6 Tips Atur Keuangan Ketika Pasangan Resign Kerja

Ketika salah satu dari pasangan harus resign atau berhenti kerja dari kantor, pasti ada perubahan yang terjadi pada keuangan keluarga. Hal tersebut sangat jelas karena keuangan keluarga yang awalnya berasal dari dua sumber, kini hanya tinggal berasal dari satu sumber saja.

Penghasilan yang lebih kecil tersebut nanti akan mempengaruhi pola pengeluaran, misalnya seperti kemampuan membayar cicilan, besar anggaran belanja bulanan, investasi masa depan, tabungan, dan lain sebagainya.

Agar tidak mengalami masalah keuangan, Anda wajib mengaturnya dengan baik mulai dari sekarang. Berikut ini ada beberapa tips mengatur keuangan saat pasangan resign kerja yang telah dirangkum Cermati.com dari berbagai sumber.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Melakukan Revisi pada Rencana Pengeluaran Setiap Bulan

loader
Revisi atur keuangan

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika Anda atau pasangan berniat untuk resign adalah dengan melakukan revisi pada rencana pengeluaran setiap bulan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan mengatur keuangan dengan satu sumber penghasilan saja tentu lebih sulit.

Coba mulai evaluasi pengeluaran yang biasa dilakukan. Setelah itu, kelompokkan pengeluaran tersebut berdasarkan jenisnya, mulai dari pengeluaran wajib serta pengeluaran tidak wajib.

Urutkan juga cicilan tagihan berdasarkan suku bunga yang paling tinggi. Sesuaikan pengeluaran rutin bulanan sebanyak 30%. Prioritaskan kebutuhan pokok keluarga dan fokuslah untuk menabung dan berhemat agar keuangan keluarga selalu stabil.

Menyiapkan Dana Darurat dan Proteksi Kesehatan

Biaya kesehatan yang terus meningkat setiap tahunnya membuat proteksi kesehatan penting untuk dilakukan. Anda bisa mendaftarkan keluarga pada program BPJS Kesehatan yang diselenggarakan pemerintah atau asuransi kesehatan swasta lainnya.

Namun, pastikan bahwa asuransi kesehatan yang dibeli memiliki premi yang mampu dibayar keluarga sehingga tidak memberatkan keuangan nantinya tapi juga memberikan kualitas pelayanan yang baik.

Selain itu, Anda juga harus mengalokasikan penghasilan utama keluarga untuk menabung dana darurat. Pasalnya, ada banyak kejadian mendadak yang berisiko menyebabkan keuangan memburuk, misalnya seperti musibah kecelakaan, sakit hingga dirawat, renovasi rumah dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Anda Harus Punya Dana Darurat

Melakukan Investasi Jangka Panjang

loader
Melakukan investasi jangka panjang

Meski pendapatan berkurang, namun Anda tetap harus mempersiapkan hari tua dengan melakukan investasi jangka panjang. Sisihkan minimum 5% dari penghasilan bulanan untuk tabungan masa tua. Dengan mempersiapkan masa tua lebih dini maka ketika suami dan istri sama-sama pensiun, keuangan keluarga masih tetap stabil.

Selain 5% dari penghasilan per bulan, Anda juga bisa menginvestasikan pesangon yang didapatkan saat resign dari kerjaan. Biasanya perusahaan akan memberikan pesangon yang cukup untuk Anda tambahkan sebagai dana investasi masa tua.

Melakukan Evaluasi Pinjaman

Untuk Anda pasangan muda yang memiliki tanggungan kredit perumahan, sebaiknya lakukan evaluasi untuk mengetahui berapa besar cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Misalnya saja, Anda dan pasangan sedang mengambil fasilitas Kredit Pemilikan Rumah atau KPR dengan sisa tenor hingga 7 tahun dan suku bunga sebesar 13% per tahun.

Jika di pasaran sedang ada penawaran fasilitas Kredit Pemilikan Rumah dengan suku bunga hanya 8% per tahunnya, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalihkan fasilitas lama ke produk yang lebih baru tersebut.

Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan bank atau lembaga pembiayaan KPR yang Anda pilih. Jangan lupa juga untuk selalu membayar cicilan tepat waktu sehingga utang yang dimiliki tidak semakin menumpuk.

Proteksi Penghasilan Utama

loader
Proteksi penghasilan utama

Proteksi keuangan sangat perlu dilakukan oleh Anda atau pasangan yang tetap bekerja. Ahli waris dari proteksi penghasilan yang dimiliki adalah pasangan lain (suami atau istri) dan anak (jika sudah memiliki anak). 

Selain itu, Anda juga harus melakukan evaluasi terhadap kebutuhan asuransi kecelakaan kerja apabila pekerjaanmu atau pasangan memiliki risiko yang tinggi. Hal ini mampu membantumu untuk mendapatkan bantuan keuangan apabila terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan keluarga kehilangan seluruh sumber penghasilannya.

Baca Juga: Mengaplikasikan Sistem Demokrasi dalam Sistem Keuangan Keluarga

Opsi Pekerjaan Sampingan

Tips mengatur keuangan terakhir ketika pasangan resign dengan mempertimbangkan opsi pekerjaan sampingan. Kualitas hidup sebuah keluarga memang tidak ditentukan dari seberapa besar penghasilan keluarga. Namun, keuangan yang sehat dapat membantu keluarga lebih sejahtera dan harmonis.

Oleh sebab itu, jika Anda atau pasangan memilih untuk resign lebih cepat, carilah ide usaha atau pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan dari rumah sambil mengurus rumah tangga. Meski tidak besar, namun penghasilan dari pekerjaan sampingan ini bisa membantu menambah keuangan keluarga.

Bijak Gunakan Uang

Seberapapun dan darimana penghasilan yang diraih, Anda dan pasangan tetap harus mengatur keuangannya dengan baik. Selain membuat anggaran setiap bulannya, Anda dan pasangan juga harus bijak dalam menggunakan uangnya. Prioritaskan uang yang dimiliki untuk dibelanjakan kebutuhan yang diprioritaskan.

Baca Juga: 8 Cara Cermat Atur Keuangan dari Penghasilan Harian Tidak Tetap