Jenis Reksadana Paling Aman dan Cara Investasinya

Kesadaran orang akan pencapaian finansial yang tertata bagus kian meningkat. Hal ini seiring dengan banyaknya financial planner, baik yang sudah berpengalaman atau pemula membagikan ilmu-ilmu tentang keuangan.

Bukan hanya sekedar penataan keuangan untuk memenuhi kebutuhan harian atau bulanan dan menabung saja. Financial planner juga tak lupa mengingatkan muda-mudi untuk pentingnya memulai investasi demi keuangan aman di masa mendatang.

Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang kini digandrungi kalangan investor. Jika kamu baru saja ingin memulai investasi, pilihlah jenis produk reksadana paling aman alias memiliki risiko rendah.

Berikut beberapa pilihan produk reksadana paling aman untuk pemula dan cara investasinya agar kamu bisa mendapatkan hasil investasi yang maksimal.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Jenis Reksadana Paling Aman

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Reksadana menjadi instrumen alternatif bagi investor pemula yang memiliki modal kecil, tidak memiliki banyak waktu dan keterbatasan wawasan dalam pengelolaan investasi. Dana investasi yang disetorkan pemodal akan dikelola oleh manajer investasi.

Instrumen ini memiliki beberapa pilihan produk dengan berbagai risiko, mulai dari yang rendah, menengah dan tinggi. Produk reksadana yang memiliki risiko rendah inilah yang paling aman dipilih bagi investor pemula.

Lantas, jenis reksadana apa saja yang paling aman atau berisiko rendah?

1. Reksadana Pendapatan Tetap

loader
Reksadana Paling Aman

Dikutip dari situs sikapiuangmuojk.go.id, reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang sebagian besar atau sekitar 80% dari aset yang dimiliki dialokasikan ke dalam bentuk surat urang atau obligasi.

Disebut dengan pendapatan tetap karena penerbit Efek Utang konsisten memberikan imbal hasil atau pembayaran bunganya tetap kepada para investor.

Umumnya, reksadana pendapatan tetap ini dilakukan selama satu hingga tiga tahun untuk mencapai tujuan investasi jangka pendek. Misalnya saja seperti, membeli motor, mengumpulkan DP untuk beli rumah atau mobil, dan sebagainya

Keuntungan reksadana pendapatan tetap

Adapun keuntungan yang akan dirasakan oleh investor yang memiliki reksadana pendapatan tetap, antara lain:

  • Memiliki tingkat risiko kerugian yang rendah hingga menengah
  • Modal investasi mulai dari Rp10 ribu
  • Pergerakan investasi bisa naik turun, akan tetapi cenderung stabil
  • Tidak kena pajak
  • Mengingat dana yang disetorkan investor akan disalurkan kembali ke berbagai macam jenis investasi lainnya, sehingga dapat mengurangi adanya risiko muncul yang harus investor tanggung. Maka efeknya, diversifikasi bisa mengalami peningkatan.
  • Penyaluran dana bersifat likuid dengan waktu pencairan yang fleksibel. Pemegang reksa dana bisa menjual kembali berdasarkan harga nilai aktiva bersih (NAB) di hari yang sama Reksa Dana tersebut dibeli.
  • Pengelolaan Reksa Dana yang dilakukan oleh Manajer Investasi telah terdaftar secara resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, investor tak perlu khawatir menjadi korban penipuan investasi bodong.
  • Tidak ada terjadi kecurangan dalam pengelolaan dana investasi karena semua kebijakan dan ketentuan yang ada dalam Reksa Dana sudah diatur oleh pemerintah dan manajer investasi tentunya menjalankan pengelolaan dana sesuai aturan investasi yang berlaku. Dengan begitu, uang yang ditanamkan pada investasi reksa dana pendapatan tetap dijamin aman.
  • Investor bisa melihat perkembangan investasi yang dilakukannya secara jelas. Sebab, perusahaan Reksa Dana wajib melaporkan informasi yang sama kepada semua investor.

Risiko reksadana pendapatan tetap

Kamu sebagai investor juga perlu mengetahui ada beberapa risiko dari investasi pendapatan tetap, yaiu:

  • Terjadinya penurunan nilai unit penyertaan karena turunyya harga surat utang
  • Likuiditas yang sulit dari manajer investasi
  • Risiko wanprestasi atau muncul ketika perusahaan asuransi tidak segera membayar ganti rugi
  • Dana investor tidak dijaminkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena reksadana bukan produk bank.

