Dinobatkan Sebagai Penyedia Menara Telekomunikasi Terluas di Indonesia, Yuk Kenali Profil Mitratel Ini

Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan layanan telekomunikasi alias Telkom. Namun, mungkin diantara kamu masih belum banyak yang mengetahui tentang Mitratel sebagai salah satu anak perusahaan dari BUMN tersebut.

Ya, Mitratel adalah satu di antara sederet anak perusahaan dari Telkom yang menyediakan layanan penyediaan infrastruktur untuk kebutuhan telekomunikasi. Sebagai perusahaan yang berdiri dari tahun 2008, Mitratel termasuk memiliki kinerja bisnis dengan peluang perkembangan yang sangat gencar dan masif. 

Bahkan, perusahaan ini digadang-gadang sebagai perusahaan penyedia menara telekomunikasi yang paling besar dan luas di Indonesia. Tentunya, pencapaian dari Mitratel ini mampu didapatkannya melalui strategi dan inovasi yang baru dan berasaskan dengan semangat tinggi.

Di samping itu, anak perusahaan Telkom Indonesia ini juga baru saja memutuskan IPO pada akhir tahun lalu, tepatnya 22 November tahun 2021. Lantas, bagaimana sih profil dari perusahaan ini dan prospek perkembangan sahamnya secara umum? Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut tentang Mitratel, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Profil Perusahaan Mitratel

loader

Mitratel, atau bisa juga dikenal dengan nama Dayamitra Telekomunikasi maupun MTEL merupakan satu di antara beragam anak perusahaan dari Telkom Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada sektor penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan pertama kali menjalankan bisnisnya di tahun 2008. 

Hingga saat ini, MTEL atau Mitratel sudah mengelola sekitar 28.500 tower atau menara telekomunikasi dan tersebar di semua kawasan Indonesia. Seluruh operator seluler yang ada di Indonesia sudah menjadi tenant dan menempatkan perangkat BTS miliknya pada menara milik Mitratel ini. 

Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi Digital InfraCo 1 yang terdepan pada pasar APAC dan terus berkembang dengan menyediakan layanan terbaik secara berkelanjutan di kelasnya. Sementara untuk misinya, perusahaan ini bertekad untuk mendukung pelanggan yang juga sebagai mitra yang strategis melalui pemanfaatan kemampuan digital yang baru dengan tujuan memaksimalkan nilai terhadap seluruh pemilik kepentingan serta menciptakan dampak berkelanjutan pada masyarakat dan juga bangsa. 

Sebagai upaya untuk melakukan percepatan pada pencapaian visi, Mitratel tak henti-hentinya berinovasi dengan implementasi inisiatif bisnis digital baru dan berasaskan semangat antara lain:

  • Percaya dalam penyebaran potensi serta menciptakan beragam kesempatan baru
  • Konsisten dalam membantu semua pemangku kepentingan dalam mencapai tujuannya tanpa ada batasan apa pun.
  • Membantu pembangunan potensi dan peluang yang sesungguhnya agar mendapatkan kondisi Bangsa Indonesia yang jauh lebih baik lagi

Selain itu, Mitratel juga memiliki nilai utama yang dikenal dengan istilah AKHLAK yang merupakan singkatan dari:

  • Amanah atau memegang teguh rasa kepercayaan
  • Kompeten atau terus belajar serta mengembangkan kapabilitasnya
  • Harmonis atau saling peduli serta menghargai perbedaan
  • Loyal atau berdedikasi serta mengutamakan kepentingan negara dan bangsa
  • Adaptif atau terus melakukan inovasi dan antusias dalam menggerakkan maupun menghadapi perubahan yang ada
  • Kolaboratif atau membangun kerja sama sinergis

Tidak hanya menjadi bagian dari Telkom Indonesia, Mitratel juga memiliki anak perusahaan bernama Persada Sokka Tama yang bergerak pada sektor infrastruktur telekomunikasi. Berdiri sejak tahun 2008, anak perusahaan Mitratel tersebut awalnya adalah mitra dari XL Axiata dan bertugas dalam penyediaan layanan menara dan fokus di wilayah NTB atau Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Jadi Perusahaan Gas Paling Besar di Indonesia, Inilah Profil Samator dan Sejarah Perkembangannya

Kelompok Portofolio Utama Mitratel

Mitratel mempunyai 2 kelompok portofolio yang utama, yakni, penyewaan menara serta bisnis lainnya yang berhubungan dengan menara. Pada kelompok penyewaan menara, perusahaan ini menawarkan layanan penyewaan infrastruktur tower atau menara telekomunikasi yang dilakukan dengan membangun situs atau site yang baru maupun penggunaan lahan yang telah tersedia dan dimiliki oleh perusahaan ataupun pihak ketiga.

Beberapa layanan yang disediakan oleh perusahaan ini, antara lain micro tower, macro tower, dan juga penyewaan yang memiliki sistem collocation maupun reseller. Sedangkan untuk jenis bisnis lain yang berhubungan dengan menara, perusahaan ini menyediakan layanan yang berkaitan dengan menara telekomunikasi dan ditawarkan sebagai jasa one stop solutions.

Pada jasa tersebut, pihak Mitratel akan menyediakan berbagai layanan, mulai dari pemasangan tower atau menara sampai fiber optic. Perusahaan tersebut juga menawarkan layanan pengelolaan atau maintenance infrastruktur telekomunikasi, serta jasa digital yang berkaitan dengan komunikasi.  

