Jadi Langkah Praktis Dapatkan Modal, Ini Pengertian Private Placement dan Sederet Dampaknya

Agar bisa meraih keuntungan yang optimal ketika investasi, investor umumnya perlu menentukan langkah dan strategi saat menanam modal. Khususnya ketika memilih instrumen saham yang memiliki risiko tinggi, investor perlu mempertimbangkan berbagai macam hal yang mampu mempengaruhi kinerja investasinya. 

Di antara banyaknya komponen yang mampu mempengaruhi aktivitas investasi saham, private placement menjadi salah satu yang penting untuk dipahami oleh investor. Bagi yang belum tahu, private placement adalah suatu jenis aksi korporasi yang mempunyai peran krusial pada pembentukan gambaran finansial perusahaan serta interaksinya dengan investor. 

Aksi korporasi tersebut tergolong sebagai langkah strategis perusahaan agar mampu mengumpulkan dana dari investor yang terpilih melalui penawaran saham yang ditawarkan secara pribadi. Terkait private placement, tentu ada banyak hal yang penting untuk dibahas seputarnya dan dipahami oleh investor.

Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian private placement, dampaknya bagi emiten, investor, dan harga saham, beserta perbedaannya dengan right issue, simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut. 

Definisi Private Placement

loader

Jadi, apa itu private placement dalam dunia investasi? Secara umum, private placement bisa dipahami sebagai pelepasan saham sebuah perusahaan oleh pemilik saham tertentu yang dilakukan tanpa melalui proses penawaran umum. 

Akan tetapi, aksi korporasi tersebut hanya dilakukan pada sebagian kecil investor tertentu saja. Investor yang terlibat pada aktivitas ini umumnya adalah perbankan, dana pensiun, reksa dana, perusahaan asuransi, maupun investor individu yang secara hukum diakui telah memenuhi syarat khusus. 

Aksi korporasi ini sendiri dilakukan oleh suatu emiten dengan tujuan untuk mengumpulkan modal melalui proses yang lebih cepat dan efisien. Terkait hal tersebut, emiten bisa menjual obligasi, saham, maupun instrumen finansial lain pada investor terpilih. Penawaran tersebut dilakukan dengan harga dan juga syarat yang secara langsung disepakati kedua belah pihak yang terlibat. 

Proses private placement memungkinkan pula perusahaan dalam menghindari proses yang kompleks serta biaya tinggi ketika melakukan penawaran umum. Yang menjadi hal penting dan harus diperhatikan soal proses ini adalah private placement mampu memberi beragam dampak bagi, tidak hanya emiten, tapi juga investor dan juga harga saham. 

Dampak Private Placement bagi Emiten

Salah satu aspek yang terdampak dari aksi korporasi private placement adalah emiten atau perusahaan yang terkait. Berikut beberapa di antaranya.

1. Mengumpulkan Modal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, private placement bisa menjadi cara bagi emiten atau perusahaan untuk secara efisien serta cepat mengumpulkan modal. Hal ini dikarenakan emiten tidak perlu melalui beragam proses yang rumit dan memakan biaya tinggi untuk mendapat suntikan modal melalui penawaran umum. Dengan aksi korporasi ini, emiten bisa memperoleh dana modal dengan cepat agar mampu segera dialokasikan untuk memulai proyek maupun inisiatif bisnis yang sudah direncanakan.

2. Mengurangi Beban Utang

Perusahaan yang melakukan proses private placement agar bisa mendapatkan modal bisa juga menekan beban utang yang dimilikinya. Dengan menawarkan saham maupun surat berharga pada investor terpilih, perusahaan atau emiten bisa menghindari kewajiban untuk membayar bunga ataupun pokok pinjaman yang lebih besar dari mengajukan kredit. 

3. Struktur Kepemilikan Saham

Dampak lainnya dari private placement bagi emiten adalah mampu mempengaruhi struktur dari kepemilikan saham perusahaannya. Apabila investor institusional maupun modal ventura ikut terlibat, perusahaan atau emiten bisa mempunyai pemilik saham yang baru dan mempunyai pengaruh signifikan terhadapnya. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Dampak Private Placement bagi Investor

loader

Selain bagi emiten atau perusahaan yang melakukannya, private placement juga mampu memberi sejumlah dampak bagi investor atau pemilik modal. Berikut adalah dampak dari aksi korporasi ini bagi investor. 

1. Membuka Akses Peluang Investasi

Dengan dilakukannya aksi korporasi ini, investor bisa memperoleh akses yang eksklusif terhadap potensi investasi yang tak tersedia bagi publik secara umum. Hal tersebut tentu saja memungkinkan investor khusus dan terpilih ini untuk bisa mengambil posisi pada perusahaan dengan peluang pertumbuhan dan imbal hasil yang menjanjikan.  

2. Menjanjikan Potensi Keuntungan

Apabila aksi korporasi private placement membuahkan hasil, investor bisa mendapatkan keuntungan atau imbal hasil yang signifikan. Para investor terpilih tersebut bisa mendapat harga saham maupun surat berharga di nilai yang lebih rendah ketimbang harga pasar ketika perusahaan melakukan proses penawaran umum.

3. Menawarkan Likuiditas dengan Jumlah Terbatas 

Meski bisa menjadi kesempatan untuk memberi peluang keuntungan tinggi dan kesempatan investasi khusus, tapi private placement juga memiliki kekurangan yang berdampak bagi investor. Salah satunya adalah menawarkan likuiditas dengan jumlah yang terbatas. 

