Mengenal Fungsi Manajemen Operasional, Rahasia di Balik Efektivitas Bisnis Sebuah Perusahaan

Tidak dapat disangkal jika menjalankan sebuah bisnis bukanlah suatu perkara yang sepele. Tanpa memiliki kemampuan leadership dan manajemen yang mumpuni, seorang pebisnis tidak akan bisa membuat usaha senantiasa menghasilkan keuntungan. Pasalnya, sebuah bisnis tentu terdiri dari beragam komponen yang kesemuanya harus diawasi dengan akurat agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.

Bahkan, di sebuah bidang bisnis atau perusahaan yang sudah cukup besar, divisi manajemen memiliki andil yang cukup penting. Tak sedikit perusahaan dan bisnis yang memecah divisi manajemen ini menjadi beberapa bagian yang mengatur satu hal spesifik saja. Salah satu contohnya yang paling sering ada dalam sebuah perusahaan adalah manajemen operasional. 

Percaya atau tidak, sebuah perusahaan tidak akan mendapatkan kesuksesan atau keuntungan berlimpah tanpa memiliki manajemen operasional yang baik. Penyebab utamanya karena manajemen operasional berfungsi sebagai pengelola dari segala hal yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. 

Saking pentingnya, perusahaan tidak akan bisa mengambil keputusan bisnis terbaik jika manajemen operasionalnya tidak bekerja optimal. Mengetahui hal tersebut, pebisnis wajib tahu tentang apa itu manajemen operasional dan fungsinya. Untuk itu, simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Manajemen Operasional

loader

Secara singkat, yang dimaksud dengan manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara optimal pada penggunaan di beragam faktor produksi perusahaan. Maksudnya, manajemen operasional merupakan pengelola agar sumber daya manusia, barang, peralatan, mesin, bahan baku, dan juga faktor produksi lainnya dapat menjadi barang maupun jasa yang diperjualbelikan oleh perusahaan. 

Penjelasan juga banyak datang dari para ahli. Salah satunya adalah Eddy Herjanto yang menuturkan kalau manajemen operasional adalah proses berkesinambungan menggunakan fungsi manajemen secara efektif. Tujuannya tentu agar semua sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat terintegrasi dan efisien dalam mencapai tujuan. 

Selain itu, menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasional adalah suatu penerapan dari ilmu manajemen guna mengatur segala kegiatan produksi atau operasional perusahaan. Masih sama, tujuannya tentu agar kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien dan maksimal. 

Terakhir, Richard L. Daft juga menjelaskan bahwa manajemen operasional merupakan bidang manajemen yang khusus berfokus pada kegiatan produksi barang. Di antara kegiatan tersebut pula, manajemen operasional juga menggunakan alat dan juga teknik tertentu agar permasalahan di bagian produksi dapat dipecahkan.

Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan jika manajemen operasional memiliki hubungan langsung dengan bagian output perusahaan. Jadi, bisa dibayangkan betapa tidak efektifnya kegiatan produksi perusahaan jika dibiarkan bekerja tanpa pengawasan dari manajemen operasional ini. 

Baca Juga: Biar Tak Ditiru, Jangan Lupa Pengajuan Hak Merek Bisnis Anda!

Manfaat Menjalankan Manajemen Operasional

Manajemen operasional tidak akan dibuat jika tidak ada manfaat atau tujuan yang ingin diraih melalui kegiatan tersebut. Pada dasarnya, terdapat 5 manfaat bagi perusahaan atau pebisnis saat menjalan manajemen operasional pada kegiatan produksinya. 

  • Efisiensi

    Yang pertama adalah efisiensi yang meningkat bagi perusahaan. Terlihat dari pengertiannya, tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk membuat kinerja perusahaan atau bisnis lebih optimal dan efisien. 

  • Meningkatkan Efektivitas Produksi 

    Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan efektivitas produksi perusahaan. Karena semua aspek produksi diawasi dan dikelola oleh manajemen operasional, perusahaan akan mampu mengambil keputusan terkait upaya peningkatan efektivitas kegiatan produksinya.

