Fungsi dan Langkah Menyusun Riset Pemasaran

Pada kenyataannya, masih banyak orang yang berasumsi bahwa riset pemasaran sama dengan riset pasar. Padahal, keduanya memiliki arti yang berbeda. Jika riset pasar adalah riset yang fokus pada pasar yang sudah ditentukan sebelumnya, riset pemasaran memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada itu.

Riset pemasaran membantu suatu bisnis untuk mengetahui jumlah permintaan pada waktu tertentu. Seperti apa bentukan riset pemasaran yang sebenarnya? Informasi selengkapnya akan dibahas di bawah ini, ya!

Baca Juga: Facebook Business Manager: Fungsi, Keunggulan, Cara Membuat dan Mengelolanya

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Pentingnya Riset Pemasaran dalam Bisnis

loader

Melakukan Riset Pasar

Riset pasar atau riset pemasaran dilakukan untuk mengetahui kondisi yang ada di pasar. Namun, ruang lingkup riset pemasaran jauh lebih luas. Riset pemasaran dibutuhkan untuk memudahkan proses perumusan masalah, pengumpulan data, analisis, dan pelaporan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. 

Riset pemasaran dapat digunakan untuk menghubungkan konsumen dengan pemasar. Tentu, dengan cara memanfaatkan informasi yang diperoleh dalam proses identifikas peluang. Riset pemasaran membantu perusahaan untuk mengevaluasi strategi pemasaran agar bisa menguasai pasar. 

Setiap riset memiliki objek yang berbeda-beda. Dalam riset pasar, ada lima poin yang dijadikan riset, di antaranya:

  • Harga, digunakan untuk mengukur kemampuan konsumen dalam membeli suatu produk
  • Produk, biasanya meliputi jenis produk, kegunaannya, nilai, dan rupa produk yang diproduksi
  • Distribusi, digunakan untuk melihat metode distribusi yang tepat agar produk bisa sampai ke tangan konsumen
  • Konsumen, digunakan untuk riset perilaku konsumen dalam membeli barang
  • Alat pemasaran, digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas suatu alat yang digunakan saat pemasaran

Tujuan Riset Pemasaran

Dilakukannya riset pemasaran dilatarbelakangi oleh beberapa tujuan. Salah satunya adalah untuk mengidentifikasi tantangan maupun peluang yang ada di pasar, guna memudahkan perancangan strategi pemasaran. Selain itu, terdapat tujuan lain dari riset pemasaran yaitu.

  1. Memahami Kebutuhan Konsumen

    Setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan riset pemasaran, setidaknya perusahaan dapat menarik kesimpulan terkait produk apa yang kebanyakan konsumen butuhkan untuk mencapai tujuannya. Misalnya, konsumen membutuhkan produk yang dapat mencerahkan kulit, maka perusahaan dapat memproduksi pelembab atau serum yang dapat mewujudkan keinginan ini.

  2. Mengetahui Tren di Masa Mendatang

    Tren akan berubah seiring berjalannya waktu. Seperti halnya tren berpakaian pada tahun 2000-an yang jauh berbeda dengan gaya berpakaian pada tahun 1970-an. Riset pemasaran membantu mengidentifikasi adanya perubahan tren, sehingga perusahaan dapat menyikapi perubahan tren dengan bijak agar produknya tetap diminati oleh konsumen.

  3. Meminimalisir Risiko

    Hasil riset pemasaran biasanya digunakan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diharapkan. Misalnya, kegagalan produksi, keberadaan kompetitor, dan masih banyak lagi. Namanya bisnis, pasti ada saja risiko yang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan, baik saat ini maupun di masa mendatang.

  4. Meningkatkan Peluang

    Dengan riset pemasaran, perusahaan mengetahui produk yang belum diperjualbelikan di pasar. Perusahaan dapat merancang konsep untuk meluncurkan produk baru agar dapat bersaing dengan para kompetitor di luar sana. Ketika suatu produk masih jarang ditemui, itu artinya perusahaan memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan daya beli konsumen. 

Fungsi Riset Pemasaran

Riset adalah proses penelitian untuk melihat isu yang ada di pasar. Pada hakikatnya, terdapat sejumlah fungsi riset pemasaran yang bermanfaat bagi perusahaan. Adapun fungsinya, antara lain.

  1. Understanding

    Tujuannya untuk memahami hal-hal yang dikeluhkan konsumen selama ini. Adanya riset pemasaran akan membantu perusahaan untuk mengetahui apa saja yang diekspektasikan konsumen pada suatu produk. Dengan demikian, perusahaan menjadi lebih aware terhadap kebutuhan konsumen.

  2. Predicting

    Adalah kegiatan untuk memprediksi produk yang dibutuhkan pasar. Predicting menjadi kegiatan yang cukup berisiko karena produk yang berusaha diciptakan adalah produk baru yang belum tentu dapat bertahan lama di pasar. Predicting biasanya berjalan baik bila perusahaan ingin membidik pasar baru dalam berbisnis. 

  3. Controlling

    Tujuannya untuk melihat apakah proses bisnis berjalan sesuai harapan atau tidak. Perusahaan membutuhkan sejumlah data untuk menjalankan fungsi ini dengan baik. Data tersebut dapat berupa posisi produk di mata konsumen, kondisi demografi, tren di pasar, dan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pemasaran.

