Mengenal Executive Summary, Jurus Ampuh Dapatkan Perhatian Investor

Perencanaan merupakan langkah persiapan yang sangat menentukan keberhasilan Anda dalam berbisnis. Jika suatu usaha tidak direncanakan dengan matang, maka calon pengusaha akan menghadapi kesulitan dalam melakukan eksekusi. 

Dalam perencanaan, kita mengenal adanya business plan. Apa yang dimaksud dengan business plan?

Business plan adalah sebuah dokumen yang menjelaskan suatu usaha secara terperinci, meliputi definisi tujuan perusahaan serta bagaimana langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Business plan adalah pedoman tertulis yang diperlukan oleh masing-masing staf maupun pihak manajemen internal perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. 

Tak hanya pihak manajemen internal dan staf yang bekerja, business plan juga bertindak sebagai sumber referensi penting bagi pihak-pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan, serta menarik minat investor. 

Business plan umumnya dibuat sangat panjang. Oleh sebab itu guna mempersingkat informasi yang tersedia dalam business plan serta memudahkan stakeholder, khususnya investor, maka Anda perlu membuat executive summary

Baca Juga: Cara Membuat Bisnis Plan dan Kegunaannya

Apa Itu Executive Summary?

loader

Executive Summary

Dilansir dari businessnewsdaily, executive summary adalah gambaran umum dari seluruh perencanaan bisnis (business plan) yang telah disusun. 

Executive summary atau ringkasan bisnis plan umumnya disusun oleh para pengusaha startup atau pemula serta ditujukan kepada para investor dalam rangka mengumpulkan dana investasi yang berguna bagi perkembangan perusahaan. 

Ross Kimbarovsky, CEO sekaligus pendiri Crowdspring, menyatakan bahwa executive summary adalah bagian dari business plan yang secara singkat menjelaskan tentang bisnis Anda, jenis permasalahan yang dihadapi, target pasar, serta informasi perihal keuangan. 

Kimbarovsky menambahkan, dokumen ini harus dibuat secara menarik tanpa mengabaikan eksistensi dan esensi dari setiap informasi penting dalam rencana bisnis tersebut.

Setelah membaca definisi di atas, tentu banyak yang bertanya-tanya, mengapa executive summary penting untuk dibuat? Apakah business plan saja tidak cukup?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami bahwa business plan memuat perencanaan bisnis sekaligus panduan tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan operasional bagi masing-masing divisi dalam sebuah perusahaan. 

Oleh karena itu, business plan biasanya dibuat cukup panjang, setidaknya 30 hingga 50 halaman. Masalahnya, apakah para investor memiliki cukup waktu untuk membaca keseluruhan proposal Anda? 

Apa Saja yang Perlu Disajikan dalam Executive Summary?

Dilansir dari Hubspot, executive summary yang baik setidaknya perlu menyampaikan visi-misi perusahaan, keunggulan kompetitif yang dimiliki, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, serta target pasar yang dituju. 

Seorang ahli strategi bisnis, memberikan pendapat bahwa executive summary perlu memuat beberapa komponen berikut:

  • Tujuan dan visi-misi perusahaan.
  • Target pasar yang dituju.
  • Jenis produk atau jasa yang ditawarkan.
  • Strategi pemasaran dan penjualan yang akan dilakukan.
  • Analisis kompetitif.
  • Alokasi anggaran pada proses produksi dan kegiatan operasional.
  • Jumlah karyawan yang akan dipekerjakan oleh Perusahaan.
  • Implementasi business plan.

Kendati demikian, hal-hal tersebut bukanlah patokan resmi mengenai hal-hal yang perlu dicantumkan dalam ringkasan bisnis plan. Perlu dipertimbangkan relevansi antara informasi yang diberikan dengan apa yang para pembaca butuhkan. 

Agar lebih memahami informasi yang dibutuhkan, ada sedikit tips agar Anda bisa memposisikan diri sebagai pembaca.

Baca Juga: Tips Mudah Mendapatkan Kredit Modal Usaha

Tips Membuat Executive Summary

  1. Buat Business Plan Terlebih Dahulu

    Sebagaimana telah diketahui, executive summary adalah ringkasan informasi penting dalam business plan. Oleh sebab itu, menulis ringkasan eksekutif akan jauh lebih mudah jika sudah memiliki perencanaan bisnis. 

    Lagipula, sebagian besar investor akan meminta business plan jika mereka tertarik untuk memahami bisnis tersebut setelah membaca ringkasan eksekutif yang diberikan. 