  • Menekan Biaya Produksi

    Tujuan yang ketiga yaitu untuk menekan pengeluaran biaya produksi. Selaras dengan manfaat sebelumnya, pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas produksi secara langsung juga turut mengurangi biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi lebih optimal. 

  • Peningkatan Kualitas Produksi

    Peningkatan kualitas produksi perusahaan menjadi manfaat keempat. Kegiatan pengecekan dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen operasional akan menjadi barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan memiliki kualitas yang terjaga. Bahkan, ruang untuk meningkatkan kualitas produksi perusahaan juga akan lebih mudah terlihat oleh manajemen perusahaan. 

  • Mengurangi Lama Waktu

    Manfaat terakhir adalah mengurangi lama waktu yang dibutuhkan untuk memroses produksi. Pengawasan serta pengelolaan yang dilakukan manajemen produksi memungkinkan perusahaan untuk memiliki durasi produksi lebih singkat. Alhasil, biaya, efektivitas, dan efisiensi perusahaan akan menjadi lebih baik ketimbang yang tidak memiliki manajemen operasional. 

Fungsi Manajemen Operasional

Selain memberikan manfaat, manajemen operasional juga memiliki beragam fungsi yang tentunya dapat memberikan perusahaan kemampuan untuk bergerak lebih efektif. Dikelompokkan berdasarkan tugasnya, fungsi manajemen operasional dapat dibagi menjadi empat.

  1. Fungsi Perencanaan

    Fungsi yang pertama disebut sebagai fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan ini menentukan tujuan dari subsistem operasi organisasi perusahaan dan mengembangkan program yang sudah dimiliki. 

    Tak hanya itu, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan perusahaan juga dapat dikembangkan melalui manajemen operasional. Contoh dari fungsi perencanaan dari manajemen operasional ini mencakupi penentuan peranan serta fokus operasi perusahaan. Fokus tersebut meliputi perencanaan produk, fasilitas, hingga pemanfaatan sumber daya produksi. 

  2. Fungsi Pengorganisasian

    Fungsi yang kedua adalah fungsi pengorganisasian yang mana manajemen operasional dapat menentukan struktur individu, grup, bagian, divisi, hingga departemen di perusahaan. Manajemen operasional mampu menyatukan subsistem-subsistem operasi tersebut agar bisa mencapai tujuan perusahaan.

    Pada fungsi pengorganisasian, manajemen operasional akan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Ditambah lagi manajer operasional memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan hal tersebut. Jadi, fungsi pengorganisasian dapat berjalan dengan lebih baik. 

  3. Fungsi Penggerakan

    Lanjut ke fungsi yang ketiga, fungsi penggerakan, manajemen operasional harus memiliki sikap kepemimpinan, pengawasan, serta motivasi para seluruh karyawan perusahaan. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat bekerja dengan optimal dan melaksanakan tugasnya dengan memuaskan. 

  4. Fungsi Pengendalian

    Fungsi yang terakhir, manajemen operasional juga memiliki fungsi pengendalian. Artinya, manajemen operasional mampu meningkatkan standar dan jaringan komunikasi perusahaan agar organisasi perusahaan dapat bergerak sesuai rencana yang telah dibuat. Dengan begitu, tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih mudah dan efisien. 

Baca Juga: Ingin Mulai Usaha Jadi Distributor? Biar Sukses, Simak Penjelasannya!

Ruang Lingkup dari Manajemen Operasional

Dalam menjalankan fungsinya, manajemen operasional memiliki ruang lingkup yang berhubungan dengan 6 aspek perusahaan. Setiap aspek dalam ruang lingkup tanggung jawab manajemen perusahaan tentu memiliki maksud agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih efektif dan optimal.

  • Perencanaan

    Aspek yang pertama adalah aspek pada perencanaan di sistem produksi. Dalam aspek ini, manajemen operasional akan berusaha untuk menghasilkan produk atau jasa sesuai yang diharapkan oleh konsumen. Mulai dari segi harga, kualitas, hingga keuntungan akan direncanakan oleh manajemen operasional.

