi yang diberikan setiap bulan sebagai dana pensiun.

Umumnya pada saat tanda tangan kontrak kerja disebutkan berapa jumlah kontribusi perusahaan. Tentu, karena perusahaan tidak menjamin dana pensiun, maka kita yang menjamin sendiri dana tersebut. Besaran dana pensiun yang diterima sangat dipengaruhi oleh keputusan kita untuk memilih investasi untuk mengelola dana tersebut.

Bila kita bisa memprediksi dan melihat potensi serta peluang, maka hasilnya akan baik. Sebaiknya jika salah pertimbangan, kita malah merugi. Dalam memutuskan investasi ini pun perusahaan tidak akan ikut campur. Murni tanggung jawab penuh karyawan.

Apabila ada campur tangan, ini hanya sebatas masukan dan saran beberapa opsi pilihan. Namun keputusan bulat tetap di tangan karyawan. Kondisi semacam ini akan tentu akan merugikan diri sendiri apabila kita tidak peduli bagaimana mengurus dan mengelola investasi dana pensiun.

Karyawan sendiri yang harus memantau perkembangan serta mengamankan investasi jika tidak mau rugi di hari tua nanti. Berikut cara mengelola dana pensiun agar bisa untung berlipat:

1. Tekankan pada Diri bahwa Dana Pensiun itu Wajib Ada

Potongan tiap bulan untuk dana pensiun terkadang menjadi alasan klasik seorang karyawan tidak mau ikut dana pensiun dari kantor. Tindakan ini sebenarnya merugikan karyawan.

Meskipun alasan tidak ikut dana pensiun karena punya tabungan atau investasi lain di luar perusahaan, namun ketika ikut dana pensiun, ada kontribusi perusahaan untuk dana pensiun kita.

Kalau tidak ikut, maka perusahaan juga tidak ada kontribusi ke dana pensiun kita. Tentu kita akan kehilangan tambahan pendapatan ketika masa pensiun tiba nantinya.

Boleh saja memiliki tabungan dan investasi di luar perusahaan, namun tidak ada salahnya juga ikut dana pensiun perusahaan. Kalau perusahaan termasuk bonafit, umumnya kompensasi yang diberikan juga tinggi, malah lebih tinggi dari iuran per bulan dari yang karyawan bayarkan.

Rugi, kan kalau tidak ikut? Untuk itu pastikan bahwa kita sebagai karyawan telah terdaftar dalam program dana pensiun tempat kita bekerja dan tekankan pada diri bahwa dana pensiun itu wajib adanya.