Produk Reksadana Pendapatan Tetap Tercuan

Terdapat beberapa produk reksadana pendapatan tetap yang memberikan cuan tertinggi selama satu tahun hingga 18 April 2022 yang telah diambil datanya dari infovesta.com, yaitu:

  • Insight Government Fund: 14.86%
  • Insight Infra Development – Total Return: 11.88%
  • Mandiri Obligasi Optima II: 12.03%
  • Star Fixed Income II: 14.56%
  • Trimegah Dana Tetap Nusantara: 13.36%
  • Bahana Pendapatan Tetap Utama 2: 37.22%
  • Danareksa Melati Pendapatan Tetap Utama: 9.08%
  • Insight Renewable Energy Fund: 9.33%
  • Insight Renewable Energy Fund – Total Return: 8.93%
  • Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah I Asna: 8.42%

Baca Juga: Cara Membangun Portofolio Reksadana yang Sehat dan Cuan

2. Reksadana Pasar Uang

loader
Reksadana Paling Aman

Reksadana pasar uang adalah dana para investor akan dialokasikan dalam instrumen investasi pasar uang seperti Berharga Pasar Uanga (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan produk lainnya. Dana yang disetorkan kemudian dialihkan ini sebanyak 100% alias keseluruhan.

Reksadana pasar uang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Keuntungan reksadana pasar uang

Berikut keuntungan dari investasi reksadana pasar uang, antara lain:

  • Memiliki risiko kerugian yang sangat rendah
  • Investasi awal mulai dari Rp10 ribu
  • Pencairan dana bersifat likuid atau muda dicairkan
  • Jangka waktu investasi Fleksibel
  • Bebas pajak
  • Reksadana pasar uang mampu menawarkan rata-rata keuntungan hingga 20% per tahun

Risiko reksadana pasar uang

Selain itu, ada risiko yang harus diwaspadai dari reksadana pasar uang, yaitu:

  • Adanya penurunan nilai NAB (Nilai Aktiva Bersih) karena turunnya harga efek portofolio, perubahan suku bunga yang berakibat pada fluktuasi pengembalian instrumen pasar uang, wanprestasi dari bank, penerbit surat berharga, dan force majeur.
  • Risiko ekonomi politik
  • Likuiditas
  • Risiko perubahan peraturan
  • Pembubaran

Produk Reksadana Pasar Uang Tercuan

Berikut ini ada beberapa produk reksadana pasar uang tercuan selama satu tahun hingga 18 April 2022 dari infovesta.com, antara lain:

  • Bahana Kas Syariah Fund: 27.57%
  • Bahana Liquid Priority Fund: 15.24%
  • Bahana Revolving Fund: 16.43%
  • DPLK BRI Saham 12.32%
  • Mega Asset Multicash Syariah:25.60%

Baca Juga: Reksadana Panin: Cara Beli dan Tips Investasi Reksadana untuk Pemula

Cara Beli Reksadana

  • Pilih Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan berizin di OJK, yaitu:

- Bank konvensional atau syariah
- Sekuritas
- Manajer Investasi
- Marketplace reksadana (xdana syariah, bibit, bareksa, tanamduit dan lainnya)
- E-commerce (Tokopedia, Bukalapak, Invisee dan lainnya)

  • Daftar sebagai investor dengan mengisi formulir dan mengikuti alur pendaftaran. Siapkan e-KTP, foto dengan e-KTP, dan NPWP (opsional)
  • Pilih produk reksadana
  • Pilih Manajer Investasi yang tepat, lakukanlah analisis terlebih dahulu dengan cara mengecek izin usaha, pengalaman kerja, track record, dan kinerjanya.
  • Pilih ‘beli/buy’ pada reksa dana yang diinginkan, lalu transfer uang sejumlah nominal yang akan diinvestasikan melalui rekening atau dompet digital.

Mulai Investasi Sesuai Kemampuan Finansial

Untuk berinvestasi tak perlu harus dengan modal yang besar. Kamu boleh memulai investasi dari dana yang minim atau disesuaikan dengan kemampuan finansialmu. Dengan mengukur modal investasi ini tentunya akan membuat investasi berjalan dengan maksimal.

Baca Juga: Reksadana Terproteksi Terbaik: Karakteristik Hingga Tips Investasinya