Bukan Sekadar Aktivitas Jual Beli, Ini Pengertian Transaksi, Pelaku, hingga Alat Buktinya

Mayoritas masyarakat memahami istilah transaksi sebagai aktivitas jual beli yang dilakukan oleh pembeli dan penjual. Sebagai contoh, membeli barang kebutuhan di warung, berbelanja di toko, atau makan di restoran, semuanya dipahami sebagai sebuah aktivitas transaksi. Namun, pada dasarnya, maksud dari aktivitas ini tidaklah sekadar melakukan kegiatan jual beli.

Transaksi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang guna menyebabkan perubahan atas finansial atau hartanya, baik itu menambah atau menguranginya. Sebuah jual beli harus mampu diukur dengan wajar sebelum bisa dilakukan. Beragam jenis bisnis apa pun yang tidak bisa diukur akan sulit untuk dapat dianggap sebagai sebuah transaksi.

Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan transaksi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasannya berikut ini. 

Baca Juga: Cara Aman dan Mudah Transaksi Via Online

Apa Itu Transaksi?

loader

Apa Itu Transaksi?

Secara umum, pengertian transaksi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan pihak individu ataupun organisasi yang dapat menyebabkan perubahan terhadap harta atau keuangan yang dipunyainya. Tidak sedikit ahli berpendapat jika arti dari kegiatan ini adalah sebuah aktivitas perusahaan yang dapat menimbulkan perubahan terhadap kondisi keuangan atau hartanya. 

Ada beragam contoh kegiatan yang tentunya sudah tidak asing lagi kamu pahami. Misalnya, membeli, menjual, melunasi tanggungan, dan pembayaran berbagai macam jenis kebutuhan lainnya merupakan contoh dari aktivitas ini.

Pengertian Transaksi Menurut Para Ahli

Selain pengertian di atas, ada pula penjelasan mengenai definisi transaksi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

  1. Mursyidi

    Pengertian transaksi menurut para ahli yang pertama adalah dari Mursyidi, yang menjelaskan bahwa transaksi adalah sebuah bentuk kejadian di dalam bisnis, serta tidak sekadar mencakup proses atau aktivitas jual beli maupun pembayaran dan penerimaan saja. Melainkan, aktivitas jual beli juga berimbas pada proses kehilangan, kebakaran, arus, dan kejadian lain yang dapat diukur menggunakan uang.

  2. Sunarto Zulkifli

    Sedangkan menurut Sunarto Zulkifli, pengertian transaksi adalah sebuah aktivitas ekonomi atau finansial yang melibatkan paling tidak dua pihak yang bakal melakukan proses pertukaran, melibatkan diri pada sebuah perserikatan usaha, pinjam meminjam dengan dasar kesengajaan, dan sebagainya. 

  3. Indra Bastian

    Selanjutnya, definisi menurut Indra Bastian adalah sebuah bentuk pertemuan antara pihak pembeli dan penjual yang terjadi dan saling menguntungkan. Aktivitas transaksi ini dilakukan dengan menyertainya bukti, data, maupun dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal untuk pencatatan. 

  4. Slamet Wiyono

    Ada pula pengertian transaksi menurut Slamet Wiyono, yaitu sebuah kejadian ekonomi atau finansial yang melibatkan paling tidak dua pihak, di mana keduanya saling melakukan aktivitas pertukaran, melibatkan diri pada sebuah perserikatan usaha, pinjam meminjam, maupun aktivitas lainnya yang dilakukan atas dasar keinginan sendiri, maupun akibat adanya aturan yang berlaku.

  5. KBBI

    Terakhir, pengertian transaksi menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk dari persetujuan jual beli pada aktivitas perdagangan antara pihak penjual dan pihak pembeli.

Baca Juga: Digital Banking Bikin Transaksi Keuangan Semudah Belanja Online

Sistem Transaksi

Sistem transaksi adalah sebuah sistem yang mencatat aktivitas jual beli dan dilakukan dengan rutin, serta dimanfaatkan pada beragam proses bisnis. Secara umum, ada 2 sistem transaksi yang umumnya dikenal oleh masyarakat. Kedua sistem tersebut adalah transaksi tunai dan transaksi non tunai.

Karena sentuhan teknologi dan proses digitalisasi pada sektor finansial di Indonesia maupun internasional, sistem pembelian secara non tunai akhir-akhir ini semakin banyak dilakukan dan digemari. Walaupun belum sepenuhnya mengambil alih, sistem transaksi non tunai lambat laun akan menggantikan sistem transaksi tunai dengan beragam kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Terlebih karena tren penggunaan internet dan smartphone yang dirasa jauh lebih praktis dan aman. 