Keputusan untuk Melakukan IPO dan Hasilnya

loader

Pada tanggal 22 November tahun 2021, Mitratel memutuskan untuk melakukan IPO atau Initial Public Offering pada BEI. Langkah tersebut membuat perusahaan ini menjadi perusahaan yang ke 41 untuk melakukan IPO atau penawaran umum perdana di sepanjang tahun 2021. 

Melalui proses IPO tersebut, perusahaan ini berhasil menjual sekitar 23,4 miliar saham biasa yang memiliki nilai total sejumlah 18,7 triliun. Nominal tersebut dipatok melalui harga 800 Rupiah per lembar sahamnya.

Untuk keputusannya melakukan IPO tersebut, Mitratel menunjuk BRI Danareksa Sekuritas, JP Morgan, HSBC, Morgan Stanley, dan Mandiri Sekuritas sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners. Mandiri Sekuritas bersama BRI Danareksa Sekuritas juga bertugas menjadi Joint Lead Managing Underwriter serta Domestic Underwriter.

Aksi korporasi dalam pencatatan saham perdana oleh Mitratel tersebut adalah bagian komitmen transformasi dan juga penataan portofolio perusahaan tersebut. Tujuannya tidak lain agar memberi value atau nilai yang lebih optimal terhadap perusahaan tersebut, perusahaan induk, dan juga semua stakeholders. 

Melalui dana yang didapatkan dari IPO, Mitratel akan menggunakannya untuk pengembangan kompetensi serta kapabilitas dalam menjadi perusahaan yang unggul, profesional, dan transparan. Berdasarkan rencana yang dibuat, perseroan bakal menggunakan 40 persen dana dari hasil IPO untuk berbelanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, serta 10 persen sisanya untuk modal kerja dan keperluan perseroan lain.

Perusahaan ini juga berencana untuk melakukan ekspansi berjangka panjang pada pasar Asia Pasifik dan Asia Tenggara guna memantapkan langkahnya sebagai penyedia layanan infrastruktur telekomunikasi yang terkemuka se-Asia Tenggara.

Baca Juga:  34 Perusahaan di Indonesia Ini Tawarkan Gaji Tinggi, Fresh Graduate Mau? Cek Tipsnya!

Prospek Kinerja Saham Mitratel atau MTEL dalam Jangka Panjang

Tentunya, sebagai perusahaan yang belum lama lalu melakukan IPO, Mitratel mempunyai peluang yang cukup tinggi untuk terus bertumbuh dan berkembang. Terlebih, anak perusahaan dari Telkom Indonesia tersebut merupakan penyedia layanan menara telekomunikasi paling banyak dan tersebar secara merata di wilayah Indonesia. 

Prediksi tersebut didasarkan dari kebutuhan operator telekomunikasi yang semakin tinggi terhadap menara tersebut di waktu mendatang. Di samping itu, perusahaan ini juga mempunyai kejelasan rencana terkait pengembangan usaha, baik via akuisisi ataupun organic yang didukung pula oleh keunggulan dalam aspek lokasi tower. 

Tidak berhenti sampai di situ, kemampuan perusahaan ini dalam menyambut datangnya era 5G juga terbilang siap. Alasannya lebih dari 50% menara milik Mitratel sifatnya fiber ready sehingga mampu mendukung program fiberisasi di era tersebut. 

Perusahaan ini diyakini pula mempunyai peluang pertumbuhan organik yang cukup pesat secara jangka panjang karena potensi penyewaan tower telekomunikasi yang terbilang masih tinggi di Indonesia. Outlook positif pada bisnis dari menara telekomunikasi yang ada di Indonesia yang terbilang menjanjikan, beserta pesatnya pertumbuhan traffic data dalam negeri, kombinasi tersebut mampu memberi dampak secara optimal terhadap kesempatan Mitratel untuk terus bertumbuh di masa mendatang. 

Kunci utama dari prospek kinerja dari saham Mitratel ini tentu bersumber dari berbagai keunggulan dan kesempatan yang dimiliki oleh kinerja bisnis dari perusahaan tersebut. Menyandang posisi sebagai perseroan yang menyediakan menara telekomunikasi paling besar di Indonesia, potensi pertumbuhan perusahaan ini tentu dipercaya signifikan, khususnya yang bersumber dari co-lo atau co-location yang tersebar pada sejumlah wilayah secara merata. 

Terkait cakupan pangsa pasar yang diperkirakan dikuasai oleh perusahaan ini adalah sekitar 24 persen pada tahun 2021 lalu, di mana angka tersebut mengalami peningkatan dari 17 persen di tahun 2018. Berdasarkan informasi dan perkiraan itulah mengapa prospek dari saham MTEL ini diyakini menjanjikan untuk jangka panjang.

Pertumbuhan Industri Telekomunikasi Mendorong Perkembangan Bisnis Mitratel

Sebagai anak perusahaan Telkom Indonesia, Mitratel adalah perusahaan yang bergerak di bidang menara telekomunikasi. Jika melihat dari kebutuhan industri telekomunikasi akan menara tersebut, bisa dibilang jika perkembangan dari bisnis Mitratel ini cukup menjanjikan. Karenanya, tidak mengherankan jika beberapa pihak meyakini jika prospek dari saham perusahaan ini mampu bertumbuh dalam jangka panjang sekalipun. 

Baca Juga: Daftar Perusahaan Terbesar di Indonesia