  2. Sesuaikan dengan Pembaca yang Dituju

    Selain investor, executive summary juga menjadi syarat penting bagi beberapa bank dalam proses pengajuan pinjaman dana. Dalam kasus ini tentu saja informasi yang dibutuhkan oleh pihak bank berbeda dari investor. 

    Sebagai informasi, undang-undang perbankan melarang bank untuk meminjamkan uang kepada bisnis yang tidak memiliki aset yang cukup guna menutupi nilai penuh pinjaman. 

    Oleh sebab itu, Anda perlu memamerkan kekuatan finansial yang dimiliki untuk meyakinkan pihak bank dalam mengambil keputusan terkait pemberian pinjaman dana. 

    Sedangkan para investor umumnya tertarik dengan peluang bisnis yang dijalankan. Sehingga mereka perlu diyakinkan bahwa bisnis yang dijalankan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan bernilai tinggi. 

  3. Tunjukkan Kekuatan Bisnis

    Dalam menulis ringkasan eksekutif bisnis plan, Anda perlu memikirkan jawaban atas pertanyaan berikut:Mengapa para investor atau pihak bank harus berinvestasi pada perusahaan?”.

    Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, perlu dilakukan riset mengenai peluang bisnis yang dijalankan. Anda juga dapat menunjukkan keunggulan kompetitif yang dimiliki sebagai strategi dalam menghadapi kompetitor.

    Jika usaha tersebut masuk dalam kategori startup, Anda perlu menjelaskan tentang kebutuhan masyarakat yang mendorong Anda memulai bisnis dan bagaimana produk dapat mengatasi kebutuhan tersebut. 

  4. Pamerkan Pengalaman

    Apakah Anda pernah menjalankan bisnis sebelumnya? Jika ya, maka Anda juga dapat sedikit memamerkan pengalaman berbisnis dalam ringkasan eksekutif bisnis plan

    Beberapa orang memiliki pola pikir “bet on the jockey, not just the horse” yang berarti, berpegang pada pelaku bisnis bukan hanya bisnis yang dijalankan. Sebaik apapun suatu ide bisnis, jika pemiliknya tidak dapat menjalankan dengan baik maka tetap berakhir dengan kegagalan. 

    Jika memiliki pengalaman berbisnis maka hal tersebut dapat memberikan nilai tambah daripada para pebisnis lain yang masih dalam tahap pemula. 

    Namun, jika tidak memiliki pengalaman, Anda juga dapat memamerkan kekuatan yang kiranya dapat meyakinkan para investor untuk berinvestasi pada bisnis yang dijalankan.

  5. Berapa Dana yang Dibutuhkan?

    Ketika memutuskan untuk membuat executive summary tentu Anda paham betul tujuan akhirnya, yakni memperoleh dana investasi baik dari investor maupun pihak bank. Masalahnya, Anda perlu menentukan berapa besar dana yang dibutuhkan. 

    Pada poin ini, setiap calon pengusaha harus menyadari bahwa ada tanggung jawab besar yang menanti di balik setiap rupiah yang diperoleh dari investor maupun bank. Karena itu tidak boleh secara asal menyebutkan nominal dana yang dibutuhkan. 

    Anda perlu membuat perencanaan keuangan yang matang terkait besarnya dana yang dibutuhkan serta rincian peruntukannya bagi perusahaan. Pastikan pula Anda siap menanggung konsekuensi terhadap pinjaman yang dilakukan. 

  6. Gaya Bahasa Persuasif dan Positif

    Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, ringkasan bisnis plan bertujuan untuk menarik minat investor atau pihak bank. Sehingga dalam penulisannya sebaiknya menggunakan gaya bahasa persuasif. 

    Namun perlu dipahami, bahwa persuasif yang dimaksud ialah berusaha membujuk para pembaca dengan fakta yang membuktikan daya tarik, pasar potensial, maupun pengalaman Anda. 

    Selain itu, sebaiknya pemilik perusahaan juga memilih untuk menggunakan kalimat bernada positif dan kuat agar pembaca tidak meragukan kualitas usaha yang dijalankan. 

    Misalnya daripada menggunakan kalimat, “perusahaan ini mungkin berada di posisi yang baik”, Anda dapat memilih untuk menggunakan kalimat, “perusahaan ini akan berada dalam posisi yang baik dalam beberapa waktu ke depan”.

Baca Juga: Bangun Bisnis Sendiri dengan Cara Ini agar Cepat Sukses