Di sisi lain, pemerintah juga ikut berperan dalam hal mendorong penggunaan sistem transaksi non tunai yang diyakini mampu menjadi kunci untuk memerangi aktivitas ilegal di pasar gelap. Sebab, salah satu kelemahan dari sistem pembayaran tunai adalah sulitnya melakukan pelacakan terhadap penggunaannya, sehingga mampu memicu dan menjadi sarana terhadap aktivitas ilegal.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang makin tertarik untuk menggunakan uang digital dalam menyelesaikan transaksi yang dilakukannya. Hal ini secara tidak langsung akan membuat penggunaan uang tunai atau uang kertas menjadi semakin surut di masa mendatang. 

Tidak hanya itu, popularitas dari penggunaan kartu debit maupun kartu kredit juga terus berkembang. Meski begitu, semenjak kemunculan uang elektronik dan dompet digital, kedua jenis alat pembayaran tersebut sudah tidak lagi dianggap sebagai masa depan pada proses transaksi non tunai.

Pelaku Transaksi

Pada aktivitas transaksi, pada dasarnya terdapat 2 pelaku yang terlibat, yaitu:

Pelaku Transaksi

Penjelasan

Pemberi Dana

Pihak yang memberi sejumlah dana atau uang pada aktivitas pembelian sebuah produk jasa atau barang. Pihak pemberi dana ini akan memberikan uang dengan nominal yang sesuai dengan kesepakatan. 

Penerima Dana

Pihak yang menerima dana atau uang. Pihak penerima dana ini akan mendapatkan uang sesuai dengan metode, nominal, serta waktu yang telah disetujui kedua belah pihak sebelumnya. 

Dalam kata lain, penerima dana merupakan pihak yang mendapatkan dana dari aktivitas jual beli atas sebuah produk, baik itu berupa jasa atau barang.

Jenis Transaksi Ekonomi

Selain itu, transaksi ekonomi juga memiliki 2 jenis, yakni:

Jenis Transaksi

Penjelasan

Transaksi Internal

Kegiatan jual beli ini melibatkan divisi atau pihak yang berada di dalam sebuah perusahaan, dan jika dilakukan, perubahan kondisi finansial yang berubah hanya terjadi di perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah memo atasan kepada pihak yang diberikan perintah, perubahan pada nilai keuangan akibat penyusutan, pemanfaatan perlengkapan kantor, dan lain sebagainya. 

Transaksi Eksternal

Jenis aktivitas jual beli ini melibatkan pihak lain di luar perusahaan dan akan menimbulkan perubahan pada kondisi keuangan perusahaan. Beberapa contohnya adalah aktivitas penjualan atau pembelian dengan pihak lain, proses pelunasan utang piutang, dan lain sebagainya. 

Alat Bukti pada Aktivitas Transaksi

Pada setiap aktivitas transaksi perlu dilengkapi alat bukti sebagai bentuk pertanggungjawabannya di masa mendatang. Adanya alat bukti ini juga diperlukan untuk menyiasati potensi terjadinya sengketa. Berikut adalah 2 alat bukti yang biasanya ada pada proses transaksi. 

Alat Bukti

Penjelasan

Bukti Internal

Alat bukti ini bisa berupa memo internal dan diberikan atasan pada para bawahan ataupun koleganya. Alat bukti tersebut adalah bukti dari transaksi yang dilakukan di lingkungan internal perusahaan saja, dan menjadi dokumen internal sebuah perusahaan atau bisnis. 

Bukti Eksternal

Bukti eksternal merupakan bukti pencatatan dari seluruh transaksi yang terjadi dengan pihak di luar perusahaan. Contoh alat bukti dari aktivitas jual beli eksternal adalah faktur, kuitansi, nota debit, cek, rekening koran, bilyet giro, bukti setoran bank, bukti kas keluar dan masuk, serta bukti memorandum. 

Pentingnya Peran Transaksi dan Pencatatannya Demi Terjaganya Manajemen Finansial 

loader

Pentingnya Peran Transaksi

Transaksi adalah sebuah kegiatan yang tidak terbatas pada aktivitas jual beli belaka. Namun, secara garis besar, segala aktivitas yang mampu menimbulkan perubahan terhadap kondisi keuangan pihak-pihak yang melakukannya bisa disebut sebagai transaksi. 

Akibat kemajuan teknologi, kini transaksi juga bisa dilakukan secara tunai dan non tunai. Tidak hanya itu, agar aktivitas jual beli dapat berjalan dengan lancar dan meminimalkan potensi terjadinya sengketa, setiap pelaku dari aktivitas transaksi perlu membuat alat buktinya. 

Baca Juga: Strategi Berhemat dengan Alat Transaksi Non Tunai