  • Pengendalian

    Selanjutnya ada aspek pengendalian produksi yang mengaitkan manajemen operasional dengan pengendalian atas rencana produksi. Pengendalian tersebut bertujuan agar tujuan yang ditetapkan perusahaan dapat tercapai. 

  • Sistem Informasi Produksi

    Sistem informasi produksi menjadi aspek ketiga yang dimiliki oleh manajemen operasional. Aspek ini menuntut manajemen operasional agar bisa memberikan dan mengolah informasi dalam perusahaan dengan akurat dan cepat. Secara umum, ada 3 bagian sistem informasi perusahaan, yakni informasi internal, pelanggan, dan pasar yang harus bisa dikelola dengan baik agar kegiatan produksi mampu bekerja efektif serta efisien. 

  • Struktural

    Yang keempat adalah aspek struktural yang berkaitan dengan pengaturan komponen perusahaan. Tujuan dari pengaturan komponen tak lain adalah untuk membangun sistem manajemen operasional terintegrasi dan mampu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. 

  • Fungsional

    Selain itu, ada pula aspek yang berkaitan dengan kegiatan manajerial dan organisasi semua komponen struktural serta interaksinya yang disebut dengan aspek fungsional. Kegiatan pada aspek fungsional ini mencakupi perencanaan, pengendalian, penerapan, dan juga perbaikan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih optimal.

  • Lingkungan

    Terakhir, manajemen operasional akan berkaitan dengan aspek lingkungan yang mana perkembangan dan kecenderungan kegiatan produksi pada lingkungan harus diperhatikan. Artinya, manajemen operasional harus mampu melihat potensi lingkungan sekitar perusahaan agar dapat mengambil kegiatan yang bermanfaat meningkatkan produksi. 

Bidang Kegiatan Perusahaan yang Memerlukan Manajemen Operasional 

Agar lebih memahami fungsi dari manajemen operasional, tidak ada salahnya untuk mengetahui bidang kegiatan perusahaan yang membutuhkan keahlian tersebut. Sebenarnya, tidak sulit untuk mengetahui bidang kegiatan apa yang memerlukan keahlian manajemen operasional tersebut.

Yang paling umum diketahui adalah quality manager atau manajer mutu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, manajemen operasional berkaitan dengan produksi dan penjagaan mutunya agar dapat dikelola dan diawasi dengan baik. Dengan manajemen operasional, manajer mutu dapat mengawasi seluruh aspek operasional dan bertanggung jawab bersama seluruh pihak terkait sehingga fungsi operasional dapat tercapai. 

Selanjutnya adalah direktur pembelian yang berkaitan langsung dengan fungsi pembelian dan harus mampu mengerti program penjualan perusahaan. Tanggung jawab direktur pembelian, mulai dari membuat atau mengintegrasi supplier hingga distributor, dan mengkoordinasi kegiatan operasi, adalah keahlian yang harus dimiliki. Jadi, kemampuan manajemen operasional harus dimiliki oleh bidang kegiatan ini. 

Tak hanya itu, manajemen pabrik yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan produksi, pengelolaan pembelian, persediaan, karyawan, hingga sumber daya lain haruslah seorang ahli manajemen operasional. Pasalnya, tanpa memiliki keahlian tersebut, manajemen pabrik tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan optimal.

Baca Juga:  7 Tren Bisnis Kuliner Tahun 2020, Jamin Bikin Omzet Naik

Berperan Krusial, Perusahaan Harus Menjalankan Fungsi Manajemen Operasional 

Berperan untuk memberikan kinerja yang efektif dan juga efisien, manajemen operasional harus bisa disediakan oleh perusahaan. Tanpa memilikinya, perusahaan tidak akan bisa memiliki kinerja yang optimal yang pastinya berakibat pada kekalahan persaingan bisnis. Jadi, fungsi dari manajemen operasional ini tidak boleh dipandang sebelah mata oleh perusahaan yang ingin berkembang dan bergerak maju lebih pesat.