  4. Evaluating

    Dilakukan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan sejauh ini. Evaluasi membantu perusahaan untuk merancang strategi yang lebih baik lagi, sehingga produk yang diciptakannya tepat sasaran. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan bisnis, jadi tidak merugikan atau menghambat kegiatan lainnya. 

    Baca Juga: Mengenal Leaflet: Fungsi, Bentuk, Contoh dan Cara Membuatnya

Jenis-jenis Riset Pemasaran

Terdapat dua jenis riset pemasaran yang dapat didasarkan atas dua hal, yaitu tujuan dan objek risetnya. Keduanya dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu, yaitu.

  1. Riset Berdasarkan Tujuan

    Dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    • Riset kausalitas, digunakan untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat. Misalnya, seberapa besar pengaruh diskon terhadap daya beli konsumen
    • Riset eksploratif, digunakan untuk memahami fenomena pasar yang terjadi secara detail. Riset ini sering dijadikan sebagai pedoman untuk menciptakan produk baru
    • Riset deskriptif, digunakan untuk memahami karakteristik dari terjadinya suatu fenomena. Misalnya, riset untuk mengetahui perilaku konsumen saat berbelanja
  2. Riset Berdasarkan Objek

    Dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

    • Riset produk, berguna untuk mengetahui produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga dapat meningkatkan omset penjualan perusahaan
    • Riset harga, digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian harga dengan produk yang dipasarkan. Jika harganya kemahalan, maka perusahaan dapat memberikan diskon agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual
    • Riset distribusi, bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli sampai ke tangan konsumen dengan selamat. Artinya, tidak cacat apalagi rusak sampai tidak bisa digunakan
    • Riset promosi, digunakan untuk mengetahui teknik promosi apa yang tepat diterapkan di pasar, sehingga konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli suatu produk

Langkah Menyusun Riset Pemasaran

loader

Langkah Menyusun Riset Pasar

Aktivitas riset pemasaran menjadi efektif dengan langkah-langkah yang tepat. Adapun langkah sistematis yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut.

  1. Merumuskan Masalah

    Langkah pertama adalah merumuskan masalah. Perumusan dibutuhkan untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya sebuah riset. Alhasil, aktivitas riset tidak sia-sia, tapi memberikan manfaat yang dapat digunakan untuk memajukan perusahaan.

    Adapun hal-hal yang biasa dibahas dalam langkah ini adalah mengenai biaya, produk yang akan dipasarkan, dan packaging produk. Masalah yang ada biasanya akan dikumpulkan terlebih dahulu. Kemudian, perusahaan akan melanjutkan ke tahap berikutnya.

  2. Menentukan Kerangka Riset

    Namanya kerangka, biasanya akan memuat desain yang digunakan sebelum melakukan suatu riset. Mulai dari cara mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan membagikan kuesioner untuk mengetahui feedback konsumen terhadap produk yang dijual. Data-data yang diperoleh kemudian akan diolah untuk mengambil satu parameter atau kesimpulan dalam melakukan riset pemasaran.

  3. Menyusun Metode Pengumpulan Data

    Ada dua data yang digunakan dalam melakukan riset pemasaran, yaitu data primer dan sekunder. Data primer biasanya didapatkan langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder didapatkan dari buku, internet, atau catatan perusahaan pada periode sebelumnya.

    Data sekunder biasanya dijadikan sebagai pendukung data primer. Data yang dikumpulkan sebaiknya lengkap. Sebab, data ini akan menjadi database perusahaan dalam melakukan riset pemasaran di masa mendatang.

  4. Mengambil Sampel 

    Langkah selanjutnya adalah mengambil sampel, kemudian mengumpulkannya menjadi satu. Ada dua metode sampling yang dapat digunakan untuk mendukung langkah ini, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Perusahaan boleh memilih salah satu yang dirasa cocok dengan riset pemasaran yang ingin dilakukan saat ini.

  5. Menganalisis Data

    Data tidak dapat disimpulkan tanpa melalui tahap analisis. Aktivitas menganalisis meliputi tahap editing, tabulasi, analisis statistik, dan menginterpretasikan data. Analisis harus dilakukan secara teliti untuk menghindari kesalahan yang berdampak pada proses pengambilan keputusan.

  6. Membuat Laporan Hasil Riset

    Langkah terakhir adalah membuat laporan atas riset yang berhasil dilakukan. Laporan ini memuat saran atau rekomendasi penelitian yang akan diserahkan kepada pihak manajemen untuk memudahkan pengambilan keputusan. Laporan hasil riset dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan untuk menjaga kelangsungan perjalanan bisnis di kemudian hari.

Ketahui Riset Pemasaran Seperti Apa yang Dibutuhkan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa riset pasar berbeda dengan riset pemasaran. Sebelum melakukan riset pemasaran, alangkah baiknya ketahui dulu hal-hal apa saja yang ingin diketahui oleh perusahaan tentang pasar. Dengan demikian, pelaksanaan riset dapat fokus pada hal-hal yang menjadi concern perusahaan, sehingga hasilnya efisien dan efektif.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Warung Makan dan Tips Suksesnya