Hal ini dikarenakan private placement bisa memberi efek buruk berupa likuiditas lebih rendah ketimbang investasi yang bisa diperdagangkan secara umum atau publik. Pemilik modal atau investor barangkali akan kesulitan untuk bisa menjual saham maupun surat berharga yang telah dibelinya melalui aksi korporasi ini. Hal tersebut dikarenakan tak ada pasar terbuka bagi instrumen tersebut untuk melepas atau menjual saham yang dimiliki oleh investor. 

Dampak Private Placement bagi Harga Saham

Dilakukannya private placement mampu pula memberi dampak yang krusial terhadap nilai atau harga saham perusahaan yang melakukannya. Dampak tersebut bisa bervariasi tergantung dari sejumlah faktor, seperti ukuran dan kondisi pasar, persepsi investor, serta struktur dari aksi korporasi tersebut. 

Lebih jelasnya, berikut adalah 4 dampak private placement terhadap nilai saham perusahaan

1. Dilusi Kepemilikan atau Pen Dilution

Dilusi kepemilikan atau pen dilution merupakan proses yang mana kepemilikan dari pemegang saham di sebuah perusahaan menurun. Hal tersebut bisa terjadi akibat aktivitas penerbitan saham tambahan, salah satunya karena disebabkan oleh private placement. Hal tersebut mampu memicu terjadinya dilusi kepemilikan pada pemilik saham yang telah ada sebelumnya. 

Apabila jumlah dari saham yang ditawarkan via private placement cukup besar dan signifikan, hal tersebut mampu menurunkan proporsi dari kepemilikan saham dari investor sebelumnya. Secara tidak langsung, hal tersebut juga mampu memicu terjadinya penurunan nilai saham perusahaan.

Baca Juga: Nilai Pasar Modal Cenderung Naik, Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan January Effect? 

2. Penurunan Harga Saham Karena Over Supply

Jika private placement menerbitkan jumlah saham yang terlalu besar ketimbang permintaan pasar, situasi tersebut bisa memicu oversupply saham. Oversupply tersebut bisa membuat harga saham melandai sebab ada lebih banyak saham yang ditawarkan ketimbang tingkat permintaannya. Investor yang menilai harga sahamnya terlalu rendah bisa memutuskan untuk melepasnya dan menyebabkan penurunan nilai saham berkelanjutan. 

3. Kepercayaan Investor Ikut Terpengaruh

Ketika sukses dijalani, private placement mampu mendorong tingkat kepercayaan investor pada perusahaan. Apabila investor menganggap aksi korporasi ini sebagai pertanda positif jika perusahaan mempunyai akses pada sumber dana tambahan serta memperoleh dukungan dari pemilik modal profesional atau institusional, kondisi tersebut bisa meningkatkan kepercayaan dan minat investor. Alhasil, harga saham bisa berpotensi meningkat.

4. Pengaruhi Dampak Psikologis Pasar

Persepsi investor dan sentimen pasar juga bisa mempengaruhi nilai saham. Apabila private placement dikabarkan dengan sinyal yang positif, misalnya rencana alokasi dana untuk pembayaran utang atau ekspansi, hal tersebut bisa meningkatkan keyakinan pemilik modal dan memicu kenaikan harga sahamnya. 

Di sisi lain, apabila muncul keraguan terkait penggunaan dana dari langkah korporasi tersebut, dampak yang muncul malah harga saham yang renggang. Hal ini karena muncul ketidakpastian yang membuat investor mengambil jalan aman dan melepas saham perusahaan terlebih dulu. 

Baca Juga: Mengenal Trading Halt, Fenomena yang Membekukan Sementara Aktivitas Transaksi Saham pada Bursa Efek

Beda Private Placement dengan Right Issue

Meski sama-sama aksi korporasi dengan tujuan menambah modal dari investor, tapi private placement tidak bisa disamakan dengan right issue. Untuk right issue, aksi korporasi ini dilakukan via penawaran umum melalui rasio yang sudah ditentukan. Dengan langkah ini, emiten lebih dulu memberi hak pada pemilik saham yang lama untuk mendapatkan saham yang baru diterbitkan dan bisa dilewatkan jika tidak tertarik. 

Sementara untuk private placement, emiten secara langsung dilakukan dengan menawarkan saham pada kelompok investor khusus, baik individu atau lembaga. Jadi, pada aksi korporasi ini, emiten secara langsung menunjuk investor baru yang sudah ditentukan dan menyatakan kesepakatan, bukan pemilik saham lama selayaknya pada langkah right issue. 

Beri Dampak Signifikan, Jangan Lewatkan Informasi Private Placement Perusahaan

Kesimpulannya, private placement adalah metode yang dilakukan emiten dalam mengumpulkan modal melalui penawaran langsung pada investor tertentu. Langkah ini dianggap lebih fleksibel dan cepat dilakukan untuk mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan. Karena dampaknya yang krusial, baik itu bagi investor, emiten, maupun harga sahamnya, informasi private placement ini tentu penting untuk dicermati saat dilakukan perusahaan.

Baca Juga: Kerap Ditemui dalam Dunia Saham, Ini Ulasan Lengkap Tentang Lot Saham serta Tips Berinvestasi