Metaverse Bakal Bikin Pekerjaan Ini Booming, Simak Daftarnya!

Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin berlanjut hingga sekarang. Bahkan, kini semakin bertambah populer semenjak kemunculan Metaverse. 

Metaverse sendiri tak lain merupakan gabungan antara virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI). Dimana, teknologi tersebut nantinya digunakan untuk menjalankan ekosistem virtual dengan mengandalkan akses internet.

Hal ini tentunya akan menciptakan peluang baru dalam dunia kerja yang bahkan mungkin bisa jadi tren baru di masa mendatang. Jika kamu punya ketertarikan dalam dunia virtual, simak yuk pekerjaan apa saja yang bakal booming seiring kepopuleran metaverse saat ini.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Blockchain Engineer

loader

Seorang blockchain engineer merupakan seseorang yang mendukung pembuatan blockchain dan implementasinya secara digital. Idealnya, mereka bekerja di sebuah blockchain platform untuk mendesain, mengimplementasikan, melakukan pengujian, menyebarkan, sekaligus mengelola sistem software-nya.

Dalam bekerja, blockchain engineer tak bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Mereka seringkali perlu berkolaborasi dengan para software engineer, terutama dalam pengembangan software dan penyebarannya. 

Untuk berkarir di profesi ini, kamu harus memiliki pengetahuan yang cukup baik berkaitan dengan alat pemrograman. Serta mampu memahami apa yang dimaksud dengan ekosistem terdesentralisasi.

Di samping itu, seorang blockchain engineer pun harus memiliki sejumlah pengalaman terkait desain blockchain. Termasuk scaling hybrid systems, penanganan dan maintenance kontrak, dan sebagainya.

Baca Juga: Tren Karir di 2022, 5 Bidang Ini Diprediksi Berpeluang Bagus

2. Software Engineer (Augmented Reality)

loader

Berkembangnya teknologi metaverse belakangan ini, turut menuntut sejumlah perusahaan teknologi dan game mampu menangani sebagian besar informasi dan data yang bakal melampaui pencarian situs. Untuk itulah, perusahaan membutuhkan seorang software engineer yang memiliki skill di bidang desain sistem dengan skala besar.

Tidak hanya itu, mereka juga diwajibkan memiliki skill lainnya, seperti komputasi terdistribusi, server and data storage, pencarian informasi, artificial intelligence (AR) hingga desain user interface (UI).

Secara umum, seorang software engineer bekerja dengan sejumlah bahasa pemrograman. Misalnya seperti Android Java, Android Native, FreeRTOS serta Embedded Linux.

3. Manajer Produk

loader

Posisi manajer produk di sebuah perusahaan Metaverse memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pemasaran produk hingga pengalaman sosial yang ada dalam virtual reality alias VR. Melalui VR, kamu bisa membuat kehadiran seseorang dalam jarak jauh meningkat serta memperluas koneksi di segala bidang. 

Para manajer produk akan terlibat pada fase perencanaan strategi dan pemasaran produk, hingga memberikan informasi pemasaran keluar bersama mitra internal. Tugas utama seorang manajer produk lebih berfokus untuk memahami bagaimana sudut pandang pengguna, memanfaatkan peluang dengan tepat serta mengumpulkan feedback. 

Saat ini saja, Facebook tengah membuka peluang untuk menempati posisi Product Marketing Manager di platform Metaverse yang dikembangkannya. Sementara di Coinbase, tersedia pula lowongan untuk posisi manajer pemasaran produk senior.

Baca Juga: Tren Rekrutmen di Tahun 2022, Rencanakan Karir Lebih Matang

4. Desainer Game

loader

Menjadi seorang desainer game di perusahaan yang beroperasi di Metaverse, kamu akan diminta untuk membuat desain sebuah permainan. Ini mencakup pengembangan cerita dan konsep dari alur yang sudah dibuat.

Game design sendiri merupakan sebuah seni dalam mengimplementasikan kehidupan nyata ke sebuah permainan game. Pada dasarnya, desainer game tak hanya dituntut membuat alur permainan saja tetapi banyak lagi. Dari mulai karakter, aturan main, desain grafis tampilan, interface serta masih banyak lagi.

Desainer game juga diharuskan mampu bekerjasama dengan tim produksi lainnya, seperti desain grafis, manajer produk, seniman insinyur hingga content strategist. Agar game yang dibuat atau dikembangkan bisa selesai lebih cepat dengan hasil yang memuaskan.

Terbuka peluang yang cukup besar bagi para desainer game untuk bergabung di banyak perusahaan teknologi. Seperti, Facebook, Dapper Labs dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. NFT Strategist

Perlu diketahui bahwa dalam Metaverse, NFT atau Non-Fungible Token juga telah berubah menjadi hal yang cukup penting. Ini karena NFT berlaku seperti sertifikat kepemilikan digital portable dan dapat di autentikasi.

Berada di satu jaringan blockchain, ini membuat NFT tidak bisa ditukar namun dapat diperjualbelikan. Seiring waktu, perusahaan yang tertarik dengan cryptoverse ataupun NFT yang lebih inovatif pun semakin meningkat. Hal ini membuat kebutuhan ahli NFT Strategist pun juga cukup besar.

Menjadi seorang NFT strategist, kamu diwajibkan memiliki pengetahuan terkait teknologi blockchain secara mendalam. Termasuk kemampuan dalam menciptakan konsep, sekaligus program NFT yang mampu mendorong keterlibatan. 

Kamu juga harus bisa melakukan analisis terhadap tren industri agar bisa memberikan wawasan serta peluang strategis untuk ditindaklanjuti. Tak hanya itu, kamu juga harus bisa membuat strategi agar bisa menggabungkan berbagai konsep NFT, implementasi taktis, gamification, dengan desain agar bisa menciptakan pengalaman menarik bagi pengguna.

Pahami Apa yang Dibutuhkan dan Kembangkan Skill Sesuai Minat 

Mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang diperkirakan bakal booming atau tren karena perkembangan dunia virtual memang tak ada salahnya. Supaya nantinya, bisa lebih tahu arah tren profesi dengan keahlian khusus apa dan bagaimana mengantisipasinya. 

Nah, buat kamu yang memang dari awal tertarik mendalami dunia digital, maka tak ada salahnya untuk menyiapkan diri. Salah satunya dengan memahami minat yang dimiliki dan kembangkan. Agar kamu bisa lebih siap menghadapi permintaan keahlian yang semakin meningkat seiring perkembangan teknologi dan zaman.

Baca Juga: Sudah Kelamaan WFH dan Kini Harus Kembali ke Kantor? Begini Cara Mengatasinya